STRATEGI MEDIA RELATIONS HUMAS PEMKOT X SBG SARANA KOMUNIKASI KEPADA PUBLIK
1.1 Latar Belakang
Perkembangan sebuah kawasan atau kota tidak hanya dilihat dari seberapa besar pendapatan, jumlah penduduk atau banyaknya gedung yang menjulang, melainkan juga dapat dilihat dari seberapa dekat sebuah pemerintahan dengan publiknya. Sebuah kedekatan yang baik antara Pemerintah Kota (Pemkot) dengan publik dapat membangun ikatan yang saling mendukung, sehingga cita-cita atau tujuannya dapat tercapai sesuai harapan. Bayangkan jika sebuah pemerintahan tidak memperhatikan publiknya, maka akan memunculkan ketidakpuasan publik karena pendapat atau aspirasinya tidak tersampaikan dan sebaliknya kebijakan yang dilemparkan pemerintah ke publik pun tidak akan berjalan.
Sebuah komunikasi harus terjalin baik antara Pemkot dengan publik sehingga apa yang akan disampaikan pemerintah ke publik dapat diterima dengan baik, begitu pula sebaliknya apa yang menjadi tuntutan publik dapat didengar oleh pemerintah sehingga memunculkan saling pengertian. Membicarakan komunikasi tak lepas dari membicarakan peran seorang Humas. Humas selain menjaga dan mengembangkan reputasi pemerintah juga berperan dalam menjaga hubungan antara pemerintah dengan publiknya. Hubungan ini sangat penting dalam rangka menciptakan dan mempertahankan goodwill dan mutual understanding publik terhadap tujuan, kebijakan, dan kegiatan menjalin komunikasi. Seorang Humas berperan dalam menjaga arus komunikasi internal baik antara atasan dengan bawahan atau antar sesama pegawai di dalam pemerintahan, juga antara Pemkot dengan publik atau eksternal (eksternal).
Seorang humas juga harus bisa menjadi fasilitator dan system early warning dalam menghadapi suatu masalah atau krisis, sehingga dapat membuat pencegahan dan mencari solusi dalam menyelesaikan krisis di dalam perusahaan atau organisasi.
Hal ini dilakukan Pemkot X sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya. Namun adakalanya komunikasi antara Pemkot X dengan publik mengalami hambatan sehingga tujuan dan harapan kedua belah pihak tidak berjalan semestinya. Kebijakan yang dilemparkan Pemkot ke publik pesannya tidak diterima secara jelas atau sebaliknya tuntutan publik kepada Pemkot tidak tersampaikan dengan baik sehingga Pemkot dianggap tidak peka terhadap masyarakatnya. Karena tidak ada media yang mendukung atau yang memfasilitasi kedua belah pihak untuk berkomunikasi.
Masalah komunikasi ini harus diatasi dengan baik sehingga Pemkot dan publik tidak berjalan sendiri-sendiri, humas harus membuat strategi dalam menyelesaikan masalah tersebut. Strategi menjalin hubungan dengan media (media relations) harus dilakukan oleh Humas Pemkot X. Sebagai contoh kebijakan yang berhasil diterima publik adalah pada saat Pemkot melemparkan kebijakan mengenai car free day yang dilaksanakan setiap hari Minggu pagi, kebijakan ini ternyata diterima dan didukung oleh publik. Kebijakan tersebut cepat diterima karena adanya komunikasi antara Pemkot dengan publik, sehingga memunculkan saling pengertian dan hal ini tidak lepas pula dari peran media. Masalah komunikasi lain juga bisa timbul ketika Pemkot mengalami hubungan yang buruk dengan media, ini akan mengakibatkan komunikasi yang akan disampaikan ke publik melalui media sedikit terhambat. Karena Humas tidak bisa lepas dari media, media dapat menjadi solusi untuk mengkomunikasikan pesan sehingga dapat disampaikan dan diterima oleh publik. Humas membutuhkan media untuk mempublikasikan semua informasi kepada publik, begitu pula publik membutuhkan media untuk menerima pesan dan menyampaikan aspirasi mereka. Maka dari itu permasalahan komunikasi ini harus diatasi tidak terkecuali dengan media.
1.2 Perumusan Masalah
Pemkot X yang terus mencoba membenahi diri agar bisa lebih baik, berkomitmen menjadi corong pemerintah dan memberikan servis terbaik bagi publiknya. Komunikasi yang baik antara Pemkot X dengan publik harus berjalan baik sehingga tujuan komunikasi masing-masing dapat tercapai sesuai harapan. Tapi jika komunikasi tidak berjalan dengan baik antara Pemkot X dengan publik, maka akan menimbulkan ketidak saling pengertian.
Timbul pertanyaan penulis :
1. Bagaimana Humas Pemkot X dalam memanfatkan hubungannya dengan media ?
2. Bagaimana strategi media relations Humas Pemkot X terhadap publik ?
Berdasarkan pertanyaan di atas, maka muncul permasalahan yaitu : Bagaimana Strategi Media Relations Humas Pemkot X sebagai Sarana Komunikasi kepada Publik ?
1.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan secara rinci strategi media relations yang dilakukan Humas Pemkot X dalam menjalankan hubungan dengan media. Melalui penelitian ini akan dibuktikan bagaimana strategi Humas dalam menjalankan komunikasi dengan publik.
1.4 Manfaat Penelititan
Manfaat yang diharapkan setelah penelitian ini adalah, antara lain :
1. Secara Teoritis
Penelitian ini diharapkan mampu menambah dan mengembangkan ilmu bagi program ilmu komunikasi khususnya dalam dunia Kehumasan.
2. Secara Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi Humas Pemkot X, guna menjalankan hubungan yang baik dengan media sehingga menciptakan hubungan yang saling menguntungkan antara kedua belah pihak.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini bertujuan untuk mempermudah dalam penyusunan pembuatan skrispi, penulis membuat kerangka sistematika yang terdiri dari beberapa bab yang mempunyai pembahasannya masing-masing dan saling berkaitan satu sama lain. Adapun sistematika dari penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam pendahuluan dikemukakan alasan yang melatarbelakangi pengambilan tema sebagai materi penelitian, serta tujuan dan manfaat, dan juga sistematika penulisan skripsi.
BAB II : KAJIAN TEORITIS
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai kajian teoritis yang akan melandasi teori yang berkaitan dengan pengertian, tujuan, strategi, fungsi dan tugas seorang Humas.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Berisikan mengenai metode jenis penelitian kualitatif dengan metode wawancara secara mendalam atau deep interview, metode pengumpulan data dengan data primer dan data sekunder, unit analisa data.
BAB IV : ANALISIS PENELITIAN
Pada bab ini berisikan tentang pembahasan masalah yang diangkat dan menguraikan analisis penelitian secara umum dan mendalam yaitu mengenai strategi Humas Pemkot X melalui kegiatan media relations.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bab ini memberikan kesimpulan dan saran berdasarkan pembahasan dan analisis yang telah dilakukan agar menimbulkan suatu goodwill dan pesan yang disampaikan dapat diterima secara efektif oleh publik.
Post a Comment