PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KIMIA POKOK BAHASAN HIDROKARBON MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CTL BERBASIS WEB (KIMIA KELAS X)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kualitas kehidupan bangsa salah satunya ditentukan oleh faktor pendidikan. Kualitas pendidikan yang rendah akan berakibat pada rendahnya kualitas kehidupan bangsa. Pendidikan di Indonesia cenderung sangat teoretik dan tidak terkait dengan lingkungan siswa. Akibatnya peserta didik tidak mampu menerapkan materi yang dipelajarinya di sekolah untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak siswa mampu menyajikan tingkat hafalan yang baik terhadap materi ajar yang diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka tidak memahami. Sebagian besar siswa tidak mampu menghubungkan antara yang mereka pelajari dengan pemanfaatan pengetahuan. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik karena mereka diajarkan dengan menggunakan sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.
Dewasa ini ada kecenderungan untuk kembali pada pemikiran bahwa siswa belajar lebih baik jika lingkungan diciptakan secara alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika siswa mengalami apa yang dipelajarinya, bukan hanya sekedar mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi target penguasaan materi terbukti berhasil dalam kompetisi mengingat jangka pendek, tetapi gagal dalam membekali siswa memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang. (http://pakguruonline.pendidikan.net).
Ilmu kimia umumnya bersifat abstrak dan kuantitatif menyebabkan sulit dipelajari dan kurang diminati siswa di antara pelajaran IPA lainnya. Untuk itu guru sebagai pengelola kelas secara langsung berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan dan minat siswa. Sehingga guru dituntut menguasai bahan yang diajarkan dan trampil dalam cara mengajarkannya baik di kelas maupun di laboratorium. (Sugiharti, Gulmah. http://digilib.upi.edu/pasca)
Salah satu upaya untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran kimia yaitu pemilihan strategi pembelajaran yang tepat, efektif dan efisien serta lebih menekankan pada aktivitas belajar siswa dan bukan pada aktifitas mengajar guru. Sehingga diharapkan penguasaan materi menjadi lebih baik.
Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dengan konsep itu hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. (http:/pakguruonline.pendidikan.net).
Perkembangan teknologi informasi dan penerapannya dalam pendidikan menjadi wacana yang berkembang saat ini. Integrasi teknologi informasi ke dalam pendidikan salah satunya dalam bentuk pembelajaran berbasis web. (http://rohandi.wordpress.com).
B. Identifikasi Masalah
Sebelum dipilih pendekatan pembelajaran, dilakukan identifikasi masalah yang menyangkut proses pembelajaran di SMA yang akan diteliti yaitu kelas X SMA X.
Dari hasil observasi dan wawancara dengan guru kolaborator, peneliti dapat mengidentifikasi beberapa masalah yaitu :
1. Kondisi Siswa
a. Semangat belajar kimia siswa rendah.
b. Pemahaman konsep siswa masih rendah yang ditunjukkan nilai ulangan tengah semester dengan rata-rata 54 dan ketuntasan belajar 34,21%.
c. Siswa jarang mendapat tugas atau menerima pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas mereka.
2. Kondisi Guru
a. Guru tidak pernah melakukan variasi dalam proses pembelajaran.
b. Guru jarang memberi tugas dan melakukan metode yang memacu keaktifan siswa.
3. Kondisi Proses Pembelajaran
a. Metode yang paling sering digunakan metode ceramah.
b. Komunikasi praktis searah dan interaksi dalam belajar kurang.
c. Siswa cenderung pasif dan kurang berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
d. Sumber bahan pelajaran yang digunakan kurang memadai.
4. Kondisi Sarana Prasarana
a. Pemanfaatan laboratorium tidak optimal.
b. Terbatasnya tempat praktikum (laboratorium kimia menjadi satu tempat dengan laboratorium biologi).
c. Pemanfaatan perpustakaan kurang optimal.
d. Pemanfaatan laboratorium komputer/internet kurang optimal.
Berdasarkan identifikasi masalah dari hasil observasi awal dapat disimpulkan akar permasalahannya yaitu proses pembelajaran yang berjalan kurang baik dan kurang melibatkan aktivitas siswa serta kurang optimalnya pemanfaatan sarana dan prasarana dalam pembelajaran.
C. Rumusan Masalah
Permasalahan penelitian tindakan kelas yaitu rendahnya aktivitas dan hasil belajar siswa kelas X-2 SMA X karena proses pembelajaran yang berlangsung kurang melibatkan aktivitas siswa. Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu ’’apakah pendekatan CTL berbasis web dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia pokok bahasan hidrokarbon siswa kelas X SMA X ?’’.
D. Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti terhadap pembelajaran yang selama ini diterapkan di SMA X khususnya kelas X-2, pemecahan masalah yang dipilih yaitu memperbaiki proses pembelajaran sebelumnya dengan model pembelajaran CTL berbasis web. Pembelajaran CTL berbasis web dirancang untuk dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan memberikan kesempatan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran. Media web dapat memacu siswa berperan aktif mencari sumber belajar yang relevan dengan materi pembelajaran.
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum penelitian ini yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar kimia pada pokok bahasan hidrokarbon siswa kelas X-2 SMA X melalui model pembelajaran CTL Berbasis Web.
2. Tujuan Khusus
a. Sekurang-kurangnya 85% siswa mencapai ketuntasan belajar yaitu mendapat nilai > 65.
b. Sekurang-kurangnya 85% siswa mengalami peningkatan aktivitas belajar dengan kriteria tinggi.
F. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan memberikan manfaat yang berarti bagi siswa, guru dan sekolah.
1. Manfaat Bagi Siswa
a. Memberikan motivasi dan semangat baru untuk mengikuti proses pembelajaran kimia.
b. Meningkatkan keaktifan siswa selama proses pembelajaran kimia.
c. Siswa dapat menerapkan konsep kimia dalam kehidupan sehari-hari.
2. Manfaat Bagi Guru
a. Memberikan masukan bagi guru untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik minat siswa.
b. Menyediakan alternatif pembelajaran kimia yang dapat mengembangkan aktivitas siswa.
3. Manfaat Bagi Sekolah
Memberikan kontribusi pada sekolah dalam rangka perbaikan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa-siswinya