Pengertian
Pembelajaran Menurut Para Ahli
indeksprestasi.blogspot.com
- Pembelajaran dapat didefinisikan sebagai suatu proses
yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi
yang dihadapi, dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan
aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan kecendrungan-kecendrungan
reaksi asli, kematangan, atau perubahan-perubahan sementara dari organisme
(Sogiyanto,2006: 15).
Menurut Oemar Hamalik (2003: 57),
pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur-unsur
manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling
mempengaruhi mencapai tujuan pembelajaran, yaitu sejumlah hasil belajar yang
menunjukan bahwa siswa telah melakukan perbuatan belajar, yang umumnya meliputi
pengetahuan, ketrampilan dan sikap-sikap yang baru, yang diharapkan tercapai
oleh siswa.
Menurut Mohamad Surya (2004: 7),
pembelajaran yaitu suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman
individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Dari definisi di atas dapat dipahami
bahwa pembelajaran terjadi ketika seseorang berubah karena suatu kejadian dan
perubahan yang terjadi bukan karena perubahan secara alami atau karena menjadi
dewasa yang dapat terjadi dengan sendirinya atau karena perubahanya sementara
saja, tetapi lebih karena reaksi dari situasi yang dihadapi yaitu belajar.
Dalam aktivitas kehidupan manusia
sehari-hari hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik
ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri, maupun di dalam suatu kelompok
tertentu. Dipahami
ataupun tidak dipahami, sesungguhnya sebagian besar aktivitas di dalam kehidupan sehari-hari merupakan kegiatan
belajar. Dengan demikian dapat dikatakan, tidak ada ruang dan waktu dimana
manusia dapat melepaskan dirinya dari kegiatan belajar, dan itu berarti pula
bahwa belajar tidak pernah dibatasi usia, tempat, maupun waktu, karena
perubahan yang menuntut terjadinya aktivitas belajar.
Belajar
merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana
seharusnya belaja. Sebuah survey memperlihatkan bahwa 82% anak-anak yang masuk
sekolah usia 5 atau 6 tahun memiliki citra diri positif tentang kemampuan
belajar mereka sendiri. Tetapi angka tinggi tersebut menurun drastis menjadi
hanya 18% waktu mereka berusia 16 tahun, konsekuensinya 4 dari 5 remaja dan
orang dewasa memulai pengalaman belajarnya yang baru dengan perasaan
ketidaknyamananya (Ainurrahman, 2009: 33).
Belajar
mungkin saja terjadi tanpa pembelajaran, namun aktivitas pembelajaran dalam
belajar hasilnya lebih serius dan biasanya lebih bias di amati. Dalam berbagai kajian dikemukakan bahwa
pembelajaran sebagai suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar
siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian
rupa untuk mendukung dan mmpengaruhi terjadinya proses belajar siswa yang
bersifat internal (Ainurrahman, 2009: 34).
Pembelajaran berupaya mengubah
masukan berupa siswa yang belum terdidik, menjadi siswa yang terdidik, siswa
yang belum memilki pengetahuan, menjadi siswa yang memiliki pengetahuan.
Demikian pula siswa yang memilki sikap,
kebiasaan, atau tingkah yang belum mencerminkan eksistensi dirinya sebagai
pribadi yang baik atau positif, menjadi siswa yang memiliki sikap, kebiasaan
dan tingkah laku yang baik.
Jadi
pada hakikatnya pembelajaran merupakan interaksi antara anak dengan anak, anak
dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik. Kegiatan pembelajaran akan
bermakna jika dilakukan dalam lingkungan nyaman dan aman. Dengan demikian
begitu penting bagi guru mempelajari dan menambah wawasan pembelajaran.