PENERAPAN PENDEKATAN PAKEM DENGAN METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR (IPS KLS IV)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia yang memikirkan bagaimana menjalani kehidupan ini untuk mempertahankan hidup yang mengemban tugas dari Sang Khaliq untuk beribadah. Manusia merupakan makhluk yang diberi kelebihan dari Allah SWT dalam bentuk akal. Untuk mengolah akal pikirannya diperlukan suatu pola pendidikan melalui proses pembelajaran.
Berdasarkan Undang-undang RI No. 19 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, Bangsa dan Negara.
Selain itu pada peraturan pemerintah RI No. 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pada pasal 19 ayat 1, disebutkan bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Rosdijati,2010 : 30-31)
Mata Pelajaran IPS di SD mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab serta warga dunia yang cinta damai. Selain itu pelajaran IPS juga berfungsi untuk pembangunan jati diri bangsa pada peserta didik yang menuju tercapainya integrasi bangsa (Supriatna, 2007 : 10)
Tujuan Pembelajaran IPS adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Kurikulum tahun 2006 di tingkat SD menyatakan bahwa pengetahuan sosial bertujuan untuk : (1) mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. (2) memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. (3) memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. (4) memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama, dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional dan global. (BSNP 2006 : 82)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan menitik beratkan proses pembelajaran pada upaya mengembangkan kompetensi para siswa. Keberhasilan siswa ditentukan dari ketercapaian kompetensi-kompetensi yang disyaratkan sebagai mata pelajaran. Untuk mencapai itu, model pembelajaran yang monologis dan cenderung hanya ceramah menjadi tidak cukup memadai lagi. Sekolah dituntut mengembangkan pembelajaran aktif yang bisa menumbuh kembangkan kompetensi para siswanya. Salah satu pendekatan pembelajaran aktif yang banyak dikembangkan di tingkat SD dan MI adalah pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan (PAKEM).
Strategi pembelajaran aktif seperti PAKEM tidak menjadikan metode ceramah menjadi tidak penting lagi. Ceramah hanya menjadi salah satu metode, bukan satu-satunya. Metode ceramah tetap dibutuhkan, namun porsinya dikurangi. Titik tolak untuk penentuan strategi atau metode belajar yang dipakai oleh setiap guru tetaplah harus didasarkan pada tujuan pembelajarannya. Seperti halnya metode demonstrasi yang akan digunakan untuk pembelajaran IPS dalam penelitian ini.
Metode demonstrasi merupakan metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan, dan urutan melakukan sesuatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang sedang diajarkan. (Muhibbin, 2000 : 230)
Dengan metode demonstrasi siswa diajak untuk aktif dalam pembelajaran yang sudah dirancang oleh guru mulai dari kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Metode ini dirancang agar siswa dapat melihat secara langsung kegiatan pembelajaran yang akan mereka lalui. Selain itu agar siswa dapat mempraktikkannya secara langsung sehingga mereka tidak hanya belajar secara abstrak tetapi mengalaminya sendiri. Hal ini akan membangun pengetahuan siswa secara kongkrit dan siswa tidak akan cepat lupa terhadap materi yang sudah dipelajari.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat praktik mengajar di kelas IV SDN X khususnya pada saat pembelajaran IPS berlangsung terlihat bahwa guru dalam memberikan penjelasan materi sangatlah singkat, siswa disuruh untuk membaca yang lebih lengkap dalam lembar kerja siswa dengan pembatasan waktu 15 menit tanpa adanya bimbingan yang lebih intensif dari guru. Setelah siswa selesai membaca materi guru memberikan tugas untuk mengerjakan soal-soal dalam lembar kerja siswa tersebut. Setelah itu guru mencocokkannya dengan cara menukar lembar kerja siswa satu bangku dengan bangku yang lain.
Dengan kondisi tersebut siswa kelas IV SDN X mengalami penurunan prestasi belajar khususnya mata pelajaran IPS yang pencapaian nilainya dibawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah 60. Data hasil belajar diperoleh nilai terendah 30 dan nilai tertinggi 70. Dengan persentase yang tuntas hanya 23% sedangkan yang tidak tuntas mencapai 77% dengan jumlah siswa 13 orang.
Dari paparan hasil penelitian tersebut memperkuat peneliti untuk mengkaji permasalahan yang ada di kelas IV SDN X menggunakan pendekatan PAKEM dengan metode demonstrasi dalam pembelajaran IPS. Dengan pendekatan PAKEM yang dapat dilakukan di dalam kelas dan di luar kelas akan membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran, karena pendekatan PAKEM menekankan pada 4 aspek dalam pembelajaran yang sesuai dengan karakter anak SD.
Pendekatan PAKEM mengajak siswa untuk aktif dan kreatif dalam pembelajaran, guru dapat merancang pembelajaran yang sederhana tetapi efektif bagi siswa sehingga pembelajaran akan menyenangkan. Melalui demonstrasi siswa dapat melihat secara langsung praktik yang dilakukan oleh guru dan siswa dapat melakukannya secara langsung. Sehingga penekanan aspek yang menjadi kesulitan siswa dapat dilakukan dengan berulang dan bervariasi sehingga pengertian siswa menjadi jelas.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diajukan judul penelitian sebagai berikut : “PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SDN X”.
B. Rumusan Masalah dan Pemecahan Masalah
1. Rumusan Masalah
a. Apakah penerapan Pendekatan PAKEM dengan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan keterampilan guru kelas IV SDN X ?
b. Apakah penerapan Pendekatan PAKEM dengan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas IV SDN X ?
c. Apakah penerapan Pendekatan PAKEM dengan Metode Demonstrasi dalam pembelajaran IPS dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN X ?
2. Pemecahan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, maka peneliti merencanakan pemecahan masalah untuk meningkatkan prestasi belajar IPS Melalui Pendekatan PAKEM dengan Metode Demonstrasi dalam Kompetensi Dasar 2.1 mengenal aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan sumber daya alam dan potensi lain di daerahnya.
Langkah-langkah pemecahan masalah tersebut direncanakan sebagai berikut :
1) Merencanakan Pembelajaran
2) Jam datang siswa
3) Sarapan Pagi
4) Kartu kata hasil dari sumber daya alam
5) Kotak sumber daya alam
Pada rencana pembelajaran melalui Pendekatan PAKEM dengan metode Demonstrasi langkah-langkahnya antara lain :
a) Guru menjelaskan dan mendemonstrasikan cara menempelkan potongan-potongan tempat dari sumber daya alam pada stereo foam.
b) Setelah potongan-potongan tersusun guru mengambil kartu kata dalam kardus, kartu kata yang sesuai dengan nama tempat tersebut dipasang pada bagian atas tempat tersebut.
c) Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 siswa.
d) Guru membagikan potongan-potongan tempat sumber daya alam kepada masing-masing kelompok.
e) Tempat sumber daya alam yang didapat menjadi nama kelompok
f) Guru meminta tiap kelompok untuk berlomba memasangkan potongan-potongan tempat sumber daya alam ke dalam stereo foam.
g) Setelah selesai barulah mencari kartu kata tersebut dalam kotak sumber daya alam dan menempelkannya dibawah tempat sumber daya alam.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, maka tujuan penelitian antara lain :
1. Tujuan umum
Untuk mengetahui kualitas pembelajaran IPS pada siswa kelas IV SDN X.
2. Tujuan khusus
a) Meningkatkan keterampilan guru melalui pendekatan PAKEM dengan Metode Demonstrasi pada siswa kelas IV SDN X.
b) Meningkatkan aktivitas siswa melalui pendekatan PAKEM dengan Metode Demonstrasi pada siswa kelas IV SDN X.
c) Meningkatkan prestasi belajar melalui pendekatan PAKEM dengan Metode Demonstrasi pada siswa kelas IV SDN X.
D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya. Selain itu dapat memberikan manfaat bagi :
1) Bagi Guru
a. Meningkatkan penggunaan pendekatan pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan.
b. Guru dapat memilih metode dan media yang cocok untuk pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar IPS.
2) Bagi Siswa
a. Melatih siswa untuk belajar bekerja sama dalam kelompok dengan teman sebayanya.
b. Meningkatkan aktivitas belajar siswa.
c. Meningkatkan prestasi belajar siswa.
3) Bagi Sekolah
a. Menambah pendekatan dan model-model pembelajaran yang inovatif.
b. Meningkatkan kreativitas pembelajaran.
c. Meningkatkan kualitas hasil belajar.