Cari Kategori

Showing posts with label customer loyalty. Show all posts
Showing posts with label customer loyalty. Show all posts

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN LOYALITAS MAHASISWA

TESIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN TERHADAP KEPUASAN DAN HUBUNGANNYA DENGAN LOYALITAS MAHASISWA (PROGRAM STUDI : MANAJEMEN)


BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Untuk meningkatkan sumber daya manusia yang memiliki intelektual dan unggul, mampu bersaing dalam bidangnya maka tidak terlepas dari peranan Perguruan Tinggi sebagai institusi pendidikan. Perguruan Tinggi bertugas menghasilkan alumni-alumni yang berkualitas. Proses belajar dan mengajar saja tidak cukup tetapi perlu didukung dengan fasilitas-fasilitas penunjang lainnya terutama perpustakaan. Karena perpustakaan adalah tempat dimana masyarakat, pelajar, dan mahasiswa dapat memperoleh informasi dan belajar mandiri guna untuk meningkatkan kualitasnya. Sebagai pusat informasi, perpustakaan tidak hanya sebatas gedung dan buku. Perpustakaan yang modern memiliki tugas dan fungsi untuk mencari, mengumpulkan, mengorganisasikan, mendokumentasikan dan menyajikan informasi kepada pengguna baik dalam bentuk cetakan maupun dalam bentuk elektronik.
Bagi kebanyakan masyarakat, perpustakaan selalu dipersepsikan identik dengan ruangan yang sepi, koleksi yang out of date dan tidak menarik. Segala kekurangan ini masih ditambah dengan keluhan pelayanan yang diberikan kadang kurang profesional dan kurang simpatik
Perlu diketahui bahwa status Perpustakaan di Indonesia keberadaannya masih terpinggirkan. Ada yang menganggap penting tapi masih sebatas retorika. Sebuah perpustakaan, merupakan salah satu ukuran dalam menilai sejauh mana kualitas knowledge yang dimiliki dan dihasilkan oleh institusi tersebut. Karena itu perpustakaan menjadi sumber yang sangat penting dalam pengembangan knowledge di institusinya, begitu juga dengan peranan perpustakaan perguruan tinggi.
Perpustakaan sebagai organisasi publik nonprofit memberikan pelayanan informasi kepada masyarakat pemakainya dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Berbeda dengan organisasi bisnis yang memberikan layanan umum dengan mengutamakan keuntungan (profit). Namun di antara organisasi profit dan nonprofit terdapat kesamaan tugas, yakni melayani masyarakat pengguna. Perpustakaan adalah pelayanan. Tidak ada perpustakaan jika tidak ada pelayanan. Karena itu sebenarnya perpustakaan identik dengan pelayanan. Maka perpustakaan dan petugas perlu mengubah pola pikir bahwa pemakai adalah pelanggan (customers). Kepuasan pelanggan menjadi salah satu tujuan pelayanan suatu perpustakaan.
Untuk mencapai tujuan pelayanan yang berkualitas, perpustakaan dituntut untuk memenuhi kebutuhan masyarakat penggunanya. Tidak saja terpenuhinya sumber-sumber informasi tetapi perlu juga diperhatikan fasilitas-fasilitas fisik, kualitas pelayanan, dan teknologi yang dapat membantu proses pelayanan sehingga tercapainya kepuasan pemakai, karena kepuasan dan loyalitas adalah berkaitan, walaupun keterkaitannya ada, tidak selalu beriringan.
PP Nomor 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi menegaskan bahwa perpustakaan merupakan unsur penunjang pendidikan tinggi. Secara harfiah, unsur penunjang dapat diartikan sebagai sesuatu yang harus ada untuk kesempurnaan yang ditunjang. Peran strategis ini juga terlihat jelas dalam proses akreditasi sebuah pendidikan tinggi, dimana perpustakaan merupakan unsur utama, walau bukan yang pertama. Jika suatu lembaga pendidikan tinggi ingin mendapatkan akreditasi resmi, maka perpustakaan dan segala isinya wajib ada. Artinya, akreditasi tidak akan diperoleh jika lembaga tersebut tidak memiliki perpustakaan. Secara teori, perpustakaan sebetulnya memiliki peran strategis dalam eksistensi pendidikan tinggi. Sebagai unsur penunjang penting, perpustakaan tidak dapat diabaikan, khususnya dalam hal pencapaian visi. Jika sebuah universitas ingin menjadi 'universitas bertaraf internasional', otomatis perpustakaan juga harus ikut menjadi 'perpustakaan bertaraf internasional'.
Ketidakstabilan frekuensi kunjungan dan jumlah pinjaman setiap bulannya, menunjukan bahwa minimnya kualitas pelayanan yang ada di Perpustakaan Universitas X. Kualitas pelayanan perpustakaan adalah salah satu variabel yang sangat menentukan untuk mencapai kepuasan dan loyalitas mahasiswa terhadap pemanfaatan perpustakaan, untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan tersebut terhadap kepuasan mahasiswa serta keeratan hubungan antara kepuasan dengan loyalitas mahasiswa, peneliti mencoba melihat pengaruh tersebut berdasarkan pada lima dimensi, yaitu : Bukti fisik, adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba, termasuk sumber daya manusia. Kehandalan, adalah aspek-aspek kehandalan sistem pelayanan yang diberikan oleh perpustakaan, apakah jasa yang diberikan sesuai dengan standar-standar umum atau kemampuan mewujudkan jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan secara cepat. Ketanggapan, adalah keinginan untuk membantu mahasiswa dan menyediakan jasa yang dibutuhkan atau kecepat-tanggapan dari pustakawan dalam memberikan jasa serta dapat menangkap aspirasi-aspirasi yang muncul dari mahasiswa. Jaminan, adalah bahwa jasa yang diberikan memberikan jaminan kenyamanan, kemampuan sumber daya dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan standar. Empati, adalah kemudahan dalam mendapatkan pelayanan, keramahan, komunikasi, dan kemampuan memahami kebutuhan mahasiswa.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dirumuskan masalah sebagai berikut : 
a. Sejauhmana pengaruh kualitas pelayanan perpustakaan yang terdiri dari; bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati terhadap kepuasan mahasiswa Universitas X
b. Bagaimana hubungan kepuasan mahasiswa dengan loyalitas mahasiswa dalam memanfaatkan Perpustakaan Universitas X.

C. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan perpustakaan yang terdiri dari; bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati terhadap kepuasan mahasiswa Universitas X.
b. Untuk mengetahui variabel yang paling dominan dari kualitas pelayanan yang terdiri dari; bukti fisik, kehandalan, ketanggapan, jaminan, dan empati yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa Universitas X
c. Untuk mengetahui hubungan kepuasan dengan loyalitas mahasiswa Universitas X.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi;
a. Perbaikan kepada Manajemen Perpustakaan Universitas X dalam menentukan kebijakan dan perencanaan ke depan guna untuk meningkatkan kualitas pelayanan
b. Dapat memberikan sumbangan (contribution) empirik bagi para akademisi dalam pengembangan ilmu pengetahuan tentang kualitas pelayanan yang mempengaruhi kepuasan dan hubungannya dengan loyalitas mahasiswa terhadap perpustakaan Universitas X
c. Bagi peneliti, dapat melatih dan berpikir secara ilmiah serta menambah wawasan pengetahuan di bidang manajemen pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan kualitas pelayanan .
d. Bagi akademisi dan peneliti lanjutan, dapat menjadi bahan referensi atau bahan acuan untuk penelitian selanjutnya terutama yang berminat untuk meneliti tentang kualitas pelayanan.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 12:39:00

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALITY

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALITY (STUDI PADA RESTORAN X)



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam era sekarang ini persaingan antar perusahaan sudah sangat ketat. Perusahaan yang berorientasi pada pelanggan "customer oriented" berlomba-lomba mendapatkan perhatian konsumen. Konsumen adalah raja, slogan yang sering diungkapkan perusahaan. Perusahaan berusaha untuk melayani dan memenuhi kebutuhan konsumen karena sekali saja konsumen merasa kecewa terhadap produk/jasa suatu perusahaan maka ia akan segera beralih ke produk/jasa perusahaan lain.
Kualitas pelayanan/jasa merupakan hal pertama yang harus dipikirkan perusahaan terutama oleh perusahaan jasa/perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan. Kualitas jasa atau kualitas layanan (service quality) berkontribusi signifikan bagi penciptaan diferensiasi, positioning dan strategi bersaing setiap organisasi pemasaran, baik perusahaan manufaktur maupun penyedia jasa (Tjiptono & G. Chandra, 2005 : 109).
Restoran merupakan salah satu usaha yang menawarkan produk berupa makanan. Menurut Tjiptono (1996 : 63) restoran merupakan salah satu jenis penawaran hybrid artinya penawaran yang terdiri dari barang dan jasa yang sama besarnya. Dalam perkembangannya restoran modern disamping memperhatikan kualitas makanan juga memperhatikan faktor lain yang berupa pelayanan. Pelayanan dalam jenis usaha ini sangat diperhatikan karena mengingat persaingan yang ketat di usaha restoran. Restoran yang bersangkutan harus benar-benar mempertimbangkan pelayanannya agar mempunyai keunggulan kompetitif.
Kualitas Pelayanan yang diterima konsumen diukur dengan melibatkan dua elemen, terkait proses (process related) dan terkait hasil (outcome related), (Luk, 1999; Powpaka, 1996; stank et al., 1999 dalam Lu Ting Pong dan Tang Pui Yee). Elemen yang terkait proses (process related) menitikberatkan pada interaksi antara konsumen dan penyedia jasa sedangkan elemen yang terkait hasil (outcome related) menitikberatkan pada hasil nyata yang diterima dari transaksi jasa (Luk dalam Lu Ting Pong dan Tang Pui Yee, 1999).
Untuk menghitung seberapa besar pelayanan yang diberikan perusahaan terhadap pelanggannya dalam kaitannya dengan process related, diukur dengan instrumen SERQUAL (Service Quality)/kualitas jasa/kualitas pelayanan (diadaptasi dari Parasurama et al. dalam Lu Ting Pong dan Tang Pui Yee, 1985). Berdasar pada dimensi reliability (keandalan), responsiveness (daya tanggap), assurance (jaminan), empathy (empati). SERQUAL (Service Quality)/kualitas jasa/kualitas pelayanan merupakan model yang paling populer dan hingga kini banyak dijadikan acuan dalam riset manajemen dan pemasaran jasa. Di sisi lain, elemen outcome related dari pelayanan yang diterima pelanggan, diadaptasi dari DINESERV dikembangkan oleh Steven et al. (1995) menyebutkan bahwa mengukur Service Quality restoran sebagai hubungan bukti nyata item instrumen SERQUAL, menghasilkan dua dimensi yang disebut tangible dan outcome (Lu Ting Pong dan Tang Pui Yee, 2001).
Perspektif pengukuran kualitas bisa dikelompokkan menjadi dua jenis : internal dan eksternal. Kualitas berdasarkan perspektif internal diartikan sebagai Zero defect ("doing it right the first time" atau kesesuaian dengan persyaratan), sedangkan perspektif eksternal memahami kualitas berdasarkan persepsi pelanggan, ekspektasi pelanggan, kepuasan pelanggan, sikap pelanggan dan customer delight (Sachdev & Verma dalam Tjiptono & G. Chandra, 2004).
Pada dasarnya, kualitas pelayanan yang baik diberikan untuk mencapai kepuasan pelanggan. Banyak manfaat yang diperoleh dari kepuasan pelanggan, diantaranya meliputi (Tjiptono & G. Chandra, 2005 : 192) : keterkaitan positif dengan loyalitas pelanggan, berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan (terutama melalui pembelian ulang, cross-selling, dan up-selling), menekan biaya transaksi pelanggan di masa depan (biaya komunikasi, penjualan, dan layanan pelanggan), rekomendasi getok tular positif, pelanggan cenderung lebih represif terhadap product-line extensions, brand extensions, dan new add-on services yang ditawarkan perusahaan, serta meningkatkan bargaining power relatif perusahaan terhadap pemasok, mitra bisnis dan saluran distribusi.
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral wacana bisnis dan manajemen (Tjiptono & G. Chandra, 2005 : 192). Karena telah banyak riset yang menunjukan keterkaitan kepuasan pelanggan dan ukuran-ukurannya. Keterkaitan antara kepuasan dan loyalitas sangatlah erat. Data dari sejumlah perusahaan terkemuka, seperti AT&T, Rank Xerox, dan The Royal Bank of Scotland, menunjukan bahwa secara rata-rata 95% pelanggan yang menyatakan "sangat puas" cenderung loyal pada produk atau pemasok yang bersangkutan (Hill, Brierley & MacDougall dalam Tjiptono & G. Chandra, 1999).
Ada 6 relasi antara kepuasan dan loyalitas, salah satu persepsinya adalah kepuasan merupakan konsep inti bagi loyalitas dan tanpa kepuasan loyalitas tidak bakalan ada (Oliver dalam Tjiptono & G. Chandra, 1999). Loyalitas pelanggan adalah tujuan perusahaan, bagaimana perusahaan berusaha mencapai loyalitas pelanggan untuk keunggulan kompetitif perusahaan.. Loyalitas pelanggan diukur dari perilaku (behavior) konsumen (O'Malley dalam Lu Ting Pong dan Tang Pui Yee, 1998), kemudian dalam kenyataannya, hampir 75% keputusan pembelian konsumen berdasarkan kepada sikap (attitude) dan emosi konsumen (Gremler and Brown dalam Lu Ting Pong dan Tang Pui Yee, 1996).
Restoran X merupakan rumah makan yang memberikan kualitas pelayanan yang terbaik. Sebagai unit usaha yang berberak dibidang jasa, Restoran ini memang harus memperhatikan pelayanan pada pelanggannya. Kualitas pelayanan yang baik tentunya disebabkan manajemen rumah makan ini dalam membuat kerangka perencanaan dan analisis strategik, yang mengacu pada lima dimensi kualitas jasa. Kemampuan rumah makan ini dalam memberikan pelayanan secara akurat dan penyampaian hidangan makanan tepat waktu menandakan perhatian terhadap reliabilitas (reliability). Daya tanggap (responsiveness) dan jaminan (assurance) juga menjadi perhatian rumah makan ini dalam menjaga kualitas pelayanannya, kemampuan karyawan dalam merespon pemintaan pelanggan dan sikap sopan, menguasai pengetahuan dan keterampilan sesuai bidangnya menjadi bukti perhatian rumah makan ini. Kantor sebagai pusat informasi yang ada dalam rumah makan ini merupakan bukti rumah makan ini dalam memperhatikan keluhan dan kepentingan pelanggan (empathy). Daya tarik fisik rumah makan ini juga diperhatikan, fasilitas fisik bangunan yang berstruktur kaca dan dilengkapi dengan audio dan adanya taman di dalam restoran menjadi daya tarik visual tersendiri bagi pelanggan, perlengkapan meja makan dan penampilan seragam karyawan menjadi perhatian perusahaan, tempat yang strategis dan mudah dijangkau pelanggan menjadi perhatian rumah makan ini (bukti fasilitas fisik/tangible). Cita rasa makanan dan manfaat yang diperoleh pelanggan dari mengkonsumsi makanan juga diperhatikan rumah makan ini (bukti outcome/hasil).
Berdasarkan hal-hal di atas banyak kaitan antara kualitas pelayanan, kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan, serta penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan itu. Untuk itu penulis tertarik untuk meneliti apakah ada pengaruh yang signifikan antara Service Quality (Kualitas Pelayanan) terhadap Customer Loyalty (Loyalitas Pelanggan) yang dimediasi oleh Customer Satisfaction (Kepuasan Pelanggan) di Restoran. Mengangkat masalah dan objek ini menjadi bahan tulisan dengan judul "PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY (STUDI PADA RESTORAN X)"

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah : 
1. Apakah dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangible dan outcome secara parsial mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Customer Satisfaction ?
2. Apakah dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangible dan outcome secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Customer Satisfaction ?
3. Apakah Customer Satisfaction mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Customer Loyalty ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 
1. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangible dan outcome secara parsial terhadap Customer Satisfaction
2. Untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang positif dan signifikan antara dimensi kualitas pelayanan yang terdiri dari reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangible dan outcome secara bersama-sama terhadap Customer Satisfaction
3. Untuk mengetahui apakah Customer Satisfaction mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Customer Loyalty 

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut : 
1. Bagi perusahaan
Perusahaan dalam hal ini restoran X dapat menjadikan penelitian ini sebagai salah satu sumber informasi, informasi mengenai faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggannya.
2. Bagi ilmu pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan bahan referensi bagi penelitian-penelitian berikutnya dan diharapkan penelitian berikutnya mampu memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan dalam penelitian ini.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 09:44:00