UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK KALOR DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (FISIKA KELAS VIII)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Abad XXI dikenal sebagai abad globalisasi dan abad teknologi informasi. Perubahan yang sangat cepat ini merupakan fakta dalam kehidupan siswa sehingga siswa perlu dibekali dengan kompetensi yang memadai agar menjadi peserta aktif dalam masyarakat. Pendidikan Sains menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar siswa mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pengembangan kemampuan siswa dalam bidang sains merupakan salah satu kunci keberhasilan peningkatan kemampuan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan dan memasuki dunia teknologi termasuk teknologi informasi untuk kepentingan pribadi, sosial, ekonomi dan lingkungan (Depdiknas, 2003 : 1).
Menanggapi hal tersebut pemerintah sudah banyak berupaya untuk membenahi proses pembelajaran seperti penataran guru-guru Sains, membentuk musyawarah guru bidang studi, bantuan alat-alat laboratorium, dan juga melakukan penyusunan kurikulum baru pada setiap jenjang dan sistem pendidikan. Sesuai dengan amanat Garis Besar Haluan Negara (GBHN) 1999-2004, Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) menetapkan kebijakan untuk menyempurnakan kurikulum 1994 menjadi kurikulum 2004, yang telah dilakukan mulai tahun pelajaran 2004/2005. Perubahan kurikulum ini tentunya harus diikuti dengan penggunaan pendekatan atau strategi pembelajaran yang sesuai oleh guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Pendidikan Sains diarahkan untuk "mencari tahu" tentang alam secara sistematis yaitu dengan "berbuat" karena Sains bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu, pendekatan yang diterapkan dalam menyajikan pembelajaran Sains adalah memadukan antara pengalaman proses sains dan pemahaman produk sains. Fisika merupakan bagian dari sains yang merupakan hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisir tentang alam sekitar yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian poses ilmiah.
Dari hasil observasi awal di SMPN X diperoleh data sebagai berikut :
1. Fisika merupakan mata pelajaran yang dianggap sulit oleh sebagian besar siswa sehingga membuat siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran Fisika, hal ini terlihat pada rendahnya nilai rata-rata ulangan harian materi pokok sebelumnya yaitu sebesar 63,34 (lampiran 23).
2. System pengajaran yang masih cenderung bersifat tradisional yaitu dengan menekankan pada hafalan-hafalan sehingga cenderung siswa lebih cepat bosan dan mudah lupa.
3. Siswa jarang praktik di laboratorium karena keterbatasan waktu, mengejar materi, dan sarana prasarana yang kurang memadai seperti : banyaknya alat yang rusak dan jumlah alat yang sedikit, sehingga peralatan di laboratorium jarang dimanfaatkan.
Permasalahan-permasalahan tersebut menyebabkan hasil belajar fisika kurang maksimal yang berdampak tidak tercapainya ketuntasan belajar secara klasikal maupun individu. Untuk meminimalisasi dan mengantisipasi permasalahan tersebut diperlukan sebuah strategi pembelajaran lain yang lebih memberdayakan siswa dan sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini yaitu CTL. Sebuah strategi yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta, rumus-rumus tetapi sebuah strategi yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka. Pendekatan CTL memiliki tujuh komponen utama yang harus diterapkan dalam pembelajarannya, yaitu : konstruktivisme (Constructivism), bertanya (Questioning), menemukan (Inquiry), masyarakat belajar (Learning Community), pemodelan (Modeling), refleksi (reflecting), dan penilaian sebenarnya (Authentic Assessment) (Depdiknas, 2003 : 10). Oleh sebab itu proses pembelajaran dapat menggunakan pendekatan CTL.
Berdasarkan permasalahan diatas maka penulis mengadakan penelitian tindakan kelas tentang : UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR FISIKA MATERI POKOK KALOR DENGAN PENDEKATAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) PADA SISWA KELAS VIII SMPN X.
B. Permasalahan
Sesuai dengan latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan penelitian ini adalah : "Apakah dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) dapat meningkatkan hasil belajar fisika pokok bahasan kalor siswa kelas VIII SMPN X ?".
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar mata pelajaran fisika pokok bahasan kalor dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning).
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Bagi siswa, memudahkan siswa dalam memahami dan menguasai fisika melalui pengalaman nyata dalam pembelajaran.
2. Bagi guru, memberi konsep yang jelas mengenai pendekatan CTL sebagai upaya untuk mengembangkan ilmu pendidikan.
3. Bagi sekolah, penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).
E. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan skripsi ini meliputi tiga bagian, yaitu :
1. Bagian pendahuluan, berisi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto dan persembahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar lampiran.
2. Bagian isi dibagi menjadi lima bab, antara lain :
Bab I Pendahuluan
Berisi latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, sistematika skripsi.
Bab II Landasan Teori
Mengemukakan tentang kajian teori-teori yang mendasari dalam penulisan skripsi ini.
Bab III Metode Penelitian.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini meliputi hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V Simpulan dan Saran
Berisikan simpulan dari hasil penelitian serta saran.
3. Bagian akhir skripsi ini adalah daftar pustaka, tabel-tabel yang digunakan, dan lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi.