Cari Kategori

GAYA HIDUP MANUSIA DAN ARSITEKTUR PASAR (STUDI KASUS PASAR X)

(KODE ARSITEKR-0002) : SKRIPSI GAYA HIDUP MANUSIA DAN ARSITEKTUR PASAR (STUDI KASUS PASAR X)

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan teknologi konstruksi, manajemen dan informasi yang semakin pesat yang disertai dengan persaingan yang bebas dewasa ini menuntut kita melakukan efisiensi di segala bidang. Hal ini juga terkait dengan biaya konstruksi yang merupakan suatu persyaratan yang utama yang harus dilakukan pada kondisi sekarang ini, dimana biaya konstrukisi semakin lama semakin tinggi dan cenderung berubah dengan cepat. Oleh karena itu, kontraktor dituntut untuk untuk dapat menekan biaya konstruksi seminimal mungkin. Dengan melakukan salah satu teknik dalam hal mengendalikan biaya yaitu value engineering, maka biaya konstruksi akan berkurang tanpa mengorbankan kualitas dan fungsi dari proyek. Value Engineering (VE) dilakukan agar mendapatkan hasil yang optimal untuk sejumlah uang yang dikeluarkan dengan memakai teknik yang sistematis untuk menganalisa dan mengendalikan total biaya proyek.
Secara definisi, Value Engineering, juga dikenal dengan Value Management atau Value Analysis, adalah suatu pendekatan tim yang profesional dalam penerapannya, berorientasi fungsi dan sistematis yang digunakan untuk menganalisa dan meningkatkan nilai suatu produk, disain fasilitas, sistem, atau servis - suatu metodologi yang baik untuk memecahkan masalah dan atau mengurangi biaya namun meningkatkan persyaratan kinerja atau kualitas yang ditetapkan1. Value Engineering adalah teknik terefektif yang diketahui untuk mengidentifikasi dan menghapuskan biaya yang tidak perlu (unnecessary cost) dalam disain, pengujian, fabrikasi, konstruksi produk.
Studi Value Engineering pekerjaan arsitektur pada proyek Rusunami X yang tepat dan dilakukan dengan pendekatan pasar akan memberi dampak yang sangat baik dalam menghemat biaya produksi sekaligus memperhatikan risiko yang mungkin terjadi. Berdasarkan pengalaman, VE dapat meningkatkan kualitas dan sangat menguntungkan bagi pembangunan konstruksi di Indonesia pada saat ini khususnya dan pembangunan konstruksi di dunia pada umumnya.
Dalam penelitian ini yang dibahas adalah studi Value Engineering pada proyek Rusunami X. Hal ini dikarenakan proyek Rusunami ini memiliki potensi pasar yang besar ditamnah lagi berbagai developer sedang berlomba-lomba untuk melakukan kajian mengenai kelayakan pelaksanaan proyek ini karena diperkirakan memiliki potensi daya tarik investasi yang sangat tinggi. Walaupun memiliki potensi yang sangat besar, tetapi tingkat resiko investasi pada proyek ini masih terlalu tinggi. Hal ini disebabkan oleh banyaknya faktor risiko yang perlu dipertimbangkan karena melibatkan peran pemerintah yang belum mengeluarkan peraturan baku berkaitan dengan proyek ini yang mempengaruhi pencapaian kebutuhan perusahaan (corporate needs) dan kebutuhan pengguna fasilitas (consumer needs) dan juga berbagai critical succes factor lainnya yang perlu dipertimbangkan.
Oleh karena itu, skripsi ini bertujuan untuk mendapatkan Rencana Anggaran Biaya yang paling optimal bagi proyek Rusunami tersebut khususnya Rusunami X sebagai studi kasusnya. Hal ini dikarenakan Rusunami X merupakan proyek Rusunami yang pertama kali diresmikan sebagai proyek percontohan pembangunan Rusunami di tengah kota. Namun, sampai saat ini masih terdapat permasalahan mulai dari okupansi yang rendah hingga pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan perencanaan pada awal proyek.

1.2 DESKRIPSI PERMASALAHAN
Saat ini kebutuhan akan hunian yang layak, sehat dan terjangkau bagi masyarakat sangatlah tinggi dan kian mendesak. Untuk itu, perlu disiasati pembiayaan proyek yang optimal sehingga dapat memberikan keuntungan bagi tiap stakeholder yang terlibat. Dalam hal ini kontraktor dapat memperoleh keuntungan yang tinggi tanpa mengorbankan kualitas dan fungsi dari proyek tersebut dan juga investor dapat membuat skema pendanaan yang sesuai.
Salah satu cara dalam mensiasati hal tersebut diperlukan penelitian studi VE pekerjaan arsitektur pada proyek Rusunami X. Pekerjaan arsitektur merupakan bagian dari Rencana Anggaran Biaya yang memiliki kontribusi berimbang dengan pekerjaan struktur sehingga dapat memberikan penghematan biaya yang cukup besar apabila dilakukan studi VE.

1.3 SIGNIFIKANSI MASALAH
Perencanaan pembiayaan proyek yang tidak optimal untuk pemenuhan rusunami sebagai hunian yang layak, sehat dan terjangkau bagi masyarakat, maka akan mengakibatkan hal-hal sebagai berikut :
• Tingginya resiko investasi pada proyek
• Tingginya pendanaan proyek
Kedua hal diatas akan menyulitkan pengambilan keputusan untuk melakukan investasi pada proyek ini baik untuk kontraktor maupun investor. Pada akhirnya, kebutuhan tersebut tidak terpenuhi dikarenakan tidak adanya ketertarikan untuk berinvestasi pada proyek tersebut.
Untuk itu diperlukan studi Value Engineering untuk mendapatkan Rencana Anggaran Biaya yang optimal. Hal ini menjadi penting karena kita dapat melihat seberapa besar penghematan biaya yang dihasilkan khususnya dari pekerjaan arsitektur.

1.4 RUMUSAN MASALAH
Berikut adalah beberapa pertanyaan yang akan dikaji dalam skripsi ini :
1. Berapa besar biaya yang optimal dan harus dipenuhi untuk berinvestasi pada proyek Rusunami ?
2. Komponen biaya apa saja yang harus dilakukan studi value engineering sehingga didapatkan Rencana Anggaran Biaya yang paling optimal yang sesuai dengan keinginan pasar ?
3. Faktor risiko apa saja yang mungkin muncul akibat dilakukan studi value engineering pada proyek Rusunami tersebut?
4. Respon risiko apa yang dilakukan?

1.5 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk melakukan studi VE yang tepat sehingga mendapatkan Rencana Anggaran Biaya yang paling optimal bagi proyek Rusunami tersebut.

1.6 BATASAN PENELITIAN
Mengingat waktu penelitian yang terbatas dan agar penelitian dapat terarah pada tujuan yang telah ditetapkan, maka penelitian ini dibatasi hanya kepada hal-hal berikut :
• Objek penelitian adalah proyek Rusunami dengan acuan Proyek Pembangunan Rusunami X PT X Development. Hal ini dikarenakan Rusunami X merupakan proyek Rusunami yang pertama kali diresmikan sebagai proyek percontohan pembangunan Rusunami di tengah kota. Namun, sampai saat ini masih terdapat permasalahan mulai dari okupansi yang rendah hingga pelaksanaan proyek yang tidak sesuai dengan perencanaan pada awal proyek.
• Sudut pandang yang digunakan hanya sudut pandang investor sebagai pengembang dan kontraktor
• Studi Value Engineering hanya untuk pekerjaan arsitektur. Pekerjaan arsitektur merupakan bagian dari Rencana Anggaran Biaya yang memiliki kontribusi berimbang dengan pekerjaan struktur sehingga dapat memberikan penghematan biaya yang cukup besar apabila dilakukan studi VE.

1.7. MANFAAT PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut :
• Untuk kontraktor
• Untuk penulis
• Untuk bidang IPTEK
• Untuk proyek precast
- Mendapatkan RAB yang optimal yang didasari oleh studi VE sehingga diharapkan dapat meningkatkan peluang pasar terhadap bisnis pracetak khususnya untuk pemenuhan Rusunami.
- Menambah pengetahuan dan wawasan mengenai perkembangan metode konstruksi, khususnya proyek precast ini.
- Mendapatkan biaya proyek yang optimal untuk proyek Rusunami.
- Mendapatkan solusi biaya yang murah untuk proyek serupa.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 09:32:00

PEMANFAATAN KEMBALI ARSITEKTUR MASA LALU SEBAGAI TEMPAT BELANJA

(KODE ARSITEKR-0001) : SKRIPSI PEMANFAATAN KEMBALI ARSITEKTUR MASA LALU SEBAGAI TEMPAT BELANJA

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Bangunan arsitektur masa lalu yang merupakan warisan peninggalan budaya banyak terbengkalai atau tidak lagi terurus oleh pemiliknya bahkan oleh pemerintah selaku pemilik aset penting negara ini. Hal ini disebabkan adanya pertentangan dengan kepentingan ekonomi karena bangunan ini memiliki biaya pemeliharaan yang
tinggi sementara tingkat kesadaran masyarakat yang kurang akan arti penting keberadaan warisan masa lalu ini sebagai bukti peradaban masa lalu.
Seharusnya bangunan ini tidak hanya mengandalkan nilai sosial-budaya saja untuk bertahan. Bangunan dapat difungsikan sebagai bangunan komersil yang dapat menghasilkan keuntungan materi yang dapat digunakan setidaknya untuk biaya pemeliharaan bangunan itu sendiri.
Tetapi pemerintah memiliki aturan terkait dengan bangunan masa lalu ini, khususnya untuk masalah pemugaran sebagai bentuk pemanfaatan kembali arsitektur masa lalu. Sedangkan suatu kegiatan komersil misalnya kegiatan belanja yang menjadi kegiatan utama dalam pemenuhan kebutuhan hidup manusia yang dapat mendatangkan keuntungan bagi pemilik atau pengelola tempat belanja tersebut, memiliki persyaratan dalam desain bangunan yang harus dipenuhi.

I.2 Tujuan Penulisan
Penulisan ini bertujuan untuk menelaah mengenai apa saja aturan yang telah ditetapkan mengenai bangunan arsitektur masa lalu oleh pemerintah, kemudian akan dikaitkan dengan persyaratan desain bangunan tempat belanja. Sehingga akhirnya dapat diketahui apakah arsitektur masa lalu dapat berpotensi menghasilkan keuntungan materi sebagai tempat belanja, sehingga dapat memenuhi biaya pemeliharaan bangunan tersebut yang menjadikannya tetap bertahan di tengah persaingan ekonomi dan modernitas arsitektur dalam kehidupan masyarakat saat ini.
Dari penulisan ini pula dapat diketahui apakah seharusnya bangunan masa lalu yang beradaptasi dengan persyaratan tempat belanja atau sebaliknya.

I.3 Lingkup Pembahasan
Penulisan ini akan dibatasi pada bangunan arsitektur masa lalu berikut aturan pemugaran yang terkait, serta persyaratan tempat belanja yang hanya ditinjau dari segi arsitektur bangunan melalui aspek eksterior dan interior, terlepas dari pembahasan mengenai struktur dan utilitas bangunan.

I.4 Metode Pendekatan
1. Studi literature
Berupa studi kepustakaan
2. Observasi
Tinjauan langsung ke lapangan

I.5 Metode Penulisan
Penulisan karya tulis ini dibagi dalam 4 bab yang disusun sebagai berikut :
Bab 1 berisi latar belakang, tujuan penulisan, lingkup pembahasan, metode pendekatan, dan metode penulisan.
Bab 2 berisi kajian umum mengenai pengertian bangunan masa lalu, Bangunan Cagar Budaya, pemanfaatan arsitektur masa lalu, kegiatan belanja, belanja bagian dari kegiatan komersil,desain tempat belanja, klasifikasi tempat belanja dan pemanfaatan arsitektur masa lalu sebagai tempat belanja.
Bab 3 berisi tinjauan umum studi kasus, data teknis, sejarah bangunan,analisa bangunan dan analisa bangunan sebagai tempat belanja.
Bab 4 berisi kesimpulan dan saran.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 09:29:00