KREATIVITAS GURU DALAM MENGAJAR ANAK USIA DINI DI PAUD
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pernahkah kita bayangkan bahwa jumlah anak putus sekolah di Indonesia mencapai puluhan juta orang ? Menurut data resmi yang dihimpun dari 33 kantor komnas Perlindungan Anak (PA) di 33 provinsi, jumlah anak putus sekolah pada tahun 2007 mencapai 11,7 juta jiwa. Dan jumlah itu pasti akan bertambah.
Pendidikan memang begitu penting dalam kehidupan kita. Apalagi pendidikan anak di usia dini yang merupakan gerbang awal memasuki pendidikan. Para orang tua harus dibekali pengetahuan mengenai pendidikan ini yang dapat diikuti melalui program pemerintah yang ada di daerahnya masing-masing. Dengan adanya pendidikan anak usia dini ini maka orang tua akan menyadari bahwa pendidikan itu begitu penting dilaksanakan. Pendidikan juga merupakan investasi masa depan yang mampu merubah nasib manusia. Dengan pendidikan kita dapat mengejar segala cita-cita kita dibidang yang kita inginkan. Tanpa adanya pendidikan tentunya apa saja yang kita inginkan akan bagaikan mimpi yang tidak menjadi kenyataan.
Dengan latar belakang rendahnya pendidikan bangsa Indonesia maka pemerintah berinisiatif untuk melakukan program non formal sebelum usia enam tahun. Sebab menurut para ahli psikologi perkembangan usia 0-6 tahun adalah masa the golden age atau masa emas dalam tahapan perkembangan hidup manusia seutuhnya. Artinya jika anak mendapatkan rangsangan yang maksimal maka potensi tumbuh kembang anak akan terbangun secara maksimal.
Gambaran diatas membuktikan bahwa pendidikan anak usia dini yang sedang digalakkan oleh pemerintah sangat penting diikuti oleh para warga masyarakat. Selain pendidikan ini tidak dipungut biaya, pendidikan ini merupakan peluang emas bagi masyarakat yang kurang mampu dalam hal finansial.
Mengingat pentingnya pendidikan pada anak usia dini, maka pemerintah memberikan perhatiannya melalui undang-undang pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun. 2008 tentang pendidikan anak usia dini pada pasal 1 ayat 14 bahwa :
Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dalam Al-Qur'an pendidikan anak usia dini seperti contoh dalam surat al-Luqman ayat 14, yaitu sebagai berikut :
Artinya : dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu- bapanya; ibunya telah mengandungnya dalam Keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. bersyukurlah kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu.
Salah satu yang mempengaruhi dalam proses belajar mengajar pada anak usia dini adalah guru yang merupakan faktor eksternal sebagai penunjang pencapaian hasil belajar yang optimal. Dalam hal ini yang dimaksud adalah kreativitas guru dalam proses belajar mengajar. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan adalah menumbuhkan kreativitas guru.
Kreativitas guru dalam proses belajar mengajar mempunyai peranan yang sangat penting sekali dalam mendidik peserta didik, karena pada zaman sekarang pandai saja tidak cukup, tetapi harus cerdas dalam mengembangkan keterampilan, kreativitas dan mencari bahan ajar yang betul-betul sesuai dengan peserta didik. Namun kenyataan yang ada di lokasi PAUD Roudhatul Jannah X dari hasil pengamatan peneliti anak-anak PAUD kurang berminat dalam belajar, terutama dalam mengenal simbol-simbol Agama Islam. Selain itu anak-anak juga sering bermain sendiri tanpa menghiraukan arahan dari guru, hal ini dikarenakan kurangnya kreativitas-kreativitas yang digunakan oleh guru sehingga banyak anak-anak yang kurang berminat dan termotivasi dalam belajar.
Dengan adanya deskripsi tersebut, maka peneliti sangat tertarik untuk meneliti tentang "Kreativitas Guru Dalam Mengajar Anak Usia Dini di PAUD Roudhotul Jannah X". Penelitian ini memang sangat perlu dilakukan guna untuk meningkatkan minat belajar anak dan juga untuk para guru agar lebih kreatif dalam membangkitkan minat belajar anak dengan menggunakan berbagai macam kreativitas dalam mengajar.
B. Rumusan Masalah
Agar penelitian dilaksanakan dapat terarah dan mencapai hasil yang diinginkan maka diperlukan rumusan masalah yang menjadi dasar dan acuan dalam pelaksanaan penelitian, adapun rumusan masalah ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana bentuk kreativitas guru dalam mengenalkan simbol-simbol agama Islam di PAUD Roudhotul Jannah X ?
2. Apakah kreativitas guru dalam mengenalkan simbol-simbol agama Islam dapat meningkatkan minat belajar anak usia dini di PAUD Roudhotul Jannah X ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkap sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian pada isi dan rumusan masalah dimana kita mampu menjabarkan lebih lanjut dari pemahaman yang hendak diteliti :
1. Untuk mengetahui bagaimana bentuk kreativitas guru dalam mengenalkan simbol-simbol agama Islam di PAUD Roudhotul Jannah X
2. Untuk mengetahui apakah kreativitas guru dalam mengenalkan simbol-simbol agama Islam dapat meningkatkan minat belajar anak usia dini di PAUD Roudhotul Jannah X.
D. Manfaat Penelitian
Sebenarnya dengan adanya suatu tujuan yang ingin dicapai, maka tentunya penelitian ini bisa memberikan suatu manfaat bagi beberapa pihak, antara lain yaitu sebagai berikut :
1. Bagi Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan atau referensi dan kajian untuk meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar anak usia dini.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
Peneliti ini diharapkan dapat menjadi kontribusi positif mengenai kreativitas guru dalam mengajar anak usia dini agar dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran atau sebagai bahan masukan untuk memecahkan permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan judul tersebut.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan secara praktis maupun teoritis mengenai kreativitas guru dalam mengajar anak usia dini PAUD.