Cari Kategori

Konsep Pembelajaran IPS

Posted by Indeks Prestasi


Konsep Pembelajaran IPS

indeksprestasi.blogspot.com - IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang imu-ilmu sosial, seperti sosiologi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena sosial yang mewujudkan suatu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang ilmu social. IPS atau studi sosial meruapakan bagian dari kurikulum sekolah yang dirumuskan dari isi materi cabang-cabang ilmu sosial (Triatno, 2010: 171).

Mertula (dalam Triatno, 2010 : 172), mengatakan bahwa pembelajaran Pendidikan IPS lebih menekankan kepada aspek “pendidikan” daripada “transfer konsep”, karena dalam pembelajaran pendidikan IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap sejumlah konsep dam mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral, dan ketrampilanya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya. Dengan demikian, pembelajaran IPS harus diformulasikannya pada aspek kependidikanya.

Dalam kurikulum IPS yang berlaku di Indonesia, terdapat dua bentuk pengorganisasian kurikulum. Yang pertama adalah pendekatan terpadu yaitu pendekatan seperti umumnya digunakan pada tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Pendekatan berikutnya adalah yang disebut dengan pendekatan struktural yaitu suatu pendekatan yang menekankan pada satu disiplin ilmu. Pendekatan ini digunakan dalam kurikulum Sekolah Menengah Atas (Abdul Aziz Wahab, 2009: 124).

Sebagaimana yang dikemukakan di atas, pembelajaran IPS pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP/MTs) adalah pembelajaran IPS terpadu, yang pada dasarnya menggunakan tema-tema untuk mengaitkan antar mata pelajaran sehingga mampu memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Tema adalah pokok pikiran atau pokok pembicaraan.

Menurut Iif Khoiru Ahmadi dan Sofan Amri (2011: 2), tema pembelajaran memberikan banyak keuntungan, di antaranya adalah:
  1. Siswa mudah memusatkan perhatian pada tema-tema tertentu
  2. Siswa mampu mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran dalam tema-tema yang sama
  3. Pemahaman materi ajar lebih mendalam dan berkesan
  4. Kompetensi dasar dapat dikembangkan dengan cara mengaitkan antara isi pelajaran dengan pengalaman siswa
  5. Siswa lebih merasakan manfaat dan makana belajar karena materi disajikan dengan jelas
  6. Siswa lebih bergairah belajar karena dapat berkomunikasi dalam situasi riil
  7. Guru lebih efesien dan efektif karena mata pelajaran yang disajikan lebih mampu dipersiapkan sekaligus diberikan dalam dua atau tiga pertemuan. Waktu lebihnya dapat digunakan untuk kegiatan remedial, pemantapan atau pengayaan.


Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) membahas hubungan antara manusia dan lingkunganya. Lingkungan masyarakat dimana anak didik tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari masyarakat, dihadapkan pada berbagai permasalahan yang ada dan terjadi di lingkungan sekitarnya. Pembelajaran IPS membantu siswa dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi sehingga akan menjadikanya semakin mengerti dan memahami lingkungan sosial masyarakatnya.

Tujuan utama Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar lebih peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari, baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang menimpa masyarakat, serta memberi bekal kemampuan dasar kepada para siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan lingkunganya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (Triatno,2010:174).
Dari rumusan tujuan pembelajaran IPS tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
  1. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkunganya melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.
  2. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang di adaptasi dari ilmu-ilmu social yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial.
  3. Mampu menggunakan medel-model dan proses berfikir serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.
  4. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosia serta mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.
  5. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri agar survlus yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.
  6. Memotivasi seseorang untuk bertindak berdasarkan moral.
  7. Fasilitator di dalam suatu lingkungan yang terbuka dan tidak menghakimi.
  8. Mempersiapkan siswa menjadi warga Negara yang baik dalam kehidupanya dan mengembangkan kemampuan siswa menggunakan penalaran dalam mengambil keputusan pada setiap persoalan yang dihadapi.
  9. Menekankan perasaan, emosi, dan derajat penerimaan atau penolakan siswa terhadap materi pelajaran IPS yang diberikan.

Berdasarkan pengertian dan tujuan dari pembelajaran IPS, tampaknya dibutuhkan suatu pola pembelajaran yang mampu menjembatani tercapainya tujuan tersebut. Kemampuan dan ketrampilan guru dalam memilih dan menggunakan model, metode, dan strategi pembelajaran senantiasa ditingkatkan, agar pembelajaran IPS benar-benar mampu mengondisikan upaya pembekalan kemampuan dan ketrampilan dasar bagi siswa untuk menjadi manusia dan warga negara yang baik, hal ini di karenakan pengondisianiklim belajar nmerupakan aspek penting bagi tercapainya tujuan pendidikan.

Pola pembelajaran IPS menekankan pada unsur pendidikan dan pembekalan pada siswa, penekanan pembelajaranya bukan sebatas pada upaya menyuapi  siswa dengan sejumlah konsep yang bersifat bukan hafalan belaka, melainan terletak pada upaya agar mereka mampu menjadikan apa yang telah dipelajarinya sebagai bekal dalam memahami dan ikut serta dalam menjalani kehidupan masyarakat lingkunganya, serta sebagai bekal bagi dirinya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Disinilah sebenarnya penekanan misi dari pendidikan IPS. Oleh karena itu, rencangan pembelajaran guru hendaknya di arahkan dan di fokuskan sesuai dengan kondisi dan perkembangan potensi siswa agar pembelajaran yang dilakukan benar-benar berguna dan bermanfaat bagi siswa.    

Related Post



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 21:22:00

Post a Comment