PENERAPAN METODE TUTOR SEBAYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan dari tingkat dasar, menengah dan perguruan tinggi. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah agar dapat memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap belajar sebagai bentuk perubahan perilaku stabil belajar (Oemar Hamalik : 1993).
Pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan yang mencakup tiga aspek di atas, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, aspek psikomotorik sehingga dapat mengikuti bahkan menjadi pelopor pembaharuan dalam pendidikan. Salah satu upaya pembaharuan di bidang pendidikan adalah pembaharuan strategi atau meningkatkan relevansi metode mengajar (Nana Sudjana, 2000).
Seorang siswa dinyatakan telah belajar apabila telah terjadi perubahan tingkah laku dalam dirinya. Perubahan yang dikehendaki sebagai hasil belajar mencakup aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek pikomotorik. Aspek kognitif berkenaan dengan panguasaan pengetahuan baru atau penambahan pengetahuan yang telah ada, aspek afektif berkenaan dengan pengembangan sikap dan minat baru atau penyempurnaan sikap dan minat yang telah dimiliki, sedangkan aspek psikomotorik berhubungan dengan penguasaan keterampilan bam atau penyempurnaan keterampilan yang dimiliki, ketiga aspek tersebut dikenal dalam dunia pendidikan sebagai indikator keberhasilan belajar.
Pendukung keberhasilan belajar adalah kesiapan belajar. Kesiapan belajar adalah kondisi-kondisi yang mendahului kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Kesiapan belajar terhadap apa yang akan diajarkan oleh guru pada pertemuan nantinya dapat berdampak pada prestasi siswa itu sendiri. Faktor dalam lain yang menunjang keberhasilan belajar siswa adalah keaktifan siswa di kelas. Kegagalan dan keberhasilan sangat bergantung pada siswa karena individu mempunyai sifat dan karakter yang berbeda. Makin aktif siswa dalam proses belajar mengajar, baik mandiri maupun di sekolah makin baik tercapai prestasi belajarnya (Dimyati dan Moedjiono, 2000).
Strategi mengajar dianggap relevan jika mampu mengantarkan siswa mencapai tujuan pendidikan melalui pembelajaran. Strategi mengajar merupakan cara yang digunakan oleh guru dalam mengajarkan materi pelajaran dengan memusatkan perhatian pada situasi belajar untuk mencapai tujuan. Strategi mengajar yang baik adalah strategi yang menuntut keaktifan siswa dalam berfikir dan bertindak secara berdikari dan kreatif dalam mengembangkan materi yang sudah dikuasai.
Sekolah memiliki banyak potensi yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang keberhasilan suatu program pembelajaran. Potensi yang ada di sekolah, yaitu semua sumber-sumber (sumber-sumber belajar) yang dapat mempengaruhi hasil dad proses belajar dan pembelajaran.
Menurut Roestiyah (1986 : 53) "Sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat atau asal untuk belajar seseorang. " Sumber belajar banyak ragamnya salah satunya adalah manusia. Manusia merupakan sumber belajar yang sangat kompleks, karena setiap manusia memiliki kemampuan yang berbeda-beda.
Salah satu sumber belajar manusia yang ada di sekolah selain guru adalah siswa. Siswa memiliki potensi yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembelajaran.
Sehubungan dengan hal ini, Suherman, dkk. (2001 : 232) mengatakan, "Sumber belajar selain guru, yaitu teman sebaya yang lebih pandai memberikan bantuan belajar kepada teman-teman sekelasnya di sekolah yang disebut tutor sebaya. "
Sistem tutor sebaya dilakukan atas dasar bahwa ada sekelompok siswa yang lebih mudah bertanya, lebih terbuka dengan teman sendiri dibandingkan dengan gurunya. Disiplin diri yang diberikan siswa dengan didasari oleh motivasi yang positif dari internal dan eksternal siswa baik yang prestasinya tinggi (si Tutor) maupun siswa yang yang prestasinya rendah (si Mentor) demi terciptanya suatu kondisi yang tepat bagi siswa untuk secara maksimal menerima bahan ajaran, sehingga tugas yang diberikan seorang guru tidak dianggap sebagai suatu keterpaksaan/beban oleh siswa melainkan sebagai suatu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Kelebihan lain sistem tutor sebaya dapat meminimalisir kesenjangan yang terjadi antara siswa yang prestasinya rendah dengan siswa yang prestasinya lebih tinggi dalam suatu kelas. Selanjutnya siswa termotivasi dalam menyelesaikan tugas dan motivasi itu diharapkan tumbuh dari terciptanya hubungan yang saling menentukan dan membutuhkan antara guru, siswa yang prestasinya dalam pelajaran TIK tergolong tinggi dan siswa yang prestasinya rendah. Dampak semuanya ini, seorang guru dituntut untuk mempersiapkan, memaksimalkan kemampuannya tanpa harus menjadi informatory (pemberi informasi) saja tetapi guru juga berfungsi sebagai mediator, komunikator, fasilitator dan tutor sehingga guru mampu memberikan tugas yang sesuai dengan tingkat kematangan siswa yang pada akhirnya dapat memotivasi siswa dalam peningkatan prestasi belajar.
Berdasarkan Hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa MTs Kelas VIII X bahwa pembelajaran TIK yang saat ini berlangsung menggunakan beberapa metode seperti, ceramah, tanya jawab dan demonstrasi. Mata Pelajaran TIK untuk kelas VIII lebih ke aplikatif. Namun pada kenyataannya pembelajaran TIK lebih kepada teoritis. Ini disebabkan masih minimnya perangkat komputer. Saat ini MTs X hanya memiliki 10 perangkat komputer yang layak pakai. Dari wawancara bersama siswa yang penulis lakukan teridentifikasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang diajarkan oleh guru yang cenderung menggunakan motode ceramah. Jika dilihat dari hasil belajar siswa pada materi sebelumnya rata-rata menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Ini ditunjukan dari hasil ulangan siswa beberapa waktu yang lalu.
Selain itu guru MTs. X berasumsi bahwa mereka kesulitan dalam mencari metode pembelajaran yang tepat dengan kondisi siswa yang rata-rata 40 orang perkelas sedangkan sarana pembelajaran sangat minim. Disaat siswa harus memperaktekkan materi yang diajarkan waktunya selalu tidak mencukupi dan masih banyak lagi kendala yang lainnya yang tidak bisa penulis cantumkan disini.
Berpijak dari permasalahan yang dialami oleh MTs. X, Penulis memberikan solusi lain dengan memanfaatkan metode tutor sebaya yang diharapkan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa sebagaimana yang ditunjukkan oleh salahsatu hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Upi pada prodi Matematika yang berkenaan dengan tutor sebaya ternyata mampu meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan dari pembahasan di atas, dan belum adanya dilakukan penelitian secara ilmiah oleh guru maupun pihak lain di MTs. X tentang Tutor Sebaya pada mata pelajaran TIK, maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang "Penerapan Metode Tutor Sebaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi di Madrasah Tsanawiyah X. "
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis menegaskan masalah umum penelitian sebagai berikut :
"Apakah Penerapan Metode Tutor Sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Madrasah Tsanawiyah X?"
Masalah umum diatas diperinci berupa masalah khusus menjadi sebagai berikut :
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII B MTs X sebelum diterapkannya metode tutor sebaya ?
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII B MTs X setelah diterapkannya metode tutor sebaya ?
3. Apakah terdapat perubahan yang signifikan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs X antara sebelum dan sesudah diterapkannya metode tutor sebaya pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana ?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan hasil belajar siswa tentang penerapan metode Tutor Sebaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII B mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi di Madrasah Tsanawiyah X. Adapun tujuan penelitian secara khusus adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII B MTs X sebelum diterapkannya metode tutor sebaya
2. Mengetahui hasil belajar siswa kelas VIII B MTs X setelah diterapkannya metode tutor sebaya
3. Mengetahui perubahan yang signifikan hasil belajar siswa kelas VIE B MTs X sebelum dan sesudah diterapkannya metode tutor sebaya pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana
D. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang memerlukan pembuktian lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono yaitu : "Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan" Sugiyono : 2006).
Atas dasar pengertian hipotesis diatas maka untuk penelitian ini penulis mengemukakan hipotesis sebagai berikut :
1. Hipotesis Nol (Ho) : tidak terdapat perubahan yang signifikan hasil belajar siswa kelas VIII B MTs X sebelum dan sesudah menggunakan metode tutor sebaya pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana
2. Hipotesis Kerja ((Hi) : terdapat perubahan yang signifikan antara hasil belajar siswa MTs X sebelum dan sesudah menggunakan metode tutor sebaya pada pokok bahasan membuat dokumen pengolah angka sederhana
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi guru dan pembuat kebijakan pada bidang pendidikan karena :
1. Bagi siswa
Bermanfaat bagi semua siswa karena terjadi pembelajaran yang mandiri, dewasa dan punya rasa setia kawan yang tinggi.
2. Bagi guru
Guru dapat mengetahui metode pembelajaran yang bervariasi khususnya metode tutor sebaya untuk memperbaiki dan meningkatkan sistem pembelajaran.
Guru akan terbantu baik dalam akademis terutama dalam pencapaian target waktu dan materi pembelajaran, maupun dari sisi fisik yang harus terus berdiri dan membimbing ratusan siswa dalam sehari secara individual.
3. Bagi sekolah
Membantu memperbaiki pembelajaran TIK di sekolah.
F. Definisi Operasional
Untuk menghindari agar persoalan yang dibicarakan dalam penelitian ini tidak menyimpang dari tujuan semula dan juga tidak terjadi salah penafsiran istilah yang digunakan perlu adanya penegasan istilah-istilah yang meliputi :
1. Metode Tutor Sebaya adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana guru memberikan kesempatan kepada siswa (tutor) yang dianggap telah memahami materi yang telah diajarkan untuk mengajarkannya kembali kepada teman kelasnya agar siswa yang belum faham dapat berkomunikasi berupa bertanya atau menanggapi dengan temannya (tutor tanpa rasa canggung, takut atau ragu).
2. Hasil belajar yaitu skor berupa angka yang telah diperoleh siswa sebelum dan sesudah diterapkannya metode tutor sebaya melalui pretest dan posttest.