EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MAPEL PKN (PKN KELAS VIII)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Cooperative Learning adalah suatu sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau membantu diantara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih dimana keberhasilan kerja sangat dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok itu sendiri. Dengan pembelajaran kooperatif ini memungkinkan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran sebagai upaya mengembangkan pengetahuan, sikap, nilai moral dan keterampilan sosial (Etin Solihatin, 2005 : 4).
Pembelajaran kooperatif merupakan suatu model pengajaran dimana siswa belajar dalam kelompok-kelompok kecil yang memiliki tingkat kemampuan yang berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompok setiap anggota dalam satu kelompok saling bekerja sama dan membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran. Pada model pembelajaran kooperatif disamping mengembangkan siswa untuk mencapai hasil belajar akademik, model pembelajaran kooperatif juga efektif untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa dan membantu siswa untuk memahami materi pelajaran yang dianggap sulit.
Tujuan pembelajaran kooperatif adalah untuk mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan ini sangat penting untuk dimiliki di dalam masyarakat dimana banyak kerja orang dewasa sebagian besar dilakukan dalam organisasi yang saling bergantung satu sama lain.
Untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan kewarganegaraan harus didukung oleh iklim pembelajaran yang kondusif. Iklim pembelajaran yang dikembangkan oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan dan kegairahan belajar siswa. Kualitas dan keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran.
Pada umumnya Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dianggap pelajaran yang cukup mudah, sehingga hal ini mengakibatkan perhatian siswa pada mata pelajaran ini menjadi rendah. Tetapi apabila materi pelajaran yang disajikan menarik, siswa dengan tekun dan antusias akan memperhatikan guru pada saat pelajaran. Tapi perhatian siswa terhadap mata pelajaran pendidikan Kewarganegaraan pada saat proses belajar mengajar masih rendah, salah satu penyebabnya adalah sikap siswa yang pasif saat proses pembelajaran berlangsung.
Berdasarkan informasi dari Guru MTs X belum menggunakan model pembelajaran kooperatif. Padahal model pembelajaran kooperatif memiliki banyak kelebihan antara lain sebagai suatu alternative dalam memecahkan salah yang dihadapi dalam upaya mengaktifkan siswa dalam belajar, siswa akan lebih mudah menyampaikan ide, maupun gagasannya, dapat meningkatkan rasa kebersamaan dan kerja sama, banyak siswa yang pilih-pilih dalam setiap pembentukan kelompok belajar yang mengakibatkan kurangnya pemahaman siswa akan pentingnya kebersamaan dan kerjasama diantara sesamanya dalam menyelesaikan materi pelajaran yang sulit. Nilai rata-rata kelas baru mencapai 61,02 dan prosentase ketuntasan klasikalnya mencapai 75%.
Hal ini perlu adanya penggunaan model pembelajaran kooperatif dengan harapan dapat meningkatkan prestasi belajar, keaktifan siswa dalam belajar, dan akan terjalin sikap saling mengenal, belajar menghargai pendapat satu sama lainnya sehingga akan timbul hubungan kerja sama yang positif dan saling membantu dalam memahami materi pelajaran yang dianggap sulit. Berdasarkan uraian diatas maka disusunlah skripsi dengan judul "EFEKTIFITAS PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VIII MTS X”.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas maka permasalahan adalah : Apakah model Cooperative Learning efektif digunakan pada mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan siswa kelas VIII MTs X ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui efektifitas penggunaan model cooperative learning pada mata pelajaran PKn kelas VIII MTs X.
2. Manfaat penelitian
a. Bagi penulis
Dapat menambah pengetahuan tentang efektifitas penggunaan model cooperative learning pada mata pelajaran PKn kelas VIII MTs X.
b. Bagi guru MTs X
Dapat dijadikan informasi mengenai efektifitas penggunaan model cooperative learning pada mata pelajaran PKn kelas VIII..
D. Sistematika Penulisan Skripsi
Sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN terdiri dari :
A. Latar Belakang
B. Permasalahan
C. Tujuan dan manfaat penulisan
D. Sistematika penulisan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA terdiri dari :
A. Model Pembelajaran
1. Pengertian model pembelajaran
2. Jenis-jenis model pembelajaran
B. Model Cooperative Learning
1. Pengertian model Cooperative Learning
2. Tujuan model Cooperative learning
3. Kelebihan dan kelemahan model Cooperative learning
4. Ciri-ciri model Cooperative learning
5. Unsur-unsur dasar model Cooperative learning
6. Prinsip-prinsip dasar model Cooperative learning
7. Langkah-langkah model Cooperative learning
C. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 2006 PKn SMP/MTs
1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
2. Tujuan dan manfaat Pendidikan Kewarganegaraan
3. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan
4. Kajian Materi PKn Kelas VIII semester genap dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
D. Uraian Materi Pembelajaran Kedaulatan rakyat dan sistem Pemerintahan di Indonesia
E. Efektifitas
1. Pengertian Efektifitas
2. Pengukuran Efektifitas
3. Efektifitas penggunaan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN berisi tentang :
A. Jenis Penelitian
B. Subyek Penelitian
C. Rancangan Penelitian
D. Indikator Keberhasilan
E. Sumber Data
F. Metode Pengumpulan Data
G. Analisis data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Umum Obyek Penelitian
B. Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus I
C. Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Siklus II
D. Pembahasan
BAB V PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN