Cari Kategori

Langkah-langkah Dasar Hypnoteaching

Posted by Indeks Prestasi


Langkah-langkah Dasar Hypnoteaching

indeksprestasi.blogspot.com - Dalam mengimplementasikan hypnoteaching pada pembelajaran, maka haruslah  menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar. Hal ini dikarenakan agar perhatian siswa tersedot secara penuh terhadap materi yang disampaikan. Dengan begitu, siswa akan senantiasa memperhatikan, bahkan tidak akan berpaling pada hal-hal di luar pembelajaran.

Menurut Ibnu Hajar (2011: 100), dalam melakukan hypnoteaching, hanya diperlukan langkah-langkah sederhana. Berikut ini adalah langkah-langkah dasar yang wajib dilakukan agar guru mampu menerapkan hypnoteaching.
 
a.    Niat dan Motivasi dalam Diri Sendiri
Kesuksesan seseorang tergantung pada niat dalam dirinya untuk bersusah payah dan bekerja keras dalam mencapai kesuksesan tersebut. Sebab, niat yang besar akan memunculkan motivasi yang tinggi dan komitmen untuk konsen dan melayani apada bidang yang ditekuni.
b.    Pacing
Pacing berarti menyamakan posoisi, gerak tubuh, bahasa, serta gelombang otak dengan orang lain atau siswa. Sebab, pada prinsipnya manusia cendrung atau lebih suka berinteraksi dengan teman yang memiliki banyak kesamaan, sehingga ia akan merasa nyaman. Dengan kenyamanan yang bersumber dari kesamaan gelombang otak inilah, maka setiap pesan yang disampaikan dari satu orang ke orang lain bisa diterima dan dipahami dengan baik.

Hal tersebut juga berlaku dalam penerapan pembelajaran hypnoteaching. Maksudnya, jika para siswa membenci pelajaran yang diberikan oleh guru, berarti gelombang otak guru belum setara dengan mereka. Meskipun usianya lebih tua daripada mereka, namun gelombang otak sebenarnya dapat disetarakan dengan seakan-akan melakukan atau berfikir seperti mereka.

Adapun beberapa cara dalam melakukan pacing terhadap siswa dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut:
1.    Bayangkan usia kita setara dengan siswa-siswa, sehingga kita dapat melakukan aktivitas dan merasakan hal-hal yang dialami oleh siswa saat ini, bukan saat kita masih sekolah dulu.
2.    Gunakan bahasa sesuai dengan bahasa bahasa yang sering digunakan oleh siswa. Jika perlu, gunakan bahasa gaul yang sedang tren di kalangan siswa.
3.    Lakukan gerakan-gerakan dan mimik wajah yang sesuai dengan tema bahasan.
4.    Sangkutkan tema pelajaran dengan tema yang sedang tren di kalangan siswa.
5.    Selalu update pengetahuan tentang tema, bahasa, hingga gossip terbaru yang sedang tren dikalangan siswa.

Dengan melakukan hal-hal tersebut, maka tanpa sadar gelombang pikiran guru telah sama dengan para siswanya, sehingga mereka merasa nyaman untuk bertemu gurunya. Jika hal ini terjadi, maka lanjutkan langlah berikutnya.

a.    Leading
Leading memiliki pengertian memimpin atau mengarahkan sesuatu. Hal ini dilakukan setelah pacing dilakuka. Jika guru melakukan leading tanpa didahului dengan pacing, maka hal itu sama saja dengan memberikan perintah kepada para siswa yang cukup berisiko, karena mereka melakukanya dengan terpaksa dan tertekan. Hal ini akan berakibat pada penolakan mereka kepada guru.
Setelah melakukan pacing, para siswa akan merasa nyaman dengan gurunya. Pada saat itulah hampir setiap apa pun yang guru ucapkan atau tugaskan kepada mereka, akan dilakukan dengan suka rela dan bahagia. Sehingga, sesulit apapun materinya, pikiran bawah sadar mereka akan menangkap materi pelajaran dengan mudah. Mereka juga tidak akan merasa kesulitan dalam mengerjakan soal ujian, meskipun soal itu sulit.
b.    Gunakan Kata Positif
Langkah keempat adalah langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima kata negatif.
Pada dasarya, kata-ata yang diberikan oleh guru, baik langsung maupun tidak, sangat mempengaruhi kondisi psikis para siswa, sehingga mereka lebih percaya diri dalam menerima materi yang diberikan. Kata-kata tersebut dapat berupa ajakan dan himbauan. Jadi, apabila ada hal-hal yang tidak boleh dilakukan oleh mereka, hendaknya memakai kata ganti yang positif untuk mengganti kata-kata negatif. Sebagai contoh, apabila akan menenangkan kelas yang ramai, biasanya kata perintah yang keluar adalah, “Jangan rama!” Dalam mengaplikasikan hypnoteaching, hendaknya kata-kata jangan ramai ini diganti dengan, “Mohon tenang.” 
c.    Berikan Pujian
Salah satu hal yang paling penting dalam pembelajaran adalah reward and punishment. Pujian meruapakan reward atas peningkatan harga diri seseorang. Pujian merupakan salah satu cara untuk membentuk konsep diri seseorang. Maka dari itu, berikanlah pujian kepada para siswa dengan tulus, sehingga mereka akan terdorong untuk melakukan yang lebih dari sebelumnya.
Pemberian pujian bisa dilakukan ketika siswa berhasil melakukan atau mencapai prestasi. Berikanlah pujian sekecil apapun bentuk prestasinya, termasuk ketika ia berhasil melakukan perubahan positif pada dirinya sendiri. Meskipun mungkin masih di bawah teman-temanya, tetaplah berikan pujian.
Dalam memberikan pujian, hindari pula kata penghubung negative, misalnya “tapi”, “namun” dan lain sebagainya. Penggunaan kata-kata tersebut akan membuat pujian sia-sia dan terkesan mengolok-olok. Jika pujian digabungkan dengan kritk atau saran, maka yang lebih tertangkap adalah bentuk penyerangan pada diri orang yang dipuji, hal ini justru akan menjatuhkanya. Meskipun tampaknya merupakan hal sepele dan sering terjadi, namun efeknya sangat besar dalam system psikologinya.
d.    Modeling
Modeling adalah proses memberi teladan atau contoh melalui ucapan dan perilaku yang konsisten dan merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam hypnoteaching. Setelah para siswa merasa nyaman dengan guru, maka ia perlu memantapkan perilakunya agar konsisten dengan ucapan dan ajaranya, sehingga ia selalu menjadi figur yang dipercaya. 


Related Post



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 21:21:00
Unknown said...

ada contohnya gak ka

Pendidikan, Guru dan Pembelajaran said...

materinya bagus

Post a Comment