Cari Kategori

Pengertian Hipnosis

Posted by Indeks Prestasi


Pengertian Hipnosis

indeksprestasi.blogspot.com - Hipnosis berasal dari kata hypnos yang berarti tidur. Namun hipnosis itu sendiri bukanlah tidur. Secara sederhana, hipnosis adalah fenomena yang mirip tidur, dimana alam bawah sadar lebih mengambil peranan, dan peran alam sadar berkurang. Pada kondisi semacam ini, seseorang menjadi sangat sugestif (mudah dipengaruhi) karena alam bawah sadar, yang seharusnya menjadi filter logik, sudah tidak lagi mengambil peranan (Muhammad Noer, 2010: 17). 

Menurut Hisyam A. Fahri (2008: 10), hipnosis adalah suatu kondisi pikiran saat fungsi analis logis pada pikiran direduksi sehingga memungkinkan individu masuk ke dalam kondisi bawah sadar (subconscious atau unconscious). Dalam keadaan itu tersimpan beragam potensi internal yang dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan kualitas hidup. Dengan kata lain, kondisi hipnos adalah kondisi di mana fungsi pikiran sadar yang bersifat cerdas, kritis, logis, dan analitis diendapkan,  alias tidak difungsikan. Sementara itu, kinerja pikiran bawah sadar yang lugu, polos, jujur dan terkesan bodoh, difungsikan.

Menurut Milton H. Erickson dalam Nugroho (2008: 7), hipnosis adalah suatu metode berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal, yang persuasif dan sugestif kepada seorang klien sehingga dia menjadi kreatif (berimajinasi dengan emosional dan terbuka wawasan internalnya), kemudian bereaksi (baik persetujuan ataupun penolakan) sesuai dengan sistem nilai dasar spiritual yang dimiliki. Hipnosis merupakan permainan imajinasi otak manusia melalui teknik komunikasi persuasif dan sugestif.  

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008: 501), hipnosis adalah keadaan seperti tidur karena sugesti, yang pada taraf permulaan orang itu berada di bawah pengaruh orang yang membawakan sugestinya, tetapi pada taraf berikutnya menjadi tidak sadar sama sekali. 

Sebagian orang sering membedakan kosakata “hipnosis” dan “hipnotis”. Praktisi menganggap bahwa kosakata tersebut, pada prinsipnya, berkesesuaian makna karena dianggap sama-sama diterjemahkan dari kosakata bahasa Inggris “hypnosis”. Namun, sebagian lagi menolak penggunaan kata “hipnotis” dijadikan sebagai padanan kata dari “hipnosis”. Pendapat ini menganggap kosakata “hipnotis” tersebut diadaptasi dari bahasa Inggris “hypnotist” yang berarti pelaku kegiatan hipnosis. Hal ini dianggap sama dengan penerjemahan kata “hypnotherapy” menjadi “hipnoterapi” serta “hypnotherapist” menjadi “hipnoterapis” (Willy Wong dan Andri Hakim, 2010: 1).

Jika melihat persepsi yang berkembang dalam masyarakat saat ini, tampaknya penggunaan kosakata “hipnotis” lebih cendrung dihubungkan dengan  hal negatif dan menyeramkan karena minimnya pemahaman tentang proses kegiatan hipnosis secara lebih lanjut. Kata hipnosis lebih banyak digunakan oleh masyarakat yang telah memandang hipnosis sebagai suatu fenomena normal dan alamiah.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hipnosis merupakan fenomena yang mirip tidur, dimana pikiran kritis logis tidak difungsikan. Pikiran yang sangat berperan dalam situasi seperti itu adalah pikiran alam bawah sadar. Pikiran ini akan menerima apapun bentuk informasi yang disampaikan kepadanya. Ia tidak peduli informasi itu baik atau buruk, menguntungkan atau merugikan. Fenomena inilah yang dikenal dengan istilah sugesti, yaitu penerimaan perintah apa saja tanpa penolakan. Untuk mencapai kondisi demikian diperlukan keahlian dan kelihaian dalam komunikasi persuasif.

Related Post



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 21:16:00

Post a Comment