Cari Kategori

METODE BIL-HIKMAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK

Posted by Indeks Prestasi

METODE BIL-HIKMAH DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA AL-QURAN PADA ANAK TAMAN KANAK-KANAK

A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah satu-satunya agama yang haq dan diridhoi Alloh SWT yang disampaikan melalui nabi Muhammad SAW kepada selumh umat manusia agar dijadikan sebagai jalan hidup hingga akhir zaman, sebagaimana Firman Alloh SWT yang tercantum dalam Al-Quran surat Ali Imron ayat 19 yang terjemahannya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam... (QS. Ali Imron : 19)

Islam telah mengatur manusia mengenai bagaimana cara menjalani dan menjalankan hidup dan kehidupan yang baik dan benar agar kelak mendapatkan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Islam secara terperinci telah menetapkan ketentuan-ketentuan sebagai tuntunan untuk membentuk generasi paripurna yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. 

Pembentukan generasi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dapat dimulai dengan upaya memberikan pendidikan dan pengetahuan agama terhadap anak-anak sedini mungkin, karena anak-anak adalah cerminan dan cikal bakal generasi yang kelak akan menggantikan generasi saat ini. Umar bin Al Khatab ra. pernah berkata "Hari ini adalah penentu hari esok, pemuda bisa diibaratkan dengan hari ini (sekarang), merekalah penentu masa yang akan datang". 

Pentingnya pendidikan agama terhadap anak-anak juga diatur dalam peraturan pemerintah yang termaktub dalam fungsi dan tujuan pendidikan Indonesia berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) dalam Himpunan Perundang-undangan (2003; 7) : 

Untuk mengembangkan kemampuan dan pembentukan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 

Dalam rangka mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut diatas terutama dalam menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia serta berbudi pekerti luhur, maka pendidikan harus dibarengi dan dibentengi dengan pendidikan agama. 

Ajaran atau petunjuk dalam agama Islam tehimpun dalam sebuah kitab yaitu Al-Quran. Alloh SWT telah menurunkan Al-Quran kepada seluruh umat manusia melalui nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai tuntunan dan pedoman hidup manusia agar dapat selamat dalam mengarungi kehidupannya di dunia dan di akhirat serta kelak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang beruntung, sebagaimana tercantum dalam Al-Quran surat Al-A'raaf ayat 52 yang terjemahannya : Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah kitab (Al-Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami, menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Q.S Al-A'raaf : 52). 

Serta tercantum dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam Bukhori, bahwa Rosululloh SAW telah bersabda : "Aku tinggalkan dua perkara sepeninggalku, barang siapa yang berpegang teguh pada keduanya, maka dia tidak akan tersesat selamanya, yaitu kitab Alloh dan sunnah rosul."

Ayat serta hadits diatas menjelaskan bahwa salah satu pedoman yang harus dijadikan rujukan dan pegangan dalam mengarungi dan menjalankan kehidupan ini adalah Al-Quran yang harus dapat dibaca, difahami dan diamalkan. 

Seluruh manusia harus menjadikan Al-Quran sebagai acuan pokok dalam memutuskan dan menjalankan roda kehidupannya, karena dalam Al-Quran telah terkandung tuntunan yang sangat lengkap, aturan, perintah, larangan, kisah-kisah terdahulu yang harus dijadikan ibroh atau pelajaran serta kabar gembira dan balasan atas semua perbuatan melalui keindahan surga dan dahsyatnya siksaan neraka. Pemahaman tentang betapa pentingnya Al-Quran dijadikan sebagai pedoman hidup manusia ini harus ditanamkan sejak dini. 

Salah satu pendidikan agama yang sangat penting adalah bagaimana orang tua mengenalkan serta memahamkan putra putri mereka sejak dini dengan pedoman dan tuntunan hidup yang benar yang akan membawa kebahagiaan dan keselamatan didunia dan di akhirat. 

Apabila semenjak kecil anak-anak sudah dididik dan diajarkan agar menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, maka mereka akan terbiasa untuk mengukur langkah dan perbuatannya dengan aturan dan tuntunan yang terdapat dalam Al-Quran. Kandungan yang terdapat dalam Al-Quran akan menjadi pertimbangan benar dan salahnya perbuatan yang akan mereka lakukan, hingga akhirnya Al-Quran adalah cerminan dari amal perbuatannya. 

Pemahaman tentang pentingnya Al-Quran sebagai pedoman hidup tentulah merupakan buah dari proses panjang dari mengenal, mengerti dan memahami Al-Quran secara keseluruhan, yang tentunya semua itu diawali dengan proses membaca. 

Disinilah peran penting dari orang tua untuk mengajarkan putra putri mereka dalam membaca Al-Quran. Sebuah tantangan, tuntutan, tanggung jawab serta lahan ibadah yang tentunya akan berbuah manis bagi orang tua bila peran ini dapat dilaksanakan dengan baik dan benar. 

Diriwayatkan Abu Dawud dari Mu'adz bin Anas bahwa Nabi SAW bersabda : "Barang siapa membaca Al-Quran dan mengamalkan kandungan isinya, niscaya Allah pada hari kiamat akan mengenakan kepada kedua orang tuanya sebuah mahkota yang cahayanya lebih indah daripada cahaya matahari di rumah-rumah dunia. Maka apa pendapatmu tentang orang yang mengamalkan hal ini". 

Dalam rangka mengenalkan serta memahamkan anak-anak terhadap Al-Quran, maka langkah pertama adalah bagaimana orangtua atau para pendidik menemukan dan menggunakan metode yang benar, sesuai dengan perkembangan anak dan efektif dalam mengajarkan anak-anak membaca Al-Quran. Membaca adalah kunci ilmu, awal dari memahami, mengamalkan dan akhirnya mengajarkan Al-Quran. 

Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam ahmad yaitu; " Hak anak atas orang tuanya ada tiga, yaitu : Memilihkan nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan Al-Quran ketika mulai berfikir dan menikahkan ketika dewasa". Dalam mengajarkan Al-Quran, Ibnu Khaldun dan Ibnu Sina menjelaskan bahwa "Pendidikan Al-Quran sangat penting diberikan sejak usia dini, karena dengan pendidikan Al-Quran sejak dini, fitrah suci anak akan dapat dilestarikan dengan baik dan tertanam dalam kalbunya" (Syarifuddin; 2004 : 12)

Berbagai metode dalam mengajarkan anak-anak membaca Al-Quran sejak usia dini yang telah dilaksanakan khususnya di sekolah-sekolah Islam ataupun umum di Indonesia diantaranya metode bahgdadiyah, metode shautiyah, metode kalimah, metode Al-Barqi, metode Iqro dan metode Bil-Hikmah. 

Salah satu metode yang masih jarang digunakan bahkan masih banyak yang sama sekali tidak mengetahui metode ini akan dijadikan sebagai referensi oleh penulis dalam tulisan ini, Insya Alloh dapat dijadikan sebagai alternatif metoda dalam mengajarkan anak-anak membaca Al-Quran melalui cara serta perangkat yang berbeda, lebih aktif dan inovatif yang sesuai dengan perkembangan anak, yaitu metode Bil-Hikmah. 

TK X telah menggunakan salah satu metode tersebut diatas dalam mengajarkan membaca Al-quran, namun belum mampu secara efektif meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak usia dini. Ketidakefektifan ini dapat dilihat dari evaluasi hasil pembelajaran selama satu semester. Oleh karena itu peneliti berupaya menggunakan metode Bil-Hikmah dengan tujuan mengetahui tingkat efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak-anak TK X. 

Berdasarkan permasalahan di atas maka penelitian ini berorientasi pada upaya menguji efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak- kanak di TK X".

B. Rumusan Masalah
Berkenaan dengan latar belakang masalah diatas, maka secara umum penelitian ini memfokuskan kepada masalah tentang "Bagaimana efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak-kanak di TK X. "
Adapun rumusan masalah secara khusus, diantaranya yaitu :
1. Bagaimana kondisi awal kemampuan anak-anak TK X dalam membaca Al-Quran sebelum diberikan metoda Bil-Hikmah?
2. Bagaimana kondisi akhir kemampuan anak-anak TK X dalam membaca Al-Quran setelah diberikan metoda Bil-Hikmah ?
3. Apakah penggunaan metode Bil-Hikmah dapat meningkatkan kemampuan anak-anak TK X dalam membaca Al-Quran secara signifikan ?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak-kanak di TK X.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengetahui kondisi awal kemampuan anak-anak TK X dalam membaca al-Quran sebelum diberikan metode Bil Hikmah.
2. Mengetahui kondisi kemampuan anak-anak TK X dalam membaca Al-Quran sesudah diberikan metode Bil-Hikmah.
3. Mengetahui efektivitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak-anak TK X.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang akan diperoleh dari hasil penelitian adalah :
1. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang peningkatan kemampuan membaca Al-Quran anak usia Taman Kanak Kanak melalui metode Bil-Hikmah.
2. Secara Praktis
a. Bagi anak Taman Kanak-kanak
Memberikan pengalaman dan wawasan pribadi dalam mengembangkan program pembelajaran khususnya tentang membaca Al-Quran melalui metode Bil-Hikmah.
b. Bagi Guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih metode pengajaran membaca Al-Quran untuk meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak Taman Kanak-kanak.
c. Bagi Lembaga Taman Kanak-kanak
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif kepada lembaga penyelenggaraan pendidikan khususnya TK X dalam rangka peningkatan kemampuan membaca Al-Quran pada anak TK.
d. Bagi peneliti selanjutnya
Dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut bagi peneliti selanjutnya mengenai hal yang sama secara lebih mendalam

E. Asumsi Penelitian
Asumsi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. " Hak anak atas orang tuanya ada tiga, yaitu : Memilihkan nama yang baik ketika baru lahir, mengajarkan Al-Quran ketika mulai berfikir dan menikahkan ketika dewasa". (H. R. Ahmad)
2. Diriwayatkan dari 'Aisyah r.a, dia berkata : Rosululloh SAW bersabda : Orang yang mahir dalam membaca Al-Quran kelak akan bersama golongan yang amat mulia lagi banyak berbakti, sedangkan orang yang gagap dalam membacanya dan (membaca Al-Quran) itu merupakan hal yang sulit baginya, baginya dua pahala. (H. R Muslim)
3. Pendidikan Al-Quran sangat penting diajarkan pada anak sejak usia dini, karena dengan pendidikan Al-Quran fitrah suci anak dapat dilestarikan dengan baik dan tertanam dalam kalbunya. (Syarifuddin; 2004 : 12)
4. Penerapan metode Bil-Hikmah dapat membantu meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak usia Taman Kanak kanak. (Yahya; 1997)

F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen, dimana metode ini merupakan pengembangan dari true experimental design, adapun desain yang digunakan adalah nonequivaalent control group design dimana pada desain ini kelompok ekspeimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.
Desain penelitian ini memilih satu kelompok anak yang selanjutnya dari satu kelompok tersebut setengah diberi metode Bil-hikmah dan yang setengah lagi tidak. Metode ini dipilih untuk melihat efektifitas metode Bil-Hikmah dalam meningkatkan kemampuan membaca Al-Quran pada anak TK.

Related Post



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:17:00

Post a Comment