Cari Kategori

IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM PLUS TERHADAP PENGEMBANGAN POTENSI SISWA

Posted by Indeks Prestasi

SKRIPSI IMPLEMENTASI MANAJEMEN KURIKULUM PLUS TERHADAP PENGEMBANGAN POTENSI SISWA

 
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan memberikan kontribusi yang besar bagi suatu bangsa, dimana sebagai wahana dalam mengartikan suatu pesan konstitusi serta sarana dalam membangun watak bangsa (Nation Character Building). Hari Suderadjat dalam bukunya mengatakan bahwa berdasarkan Undang-Undang Sisdiknas 2003 Pasal 36 ayat 1, bahwa "Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional". Menurut pasal 3 Undang-Undang Sisdiknas bahwa "tujuan pendidikan nasional adalah pemberdayaan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha esa, berakhlak mulia, (memiliki nilai dan sikap), sehat berilmu, c/akap, kreatif (berilmu pengetahuan), mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab (kecakapan psikomotorik)". Dari pasal tersebut jelas terlihat bahwa kompetensi yaang harus dimiliki siswa kurang lebih harus sesuai tujuan pendidikan. Dimana potensi tersebut akan lebih mudah diaplikasikan pada peserta didik dimulai pada usia dini, sehingga akan berdampak nyata pada kedewasaan mereka dalam berpikir. Hal ini sesuai kebijakan pemerintah dalam pendidikan yang sudah berubah, bahwa setiap pengembangan sekolah diserahkan kepada kepentingan dan kemampuan sekolah masing-masing.
 
Munculnya kebijkan pemerintah tentang pendidikan yang bersifat sentralistik berubah ke pendidikan desentralistik dilatarbelakangi oleh perubahan dan tuntutan masyarakat dalam dimensi global. Aspirasi masyarakat terutama para orang tua ingin anak-anaknya dapat menguasai sejumlah pengetahuan, dapat merubah sikapnya, menerima norma-norma serta menguasai sejumlah ketrampilan. Atas dasar keinginan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan, tekhnologi serta informasi inilah pendidikan perlu diarahkan pada pendidikan demokratis. Demokratis merupakan pendidikan mampu melayani setiap perbedaan dan kebutuhan individu (berdiversifikasi). Individu disini yaitu siswa, dimana setiap kemampuan yang dimiliki selalu berbeda-beda, tergantung bagaimana lingkungan sekolah membentuknya.
 
Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sehingga terlihat jelas disini bahwa kurikulum dan pendidikan mempunyai hubungan yang erat. Antara kurikulum dan pendidikan mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai. Apabila tujuan tersebut ingin tercapai maka harus ada sarana isi atau tepatnya yaitu kurikulum yang dijadikan dasar acuan itu relevan, artinya sesuai dengan tujuan pendidikan tersebut, hal ini dapat diartikan bahwa kurikulum dapat membawa kita kearah tercapainya tujuan pendidikan. Sejalan dengan Kurikulum plus yang merupakan suatu kurikulum yang dikembangkan oleh suatu lembaga pendidikan Islam (pengembangan dari Kurikulum Berbasis Kompetensi yang meliputi Kurikulum Berbasis Kompetensi yang diterapkan oleh suatu lembaga pendidikan dimana meliputi Program Bidang Pengembangan (meliputi Agama Islam, Fisik, Motorik, dan Kognitif, Seni, Sains, Bahasa), Program Unggulan (meliputi; Leadership, Green Education), Program Penunjang (meliputi IT; Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Komputer, Praktikal Life dan mengaji) untuk mewujudkan anak agar mempunyai lifeskill dan bersikap (pendidikan berkarakter).
 
Pendidikan pada tingkat kanak-kanak sebenarnya harus diterapkan pada usia dini agar anak mempunyai kebiasaan yang sesuai dengan apa yang telah diperolehnya dari lingkungan termasuk di sekolah. Hal ini sejalan dengan pemikiran John Locke yang terdapat dalam buku Wahyudi dan Dwi Retna Damayanti yang mengatakan bahwa seorang anak yang baru lahir ke dunia bagaikan "selembar kertas putih" (Tabula Rasa), dimana bahwa arah hidup anak-anak termasuk segala jenis pengetahuannya tergantung dari bagaimana mereka ditumbuhkan, dikembangkan, serta dididik.
 
Sebagai pelaksanaan kurikulum plus di Taman Kanak-Kanak X, diperlukan adanya Manajemen Kurikulum Plus. Manajemen kurikulum ini penting karena di dalam Kurikulum Plus terdapat beberapa pengembangan potensi yang perlu ditanamkan oleh anak-anak pada usia dini. Selain itu agar dalam kegiatan belajar mengajar berjalan secara efektif dibutuhkan adanya manajemen agar segala hal yang diputuskan perlu adanya pertimbangan dimana akan memerlukan tenaga pendidik yang mempunyai kemampuan profesional Isi dari Kurikulum Plus diantaranya Leadership, Green Education, Informasi dan Tekhnologi (IT), bahasa Inggris dan Sains. Dan bagaimana perkembangan Kognitif, Afektif dan Psikomotorik terhadap adanya manajemen kurikulum plus.
 
Kurikulum plus yang didalamnya terdapat Program Pengembangan (Agama Islam, Fisik, Bahasa, Sains, Seni); Program Unggulan (Leadership dan Green Education); Program Penunjang (IT: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Komputer dan Baca Tulis Al-Qur'an). Sementara itu dalam implementasinya, potensi yang perlu dikembangkan dalam isi kurikulum plus tersebut yaitu Kognitif, Afektif dan Psikomotorik. Kognitif (sebagai proses mental yang mencakup kognisi, inteligensia, belajar, pemecahan masalah, dan pembentukan konsep), Afektif (yang mencakup emosi atau perasaan) dan Psikomotorik (sebagai proses pengembangan dalam mengontrol bagian tubuh melalui kegiatan-kegiatan yang terkoordinasi).
 
Dengan adanya kurikulum plus tersebut, tentu memerlukan sistem manajemen yang tidak mudah, segala hal perlu dipersiapkan. Bagaimana pula hasil implementasi manajemen kurikulum plus terhadap pengembangan potensi siswa TK X itu sendiri.
 
Melihat pentingnya Implementasi Kurikulum Plus dan manajemennya serta pengembangan potensi di Taman Kanak-Kanak X, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana implementasi manajemen kurikulum plus di Taman Kanak-Kanak X, dan perkembangan terhadap siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang Implementasi manajemen kurikulum plus terhadap upaya pengembangan siswa di TK X tersebut, penulis fokuskan pada beberapa masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana konsep dasar manajemen kurikulum plus TK X?
2. Bagaimana pengembangan potensi (Kognitif, Afektif dan Psikomotorik) di TK X?
3. Bagaimana implementasi manajemen kurikulum plus terhadap pengembangan potensi siswa di TK X?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen kurikulum plus di Taman Kanak Kanak X.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan potensi siswa di TK X yang meliputi: Kognitif, Afektif dan Psikomotorik.
3. Untuk mengetahui penerapan manajemen kurikulum plus dalam pengembangan potensi siswa di TK X.

D. Kegunaan Penelitian
1. Untuk mendapatkan deskripsi umum tentang manajemen kurikulum plus.
2. Sebagai bahan kajian ilmiah khususnya bagi mahasiswa jurusan Manajemen Pendidikan dan umumnya bagi akademik dalam rangka mengembangkan keilmuan, terutama yang berkaitan dengan manajemen kurikulum.
3. Bagi penulis diharapkan melalui penelitian secara teori/lapangan akan dapat memberi wawasan dalam mengembangkan diri sendiri serta meningkatkan profesionalitas penulis di bidang ilmu manajemen pendidikan.

E. Defenisi Operasional
Agar lebih memberikan pemahaman yang tepat sehingga tidak menimbulkan kesalahpahaman dalam Proposal yang berjudul "Implementasi Manajemen Kurikulum Plus Terhadap Pengembangan Potensi Siswa di Taman Kanak-Kanak X"., maka perlu ada penjelasan/pendefinisian masalah sebagai berikut:
- Implementasi : Penerapan, pelaksanaan.
- Manajemen Kurikulum Plus : Suatu sistem pengelolaan kurikulum yang kooperatif, komprehensif, sistemik, dan sistematik dalam rangka mewujudkan ketercapaian tujuan kurikulum. Dalam hal ini kurikulum plus berisi tentang Program Pengembangan (Agama Islam, Fisik, Bahasa, Sains, Seni); Program Unggulan (Leadership dan Green Education); Program Penunjang (IT: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Komputer dan Baca Tulis Al -Qur'an).
- Pengembangan Potensi TK : Suatu kemampuan pada tingkat prasekolah (TK X) yang berumur antara 4-6 tahun (TK A) dan 5-6 tahun (TK B) yang memungkinkan untuk dapat dikembangakan. Dalam hal ini yang perlu dikembangkan yaitu Kognitif, Afektif, Psikomotorik.
Jadi penelitian ini difokuskan pada bagiamana pengelolaan/manajemen kurikulum plus yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, impelementasi, serta evaluasi yang meliputi; Program Pengembangan (Agama Islam, Fisik, Bahasa, Sains, Seni); Program Unggulan (Leadership dan Green Education); Program Penunjang (IT: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Komputer dan Baca Tulis Al-Qur'an). Dan bagaimana potensi siswa di Taman Kanak-Kanak X terhadap implementasi manajemen Kurikulum Plus tersebut, yang potensinya mencakup sebagai berikut:
1. Kognitif, yang meliputi; memahami benda di sekitarnya, memahami konsep-konsep sains sederhana, memecahkan masalah sederhana, memahami makhluk hidup di sekitarnya, dll
2. Afektif, yang meliputi; melakukan ibadah sesuai aturan, membedakan perbuatan benar dan salah, ebiasakan disiplin, mebiasakan saling hormat dan menghormati, dll.
3. Psikomotorik, yang meliputi; menggerakkan badan untuk melatih keberanian, meniru membuat garis tegak, mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan, ikut menanam dalam kegiatan sains, dll.

F. Metode Penelitian
1. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian merupakan suatu upaya dalam ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh faktor-faktor dan prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati dan sistematis untuk mewujudkan suatu kebenaran.
Pendekatan penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah pendekatan kualitatif.
a. Pendekatan Penelitian Kualitatif
Pendekatan Kualitatif adalah proses penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
b. Jenis Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang di dalamnya meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem pemikiran, atau suatu peristiwa di masa sekarang.
Selain itu, jenis penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan tentang yang terjadi saat ini, dimana didalamnya terdapat upaya deskripsi, pencatatan, analisis, dan menginterpretasikan kondisi-kondisi yang sekarang ini terjadi atau ada.
Penelitian ini akan mendeskripsikan Kurikulum Plus yang terdapat di Taman Kanak-Kanak X merupakan pengembangan dari kurikulum KBK yang didalamnya terdapat Program Pengembangan (Agama Islam, Fisik, Bahasa, Sains, Seni); Program Unggulan (Leadership dan Green Education); Program Penunjang (IT: Bahasa Inggris, Bahasa Arab, Komputer dan Baca Tulis Al-Qur'an).
2. Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini penulis mengambil lokasi di TK X yang terletak di Jalan Raya X. Adapun subjek penelitiannya meliputi:
a. Kepala Sekolah
b. Guru
3. Jenis dan Sumber Data
- Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis memerlukan data untuk menunjang penelitiannya. Jenis data yang diperlukan penulis meliputi:
a. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya yaitu melalui prosedur dan teknik pengambilan data berupa interview, observasi, maupun menggunakan instrument khusus dirancang sesuai dengan tujuannya. Yang termasuk data ini adalah tentang:
1). Pelaksanaan Manajemen Kurikulum Plus
2). Pengembangan Potensi Siswa dari diaplikasikannya Kurikulum Plus.
b. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari sumber tidak langsung yang biasanya berupa data dokument dan arsip-arsip resmi. Yang termasuk dalam data sekunder adalah:
1) Sejarah Berdirinya Taman Kanak-Kanak X
2) Struktur organisasi,
3) Daftar tenaga pengajar, Guru dan jumlah siswa
4) Daftar Sarana dan prasarana,
5) Sistem pengajaran.
- Sumber Data
Untuk memperoleh data yang sesuai dengan kebutuhan penulis, maka diperlukan sumber data. Sumber data adalah subjek dimana data diperoleh. Dalam penelitian ini sumber datanya meliputi:
1. Informan
Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk membuat informasi tentang situasi dan kondisi latar belakang penelitian yang mana ia mempunyai banyak pengetahuan tentang latar belakang penelitian tersebut.
Dalam hal ini yang menjadi informan (Key Informance) adalah pengurus TK X seperti Kepala Sekolah dan guru. Pemilihan informasi penelitian ini menggunakan teknik snowball, dimana peneliti akan mencari data terus-menerus sampai pada jawaban titik akhir/jawaban itu sampai jenuh.
2. Dokumen
Dokumen adalah sumber data mengenai hal-hal yang beupa catatan, transkrip, buku, majalah, surat kabar, dan sebagainya. Sumber data tertulis dalam penelitian ini adalah buku-buku yang membahas kurikulum plus TK X, buku-buku manajemen kurikulum serta dokumen-dokumen lain yang menunjang penelitian seperti struktur organisasi, jumlah siswa dan guru serta hal-hal yang menyinggung manajemen kurikulum plus.
4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan, maka penulis menggunakan beberapa metode, yaitu:
a. Observasi
Observasi merupakan proses pengumpulan data melalui pengamatan langsung. Dimana penelitian ini dapat dilakukan dengan tes, rekaman gambar, dan sebagainya.
Jadi tekhnik ini untuk mengamati secara langsung keadaan/situasi yang ada dalam organisasi yang akan diteliti, sehingga penulis tidak hanya melakukan wawancara saja. Metode ini juga digunakan penulis untuk memperoleh data tentang:
1. Keadaan kelas dan sekolah TK X
2. Manajemen Kurikulum Plus TK X
3. Sarana Prasarana TK X
4. Kegiatan luar kelas untuk mendukung pelaksanaan manajemen kurikulum plus.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan observasi sistematis dimana dilakukan dengan menggunakan instrumen penelitian.
b. Wawancara
Wawancara merupakan proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian antara pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Selain itu sebagai pewawancara penulis menggunakan interview guide (panduan wawancara).
Dalam wawancara ini penulis mendapatkan informasi langsung tentang manajemen kurikulum plus dan potensi siswa di TK X.
c. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan pengumpulan data melalui bahan tertulis misalnya catatan, transkrip, buku, majalah, dan sebagainya.
Metode ini penulis gunakan untuk mencermati data-data yang bersangkutan dengan manajemen kurikulum plus dan data pengembangan potensi siswa terhadap manajemen kurikulum plus, data tentang kegiatan siswa yang menyinggung tentang pelaksanaan kurikulum plus, serta sarana dan prasarana. Selain itu penulis juga menggunakan dokumentasi dari majalah X.
5. Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, maka peneliti bertugas menganalisis data tersebut. Adapun analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif model Miles dan Huberman yang terdiri dari: Reduksi Data, Penyajian Data, Penarikan Kesimpulan/Verivikasi.
a. Reduksi Data
Reduksi Data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa, sehingga kesimpulan-Kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverivikasi. Selain itu kegiatan reduksi juga memilah hal-hal yang pokok sesuai penelitian kita sehingga memudahkan peneliti. Hal-hal yang perlu direduksi diantaranya, tentang perencanaan, pengorganisasian, implementasi,. evaluasi kurikulum KBK Program Pengembangan (Agama Islam, Fisik, Bahasa, Sains, Seni); Program Unggulan (Leadership dan Green Education); Program Penunjang (IT: Bahas Inggris, Bahasa Arab, Komputer dan Baca Tulis Al-Qur'an), Data awalnya bercampur menjadi satu dan bagaimana kita memilah dan memadukan antara Kurikulum KBK dengan yang lain. Sehingga akan memudahkan peneliti untuk memilah pengembangan potensi siswa (Kognitif, Afektif, dan Psikomotorik). yang merupakan varibel selanjutnya dalan skripsi ini.
b. Penyajian Data
Penyajian data adalah menyajikan sekumpulan informasi yang tersusun dan memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Selain itu melalui penyajian data, maka data dapat terorganisasikan sehingga akan semakin mudah difahami.
Dalam penyajian data, yang perlu disajikan yaitu menyebutkan kegiatan KBK, kegiatan Leadership, kegiatan GE, serta kegiatan IT. Serta bagaimana kognitif, afektif dan psikomotorik pada tingkat kanak-kanak khususnya di TK X. Semua itu akan membutuhkan manajemen, agar terlaksana secara efektif dan efisien.
c. Penarikan Kesimpulan/Verivikasi
Penarikan kesimpulan/verivikasi merupakan suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan, dimana dengan bertukar pikiran dengan teman sejawat untuk mengembangkan pemikiran. Selain itu kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat awal, karena berubah atau tidaknya penarikan kesimpulan tergantung pada bukti-bukti di lapangan. Karena banyak data yang diperoleh dan mendukung, maka verivikasi juga dapat dilakukan dengan mengumpulkan data yang baru dan relevan.

G. Sistematika Pembahasan
Bab I Pendahuluan, yang meliputi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian definisi operasional, metode penelitian.
Bab II Dalam hal ini menguraikan tentang teori-teori/rujukan-rujukan yang digunakan sebagai pendukung proposal ini, yaitu manajemen kurikulum, kurikulum plus, pengembangan potensi siswa (kognitif, afektif, dan psikomotorik, serta faktor-faktor pendukung manajemen kurikulum).
Bab III merupakan paparan hasil penelitian yang berisi kondisi obyektif yaang meliputi (profile TK X, sejarah TK X, Visi dan msisi TK X, Struktur Organisasi TK X, jumlah guru, jumlah siswa, serta sarana prasarana yang menunjang semua kegiatan belajar), tentang penyajian data dari hasil penelitian yaitu: data tentang manajemen kurikulum plus di TK X, data pengembangan potensi siswa di TK X, Implementasi Manajemen Kurikulum Plus di TK X dan analisis data (manajemen kurikulum plus di TK X, data pengembangan potensi siswa di TK X, Implementasi Manajemen Kurikulum Plus di TK X) dari hasil penelitian untuk menjawab dari rumusan masalah penelitian
Bab IV adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari isi pembahasan tentang "Implementasi Manajemen Kurikulum Plus Terhadap Pengembangan Potensi Siswa di Taman Kanak-Kanak X".

Related Post



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 15:19:00

Post a Comment