(KODE PEND-AIS-0043) : SKRIPSI STUDI TENTANG PENGELOLAAN KELAS ANAK PRASEKOLAH DI TK X (TELAAH PSIKOLOGIS PEDAGOGIS)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Manusia lahir ke dunia dalam keadaan sangat lemah tidak bisa berdiri sendiri, baik dari segi fisik ataupun dari segi psikis. Akibat dari berinteraksi dengan lingkungan manusia mengalami pembelajaran untuk menjalani kehidupan sebagaimana yang menjadi budaya masyarakat yang mengelilinginya. Misalnya saja anak yang lahir dari keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan saudaranya akan melaksanakan pendidikan anak, merawatnya hingga dewasa dan anak mampu hidup secara terpisah dengan kedua orang tuanya.
Kita sadar bahwa pendidikan sangat penting, karena pendidikan akan menunjukkan apa yang harus kita lakukan pada situasi sekarang ke situasi berikutnya. Selain itu pendidikan juga akan menyiapkan generasi penerus yang handal dan bertanggung jawab serta tidak bertindak yang menyimpang dengan kebudayaan yang berlaku di masyarakat yang bersangkutan, karena itu memberikan pendidikan kepada generasi muda menjadi kewajiban bagi orang dewasa Firman Allah :
Dan, ketika Allah mengambil janji dari orang-orang yang telah diberi kitab : "Hendaklah kamu menerangkan isi kitab itu kepada manusia, dan jangan kamu menyembunyikannya," lalu mereka melemparkan janji itu ke belakang punggung mereka dan mereka menukarnya dengan harga yang sedikit. Amatlah buruknya tukaran yang mereka terima. (QS. Al-Imron : 187)
Ayat diatas menerangkan tetang ancaman Allah kepada ahli kitab sebagai balasan tindakanya tidak menympaikan isi kitab dan menyembunyikanya dari manusia.
Begitu penting pendidikan bagi kelanjutan peradapan manusia, jadi sudah selayaknya jika pendidikan dikedepankan. Bahkan Allah berjanji akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu, dan dengan tegas memerintahkan kepada manusia untuk mencari ilmu sejak dalam buaian hingga liang lahat.
Dalam Undang-undang pendidikan RI no 20 tahun 2003 tentang Sidiknas (Sistim Pendidikan Nasional) pasal 1 menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki sepiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasaan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan negara. Dijelaskan pula oleh para pakar psikologi dan pendidikan bahwa pendidikan adalah pengembangan potensi atau kemampuan manusia secara menyeluruh yang pelaksanaanya dengan cara mengajarkan berbagai pengetahuan dan kecakapan yang dibutuhkan oleh manusia itu sendiri.
Tidak berbeda dengan tujuan pendidikan Islam yang salah satunya bertujuan menumbuhkan anak yang beriman dan bertaqwa kepada Allah dan berakhlak utama. Karena dengan adanya pelajaran agama, generasi yang sholeh dan bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Setelah mengetahui arti pendidikan kita menyadari usaha dalam mewujudkan manusia yang seutuhnya bertujuan untuk mempengaruhi dan meningkatkan kedewasaan anak manusia atau dengan sengaja menciptakan situasi agar anak mengalami proses pendidikan, dibutuhkan beberapa hal sebagai pendukung keberhasilan dalam mencapai tujuan. Dalam pelaksanaan pendidikan dibutuhkan komponen-komponen seperti guru (pembimbing), siswa (terdidik), materi, tujuan, bentuk metode dan lain lain dan masing-masing komponen tersebut saling berkaitan, jika saja salah satu komponen tersebut tidak ada maka tidak akan pernah terjadi proses pembelajaran.
Salah satu yang diperlukan dalam pendidikan adalah penciptaan kondisi yang baik untuk belajar. Dalam dunia pengajaran berfungsi sebagai salah satu alat untuk mempermudah pembekajaran dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Ketepatan pengkondisian lingkungan pembelajaran akan menentukan keberhasilan suatu pendidikan. Pengelolaan kelas sebagai bagian usaha penyelenggara pendidikan adalah salah satu masalah yang akan timbul dalam proses pendidikan, tetapi sebelum membahas tentang pengelolaan kelas, alangkah baiknya jika kita mempelajari dahulu pentingnya masa prasekolah.
Keutamaan masa kanak-kanak mungkin sering tidak dimengerti oleh kebanyakan orang, tetapi sejak zaman dahulu para orang tua mengerti bahwa peristiwa pada masa kanak-kanak tak akan mudah untuk dilupakan. Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting dalam kehidupan manusia. Tahap ini merupakan tahap awal perkembangan manusia dewasa apakah ia akan menjadi manusia yang normal atau menjadi manusia yang sakit. Oleh karena itu seluruh penyakit kejiwaan hampir dapat dipastikan adalah kesalahan dalam memahami karakteristik fase kanak-kanak dan tuntutan-tuntutanya. Rasa takut, marah, buang air, bertengkar berbohong dan sebagainya akan menjadi penyakit jika tidak disikapi dan diperlakukan dengan cara yang salah. Oleh karena itu ketika mendidik anak, ingatlah bahwa anak mempunyai karakteristik dan kemampuan yang masih tersimpan. Tugas seorang pendidik hanyalah untuk menggali dan kemampuan anak, bukan mengancam dan selalu menakut-nakuti agar anak menuruti yang menjadi kehendaknya. Karena itu selalulah berada selangkah didepan anak agar selalu dapat merasakan kebutuhan dan seberapa jauh pelajaran dapat dilanjutkan.
Pada masa prasekolah, adalah masa yang sangat menajubkan segala potensi berkembang sangat pesat, karena itulah orang lebih sering menyebutnya dengan gold age (usia emas). Seorang ahli perkembangan anak dari Universitas Georgia Amerika Serikat, Dr Kith Osbon mengatakan "Hampir 50% potensi kecerdasan anak mulai terbentuk pada usia 4 tahun kemudian mencapai 80% pada saat anak berusia 8 tahun. Pada saat ini anak mulai sensitif untuk menerima berbagai upaya pengembangan seluruh potensinya. Mereka sangat peka terhadap upaya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis. Masa ini merupakan dasar pertama dalam pengembangan kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial dan sebagainya.
Seperti yang diyakini oleh Maria Monterssori bahwa pendidikan dimulai sejak bayi lahir dan bahwa tahun-tahun pertama kehidupan anak merupakan masa-masa sangat formatif paling penting baik secara fisik maupun mental karena itu janganlah sampai disia-siakan Montessori yakin bahwa pada tahun tahun awal seorang anak mempunyai periode-periode sensitif (sensitif period) selama masa inilah secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus tertentu. Perkembangan mental sangat cepat sehingga sering disebut sebagai absorben mind (pikiran anak dapat menyerap) karena kemampuan yang besar dalam belajar dan asimilasi secara terus menerus dan tanpa sadar dunia yang mengelilingi.
Dengan pengetahuan perkembangan anak prasekolah yang begitu luar biasa, maka diperlukan perencanaan yang menyeluruh untuk mengembangkan kemampuan anak secara optimal kearah yang positif. Kebutuhan akan pengawasan hendaknya jangan menjadi pembatasan pengarahan serta pengawasan yang terjebak pada sebuah tindakan kekerasan anak. akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan. Biarkan anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan fasenya dengan terus dipantau dan diperhatikan untuk kemudian diarahkan bila ada tindakannya yang sekiranya tidak sesuai, tentunya dengan metode dialogis. Dengan cara seperti itu akan menumbuhkan sikap anak yang menghargai sebuah proses yang tidak anarkis.
Pendidikan prasekolah secara formal atau yang lebih sering dikenal dengan taman kanak-kanak, yang akhir-akhir ini banyak diminati olah para orang tua menjadi nilai tambah untuk membina anak sejak usia dini, selain karena anak usia prasekolah merupakan anak yang hidup dalam ruang lingkup keluarga yang berpusat pada ibu dan bapak, anak semakin meluas rasa solidaritasnya, yang tumbuh sebagai akibat dorong oleh rasa ingin tahu (curiosity) dan ingin berkumpul (gregrariosity). Keluarga sebagai lingkungan sosial terkecil dan terbatas itu walau mempunyai pengaruh kuat terhadap anak juga memiliki keterbatasan-keterbatasan dalam tugas pendidikan dalam rangka mengembangkan bakat dan kemampuan anak. Dengan memberi kesempatan belajar di luar rumah, berarti telah memberi kesempatan kepada anak untuk memperoleh pengalaman yang obyektif dan subyektif, dan juga akan mendorong anak untuk mengembangkan pribadinya dalam memilih alternatif-alternatif pemilihan lapangan hidup nanti dimasa dewasa sesuai dengan dan kemampuan.
Pendidikan anak usia dini mempunyai tujuan untuk mengembangkan seluruh potensi anak agar kelak dapat berfungsi sebagai manusia yang utuh yang baru mengenal dunia, dimana ia belum mengetahui aturan norma, tata krama dan anak sedang belajar berkomunikasi serta belajar memahami orang lain. Karena itu anak memerlukan bimbingan dalam mengenal fenomena alam dan ketermpinan keterampilan yang dibutuhkab sebagai bekal hidup bermasyarakat. Interaksi anak dengan orang lain dan benda diperlukan agar anak mampu mengembangkan kepribadian, akhlak dan watak yang mulia.
Adapun prinsip pendidikan anak prasekolah juga dijelaskan dalam Undang-Undang Pendidikan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditunjukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun, yang dilakukan dengan pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan selanjutnya.
Dilihat dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan pendidikan prasekolah (TK) tidak hanya pendidikan yang bersifat jasmani saja tetapi tercakup pula yang bersifat rohani. Mengingat bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan ketiga aspek yang dimiliki manusia yaitu psikomotorik, kognitif dan afektif. Atau dalam bahasa agama sering disebut dengan pikir, zikir dan amal yang hasil akhirnya adalah manusia yang sempurna.
Dalam pembinaan perkembangan ketiga aspek tersebut, anak prasekolah membutuhkan tenaga ahli dalam bidang pendidikan. Guru sebagai seorang pendidik dituntut untuk dapat membuat perencanaan pembelajaran termasuk didalam mengelola kelas, merancang kegiatan-kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar mengajar sehingga siswa dapat terkendali dan dapat terlibat secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar.
Menentukan pola pengelolaan kelas khususnya pendidikan anak prasekolah bukanlah pekerjaan mudah. Kesalahan menentukan pola akan berakibat tidak tercapainya tujuan yang hendak dicapai dan tak akan berpengaruh terhadap perkembangan anak.
Psikologi sebagai salah satu cabang ilmu yang menyelidiki atas gejala-gejala kegiatan jiwa mempunyai peranan yang sangat besar dalam dunia pendidikan. Sesuai dengan kenyataan yang ada selama ini, psikologi pada umumnya lebih banyak menekankan penyelidikan terhadap tingkah laku manusia yang bersifat jasmani (psikomotorik) maupun rohaniyah (kognitif-afektif) dimana tingkah laku psikomotorik meliputi perbuatan, bicara, duduk, berjalan dan sebagainya. Tingkahlaku rohaniyah meliputi berfikir, keyakinan, berperasaan dan sebagainya atau dapat dikatakan bahwa psikologi adalah ilmu pengetahuan yang menyelidiki dan membahas tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik-baik selaku individu maupun selaku kelompok, dalam hubunganya dengan lingkungan. Setidak-tidaknya ada 10 macam kegiatan pendidikan yang banyak memiliki prinsip-prinsip psikologi yakni 1) Seleksi penerimaan siswa, 2) Perencanaan pendidikan, 3) Penyusunan kurikulum 4) Penelitian kependidikan, 5) Administrasi kependidikan 6) Pemilihan materi pembelajaran 7) Interaksi belajar mengajar dan pelayanan bimbingan dan penyuluhan 9) Metodologi mengajar 10) Pengukuran dan evaluasi.
Dengan demikian timbul pertanyaan bagaimana metode pengelolaan kelas pada anak prasekolah yang paling tepat dan sesuai dengan perkembangan psikomotorik, kognitif dan afektif dan tujuan yang hendak dicapai.
Taman Kanak-Kanak X sebagai salah satu lembaga yang bergerak di bidang pendidikan anak prasekolah menerapkan beberapa metode dalam pengelolaan kelas, sehingga anak akan tumbuh menjadi insan yang sempurna sesuai dengan visi dan mi si yang menjadi landasan gerak mereka. Karena itu penulis ingin mencoba menuangkan dalam bentuk tulisan tentang metode pengelolaan kelas pada anak prasekolah di TK X dalam telaah psikologi pendagogi.
B. Penegasan Istilah
Dalam memahami isi skripsi ini diperlukan keterangan secara jelas tentang istilah yang akan digunakan supaya tidak terjadi kesalahan dalam pemahaman isi skripsi ini.
1. Pengelolaan kelas anak prasekolah.
A. Pengelolaan kelas
Yaitu ketrampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
Dapat dikatakan bahwa pengelolaan kelas adalah tindakan yang dilakukan seorang guru dalam melayani kebutuhan siswanya dalam hal pendidikan berupa situasi dan kondisi yang baik sehingga siswa dapat belajar dengan baik.
B. Anak prasekolah
Yaitu anak usia 4-6 tahun yang terbagi atas
- Kelompok A : anak usia 4-5 tahun
- Kelompok B : anak usia 5-6 tahun.
atau dapat dikatakan bahwa anak-anak prasekolah adalah anak-anak dibawah usia sekolah atau anak yang belum memasuki sekolah yang dibatasi pada umur 4-6 tahun.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa pengelolaan kelas anak prasekolah adalah keterampilan untuk menciptakan dan memelihara kondisi belajar pada anak usia 4-6 dan mengembalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar.
2 Telaah psikologi pendagogi
A. Telaah Yaitu penyelidikan secara mendetail
B. Psikologis pedagogis
Ilmu yang menerangkan tentang aktifitas individu dan faktor faktor yang mempengaruhi dalam proses pendidikan.
Dari keterangan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa telaah psikologi pendagogi berarti suatu penyelidikan secara mendalam tentang pengelolaan kelas dengan menyoroti dari sisi perkembangan.
Jadi dari beberapa pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa studi tentang pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengkaji secara mendalam tentang usaha seorang pendidik dalam rangka menciptakan dan memelihara kondisi belajar yang optimal pada anak usia 4-6 tahun yang mengikuti pendidikan luar sekolah di TK X dengan mengacu kepada prinsip-prinsip pendidikan dan metode-metode pendidikan serta perkembangan anak didik..
C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sebagaimana dijelaskan diatas muncul berbagai masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini yaitu :
1. Bagaimana pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X.
2. Bagaimana problematika dan solusi yang digunakan dalam pelaksanaan pengelolaan kelas di TK X.
D. Tujuan dan Manfaat Penulisan Skripsi
Tujuan dari penulisan ini tentunya akan menggambarkan secara obyektif bagaimana sesungguhnya pengelolaan kelas anak prasekolah yang dilaksanakan TK X.
Sesuai dengan latar belakang masalah tersebut maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui pola pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X.
2. Mengetahui problematika dan solusi yang digunakan dalam pelaksanaan pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X.
Adapun manfaat penulisan skripsi ini adalah :
1. Dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi para pendidik anak sehingga dapat memilih pola pengelolaan kelas yang akan digunakan dalam mencapai tujuan.
2. Sebagai bahan bacaan bagi para mahasiswa sehingga menambah wawasan tentang pengelolaan kelas pada anak prasekolah.
3. Menambah wawasan bagi para pembaca dimanapun berada.
E. Kajian Pustaka
Dalam pengelolaan kelas anak prasekolah penulis memerlukan beberapa poin penting yang harus diperhatikan oleh para pengelola kelas karena dikelaslah pendidikan yang sebenarnya dilaksanakan.
Pada hakekatnya penelitian dan penulisan tentang psikologi pedagogi telah banyak dilakukan oleh para penulis sebelumnya walaupun demikian penulis tersebut tidak terfokus pada pengelolaan kelas, tetapi mengambil pembahasan lainnya. Dalam hal ini penulis akan mengkaji tentang pengelolaan kelas anak prasekolah dengan menelaah psikologi pedagogi, karena itu dibutuhkan beberapa sumber sebagai bahan perbandingan dalam penyelesaian penelitian ini yang banyak ditulis oleh para ahli pendidikan.
Drs. Ahmad Rohani HM dan Drs. H. Abu Ahmadi dalam buku Pengelolaan Pengajaran banyak membahas tentang problematika dalam kelas yang terjadi pada individu ataupun kelompok yang menyebabkan guru harus menyediakan kondisi dalam kelas yang optimal agar proses belajar mengajar berlangsung efektif baik dari segi fisik maupun kondisi sosial-emosional.
Berbeda dengan Dr. Suharsimi Arikunto dalam Pengelolaan Kelas dan Siswa Sebuah Pendekatan Evaluatif dia mengatakan bahwa pengelolaan kelas terbagi menjadi dua hal yaitu pengelolaan yang menyangkut pengelolaan siswa dan pengelolaan fisik yang meliputi ruang prabot dan pelajaran.
Elizabeth G. Hainstock dalam buku Montersori untuk prasekolah memberi penawaran tentang lingkungan belajar yang kondusif memungkinkan anak bereaksi secara bebas dan mengembangkan dirinya dalam garis-garis pikirannya sendiri dengan tatanan ruang kelas yang semua peralatannya disesuaikan dengan ukuran anak.
Dr. H. Hadari Nawawi dalam Organisasi Sekolah dan Pengelolaan Kelas lebih banyak membicarakan faktor-faktor yang mempengaruhi perwujudan manajemen kelas.
E.C. Wragg dalam Keterampilan Mengajar di Sekolah Dasar lebih menekankan pada tugas guru sebagai perencana, pengorganisir, koordinator, pengarah, pengendali, komunikasi perawat dan pemupuk kelas baik didalam atau diluar kelas.
F. Metode Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini menggunakan pendekatan kualitatif yaitu pendekatan dimana pendekatan ini mempunyai ciri-ciri khusus yang terletak pada tujuan yaitu mendiskripsikan tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan keseluruhan kegiatan.
Dalam skripsi ini penulis yang menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan menggunakan metode-metode sebagai berikut :
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data sebagai bahan skripsi ini menggunakan metode-metode sebagi berikut :
a. Library research
Yaitu melalui riset kepustakaan untuk mengkaji sumber-sumber tertulis terbaik yang telah dipublikasikan atau belum.
Metode ini digunakan untuk menggali sumber-sumber tentang metode pengelolaan kelas anak prasekolah sebagai landasan teori dalam penelitian ini.
b. Metode observasi
Yaitu cara pengambilan data dengan menggunakan pengamatan langsung dengan tujuan dan prosedur yang sistematis.
Metode ini digunakan memperoleh data-data atau melihat kebenaran data-data yang diperoleh dengan cara melihat secara langsung kepada obyek penelitian tentang bagaimana metode pengelolaan kelas, dalam hal ini adalah TK X.
c. Metode wawancara
Yaitu bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang yang menginginkan sebuah informasi dari seorang lainya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan, berdasarkan tujuan tertentu dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (Panduan wawancara).
Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang metode pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X. Juga permasalahan yang timbul dan permasalahan yang ditempuh dalam penggunaan metode yang telah direncanakan. Wawancara dilakukan terhadap guru kelas/pengampu mata pelajaran, dan kepala sekolah.
d. Metode dokumentasi
Yaitu mengumpulkan data dengan mencari sumber tertulis, atau filem yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan yang datang dari penyelidik.
Metode ini digunakan untuk mencari data-data yang bersangkutan dengan obyek yang diteliti dalam hal ini adalah TK X.Dokumen yang digunakan adalah dukumen resmi internal yaitu dokumen yang berupa pengumuman, instruksi, aturan suatu lmbaga masyarakat tertentu yang digunalan dalam kalangan sendiri 2. Metode analisis data
Setelah data-data terkumpul, selanjutnya disusun secara sistematis dan dianalisa secara kualitatif dengan menggunkan metode sebagai berikut :
a. Metode deskriptif
Pada penelitian kualitatif, data yang dikumpulkan umumnya berbentuk kata-kata, gambar-gambar kebanyakan bukan angka-angka. Kalaupun angka-angka sifatnya hanya sebagai penunjang. Data yang dimaksud meliputi transkip wawancara, catatan lapangan, foto-foto, dokumen pribadi, nota, dan catatan lainnya.
Metode ini digunakan untuk menganalisis data yang telah diperoleh dari sumber-sumber pustaka tentang metode pengelolaan kelas anak prasekolah.
b. Metode Induktif
Yaitu metode yang bermula dari fakta khusus akhirnya ditarik kesimpulan yang bersifat umum.
Metode ini berguna untuk menganalisa fakta yang ada dilapangan untuk kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum sesuai dengan landasan teori yang ada.
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Skripsi hasil penelitian ini akan ditulis dengan sistematika sebagai berikut :
1. Bagian muka yang memuat halaman judul, halaman nota pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, abstraksi, deklarasi, halaman kata pengantar dan halaman daftar isi.
2. Bagian isi batang tubuh bagian ini memuat :
Bab I, Pendahuluan yang terdiri atas : Latar belakang masalah, Penegasan istilah, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat penulisan skripsi, Kajian pustaka, Metodologi penelitian, Sistematika penulisan skripsi.
Bab II, Pengelolaan kelas anak prasekolah tinjauan psikologi pendagogis yang terdiri dari : Kondisi fisik dan psikis anak prasekolah dilihat dari psikologi perkembangan yang berisi tentang : Perkembangan jasmani, Perkembangan kognitif, Perkembangan bahasa dan sosial, Perkembangan agama. Hubungan psikologi perkembangan dan pendidikan yang meliputi peranan dan kontribusi psikologi dalam pendidikan. Pengelolaan kelas anak prasekolah yang berisi tentang : Pengertian pengelolaan kelas, Tujuan pengelolaan kelas, Dasar dan prinsip pengelolaan kelas anak prasekolah.
Bab III, Laporan hasil penelitian (tinjauan tentang metode pengelolaan kelas anak prasekolah) yang terdiri atas : Gambaran umum TK X berisi tentang : Tinjauan historis, Letak geografis, Struktur organisasi, Sarana prasarana dan sumber dana, Keadaan guru dan siswa, Kurikulum. Penerapan pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X terdiri atas : Pengelolaan kelas yang digunakan dalam pendidikan anak prasekolah di TK X, Problematika dan solusi yang digunakan dalam pengelolaan kelas di TK X.
Bab IV, Analisis tentang pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X, memuat tentang : Analisis tentang pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X, Analisis problematika dan solusi yang digunakan dalam pengelolaan kelas anak prasekolah di TK X.
Bab V, Penutup yang meliputi : Kesimpulan, Saran-saran, dan penutup.
3. Bagian akhir/referensi yang berisi tentang daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
Post a Comment