Cari Kategori

makalah pengaruh jenjang pendidikan terhadap perolehan pekerjaan

Judul :
makalah pengaruh jenjang pendidikan terhadap perolehan pekerjaan

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat Penelitian, D. Sistematika Penulisan, BAB II : KAJIAN TEORI, A. Faktor Yang Merangsang Peserta Didik Miskin untuk Sekolah, B. Penerapan Teori Motivasi dalam Pendidikan, BAB III : PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Penyajian Data, B. Analisis dan Pemecahan Masalah, BAB IV : KESIMPULAN DAN PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Penutup, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

Tuntutan kualitas pendidikan dalam era global, memerlukan kerja sama bahu-membahu antara pemerintah dengan masyarakat. Usaha untuk mendorong partisipasi masyarakat yang lebih luas dalam proses penentuan kebijakan dan pelaksanaan pendidikan masih sangat jauh dari yang dicita-citakan. Usaha untuk mendorong partisipasi masyarakat tersebut antara lain diwujudkan dengan mulai disosialisasikannya pembentukan Dewan-Pendidikan/Dewan-Sekolah di tingkat Kabupaten/Kota serta diperkuatnya Komite Sekolah di tingkat sekolah agar mampu merencanakan, mengarahkan, menentukan kebijakan, dan melakukan pengawasan (check and balance) terhadap jalannya kegiatan belajar mengajar di setiap sekolah. Sampai pertengahan tahun 2001 ini, meskipun sosialisasi Dewan-Pendidikan/Dewan-Sekolah serta penguatan Komite Sekolah tersebut telah mendapatkan sambutan yang sangat menggembirakan di berbagai kalangan masyarakat di daerah, namun perintisan pembentukannya masih dihadapkan kepada banyak kendala, terutama disebabkan belum dilakukannya sosialisasi secara besar-besaran serta belum terkaitnya program tersebut dengan kegiatan-kegiatan pelaksanaan kebijakan pendidikan yang sedang berjalan.
Kualitas sumber daya manusia Indonesia yang masih rendah, ditunjukkan oleh angkatan kerja yang sekitar 63,5 persen tamatan SD atau bahkan tidak lulus SD. Dari Human Development Report 2001 yang diterbitkan oleh United Nation Development Programme (UNDP), index pengembangan sumber daya manusia (Human Development Index) Indonesia berada pada peringkat 102 dari 162 negara yang diukur. Hasil kajian The Third International Mathematics and Science Study 1999 (TIMMS) menunjukkan, kemampuan siswa kelas dua SLTP dalam bidang IPA dan matematika berada pada peringkat 32 dan 34 dari 38 negara yang dikaji. Kemudian dari data yang dipaparkan oleh Asia Week, pada jenjang pendidikan tinggi di kawasan Asia, diantara 77 perguruan tinggi yang disurvey, empat perguruan tinggi terbaik di Indonesia menempati peringkat ke-61, ke-68, ke-73, dan ke-75.
Dalam hal pemerataan dan akses memperoleh pendidikan, gambarannya juga belum menggembirakan, terutama pada jenjang SLTP-MTs, SMU-SMK-MA, dan perguruan tinggi. Pada tahun 1999/2000 angka partisipasi murni (APM) pendidikan di SD-MI dan SLTP-MTs masing-masing sebesar 94,44 persen dan 54,81 persen. Sementara itu, angka partisipasi kasar (APK) SD-MI, SLTP-MTs, SM (SMU, SMK dan MA), dan PT berturut-turut 111,99 persen, 71,87 persen, 38,95 persen, dan 11,76 persen. Angka buta huruf masih cukup tinggi yaitu 16 persen untuk penduduk usia 10 tahun keatas yang perempuan, dan 7,1 persen untuk penduduk usia 10 tahun keatas yang laki-laki. Dari gambaran APK SLTP-MTs yang sebesar 71,87 persen dan masih tingginya putus sekolah di tingkat SD-MI, serta tingginya angka buta huruf, mencerminkan bahwa pencapaian Wajar Dikdas Sembilan Tahun secara nasional masih memerlukan waktu beberapa tahun lagi untuk dapat diwujudkan.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:31:00

makalah pengaruh kenaikan BBM terhadap kondisi masyarakat kecil

Judul :
makalah pengaruh kenaikan BBM terhadap kondisi masyarakat kecil

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, HALAMAN MOTTO, LEMBAR PERSETUJUAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : PENDAHULUAN, A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat Penulisan, D. Metode Penelitian, E. Sistematika Penulisan, BAB II : KAJIAN TEORI, A. Kenaikan BBM, B. Kenaikan BBM Menyebabkan Inflasi, C. Dampak Kenaikan BBM Pada Masyarakat Kecil, BAB III : PENYAJIAN DATA DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Penyajian Data, B. Pemecahan Masalah, BAB IV : PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

Gejolak harga minyak dunia sebenarnya sudah mulai terlihat sejak tahun 2000. Tiga tahun berikutnya harga terus naik seiring dengan menurunnya kapasitas cadangan. Ada sejumlah faktor penyebab terjadinya gejolak ini, salah satunya adalah persepsi terhadap rendahnya kapasitas cadangan harga minyak yang ada saat ini, yang kedua adalah naiknya permintaan (demand) dan di sisi lain terdapat kekhawatiran atas ketidakmampuan negara-negara produsen untuk meningkatkan produksi, sedangkan masalah tingkat utilisasi kilang di beberapa negara dan menurunnya persediaan bensin di Amerika Serikat juga turut berpengaruh terhadap posisi harga minyak yang terus meninggi. (Republika Online, Selasa 28 Juni 2005).
Hal ini kemudian direspon oleh pemerintah di beberapa negara di dunia dengan menaikkan harga BBM. Demikian juga dengan Indonesia, DPR akhirnya menyetujui rencana pemerintah untuk menaikkan harga bahan bakar minyak pada hari Selasa 27 September 2005 sebesar minimal 50%. Kebijakan kenaikan harga BBM dengan angka yang menakjubkan ini tentu saja menimbulkan dampak yang signifikan terhadap perekonomian sehingga kebijakan ini menimbulkan banyak protes dari berbagai kalangan. Keputusan pemerintah menaikkan harga bensin, solar, dan minyak tanah sejak 1 Oktober 2005 akibat kenaikan harga minyak mentah dunia hingga lebih dari 60 Dolar AS per barel dan terbatasnya keuangan pemerintah ini direspon oleh pasar dengan naiknya harga barang kebutuhan masyarakat yang lain. Biaya produksi menjadi tinggi, harga barang kebutuhan masyarakat semakin mahal sehingga daya beli masyarakat semakin menurun. Secara makro cadangan devisa negara banyak dihabiskan oleh Pertamina untuk mengimpor minyak mentah. Tingginya permintaan valas Pertamina ini, juga menjadi salah satu penyebab terdepresinya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (Metrotvnews.com, 28 September 2005).
Terjadinya hubungan timbal balik antara naiknya biaya produksi dan turunnya daya beli masyarakat berarti memperlemah perputaran roda ekonomi secara keseluruhan di Indonesia. Kondisi ini dapat mempengaruhi iklim investasi secara keseluruhan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Dalam jangka pendek naiknya harga BBM tersebut disikapi oleh pelaku pasar, khususnya pelaku pasar modal sebagai pusat perputaran dan indikator investasi.
Kontroversi kenaikan harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk menyeimbangkan biaya ekonomi dari BBM dengan perekonomian global. Meskipun perekonomian Indonesia masih terseok mengikuti perkembangan perekonomian dunia, akhirnya kebijakan kenaikan BBM tetap dilaksanakan mulai tanggal 1 Oktober 2005. Akibatnya, perilaku investasi di Indonesia sangat memungkinkan mengalami perubahan. Setiap peristiwa berskala nasional apalagi yang terkait langsung dengan permasalahan ekonomi dan bisnis menimbulkan reaksi para pelaku pasar modal yang dapat berupa respon positif atau respon negatif tergantung pada apakah peristiwa tersebut memberikan stimulus positif atau negatif terhadap iklim investasi. Berdasarkan pada argumentasi di atas, maka dimungkinkan akan terjadi reaksi negatif para pelaku pasar modal setelah pengumuman tersebut. Tetapi jika yang terjadi sebaliknya bahwa kenaikan harga BBM ini direaksi positif oleh pelaku pasar, maka kesimpulan sederhana dari dampak peristiwa pengumuman tersebut adalah bahwa naiknya harga BBM memberikan stimulus positif pada perekonomian Indonesia.
Dengan berkembangnya kontroversi pro dan kontra terhadap kenaikan harga BBM tersebut, penelitian ini berusaha mengetahui dampak langsung peristiwa kenaikan BBM terhadap kondisi masyarakat kecil di Indonesia.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:30:00

makalah sebab timbulnya gelombang tsunami yang mendera masyarakat Aceh

Judul :
makalah sebab timbulnya gelombang tsunami yang mendera masyarakat Aceh

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Rumusan Masalah, 1.3. Tujuan dan Manfaat, 1.4. Metode, 1.5. Sistematika Pembahasan, BAB II : KAJIAN TEORI, 2.1. Definisi Tsunami, 2.2. Penyebab Gelombang Tsunami, 2.3. Potensi Tsunami di Indonesia, 2.4. Korban Jiwa, 2.5. Dampak Tsunami di NTB, BAB III : PENYAJIAN DATA, 3.1. Penyajian Data dan Analisis, 3.2. Pemecahan Masalah, BAB IV : PENUTUP, 4.1. Kesimpulan dan Saran, 4.2. Penutup, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

2.1 Definisi Tsunami
Istilah tsunami berasal dari bahasa Jepang tsu artinya pelabuhan dan nami artinya gelombang laut. Secara harfiah berarti “ombak besar di pelabuhan”, adalah sebuah ombak yang terjadi setelah sebuah gempa bumi, gempa laut, gunung berapi meletus atau hantaman meteor di laut. Tenaga setiap tsunami adalah tetap terhadap fungsi ketinggian dan kelajuannya. Dengan itu, apabila gelombang menghampiri pantai, ketinggiannya meningkat sementara kelajuannya menurun. Gelombang tersebut bergerak pada kelajuan tinggi, hampir tidak dapat dirasakan efeknya oleh kapal laut (misalnya) saat melintasi di laut dalam, tetapi meningkat ketinggian hingga mencapai 30 meter atau lebih di daerah pantai. Tsunami dapat menyebabkan kerusakan erosi dan korban jiwa pada kawasan pesisir pantai dan kepulauan. Sedangkan gelombang adalah getaran yang merambat. Selain radiasi elektromagnetik dan mungkin radiasi gravitasional, yang bisa berjalan lewat vakum, gelombang juga terdapat pada medium (yang karena perubahan bentuk dapat menghasilkan gaya memulihkan lentur), dimana mereka dapat berjalan dan dapat memindahkan energi dari satu tempat kepada lain tanpa mengakibatkan partikel medium berpindah secara permanen, yaitu tidak ada perpindahan secara massal, malahan setiap titik khusus berosilasi di sekitar satu posisi tertentu. Dampak negatif yang diakibatkan tsunami adalah merusak apa saja yang dilaluinya. Bangunan, tumbuh-tumbuhan, dan mengakibatkan korban jiwa manusia serta menyebabkan genangan, pencemaran air asin, lahan pertanian, tanah dan air bersih.
1. Thermonuclear Weapon yang mungkin disebarkan di palung Sumatera
Danny Hilman, peneliti LIPI Bandung, sebagai pakar gempa, bahwa gempa di Aceh diakibatkan/disebabkan oleh berbagai sumber bukan hanya dari satu titik, melainkan garis atau bidang yang mengarah ke utara hingga ke laut Andaman sepanjang 1.000 km. Berdasarkan data GPS, pulau Simeulue yang terletak paling dekat dengan sumber gempa terpindahkan sekitar 10 m secara lateral dan 2 m vertikal. Secara rata-rata, Sumatera sendiri mempunyai pergerakan 3 cm/tahun. Pak Danny juga menyebutkan ada kemungkinan perubahan di bawah permukaan sumatera akibat gempa Aceh ini. Diusulkan agar dilakukan pemeriksaan vulkanologi, terutama kandungan gas di setiap gunung api di Sumatera Utara dan sekitarnya.
2. H. Harni Arrasyid MK
Gempa berkekuatan 8,9 SR dengan patahan sepanjang 200 km diiringi gelombang tsunami raksasa yang menimpa Aceh, Sumatera Utara dan sejumlah negara di Asia Tenggara, Asia Selatan dan Afrika Timur 26 Desember 2004 tidak diragukan lagi merupakan bencana alam terdahsyat abad ini karena sangat eskalatif dan korban tewas sangat besar.
2.2 Penyebab Gelombang Tsunami
Gempa-gempa yang paling mungkin dapat menimbulkan tsunami adalah gempa yang terjadi di dalam laut. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 km, magnitudo lebih besar dari 6,0 skala Richter, serta jenis penyesaran gempa tergolong, sesar naik atau sesar turun.
Pasca bencana gempa dan gelombang tsunami di Nangroe Aceh Darussalam 26 Desember 2004, kata “tsunami” kini makin populer di Indonesia. Padahal sejak 1992 tsunami mulai dikenal masyarakat di negeri ini ketika terjadi bencana tsunami di Flores pada 12 Desember. Meski mulai dikenali, namun belum dipahami secara benar.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:29:00

makalah penyakit demam berdarah dengue dan berbagai macam permasalahannya

Judul :
makalah penyakit demam berdarah dengue dan berbagai macam permasalahannya

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, HALAMAN MOTTO, LEMBAR PERSETUJUAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : PENDAHULUAN, A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat Penulisan, D. Metode Penelitian, E. Sistematika Penulisan, BAB II : KAJIAN TEORI, A. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue, B. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue, C. Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue, D. Cara Pencegahan dan Pengobatan Terhadap Penyakit Demam Berdarah Dengue, BAB III : PENYAJIAN DATA DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Penyajian Data, 1. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu penyakit yang bersifat endemik, 2. Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi hampir setiap tahun, B. Pemecahan Masalah, 1. Upaya yang dilakukan oleh Badan Litbang Kesehatan, 2. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah, BAB IV : PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

Pada zaman sekarang yang serba maju ini, kemajuan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi. Tetapi terkadang hal itu tidak bisa diimbangi oleh kebiasaan hidup manusia akan menjaga kebersihan lingkungan. Banyak penyakit yang muncul akibat dari kelalaian terhadap pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Salah satunya adalah penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) atau disebut juga Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini terdapat hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali daerah-daerah yang memiliki ketinggian lebih dari seribu meter dari permukaan air laut.
Hampir setiap tahunnya di Indonesia ada saja orang yang terjangkit penyakit DBD. Hal ini membuktikan bahwa sebagian masyarakat masih kurang sadar terhadap kebersihan lingkungan serta lambatnya pemerintah dalam mengantisipasi dan merespon terhadap merebaknya kasus DBD ini.
Masyarakat seringkali salah dalam mendiagnosis penyakit DBD ini dengan penyakit lain seperti flu atau typhus. Hal ini disebabkan karena infeksi virus dengue yang menyebabkan DBD bersifat asistomatik atau tidak jelas gejalanya. Pasien DBD biasanya atau seringkali menunjukkan gejala batuk, pilek, muntah, mual maupun diare.
Masalah bisa bertambah karena virus DBD dapat masuk bersamaan dengan infeksi penyakit lain seperti flu atau typhus. Oleh karena itu, permasalahan DBD masih belum mencapai titik terang hingga sekarang.
A. Pengertian Penyakit Demam Berdarah Dengue
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit febril akut yang ditemukan di daerah tropis, dengan penyebaran geografis yang mirip dengan malaria. (http://id.wikipedia.org/wiki/demam berdarah)
B. Penyebab Penyakit Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue ini disebabkan oleh empat macam virus dengue dengan tipe Den 1, Den 2, Den 3, dan Den 4. Keempat virus tersebut dalam group B Arthropod Borne Viruses (Arboviruses). Dan keempat tipe virus tersebut telah ditemukan di berbagai daerah di Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta.
Dari empat tipe virus yang banyak berkembang di masyarakat adalah virus dengue dengan tipe Den 1 dan Den 3.
Keempat tipe virus tersebut merupakan genus dari flaviverus famili flaviviridae. Setiap serotipe cukup berbeda sehingga tidak ada proteksi – silang dan wabah yang disebabkan beberapa serotipe (hiperendemisitas) dapat terjadi. Penyakit Demam Berdarah Dengue atau Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) ini disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. (http://litbang.depkes.go.id/maskes/05-2004/demamberdarah.htm)


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:26:00

makalah investasi obligasi dan reksadana

Judul :
makalah investasi obligasi dan reksadana

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, 2.1. Latar Belakang, 2.1.1. Pengertian Investasi, 2.1.2. Tujuan Bank Melakukan Investasi, 2.1.3. Faktor-faktor Pertimbangan Investasi, 2.2. Obligasi, 2.2.1. Macam-macam Obligasi, 2.2.2. Manfaat Obligasi, 2.2.3. Kelemahan Obligasi, 2.2.4. Persyaratan Pencatatan Obligasi di Indonesia, 2.2.5. Konsekuensi Penawaran Umum Obligasi di Indonesia, 2.3. Reksadana, 2.3.1. Pengertian Reksadana, 2.3.2. Jenis-jenis Reksadana, A. Reksadana Berbentuk Perseroan, B. Reksadana Kontrak Investasi Kolektif, 2.3.3. Manfaat Reksadana, 2.3.4. Resiko Reksadana, BAB III KESIMPULAN, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

Selama berabad-abad lamanya kita mengenal bahwa Bank Umum atau Bank Konvensional telah memegang peranan yang amat penting dalam membantu dan mendorong kemajuan ekonomi suatu negara. Bahkan posisinya amat strategis dalam menggerakkan roda perekonomian. Di Indonesia, sejak awal kemerdekaannya, Bank telah memainkan peranan yang amat menentukan bagi pengaturan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat termasuk produksi dan perdagangan di semua sektor ekonomi. Salah satu upaya bank konvensional dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara adalah berupa investasi-investasi yang dilakukannya, baik di pasar modal maupun di segala bentuk usaha yang dianggap berkompeten di bidangnya.
Pasar modal di Indonesia, sementara ini mempunyai obyek investasi yang diperdagangkan berupa surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan sertifikat PT. Danareksa. Sama halnya dengan investasi di bidang lain, untuk melakukan investasi di pasar modal selain diperlukan dana, diperlukan pengetahuan yang cukup, pengalaman, serta naluri bisnis untuk menganalisis efek atau surat berharga mana yang akan dibeli, yang mana yang akan dijual, dan efek mana yang tetap dipegang (hold). Bagi calon investor yang tidak mempunyai keterampilan untuk melakukan hal itu, mereka dapat meminta pendapat kepada lembaga penunjang pasar modal, seperti pedagang efek (dealer) atau perantara perdagangan efek (broker). Kedua lembaga ini, di samping melakukan jual beli efek, juga melakukan investasi yang baik dan akan menunjukkan efek-efek yang dapat dipilih untuk dibeli.
2.1.1. Pengertian Investasi
Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Keputusan penanaman modal tersebut dapat dilakukan oleh individu atau suatu entitas yang mempunyai kelebihan dana. Investasi dalam arti luas terdiri dari dua bagian utama, yaitu : investasi dalam bentuk aktiva riil (real assets) dan investasi dalam bentuk surat-surat berharga atau sekuritas (marketable securities atau financial assets). Aktiva riil adalah aktiva berwujud seperti emas, perak, intan, barang-barang seni dan real estate. Sedangkan aktiva finansial adalah surat-surat berharga yang pada dasarnya merupakan klaim atas aktiva riil yang dikuasai oleh suatu entitas.
2.1.2. Tujuan Bank Melakukan Investasi
Bank mempunyai tujuan ganda dalam menempatkan dananya dalam investasi yaitu sebagai supplementary liquidity dan supplementary income (sebagai tambahan likuiditas dan tambahan pendapatan).
a. Supplementary liquidity
Penempatan dana dalam bentuk saham-saham atau sertifikat saham, obligasi pemerintah atau badan usaha milik negara obligasi lembaga lainnya, digunakan juga oleh Bank sebagai cadangan penyangga likuiditas.
b. Supplementary income
Tambahan pendapatan melalui saham dan obligasi adalah dalam bentuk pendapatan lain Bank yang tidak berbentuk uang, yaitu pengaruh Bank dalam perusahaan itu karena fungsinya selaku pemegang saham.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:25:00

makalah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa

Judul :
makalah bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa

Daftar Isi :

HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan, D. Manfaat, E. Sistematika Penulisan, BAB II : KAJIAN TEORI, A. Pengertian Narkotika, B. Gejala-gejala Ketergantungan Narkotika, C. Jenis Tanaman Narkotika dan Obat Bius, D. Faktor-faktor Penyalahgunaan Narkoba, E. Ciri-ciri Narkotika/Psikotropika, BAB III : PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Penyajian data, B. Analisis dan Pemecahan Masalah, BAB IV : KESIMPULAN DAN PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Penutup, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

Upaya pencegahan terhadap penyebaran narkoba di kalangan pelajar/mahasiswa, sudah seyogyanya menjadi tanggung jawab kita bersama. Dalam hal ini semua pihak termasuk orangtua, guru, dan masyarakat harus turut berperan aktif dalam mewaspadai ancaman narkoba terhadap anak-anak kita. Adapun upaya-upaya yang lebih konkret yang dapat kita lakukan sebelum kerjasama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba terhadap generasi penerus bangsa, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin untuk mengetahui jumlah pengguna narkoba tersebut. Kebanyakan dari mereka tidak mengetahui bahaya dari narkoba, sehingga kebanyakan dari mereka terus menggunakan drugs sampai sekian lama mungkin.
Satu hal yang diketahui bahwa salah satu dampak buruk narkoba bisa mengakibatkan pecandu memiliki suatu retardasi mental dan emosional. Contoh seorang pecandu berusia 16 tahun saat ia pertama kali menggunakan narkoba, dan saat ia berusa 26 tahun ia berhenti menggunakan narkoba. Memang secara fisik ia berusia 26 tahun, tetapi sebenarnya usia mental dan emosionalnya adalah 16 tahun. Ada 10 tahun yang ‘hilang’ saat ia menggunakan narkoba. Dan ini juga sebabnya mengapa ia tidak memiliki pola pikir dan kestabilan emosi seperti layaknya orang-orang lain seusianya.
Kebanyakan dari pengguna narkoba yang menggunakan jarum suntik, akan lebih mudah terinfeksi virus Hepatitis C dan HIV/AIDS yang akan lebih mudah masuk ke dalam organ tubuh mereka tanpa mereka ketahui. Karena kebanyakan dari pengguna jarum suntik, mereka tidak memikirkan resiko yang akan mereka peroleh, sehingga mereka sering kali untuk bertukar jarum suntik dan penggunaannya jarum suntik secara terus menerus tanpa memikirkan kebersihan dari jarum suntik tersebut, jadi kebanyakan dari mereka tidak menggunakan jarum suntik yang baru. Mereka lebih memilih untuk menggunakan jarum suntik yang lama. Padahal dari mereka pengguna jarum suntik yang terus menerus tanpa memperhatikan keberhasilannya atau mengakibatkan bakteri yang ada dalam jarum suntik tersebut lebih mudah masuk ke dalam tubuh si pemakai dan akan lebih mudah lagi menyerang organ tubuh mereka.
Bahaya-bahaya yang lain akan mereka peroleh akan lebih banyak lagi bahkan mereka tidak memperdulikan akan keselamatan mereka dan juga masa depan mereka jika mereka terus menerus menggunakan narkoba. Dan bahaya tersebut tidak hanya menyerang fisik mereka saja, melainkan mental, emosional dan spiritual merekapun akan terganggu.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:23:00

makalah globalisasi

Judul :
makalah globalisasi

Daftar Isi :

KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, BAB II PEMBAHASAN, A. Pengertian dan Proses Globalisasi, 1. Pengertian Globalisasi, 2. Proses Globalisasi, B. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, C. Aspek-Aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi, D. Menunjukkan Sikap Selektif Terhadap Globalisasi, 1. Latar Belakang dan Pengertian, 2. Nilai Dasar Pancasila sebagai Filter Arus Global, E. Menentukan Posisi Terhadap Implikasi Globalisasi, 1. Hak Asasi Manusia, 2. Migrasi, 3. Demokrasi, 4. Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, 5. Perdamaian dan Keamanan, BAB III PENUTUP, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :

1. Pengertian Globalisasi
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang globalisasi, seyogyanya kita harus memahami terlebih dahulu pengertian globalisasi. Kamus Bahasa Inggris Longman Dictionary of Contemporary English, mengartikan global dengan concerning the whole earth. Maksudnya sesuatu yang berkaitan dengan dunia internasional atau seluruh alam jagad raya. Sesuatu hal yang dimaksud disini dapat berupa masalah, kejadian, kegiatan, atau bahkan sikap yang sangat berpengaruh dalam kehidupan yang lebih luas.
Menurut John Huckle, globalisasi adalah suatu proses dengan mana kejadian, keputusan, dan kegiatan di salah satu bagian dunia menjadi suatu konsekuensi yang signifikan bagi individu dan masyarakat di daerah yang jauh. Sementara itu, Albrow mengemukakan bahwa globalisasi adalah keseluruhan proses di mana manusia di bumi ini diinkorporasikan (dimasukkan) ke dalam masyarakat dunia tunggal, masyarakat global. Karena proses ini bersifat majemuk, kita pun memandang globalisasi di dalam kemajemukan.
Secara ekonomi, globalisasi merupakan proses pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sebuah sistem ekonomi global.
Menurut Prijono Tjjiptoherijanto, konsep globalisasi pada dasarnya mengacu pada pengertian ketiadaan batas antar negara (stateless). Konsep ini merujuk pada pengertian bahwa suatu negara (state) tidak dapat membendung “sesuatu” yang terjadi di negara lain. Pengertian “sesuatu” tersebut dikaitkan dengan banyak hal seperti pola perilaku, tatanan kehidupan, dan sistem perdagangan.
Dari beberapa definisi tersebut dapat dikatakan bahwa “globalisasi” merupakan suatu proses pengintegrasian manusia dengan segala macam aspek-aspeknya ke dalam satu kesatuan masyarakat yang utuh dan yang lebih besar.
2. Proses Globalisasi
Globalisasi sebagai suatu proses bukanlah suatu fenomena baru karena proses globalisasi sebenarnya telah ada sejak berabad-abad lamanya.
Di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20 arus globalisasi semakin berkembang pesat di berbagai negara ketika mulai ditemukan teknologi komunikasi, informasi, dan transportasi.
Loncatan teknologi yang semakin canggih pada pertengahan abad ke-20 yaitu internet dan sekarang ini telah menjamur telepon genggam (handphone) dengan segala fasilitasnya.
Bagi Indonesia, proses globalisasi telah begitu terasa sekali sejak awal dilaksanakan pembangunan. Dengan kembalinya tenaga ahli Indonesia yang menjalankan studi di luar negeri dan datangnya tenaga ahli (konsultan) dari negara asing, proses globalisasi yang berupa pemikiran atau sistem nilai kehidupan mulai diadopsi dan dilaksanakan sesuai dengan kondisi di Indonesia.
Globalisasi secara fisik ditandai dengan perkembangan kota-kota yang menjadi bagian dari jaringan kota dunia. Hal ini dapat dilihat dari infrastruktur telekomunikasi, jaringan transportasi, perusahaan-perusahaan berskala internasional serta cabang-cabangnya.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 08:20:00