Cari Kategori

Makalah Sistem Ekologi Daerah Aliran Sungai

Judul : Makalah Sistem Ekologi Daerah Aliran Sungai

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO , KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN , A. Latar Belakang , B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Pengertian DAS, B. Hakekat DAS sebagai Dasar Dalam Pengelolaannya, C. Dasar-Dasar Pengelolaan DAS, D. Data Dasar Yang Diperlukan Dalam Pengelolaan DAS, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran , DAFTAR PUSTAKA.

Rangkuman :
A. Pengertian DAS

Pengertian daerah aliran sungai (DAS) adalah keseluruhan daerah kuasa (regime) sungai yang menjadi alur pengatus (drainage) utama. Pengertian DAS sepadan dengan istilah dalam bahasa Inggris drainage basin, drainage area, atau river basin. Sehingga batas DAS merupakan garis bayangan sepanjang punggung pegunungan atau tebing/bukit yang memisahkan sistem aliran yang satu dari yang lainnya. Dari pengertian ini suatu DAS terdiri atas dua bagian utama daerah tadah (catchments area) yang membentuk daerah hulu dan daerah penyaluran air yang berada di bawah daerah tadah.
Pengelolaan sumber daya biasanya sudah menjadi keharusan manakala sumber daya tersebut tidak lagi mencukupi kebutuhan manusia maupun ketersediaannya melimpah. Pada kondisi dimana sumber daya tidak mencukupi kebutuhan manusia pengelolaan DAS dimaksudkan untuk mendapatkan manfaat sebaik-baiknya dari segi ukuran fisik, teknik, ekonomi, sosial budaya maupun keamanan-kemantapan nasional. Sedangkan pada kondisi dimana sumber daya DAS melimpah, pengelolaan dimaksudkan untuk mencegah pemborosan.
Banyak definisi tentang sumber daya (resource) seperti obtainable reserve supply of desirable thing (suatu persediaan barang yang diperlukan, berupa suatu cadangan yang dapat diperoleh). Pengertian sumber daya selalu menyangkut manusia dan kebutuhannya serta usaha atau biaya untuk memperolehnya. Oleh karena berkaitan dengan kebutuhan manusia, maka sumber daya mempunyai arti nisbi (relative).
Atas dasar kehadirannya, sumber daya dapat dipilahkan ke dalam dua kelompok : (1) sumber daya alam dan (2) sumber daya buatan manusia. Ada juga yang menggolongkan sumber daya atas dasar kemantapannya terhadap kegiatan manusia : (1) sumber daya yang sangat mantap, (2) sumber daya yang cukup mantap dan (3) sumber daya yang tidak mantap. Suatu sumber daya tertentu dapat mempunyai nilai kemantapan beragam, tergantung dari gatranya yang diperhatikan. Misalnya, tanah sebagai tubuh alam mempuyai nilai kemantapan daripada kesuburannya. Mutu air jauh lebih mudah goyah daripada jumlahnya. Manusia secara jelas tidak dapat mengubah volume udara dalam atmosfer akan tetapi dia secara nisbi mudah mencemarkannya.
Selain itu, ada yang menggolongkan sumber daya atas kemampuannya untuk memperbaiki diri (self restoring). Dalam hal ini sumber daya dibagi ke dalam dua kategori: (1) terbarukan (renewable), seperti udara, air tanah, hutan dan ikan. Memang ditinjau secara local atau setempat, air tanah, hutan, dan ikan dapat menyusut atau habis. Akan tetapi secara keseluruhan, mereka itu tidak akan habis selama faktor-faktor pembentuknya masih tetap berfungsi. Bahkan yang habis di suatu tempat akan dapat timbul kembali jika diberi kesempatan cukup. (2) Tak-terbarukan (non-renewable), seperti minyak bumi, panas dan cebakan mineral.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 15:37:00

Skripsi Jurusan Bahasa Inggris – The Influence of Intensive Conversation


Judul : Skripsi Jurusan Bahasa Inggris – The Influence of Intensive Conversation

Isi :
Acknowledgments, Table of Content, Chapter I : Introduction, A. Background of The Study, B. Statement of The Problem, C. Purpose of The Study, D. Significance of The Study, E. Scope and Limitation, F. Definition of Key Term, , Chapter II : Review of Related Literature, A. The Meaning of Intensive Conversation, 1. Getting the Conversation Started, 2. Keeping the Conversation Going, 3. Setting Language Learning Goals, B. The Meaning of Speaking Ability, 1. The Problem of Speaking, 2. The Rules of Speaking, 3. Levels of Speaking, C. Hypothesis, D. Frame of Thinking, , Chapter III : Methodology, A. Research Design, B. Population and Sample, C. Instrument of Research, D. Data Analysis, Chapter IV : Data Analysis, A. Researched Variable, B. Description of Data Analysis Result, C. Examination of Hypothesis, D. Test Result of Examination Discussion, Chapter V : Conclusion And Suggestion, A. Conclusion, B. Suggestion.


Rangkuman :
A. Background of the Study

English is an international language which has an important role in the world. In some countries the power language is the official language which is used for government education commerce and international communication. In Indonesian, English is a foreign language that is taught as a subject in elementary school, junior high school, and senior high school. English is a foreign language used a medium of instruction at school, many students think that English is the most difficult subject.
Today, education is one of the aspect should be completed. The government has made efforts to improve the quality of education. In this case, the government suggested all teachers use teaching method based on the school curriculum.
In learning English, students are hoped to have for skills. They are, listening, speaking, reading and writing. One of them, speaking is the important thing to communicate with other people or foreign people, but the student have difficulties in learning words in a foreign language. The difficulties of finding out the English word and memorizing new words sometimes make the student discouraged and they confused to arrange the word to be a good sentence.
Teaching English in junior high school is different from the elementary level because in this level the student will be easier to learn English words, because the teacher teaches use intensive conversation. The students have to collect many new word (vocabulary) to support intensive conversation. Based on the above statements, the writer tries to discuss the influence of intensive conversation toward speaking ability for third year of MTs XXX Kecamatan XXX Kabupaten XXX.

B. Statement of The Problem
As stated in the background above, the researcher finds the problem as follows :
1. Is there positive relationship and significance of intensive conversation toward speaking ?
2. How far is the intensive conversation efficient toward speaking ability ?
3. In what case does intensive conversation influence the speaking ability ?

C. Purpose of The Study

In the line with the problem formulated, the writer wishes :
1. There is positive relationship and significance of intensive conversation toward speaking
2. To know How far is the intensive conversation efficient toward speaking ability
3. To know In what case does intensive conversation influence the speaking ability



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 16:30:00

Makalah Dinamika Hidrosfer


Judul : Makalah Dinamika Hidrosfer

Isi :
A. PENGERTIAN HIDROSFER DAN SIKLUS AIR, B. AIR DI DARATAN, 1. Air Tawar, Rawa, Danau, Air Tanah, Sungai, 1. Daerah Aliran Sungai (DAS), Pengertian DAS, Fungsi DAS, Pengelolaan dan Usaha Konservasi DAS, C. BANJIR, 1. Pengertian dan penyebab terjadinya banjir, 2. Dampak Terjadinya Banjir, 3. Usaha mengurangi resiko terjadinya banjir, 4. Usaha penanggulangan banjir, 5. Usaha perbaikan kerusakan akibat banjir.


Rangkuman :
A. PENGERTIAN HIDROSFER DAN SIKLUS AIR
Air merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kehidupan di bumi. Contohnya, proses pembentukan muka bumi, erosi, pengangkutan, dan pengendapan.
Air adalah senyawa gabungan antara dua atom hidrogen dan satu atom oksigen menjadi H2O. Air dapat ditemukan dalam tiga wujud, yaitu : padat, cair, dan gas.
Lebih dari 70% permukaan bumi tertutup lapisan air, baik sebagai air samudra, air laut, air tanah, danau, sungai, gletser, salju, maupun uap air di atmosfer. Seluruh lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi tersebut disebut hidrosfer. Air merupakan salah satu sumber daya secara alamiah dapat diperbaharui (renewable). Air mempunyai daya regerenasi dalam suatu sirkulasi yang disebut siklus air (water circle). Pemanasan air laut oleh sinar matahari dapat terus menerus berlangsung.

Ada tiga macam siklus air, yaitu siklus pendek, sedang dan panjang.
1. Siklus pendek
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi di atas laut, selanjutnya membentuk awan dan jatuh sebagai hujan di laut setempat. Karena terjadi pemanasan oleh sinar matahari, air di laut menguap, membubung di udara. Di udara uap air mengalami penurunan suhu karena perbedaan ketinggian (setiap naik 100 meter suhu udara turun 0,5 0C). Dengan demikian semakin ke atas suhu udara semakin rendah, sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan).

2. Siklus sedang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya membentuk awan yang terbawa angin menuju daratan dan jatuh sebagai hujan. Namun, terbentuknya awan tidak selalu di atas laut sehingga ada kemungkinan yang terbawa angin adalah uap airnya. Setelah di atas daratan uap air berubah menjadi awan dan selanjutnya turun sebagai hujan. Air hujan yang jatuh di darat ada yang menjadi aliran permukaan, meresap ke dalam tanah, mengalir di sungai, dan akhirnya kembali ke laut.

3. Siklus panjang
Siklus ini terjadi jika uap air laut mengalami kondensasi, selanjutnya seperti pada siklus sedang, uap air atau awan terbawa angin menuju daratan hingga pegunungan tinggi. Karena pengaruh suhu, uap air berubah menjadi kristal-kristal es atau salju. Kemudian jatuh sebagai hujan es atau salju yang membentuk gletser, mengalir masuk ke sungai, dan akhirnya kembali ke laut.

B. AIR DI DARATAN
Lapisan hidrosfer dibedakan menjadi dua jenis, yaitu air asin dan air tawar, dan masing-masing dibedakan sebagai berikut :


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 16:22:00

Makalah Alam Semesta dan Tata Surya


Judul : Makalah Alam Semesta dan Tata Surya

Isi :
Alam semesta, susunan tata surya, bagian-bagian tata surya, planet-planet, gerak rotasi bumi, gerak revolusi bumi, gaya gravitasi bumi, benda-benda lain dalam tata surya, teori terjadinya tata surya.


Rangkuman :
A. ALAM SEMESTA

Bila kita berada di suatu tempat yang tinggi di luar kota, jauh dari sinar gemerlapan kota dan pada saat itu tidak ada bulan dan langit bebas dari awan, maka akan tampak bintang-bintang. Bila kita menggunakan teropong binokular atau teleskop jumlah bintang yang kita lihat makin banyak. Pengamatan lebih lanjut yang dilakukan oleh para ahli astronomi dengan menggunakan alat-alat atau instrumen mutakhir menunjukkan bahwa di alam semesta itu terdapat bintang-bintang beredar mengikuti suatu pusat yang berupa suatu kabut gas pijar yang sangat dekat satu sama lain (cluster) dan juga dikelilingi oleh gumpalan-gumpalan kabut gas pijar yang lebih kecil dari pusatnya (nebula) dan tebaran ribuan bintang. Keseluruhan itu termasuk Matahari kita, yang selanjutnya disebut galaksi. Galaksi itu ternyata tidak satu tetapi beribu-ribu jumlahnya. Galaksi dimana bumi kita berinduk diberi nama Milky Way atau Bima Sakti.
Terjadinya alam semesta (kosmos) telah dipelajari oleh manusia sejak dahulu. Pada permukaan dipelajari berdasar legenda yang berkembang dari mitos kemudian dikembangkan oleh orang-orang Yunani Kuno. Perkembangan yang pesat dimulai abad 17 dengan diketemukan alat-alat teropong bintang dan lain-lain.

B. SUSUNAN TATA SURYA
Matahari adalah salah satu dari 100 milyar bintang di dalam galaksi. Matahari sebagai pusat tata surya berada pada jarak 30 tahun cahaya dari pusat Bima Sakti.
Pada zaman Yunani kuno, seorang ahli filsafat bernama Clausius Ptolomeus mengemukakan pendapatnya bahwa bumi adalah pusat dari pada alam semesta. Menurut pandangan ini, matahari, bulan dan planet-planet beredar mengelilingi bumi yang tetap diam sebagai pusatnya. Pandangan geosentris ini 14 abad lamanya dianut orang. Pada waktu itu pengamatan secara kasar orang-orang Yunani telah dapat mengenal 5 buah planet, yaitu : Merkurius, Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus.
Merkurius dan Venus disebut planet dalam, sedang Mars, Yupiter dan Saturnus yang berada di luar garis edar matahari disebut planet luar.
Pada abad ke 16 seorang ilmuwan Polandia yang bernama Nikolas Kopernikus berhasil mengubah pandangan salah yang telah dianut berabad-abad lamanya. Menurut Kopernikus bumi adalah planet, dan seperti halnya dengan planet yang lain, beredar mengelilingi matahari sebagai pusatnya (heliosentris). Pandangan Kopernikus ini, didasari oleh adanya hasil pengamatan yang teliti serta dengan perhitungan yang sistematis. Kesemuanya ini berkat bantuan teropong sebagai alat pengamat dan telah berkembangnya matematika dan fisika sebagai sarana penunjang pada masa itu.



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 16:16:00

Makalah Pencemaran Udara


notebook, air conditioner, television, computer, soccer, magazine.

Judul : Makalah Pencemaran Udara

Isi :
Halaman Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, Pendahuluan, 1. Latar Belakang Masalah, 2. Rumusan Masalah/Permasalahan, 3. Tujuan Penulisan, 4. Manfaat Penulisan, Pembahasan, Penutup, 1. Kesimpulan, 2. Saran, Sumber Bacaan.

Rangkuman :
Hasil-hasil pembakaran dari kendaraan bermotor, pabrik-pabrik dan pemanasan atau kegiatan masak-memasak di rumah merupakan sumber terbesar dari pada pencemaran udara yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan manusia. Dari sekian banyak zat-zat yang dilepaskan dengan cara ini ke dalam atmosfer telah diketahui lebih dari 100 yang merupakan kontaminan. Benda-benda padat yang termasuk di dalamnya lebih dari 20 diantaranya adalah unsur-unsur logam. Bagian dari senyawa organik jauh lebih besar lagi dan meliputi banyak sekali senyawa hidrokarbon alifatik dan juga fenol, asam serta basa-basa dan banyak senyawa lainnya. Oleh reaksi-reaksi yang terjadi antara kontaminan-kontaminan tadi di udara, termasuk reaksi fotokimia, maka senyawa-senyawa baru akan menambah keragaman senyawa-senyawa pencemaran.
Di antara pencemaran-pencemaran udara tadi, senyawa-senyawa yang berada di dalam suspensi yang terdiri dari butiran-butiran padat atau cair adalah apa yang disebut aerosol. Aerosol ini dapat terbentuk melalui : peristiwa kondensasi, massa molekuler bergabung membentuk butiran-butiran yang lebih besar (contoh : pembentukan awan dari butiran-butiran cair), atau dari proses dispersi : material-material yang kasar dipecah menjadi butiran-butiran aerosol ini tidak mengendap melainkan melayang atau terapung-apung di udara dan oleh karena itu mudah sekali disebarkan angin.
Butiran-butiran alami seperti misalnya kabut, bakteri, spora tumbuh-tumbuhan dari tepung sari umumnya rendah konsentrasinya di dalam udara; oleh sebab itu, biasanya tidak menyebabkan pencemaran udara; dari segi kesehatan, benda-benda itu umumnya tidak membahayakan (kecuali tentu bagi mereka yang peka atau alergi terhadap benda-benda tadi). Lain halnya dengan butiran-butiran yang dilepaskan oleh proses-proses buatan, misalnya semen, tepung kuarsa dan asbes, asap minyak, asap tumbuhan atau rokok dan aerosol-aerosol radio aktif dapat menimbulkan masalah pencemaran udara yang gawat. Benda-benda itu dapat menimbulkan kerusakan pada makhluk hidup. Terutama sekali aerosol-aerosol yang butiran-butirannya sangat halus, dapat masuk paru-paru dan mengganggu pernafasan.
Aerosol-aerosol mampu menunjukkan gaya permukaan yang hebat. Benda-benda ini mampu mengumpulkan molekul-molekul gas, yang membantu reaksi kimia dari aerosol tadi dengan gas-gas sekitarnya. Aerosol-aerosol ini dapat mengubah pengaruh radiasi energi dari matahari. Kemudian oleh karena pengaruhnya sebagai inti kondensasi, benda-benda itu mampu juga mempengaruhi pembentukan embun atau kabut.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 17:10:00

Makalah Litosfer

Judul : Makalah Litosfer

Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : LITOSFER, A. Pengertian Litosfer, B. Batuan, C. Macam-macam Batuan, D. Tenaga Eksogen, E. Degradasi Lahan, F. Tenaga Pengubah Bentuk Permukaan Bumi, BAB II : PEMBAHASAN, A. Bentangan Lahan Berdasarkan Ketinggian, B. Degradasi Lahan dan Dampaknya Terhadap Kehidupan.


Rangkuman :
A. Pengertian Litosfer

Litosfer adalah lapisan kerak bumi yang paling atas yang terdiri dari batuan, umumnya lapisan ini terjadi dari senyawa kimia yang kaya akan SO2. Itulah sebabnya lapisan litosfer seringkali dinamakan lapisan silikat. Menurut Klarke dan Washington, batuan atau litosfer di permukaan bumi ini hampir 75% terdiri dari silikon oksida dan aluminium oksida.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan dapat dibagi menjadi tiga bagian :
(1) Batuan Beku
Ini dikarenakan magma mengalami pendinginan dan zat cair pijar berangsur-angsur menjadi dingin dan beku :
(a) Batuan beku dalam (plutonik)
Hasil pembekuan magma di dalam litosfer, sehingga proses pendinginannya sangat lambat.
Menghasilkan : batuan beku dengan kristal penuh yang besar-besar (holokristalin).
(b) Batuan beku korok (porfirik)
Pembekuannya berlangsung lebih cepat karena magma telah meresap diantara lapisan-lapisan litosfer.
(c) Batuan beku luar (episif)
Magma berubah menjadi larva yang meleleh, dan proses pembekuan larva di permukaan bumi menjadi cepat.
Menghasilkan : lelehan batuan beku dengan kristal yang halus bahkan ada yang tidak berkristal.
(2) Batuan Sedimen (Endapan)
Berasal dari batuan beku yang telah tersingkap oleh tenaga dari luar akan diangkut ke tempat lain dan di tempat baru itulah lalu diendapkan.
a. Batuan sedimen klitik  pasir
b. Batuan sedimen kimiawi  stalaktit dan stalakmit
c. Batuan sedimen organik  lapisan humus dari hutan
(3) Batuan Malihan
Terjadi karena adanya tekanan dan suhu yang tinggi sehingga menempatkan dan meremukkan batuan yang sudah ada sebelumnya, baik itu yang berupa batuan beku atau batuan endapan.
Dengan adanya berbagai proses pembentukan jenis-jenis batuan di atas, akan menghasilkan material-material yang bernilai ekonomis tinggi. INTAN !!!!

B. Bentuk Muka Bumi Akibat Tenaga Endoen
Tenaga endogen terdiri dari tiga bagian :
• Tektonisme
• Vulkanisme
• Gempa bumi

C. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran yang dapat dirasakan di permukaan bumi karena adanya gerakan, terutama yang berasal dari dalam lapisan-lapisan bumi. Secara umum penyebab terjadinya gempa bumi dapat dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Gempa tektonis
Sebagian besar gempa bumi disebabkan oleh proses tektonik, yaitu gerakan yang terjadi di dalam kulit bumi secara tiba-tiba, baik berupa patahan maupun pergerakan.
b. Gempa vulkanis
Gempa vulkanis adalah gempa yang disebabkan oleh adanya letusan atau retakan yang terjadi di dalam struktur gunung berapi.
c. Gempa runtuhan
Gempa runtuhan disebabkan oleh adanya longsoran massa batuan, intensitas gempa runtuhan sangat kecil sehingga tidak terasa pada jarak yang jauh. Gempa runtuhan disebut juga dengan gempa terban.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 17:06:00

Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Judul : Makalah Khasiat Mujarab Jus Buah

Isi :
Judul, Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I PENDAHULUAN, BAB II ISI : Apel, Alpukat, Jambu Biji, Jeruk, Mangga, Nanas, Pepaya, Melon, Tomat, Wortel, BAB III PENUTUP, DAFTAR PUSTAKA.

Rangkuman :
Selain tubuh memerlukan gizi seimbang pada saat berpuasa juga memerlukan vitamin, yang dapat diperoleh dari beberapa makanan, terutama buah-buahan dan sayuran. Sumber vitamin alamiah tersebut mengandung zat-zat potensial yang dapat mencegah penuaan dini, serta mampu mempercepat gejala reumatik, mencegah karies gigi, diare, menyembuhkan sakit kepala, serta mencegah pertumbuhan kanker.
Oleh karena itu, vitamin harus dikonsumsi secara teratur. Vitamin yang diperoleh dari buah dapat diolah sebagai minuman yang segar, yaitu dengan cara dijadikan jus buah. Buah selain mengandung vitamin, pada umumnya juga memiliki keunggulan khusus antara lain sebagai berikut :
1. Apel
Buah apel sangat ampuh sebagai bahan detoksifikasi atau pembuang racun. Apel dapat mengurangi kesulitan buang air besar, dan gangguan pencernaan lain, mengurangi nyeri pada gejala reumatik, nyeri sendi dan gout. Bila diminum secara teratur apel juga dapat membantu mencegah peningkatan kolesterol dan menguatkan ginjal. Kandungan potasiumnya membantu memelihara kesehatan tulang.
2. Alpukat
Buah alpukat dapat berfungsi sebagai pencahar alamiah yang efektif. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah yang masak. Buah berdaging kuning ini mampu membantu menurunkan kadar kolesterol dengan lemak tidak jenuh yang dikandungnya.
3. Jambu Biji
Buah jambu biji membantu penyembuhan infeksi. Kadar serat pektinnya yang tinggi sanggup melancarkan pencernaan.
4. Jeruk
Segelas perasan jeruk dapat memberikan dua kali kebutuhan sehari akan vitamin C. Bermanfaat untuk meringankan flu dan kemulusan kulit Anda. Jeruk juga kaya akan asam folat yang berguna untuk mencegah pengaruh buruk sinar matahari pada kulit dan melancarkan metabolisme.
5. Mangga
Kandungan vitamin A dan C, serta seratnya yang cukup tinggi membuatnya unggul sebagai antioksidan (pencegah penyakit degeneratif, termasuk kanker). Zat eremophiline di dalamnya berfungsi melancarkan aliran darah.
6. Nanas
Kandungan gula alamiahnya sangat baik untuk memberikan energi yang tidak menggemukkan, karena diimbangi dengan kandungan seratnya yang cukup tinggi.
7. Pepaya
Pemasok Vitamin C, karoten dan serat pektin yang tinggi. Pepaya bermanfaat melancarkan pencernaan dan memudahkan buang air besar. Enzim papainnya dapat membantu menyembuhkan luka lambung.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 16:56:00