Cari Kategori

DOWNLOAD BUKU KURIKULUM 2013 SD KELAS 5 EDISI REVISI TERBARU 2014 UNTUK PEGANGAN GURU DAN PEMBELAJARAN SISWA

Links Download Buku Guru Kurikulum 2013 Kelas V SD Edisi Revisi 2014:

1.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
2.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
3.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
4.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
5.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti
6.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
7.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitar
8.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 2. Peristiwa dalam Kehidupan
9.       Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 3. Kerukunan dalam Bermasyarakat
10.    Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 4. Sehat Itu Penting
11.    Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
12.    Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
13.    Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 7. Sejarah Peradaban Manusia
14.    Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 8. Ekosistem
15.    Buku Guru Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 9. Lingkungan Sahabat Kita

Links Download Buku Siswa Kurikulum 2013 Kelas V SD Edisi Revisi 2014:

1.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti
2.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
3.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
4.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
5.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti
6.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti
7.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 1. Benda-benda di Lingkungan Sekitar
8.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 2. Peristiwa dalam Kehidupan
9.       Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 3. Kerukunan dalam Bermasyarakat
10.    Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 4. Sehat Itu Penting
11.    Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 5. Bangga sebagai Bangsa Indonesia
12.    Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 6. Organ Tubuh Manusia dan Hewan
13.    Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 7. Sejarah Peradaban Manusia
14.    Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 8. Ekosistem
15.    Buku Siswa Kurikulum 2013 SD Kelas 5 Tema 9. Lingkungan Sahabat Kita

Untuk download Buku Kurikulum 2013 SD Tematik edisi revisi terbaru 2014 lainnya, silahkan klik pada links di bawah :


Sumber links file : http://bse.mahoni.com

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 12:58:00

Penyakit Alzheimer dan Cara Penanggulangannya

Judul : Makalah Penyakit Alzheimer dan Cara Penanggulangannya

Daftar Isi :
HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat, D. Metode, E. Sistematika Penulisan, BAB II KAJIAN TEORI, A. Insidensi Alzheimer, B. Etiologi Alzheimer, C. Faktor Penyebab Alzheimer, D. Gejala Alzheimer, E. Kriteria Diagnosa, F. Pemeriksaan Penunjang, BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Pencegahan Penyakit Alzheimer, B. Pengobatan Penyakit Alzheimer, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.




Penyakit alzheimer ditemukan pertama kali pada tahun 1907 oleh seorang ahli Psikiatri dan neuropatologi yang bernama Alois Alzheimer. Ia mengobservasi seorang wanita berumur 51 tahun, yang mengalami gangguan intelektual dan memori serta tidak mengetahui kembali ke tempat tinggalnya, sedangkan wanita itu tidak mengalami gangguan anggota gerak, koordinasi dan reflek. Pada autopsi tampak bagian otak mengalami atropi yang difus dan simetri, dan secara nikroskopik tampak bagian kortikal otak mengalami neuritis plaque dan degenerasi neurofibrillary.

Secara epidemiologi dengan semakin meningkatnya usia harapan hidup pada berbagai populasi, maka jumlah orang berusia lanjut akan semakin meningkat. Di lain pihak akan menimbulkan masalah serius dalam bidang sosial ekonomi dan kesehatan, sehingga akan semakin banyak yang berkonsultasi dengan seorang neurolog karena orang tua tersebut yang tadinya sehat, akan mulai kehilangan kemampuannya secara efektif sebagai pekerja atau sebagai anggota keluarga. Hal ini menunjukkan munculnya penyakit degeneratif otak, tumor, multiple stroke, subdural hematoma atau penyakit depresi, yang merupakan penyebab utama demensia.

Istilah demensia digunakan untuk menggambarkan sindroma klinis dengan gejala menurunnya daya ingat dan hilangnya fungsi intelek lainnya. Defenisi demensia menurut Unit Neurobehavior pada Boston Veterans Administration Medical Center (BVAMC) adalah kelainan fungsi intelek yang didapat dan bersifat menetap, dengan adanya gangguan paling sedikit 3 dari 5 komponen fungsi luhur yaitu gangguan bahasa, memori, visuospasial, emosi dan kognisi.

Penyebab pertama penderita demensia adalah penyakit alzheimer (50- 60%) dan kedua oleh cerebrovaskuler (20%). Diperkirakan penderita demensia terutama penderita alzheimer pada abad terakhir ini semakin meningkat jumlah kasusnya sehingga akan mungkin menjadi epidemi seperti di Amerika dengan insidensi demensia 187 populasi/100.000/tahun dan penderita alzheimer 123/100.000/tahun serta penyebab kematian keempat atau kelima.

Penyakit alzheimer merupakan penyakit neurodegeneratif yang secara epidemiologi terbagi 2 kelompok yaitu kelompok yang menderita pada usia kurang 58 tahun disebut sebagai early onset sedangkan kelompok yang menderita pada usia lebih dari 58 tahun disebut sebagai late onset. Penyakit alzheimer dapat timbul pada semua umur, 96% kasus dijumpai setelah berusia 40 tahun keatas. Schoenburg dan Coleangus (1987) melaporkan insidensi berdasarkan umur: 4,4/1000.000 pada usia 30-50 tahun, 95,8/100.000 pada usia > 80 tahun. Angka prevalensi penyakit ini per 100.000 populasi sekitar 300 pada kelompok usia 60-69 tahun, 3200 pada kelompok usia 70-79 tahun, dan 10.800 pada usia 80 tahun. Diperkirakan pada tahun 2000 terdapat 2 juta penduduk penderita penyakit alzheimer. Sedangkan di Indonesia diperkirakan jumlah usia lanjut berkisar, 18,5 juta orang dengan angka insidensi dan prevalensi penyakit alzheimer belum diketahui dengan pasti.

Berdasarkan jenis kelamin, prevalensi wanita lebih banyak tiga kali dibandingkan laki-laki. Hal ini mungkin refleksi dari usia harapan hidup wanita lebih lama dibandingkan laki-laki. Dari beberapa penelitian tidak ada perbedaan terhadap jenis kelamin.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:17:00

Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya


Makalah Pengetahuan Jenis Narkoba dan Dampaknya


Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. LATAR BELAKANG, B. PERUMUSAN MASALAH, BAB II PEMBAHASAN, 1. PENGERTIAN NARKOBA, 2. PENGGOLONGAN NARKOBA, 3. JENIS-JENIS NARKOBA, 4. BERBAGAI CARA ORANG MENYALAHGUNAKAN NARKOBA, 5. FAKTOR YANG MENDORONG SESEORANG MENGGUNAKAN NARKOBA, 6. DAMPAK/AKIBAT PENYALAHGUNAAN NARKOBA, 7. APA YANG MENYEBABKAN SESEORANG MENGGUNAKAN NARKOBA, 8. CIRI-CIRI PENYALAHGUNA NARKOBA, 9. REMAJA YANG BERESIKO TINGGI MENYALAHGUNAKAN NARKOBA, 10. APAKAH NARKOBA BISA MELUPAKAN MASALAH, 11. PERAN ORANGTUA AGAR ANAKNYA BEBAS NARKOBA, 12. APA YANG DILAKUKAN BILA ANAK ANDA TERLIBAT NARKOBA, 13. CARA MENGATAKAN TIDAK PADA NARKOBA, 14. CARA MENGHINDARKAN DIRI DARI NARKOBA, 15. CARA MENGHADAPI TEMAN YANG KETERGANTUNGAN NARKOBA, BAB III PENUTUP, A. KESIMPULAN, B. SARAN, DAFTAR PUSTAKA.


PENGERTIAN NARKOBA

Istilah NARKOBA adalah singkatan dari NARkotika, psiKOtropika dan BAhan Adiktif lainnya. Pengertian lebih jelasnya adalah sebagai berikut :
a. NARKOTIKA adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
b. PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
c. BAHAN ADIKTIF LAINNYA adalah bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang penggunaannya dapat menimbulkan ketergantungan.
d. MINUMAN BERALKOHOL adalah minuman yang mengandung etanol yang diproses dari bahan hasil pertanian ataupun secara sintetis yang mengandung karbohidrat dengan cara fermentasi destilasi atau fermentasi tanpa destilasi, maupun yang diproses dengan cara mencampur konsentrat dengan etanol atau dengan cara pengenceran minuman yang mengandung etanol.


PENGGOLONGAN NARKOBA

Karena bahaya ketergantungan, penggunaan, dan peredaran Narkoba diatur dalam Undang-Undang, yaitu Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 tentang Narkotika dan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika. Penggolongan jenis-jenis Narkoba berikut didasarkan pada peraturan perundang-undangan yang berlaku.

a. Narkotika
1) Narkotika golongan I : berpotensi sangat tinggi menyebabkan ketergantungan tidak digunakan untuk terapi (pengobatan). Contoh : heroin, kokain dan ganja. Putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk.
2) Narkotika golongan II : berpotensi tinggi menyebabkan ketergantungan. Digunakan pada terapi sebagai pilihan terakhir. Contoh : morfin, petidin dan metadon.
3) Narkotika golongan III : berpotensi ringan menyebabkan ketergantungan dan banyak digunakan dalam terapi. Contoh : kodein.

b. Psikotropika
1) Psikotropika golongan I : amat kuat menyebabkan ketergantungan dan tidak digunakan dalam terapi. Contoh : MDMA (ekstasi), LSD dan STP.
2) Psikotropika golongan II : kuat menyebabkan ketergantungan, digunakan amat terbatas pada terapi. Contoh : amfetamin, metamfetamin (shabu), fensiklidin dan ritalin.
3) Psikotropika golongan III : potensi sedang menyebabkan ketergantungan, banyak dipergunakan dalam terapi, Contoh : pentobarbital dan flunitrazepam.
4) Psikotropika Golongan IV : potensi ringan menyebabkan ketergantungan dan sangat luas digunakan dalam terapi, Contoh : diazepam, klobozam, fenobarbital, barbital, klorazepam, klordiazepoxide, dan nitrazepam (Nipam, Pil BK/KopIo, DUM, MG, Lexo, Rohyp, dll).


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:16:00

Pengaruh Kerusakan Hutan Terhadap Lingkungan

Makalah Pengaruh Kerusakan Hutan Terhadap Lingkungan

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, B. Pengertian Hutan, C. Peran Hutan Terhadap Lingkungan, a. Peran Hutan, b. Kerusakan Hutan dan Lingkungan, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.

A. Pengertian Hutan
Hutan adalah suatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yang didominasi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu dengan lainnya tidak dapat dipisahkan.

Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai hutan tetap.

Hutan lindung adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

Kawasan hutan lindung adalah kawasan hutan yang telah ditentukan oleh pemerintah untuk dilindungi dari segala macam aktivitas manusia yang mengakibatkan kerusakan hutan atau kehilangan fungsi hutan, seperti mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan erosi, mencegah intrusi air laut, dan memelihara kesuburan tanah.

B. Peran Hutan Terhadap Lingkungan
a. Peran Hutan
Hutan bukanlah warisan nenek moyang, tetapi pinjaman anak cucu kita yang harus dilestarikan. Jika terjadi bencana, maka dipastikan, biaya 'recovery' jauh lebih besar ketimbang melakukan pencegahan secara dini. Begitu pentingnya fungsi hutan sehingga pada 21 Januari 2004 Presiden Megawati merasa perlu mencanangkan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GN-RHL) yaitu gerakan moral yang melibatkan semua komponen masyarakat bangsa untuk memperbaiki kondisi hutan dan lahan kritis. Dengan harapan, agar lahan kritis itu dapat berfungsi optimal, yang juga pada gilirannya bermanfaat bagi masyarakat sendiri. Tujuan melibatkan komponen masyarakat, tentu saja, agar mereka menyadari bahwa hutan dan lingkungan itu sangat penting dijaga kelestariannya.
Hutan memiliki fungsi yang penting bagi kehidupan manusia diantaranya sebagai berikut :

1. Pelestarian Plasma Nutfah
Plasma nutfah merupakan bahan baku yang penting untuk pembangunan di masa depan, terutama di bidang pangan, sandang, papan, obat-obatan dan industri.
Penguasaannya merupakan keuntungan komparatif yang besar bagi Indonesia di masa depan. Oleh karena itu, plasma nutfah perlu terus dilestarikan dan dikembangkan bersama untuk mempertahankan keanekaragaman hayati.

2. Penahan dan Penyaring Partikel Padat dari Udara
Udara alami yang bersih sering dikotori oleh debu, baik yang dihasilkan oleh kegiatan alami maupun kegiatan manusia. Dengan adanya hutan, partikel padat yang tersuspensi pada lapisan biosfer bumi akan dapat dibersihkan oleh tajuk pohon melalui proses jerapan dan serapan. Partikel yang melayang-layang di permukaan bumi sebagian akan terjerap pada permukaan daun, khususnya daun yang berbulu dan yang mempunyai permukaan yang kasar dan sebagian lagi terserap masuk ke dalam ruang stomata daun. Ada juga partikel yang menempel pada kulit pohon, cabang dan ranting. Dengan demikian hutan menyaring udara menjadi lebih bersih dan sehat.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:16:00

Penerapan Radioaktif Dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Judul : Makalah Penerapan Radioaktif Dalam Berbagai Bidang Kehidupan

Daftar Isi :
HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat, D. Metode, E. Sistematika Penulisan, BAB II KAJIAN TEORI, A. Satuan Radiasi, B. Sumber Radiasi, C. Dampak Radioaktif pada Materi dan Makhluk Hidup, D. Pemanfaatan Radioaktif, E. Radioaktifitas Yang Direkomendasikan, BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH, B. Limbah Radioaktif, C. Pengelolaan Limbah Radioaktif di Indonesia, D. Radioaktif dalam Berbagai Bidang Kehidupan, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Berdasarkan asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.


• Sumber radiasi alam
Radiasi yang dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :

1. Sumber radiasi kosmis
Radiasi kosmis berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif seperti Carbon-14, Helium-3, Natrium-22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.

2. Sumber radiasi terestrial
Radiasi terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi. Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah deret uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari uranium-238, plumbum-206, deret actinium (u-235, pb-207) dan deret thorium (th-232, pb-208).

Radiasi teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari radon (r-222) dan thoron (ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa menyebar kemana-mana.

Tingkat radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil Nadu di India, dan Ramsar di Iran.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:12:00

Aktifitas Psikis Manusia

Judul : Makalah Aktifitas Psikis Manusia
Daftar Isi :
Pendahuluan, Aktivitas Psikis Manusia, A. Perhatian, B. Pengamatan, C. Tanggapan, D. Fantasi, Kesimpulan, Referensi.


Sekilas Isi :
A. Perhatian
Kata perhatian sering kita jumpai dalam percakapan sehari-hari. Contohnya saja seorang ibu memperhatikan anaknya yang sedang mengerjakan PR sekolah. Dalam psikologi, perhatian diartikan sebagai berikut :
— Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu obyek.
— Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas yang dilakukan.
Macam-macam bentuk karakteristik perhatian diantaranya :
1. Ditinjau dari intensitasnya / banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu aktivitas, dibedakan menjadi 2 yaitu perhatian intensif dan tidak intensif.
2. Ditinjau dari cara timbulnya dibedakan menjadi 2 yaitu perhatian spontan dan perhatian tidak spontan.
Contoh perhatian spontan seluruh keluarga menonton TV sedangkan perhatian tidak spontan adalah tiba-tiba terdengar tangisan anaknya yang masih kecil karena terjatuh dari kursi.
3. Ditinjau dari luasnya obyek yang diperhatikan di bedakan menjadi 2 yaitu perhatian terpencar dan perhatian terpusat.
Hal-hal yang menarik perhatian yang bisa dibedakan menurut penyebabnya diantaranya :
— Dipandang dari segi obyek, bahwa hal yang menarik perhatian adalah hal yang keluar dari konteksnya atau hal-hal yang menarik perhatian, misalnya dalam satu kelas hanya ada satu anak yang memakai kerudung secara konsisten maka anak itu menjadi perhatian para dosen dan temannya.
— Dipandang dari subyek adalah hal-hal yang menarik perhatian yang bersangkut paut dengan pribadi si subyek yang disebabkan oleh :
1. Kebutuhan yang dirasakan
2. Hal yang bersangkut paut dengan kegemaran
3. Hal yang bersangkut paut dengan pekerjaan/keahlian
4. Hal yang bersangkut paut dengan sejarah hidupnya, dll.
Demikian bahwa perhatian menampilkan gambaran yang berbeda-beda, namun perlu digarisbawahi bahwa kita dapat memanfaatkannya untuk mencapai keberhasilan dalam aktivitas terutama dalam proses pendidikan.

B. Pengamatan
1. Pengertian
Manusia mengenal dunia riil, baik dirinya maupun dunia sekitarnya dimana dia berada, dengan melihatnya, mendengarnya, merabanya, membaunya (menciumnya), atau mengecapnya. Cara mengenal obyek yang demikian itu disebut mengamati, sedangkan melihat, mendengar, meraba, membau/mencium, mengecap adalah modalitas pengamatan.
Dunia pengamatan biasanya dilukiskan menurut aspek pengaturannya, adapun pengaturan tersebut adalah :
a. Menurut sudut pandang ruang, seperti : atas-bawah, kiri-kanan, jauh-dekat, tinggi-rendah, dan sebagainya.
b. Menurut sudut pandang waktu, seperti : masa lampau, masa yang akan datang, dan sebagainya.
c. Menurut sudut pandang gestalt, suatu gestalt adalah sesuatu yang merupakan kebulatan dan dapat berdiri sendiri lepas dari yang lain, misalnya : rumah, meja, kursi, orang, gambar, dan sebagainya.
d. Menurut sudut pandang arti, seperti : bunyi lonceng pabrik dan bunyi lonceng gereja, menurut bunyinya banyak persamaannya, tetapi menurut artinya sangat berbeda satu sama lain.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:11:00

Karakteristik Anak Usia Dini

Judul : Makalah Karakteristik Anak Usia Dini

Daftar Isi :
Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB I : PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Tujuan Pembahasan, BAB II : PEMBAHASAN, 2.1. Pentingnya Memahami Anak Usia Dini, 2.2. Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini, 2.3. Kondisi Yang Mempengaruhi Anak Usia Dini, 2.4. Pola Perkembangan Anak Usia Dini, 2.5. Cara Belajar Anak Usia Dini, BAB III : PENUTUP, Kesimpulan.


2.1. Pentingnya Memahami Anak Usia Dini

Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial, moral dan sebagainya. Masa kanak-kanak juga masa yang paling penting untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa pembentukan pondasi dan masa kepribadian yang akan menentukan pengalaman anak selanjutnya. Sedemikian pentingnya usia tersebut maka memahami karakteristik anak usia dini menjadi mutlak adanya bila ingin memiliki generasi yang mampu mengembangkan diri secara optimal.

Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh kuat terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama. Bahkan tidak dapat terhapuskan, walaupun bisa hanya tertutupi. Bila suatu saat ada stimulasi yang memancing pengalaman hidup yang pernah dialami maka efek tersebut akan muncul kembali walau dalam bentuk yang berbeda.

Beberapa hal menjadi alasan pentingnya memahami karakteristik a anak usia dini. Sebagian dari alasan tersebut dapat diuraikan sebagaimana berikut :
a. Usia dini merupakan usia yang paling penting dalam tahap perkembangan manusia, sebab usia tersebut merupakan periode diletakkannya dasar struktur kepribadian yang dibangun untuk sepanjang hidupnya. Oleh karena itu perlu pendidikan dan pelayanan yang tepat.

b. Pengalaman awal sangat penting, sebab dasar awal cenderung bertahan dan akan mempengaruhi sikap dan perilaku anak sepanjang hidupnya, disamping itu dasar awal akan cepat berkembang menjadi kebiasaan. Oleh karena itu perlu pemberian pengalaman awal yang positif.

c. Perkembangan fisik dan mental mengalami kecepatan yang luar biasa, dibanding dengan sepanjang usianya. Bahkan usia 0 – 8 tahun mengalami 80% perkembangan otak dibanding sesudahnya. Oleh karena itu perlu stimulasi fisik dan mental.

Ada banyak hal yang diperoleh dengan memahami karakteristik anak usia dini antara lain :
a. Mengetahui hal-hal yang dibutuhkan oleh anak yang bermanfaat bagi perkembangan hidupnya.
b. Mengetahui tugas-tugas perkembangan anak sehingga dapat memberikan stimulasi kepada anak agar dapat melaksanakan tugas perkembangan dengan baik.
c. Mengetahui bagaimana membimbing proses belajar anak pada saat yang tepat sesuai dengan kebutuhannya.
d. Menaruh harapan dan tuntutan terhadap anak secara realistis.
e. Mampu mengembangkan potensi anak secara optimal sesuai dengan keadaan dan kemampuan.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:10:00