Cari Kategori

Euthanasia Ditinjau dari Segi Kesehatan dan Agama

Makalah Euthanasia Ditinjau dari Segi Kesehatan dan Agama

Daftar Isi :
HALAMAN JUDUL, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, BAB II PEMBAHASAN, A. Pengertian Euthanasia dan Macam-macamnya, B. Kriteria Mati, C. Euthanasia Menurut KUHP dan Kode Etik Kedokteran, D. Euthanasia dalam Tinjauan Hukum Agama Islam, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran-saran.

A. Pengertian Euthanasia dan Macam-macamnya
Euthanasia berasal dari kata Yunani eu : baik dan thanatos : mati. Maksudnya adalah mengakhiri hidup dengan cara yang mudah tanpa rasa sakit.

Euthanasia sering disebut : mercy killing (mati dengan tenang). Euthanasia bisa muncul dari keinginan pasien sendiri, permintaan dari keluarga dengan persetujuan pasien (bila pasien masih sadar), atau tanpa persetujuan pasien (bila pasien sudah tidak sadar).
Tindakan euthanasia dikategorikan menjadi 2 :
1. Aktif
2. Pasif
Euthanasia aktif adalah : suatu tindakan mempercepat proses kematian, baik dengan memberikan suntikan maupun melepaskan alat-alat pembantu medika, seperti : melepaskan saluran zat asam, melepas alat pemacu jantung dan lain-lain. Yang termasuk tindakan mempercepat proses kematian disini adalah : jika kondisi pasien, berdasarkan ukuran dan pengalaman medis masih menunjukkan adanya harapan hidup. Tanda-tanda kehidupan masih terdapat pada penderita ketika tindakan itu dilakukan.

Euthanasia pasif adalah : suatu tindakan membiarkan pasien/penderita yang dalam keadaan tidak sadar (comma), karena berdasarkan pengamalan maupun ukuran medis sudah tidak ada harapan hidup, atau tanda-tanda kehidupan tidak terdapat lagi padanya, mungkin karena salah satu organ pentingnya sudah rusak atau lemah seperti : bocornya pembuluh darah yang menghubungkan ke otak (stroke) akibat tekanan darah terlalu tinggi, tidak berfungsinya jantung.

B. Kriteria Mati
Apabila nadi tidak bergerak, maka jantung sudah tidak berfungsi, karena jantung merupakan alat pemompa darah ke seluruh tubuh. bahwa jantung ternyata digerakkan oleh pusat saraf penggerak yang terletak pada bagian batang otak kepala.

Apabila terjadi perdarahan pada batang otak, maka denyut jantung terganggu. Tetap perdarahan pada otak yang bersangkutan tidak mati, kata Prof. Dr. Mahar Mardjono (eks Rektor UI). Jadi, kalau hanya terjadi perdarahan pada otak, penderita tidak mati, jika batang otak betul-betul mati, maka harapan hidup seseorang sudah terputus.

Menurut Dr. Yusuf Misbach (ahli saraf) terdapat 2 macam kematian otak yaitu kematian korteks otak yang merupakan pusat kegiatan intelektual dan kematian batang otak. Kerusakan batang otak lebih fatal karena terdapat pusat saraf penggerak motor semua saraf tubuh. Menurut Dr. Kartono Muhammad (wakil ketua Ikatan Dokter Indonesia) mengatakan seseorang mati bila batang otak menggerakkan jantung dan paru-paru tidak berfungsi lagi.

Para fuqaha menurut Dr. Peunoh Daly menentukan ukuran hidup matinya seseorang dengan empat fenomena. Pertama, adanya gerak/nafas, gerakan sedikit/banyak. Kedua, adanya suara maupun bunyi, yang terdapat pada mulut, jeritan tangis, dan rasa haus. Ketiga, mempunyai kemampuan berfikir terutama bagi orang dewasa. Keempat, mempunyai kemampuan merasakan lewat panca indra dan hati.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:09:00

Teori Atom Dalton Makalah Fisika

Judul : Makalah Fisika Teori Atom Dalton

Daftar Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I : PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Rumusan Masalah, 1.3. Tujuan, BAB II : PEMBAHASAN, 2.1. Perkembangan Teori Atom, 2.2. Teori Atom Menurut John Dalton, 2.3. Model Atom Menurut John Dalton, 2.4. Kelebihan Teori Atom Dalton, 2.5. Kelemahan Teori Atom Dalton, 2.6. Bobot Atom Relatif Menurut Teori Atom Dalton, 2.7. Lambang Unsur Atom Menurut John Dalton, BAB III : PENUTUP, 3.1. Kesimpulan, 3.2. Penutup, DAFTAR PUSTAKA.



Sekilas Isi :

2.1. Perkembangan Teori Atom
Pemikiran manusia tentang bagian terkecil penyusun suatu benda telah dimulai sejak zaman Aristotle yang menyatakan bahwa “setiap benda dapat dibelah menjadi bagian yang lebih kecil terus-menerus sampai tak terhingga”.

Pada selang waktu yang tidak lama kemudian, Democritus menyatakan konsep atomnya yang pertama, yaitu “setiap benda dapat dipecah terus-menerus sampai bagian terkecil yang tidak dapat dibagi lagi”. Bagian terkecil itulah yang dinamakan atom (atomos). Ungkapan Democritus tentang atom adalah hasil pemikiran yang sama sekali tidak didasari hasil suatu percobaan.

Setelah waktu yang cukup lama, barulah konsep atom diungkapkan berdasarkan pendekatan empiris melalui suatu percobaan dan penelitian. Para ahli yang mengungkapkan konsep atomnya yaitu :
a. John Dalton
b. J.J. Thomson
c. Ernest Rutherford
d. Niels Bohr
Dimana para ilmuwan-ilmuwan menyatakan konsep atomnya dengan teori atom yang berbeda-beda, diantara teori-teori atom yang dinyatakan para ilmuwan tersebut memiliki kelebihan dan kelemahan. Teori atom yang mereka nyatakan sangat kuat karena didukung oleh hasil penelitian dan percobaan. Semakin baru teori yang muncul maka semakin terperinci juga penjelasan akan teori atom.

2.2. Teori Atom Menurut John Dalton
John Dalton adalah seorang guru Inggris, yang mengembangkan teori modern yang pertama mengenai atom-atom sebagai partikel terkecil unsur dan molekul-molekul adalah partikel terkecil senyawa. Untuk menerangkan sifat unsur, ia mengembangkan gagasan bahwa suatu unsur mengandung hanya satu macam atom dan bahwa suatu atom merupakan partikel sederhana yang tidak dapat dirusak (dari) materi. Unsur, katanya, tak dapat diubah menjadi zat yang lebih sederhana, karena atom-atom mereka tidak dapat dipecah.

Dalton menerangkan bahwa susunan yang tetap (dari) senyawa dengan teori bahwa atom unsur-unsur digabung untuk membuat partikel yang lebih kompleks yang disebut molekul, yang merupakan satuan-satuan tersederhana dari suatu senyawa. Menurut Dalton, kombinasi atom yang dipilih untuk hanya dua unsur agaknya adalah 1 : 1. Karena semua molekulnya identik, senyawa akan memiliki susunan yang konstan, yang mengandung persentase bobot besar untuk unsur yang atomnya lebih berat. Beberapa diagram atom dan molekul dari zaman dahulu ditunjukkan dalam gambar berikut :

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:08:00

Makalah Geografi Dinamika Atmosfer

Judul : Makalah Geografi Dinamika Atmosfer

Daftar Isi :
A. Lapisan Atmosfer, 1. Troposfer, 2. Stratosfer, 3. Mesosfer, 4. Termosfer, 5. Eksosfer, B. Cuaca dan Iklim, C. Pembagian Iklim, 1. Iklim matahari dibagi menjadi 3 daerah :, 2. Klages, 3. Koppen, 4. Schmidt – Ferguson, 5. Oldeman, 6. Junghuhn, 7. Curah hujan di Indonesia, 8. Persebaran Vegetasi.

Atmosfer berguna sebagai penahan meteor yang akan jatuh ke bumi. Atmosfer dibagi menjadi lima bagian antara lain :
1. Troposfer : lapisan atmosfer paling bawah dengan ketinggian sampai 8 km di daerah kutub dan 18 km di daerah khatulistiwa. Pada lapisan troposfer terjadi segala fenomena yang berhubungan dengan cuaca dan iklim, contohnya : awan, hujan, angin.
2. Stratosfer : stratosfer terletak di atas troposfer sampai ketinggian 50 km. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut stratopause.
3. Mesosfer : mesosfer terletak di atas stratosfer pada ketinggian 50 – 75 km. Batas yang menandai berakhirnya lapisan ini disebut mesopause.
4. Termosfer : termosfer terletak di atas mesosfer dengan ketinggian sekitar 75 km sampai pada ketinggian sekitar 650 km. Lapisan paling bawah di termosfer adalah ionosfer di ketinggian 75 – 375 km. Di dalam ionosfer gas-gas mengalami ionisasi. Lapisan termosfer berguna dalam penyebaran gelombang radio.
5. Eksosfer : eksosfer terletak di atas lapisan termosfer dan merupakan lapisan paling atas dari atmosfer sampai pada ketinggian yang tidak diketahui.

Penyelidikan tentang atmosfer berguna untuk mengadakan prakiraan cuaca, mengetahui wilayah pemantulan gelombang radio, menentukan keadaan yang cocok untuk peluncuran pesawat ruang angkasa.
Cuaca adalah keadaan atmosfer sehari-hari dan terjadi daerah yang sempit. Iklim adalah keadaan rata-rata cuaca selama periode yang lama (umumnya sekitar 30 tahun) meliputi daerah yang luas.
Unsur-unsurnya :
- Suhu udara
- Tekanan
- Angin
- Kelembaban udara
- Perawanan
- Curah hujan

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:06:00

Makalah Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam

Makalah Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam

Daftar Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang, 1.2. Rumusan Masalah, 1.3. Tujuan Masalah, BAB II PERTUMBUHAN, PERKEMBANGAN DAN PENYEBARAN AGAMA ISLAM, 2.1. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam Serta Perwujudan Akulturasinya di Indonesia (Bagian I), 2.2. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam Serta Perwujudan Akulturasinya di Indonesia (Bagian II), 2.3. Kerajaan Indonesia Yang Bercorak Islam Serta Aspek-aspek Kehidupan di Segala Bidang, BAB III PENUTUP, 3.1. Kesimpulan, 3.2. Saran, DAFTAR PUSTAKA.
2.1. Proses Masuk dan Berkembangnya Agama dan Kebudayaan Islam Serta Perwujudan Akulturasinya di Indonesia (Bagian I)
Ramainya perdagangan di Nusantara yang melibatkan para pedagang di berbagai negara disebabkan melimpahnya hasil bumi dan letak Indonesia pada jalur pelayaran dan perdagangan dunia. Melalui perdagangan tersebut, masuknya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia masih ada perbedaan pendapat. Sebagian ahli menyatakan bahwa agama Islam itu masuk ke Indonesia sejak abad ke-1 sampai abad ke-8 Masehi. Sebagian ahli yang lain menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia baru sejak abad ke-13.
Pernyataan ini didasarkan pada masa runtuhnya dinasti Abasiyyah di Baghdad (1258) dan didasarkan pada berita dari Marcopolo (1292).
Walaupun demikian dapat diperkirakan bahwa agama Islam sudah masuk di Nusantara pada abad ke-8 dan pada abad ke-13 agama Islam sudah menyebar di beberapa daerah di Sumatra, daerah pantai Semenanjung Malaka, juga beberapa daerah di Pulau Jawa.
Teori pembawa Islam ke Indonesia :
1) Melalui pedagang Gujarat
Berdasarkan kesaksian Marcopolo yang menyatakan bahwa dalam kunjungannya ke Perlak pada tahun 1292, ia menyaksikan pedagang Gujarat yang menyiarkan agama Islam.
2) Melalui pedagang Persia
Dari para pedagang ke dua suku (suku Laren dan Jawi) itulah yang mengajarkan huruf Arab di Pulau Jawa yang dikenal dengan huruf Arab Pegon. Adanya pasang dalam bahasa Arab yang disebut jabar jer. Istilah ini termasuk bahasa Iran yang dalam bahasa Arab disebut fathah kasroh.
Selain dari itu pada bulan Muharram, Husein putra Ali meninggal di Harbala. Di Persia upacara peringatan meninggalnya Husein ditandai dengan mengarak peti yang disebut tabut. Oleh karena itu, bulan Muharram dikenal dengan sebutan bulan tabut, oleh masyarakat Aceh dan masyarakat Minangkabau. Hal itu menunjukkan adanya pengaruh Persia.
3) Masuknya Islam melalui pedagang Arab atau Mesir
Dua alasan yang dikemukakan oleh Hamka adalah sebagai berikut :
a. Raja-raja Pasai menganut madzhab Syafi’i. Penganut madzhab Syafi’i yang terbesar pada saat itu berasal dari masyarakat Mesir dan Mekkah. Bila agama Islam yang masuk ke Nusantara berasal dari Persia, tentu banyak masyarakat Indonesia yang menganut aliran Syiah seperti Persia atau bermadzhab Hanafiah seperti di India.
b. Gelar Malik yang digunakan raja-raja Samudra Pasai berasal dari Mesir. Sedangkan gelar Syah yang berasal dari Persia baru digunakan oleh raja Malaka pada awal abad ke-15.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:06:00

Ibnu Sina dan Filsafat Ajarannya

Makalah Ibnu Sina dan Filsafat Ajarannya

Daftar Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, 1.1. Latar Belakang Ibnu Sina, a. Kehidupan Ibnu Sina, b. Hasil Karyanya, BAB II PEMBAHASAN, 2.1. Filsafat Ajarannya, a. Teori Fisika, b. Ilmu Jiwa, c. Tentang Wujud, d. Kenabian, BAB III PENUTUP, 3.1. Kesimpulan, DAFTAR PUSTAKA.


Sekilas Isi :
a. Kehidupan Ibnu Sina
Nama lain Ibnu Sina adalah Abu Ali Al Husain Ibn Abdullah Ibn Sina. Di Eropa dia lebih dikenal dengan nama Avicenna. Lahir di sebuah desa Afsyaha di daerah Bukhara pada tahun 340 H (980 M). Ibnu Sina dibesarkan di daerah kelahirannya. Ia belajar Al-Qur’an dengan menghafalnya dan belajar ilmu-ilmu agama serta ilmu-ilmu pengetahuan umum seperti astronomi, matematika, fisika, logika, kedokteran dan ilmu metafisika.

Ketika umurnya belum mencapai 16 tahun sudah menguasai ilmu kedokteran. Pada waktu Nuh bin Mansur, penguasa Bukhara menderita sakit, banyak dokter yang tidak mampu mengobatinya, maka setelah diperiksa dan diobati oleh Ibnu Sina ia menjadi sembuh. Pada usia 22 tahun ayahnya meninggal, kemudian dia pergi ke Jurjan dan ke Chawarazm. Hidupnya berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat yang lain sampai di Hamadan. Di tempat ini ia menjadi seorang menteri. Ia meninggal pada tahun 428 H/1037 M pada usia 57 tahun.

b. Hasil Karyanya
Ibnu Sina meskipun disibukkan oleh kegiatan politik namun karena kecerdasannya, menyebabkan ia mampu menulis beberapa buku. Ia sangat berjasa bagi para ilmuwan dengan karya-karya yang sangat berguna. Adapun karangan-karangan Ibnu Sina yang terkenal adalah :
1) As-Syifa
Buku ini adalah buku filsafat yang terpenting dan terbesar dan terdiri dari empat bagian yaitu logika, fisika, matematika, dan metafisika.
2) Al-Syarat Wat-Tanbihat
Buku ini adalah buku terakhir dan yang paling baik. Pernah diterbitkan di Leiden tahun 1892 dan diterjemahkan ke dalam bahasa Perancis dan diterbitkan di Kairo juga.
3) Al-Hikmat Al-Masyriqiyyah
Buku ini banyak dibicarakan orang karena tidak jelasnya maksud judul buku. Ada yang menyatakan buku ini mengenai tasawuf dan naskahnya yang masih ada memuat bagian logika.
4) Al-Qanun
Atau canon of medicine, buku ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan pernah menjadi buku standar untuk universitas-universitas di Eropa.
2.1. Filsafat Ajarannya
a. Teori Fisika
Kajian yang dikemukakan Ibnu Sina dalam masalah ini adalah bersifat teori, dan obyeknya yaitu benda yang wujud, dimana ia terdapat dalam perubahan, diam dan bergerak. Ilmu fisika mempunyai beberapa dasar diantaranya :
1) Benda (maddah) surah (form) atau tiada (adam)
2) Gerak dan diam
3) Waktu / masa
4) Tempat dan kekosongan
5) Terbatas dan tak terbatas
— Benda, surah dan tiada
Setiap benda yang tersusun mempunyai 3 unsur yaitu bendanya, surah, dan tiada.
— Gerak dan diam
Gerak adalah pergantian kepada yang menetap pada benda sedikit demi sedikit dengan menuju kepada suatu arah tertentu, demikian kata Ibnu Sina. Atau bisa dikatakan perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain adalah gerak. Begitu pula bertambah atau berkurangnya sesuatu bentuk juga dikatakan gerak.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:04:00

Referensi Dalam Novel Dimsum Terakhir Karya Clara Ng - Kajian Analisis Wacana

Skripsi Analisis Referensi Dalam Novel Dimsum Terakhir Karya Clara Ng - Kajian Analisis Wacana

Manusia dan bahasa tidak dapat dipisahkan, dalam menyampaikan informasi. Manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi, baik secara lisan maupun secara tertulis. Lyons dalam George Yule (1996: 32) mengemukakan bahwa pengertian komunikasi dengan mudah dapat dipakai untuk perasaan, suasana hati, dan sikap, tetapi menunjukkan bahwa ia terutama akan tertarik pada penyampaian informasi yang faktual atau proposional yang disengaja. Sedangkan bahasa adalah alat untuk mengekspersikan diri (Keraf, 1984: 3). Sebagai alat untuk menyatakan ekspresi diri, bahasa menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam dada kita, sekurang-kurangnya untuk memaklumkan keberadaan kita. Oleh karena itu, kemampuan berbasa seseorang sangat erat hubungannya dengan kemampuan berfikirnya, semakin pandai seseorang dalam berbahasa, maka dapat diketahui bahwa semakin jelas jalan pikirannya.

Dalam komunikasi tulis, proses komunikasi penyapa dan pesapa tidak berhadapan langsung. Penyapa menuangkan ide gagasanya dalam kode-kode kebahasaan yang biasanya berupa rangkain kalimat. Rangkaian kalimat tersebut nantinya ditafsirkan maknanya oleh pembaca (pesapa). Di sini pembaca mencari makna berdasarkan untaian kata yang tercetak dalam teks. Dalam kondisi seperti itu, wujud wacana adalah teks yang berupa rangkaian preposisi sebagai hasil pengungkapan ide atau gagasan. Dengan kata lain wacana dalam komunikasi tulis berupa teks yang dihasilkan oleh seorang penulis (Rani, 2006:3). Sedangkan komunikasi lisan adalah bentuk komunikasi yang diucapkan secara langsung tanpa adanya perantara atau pihak ketiga (Brown dan Yule, 1996: 9).

Pemilihan bahasa dalam berkomunikasi didasarkan pada berbagai pertimbangan yaitu kondisi penutur dan kondisi lawan tutur, serta pesan-pesan yang terdapat dalam media komunikasi. Komunikasi merupakan usaha pembicara untuk memberitahukan sesuatu kepada pendengar atau menyuruhnya untuk melakukan sesuatu (Barnett, 1976: 5). Disiplin ilmu yang mengkaji bahasa yang nyata dalam tindakan komunikasi tersebut disebut analisis wacana.

Wacana merupakan satuan bahasa terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa (Djajasudarma, 2006:2). Samsuri (1987: 36) berpendapat bahwa hubungan antar kalimat yang membangun sebuah wacana itu dapat ditandai dengan penanda yang meliputi aspek gramatikal dan aspek leksikal, karena kalimat yang satu tidak dapat ditafsirkan maknanya, kecuali ke unsur yang lain.
Rani (2006: 15) menguraikan beberapa aspek yang berkaitan dengan kajian wacana, aspek-aspek tersebut adalah (a) jenis pemakaian wacana, (b) konteks wacana, (c) kohesi dan koherensi, (d) referensi, (e) tindak tutur, dan (f) analisis wacana kritis.

Wacana ini direalisasikan dalam bentuk karangan yang berupa novel, buku, seri ensiklopedia, dan sebagainya yang paragraf, kalimat, atau kata membawa amanat yang lengkap. Novel adalah suatu cerita dengan alur yang cukup panjang yang mengisi satu buku atau lebih yang menggarap kehidupan pria dan wanita yang bersifat imajinatif (Tarigan, 1993: 164). Seperti halnya novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng. Novel tersebut dituangkan dalam wacana agar dapat dibaca oleh masyarakat umum. Dalam novel “Dimsum Terakhir” terdapat referensi atau pengacuan. Referensi adalah hubungan antara kata dengan benda, tetapi lebih luas lagi referensi dikatakan sebagai hubungan bahasa dengan dunia. Salah satu keunikan dalam referensi adalah si penutur referensi dianggap sebagai tindak tanduk si penutur. Dengan kata lain, referensi dari sebuah kalimat sebenarnya ditentukan oleh si penutur, karena si penuturlah yang paling tahu tentang referensi oleh si penutur.

Keberadaan wacana dalam teks sangat penting, karena wacana membantu memberikan penafisiran tentang makna ujaran dalam teks, disamping itu novel juga merupakan komunikasi pengarang pada calon pembacanya, dalam wacana novel banyak ditemukan pemahaman yang utuh terhadap maksud wacana novel, oleh karena itu analisis referensi pada novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng perlu dilakukan agar dapat memberikan sumbangan pada pembaca untuk mengembangkan pemahaman pembacaan pada novel.

Clara Ng, sang penulis novel, merupakan salah seorang novelis muda yang turut mengucurkan derasnya aliaran sastra Indonesia segar saat ini. Ia dinilai cukup produktif menghasilkan karya. Dalam tujuh tahun ini (2002-2008) Clara sudah menerbitkan novel, cerpen, cerita anak-anak sekitar 21 buku, karya-karyanya diterbitkan oleh salah satu penerbit terkenal di Indonesia. Salah satu dari karya novel yang ditulisnya yaitu novel dengan judul Dimsum Terakhir, novel ini menceritakan tentang anak yang dilahirkan kembar empat sekaligus. Dari kembar empat ini mereka memempunyai kebiasaan dan sifat yang sangat berlawanan. Salah satu tokoh yang paling menonjol adalah Rosi dia memiliki kelainan seks suka sesama jenis (lesbi).

Sosok sang novelis pada kenyataannya adalah seorang ibu muda, cantik, dan menawan. Clara banyak mendapat kritikan dari orang-orang disekitarnya yang mengklaim bahwa Clara dituduh melegalkan seks bebas, karena karya yang ditulisnya banyak yang berbau seks bebas. Dalam menyikapi hal tersebut Clara menanggapi dengan sabar karena dia berpendapat bahwa dalam menuli tidak usah munafik, melihat realita yang ada itu lebih baik.

Sebagai karya sastra, novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng ini dapat dianalisis dari segi pendekatan bahasa. Dalam hal ini, analisis referensi memfokuskan pada aspek referensi eksofora dan referensi endofora. Teori ini sangat penting untuk mendukung dan mengembangkan pemahaman pembaca terhadap teks novel. Analisis diantaranya akan mengupas secara mendatail terhadap antesenden di luar bahasa atau konteks situasi, antensenden di dalam teks dan persoalan ketakrifan. Hal ini dijadikan dasar pilihannya teori referensi sebagai kebijakan analisis.

Dari uraian di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang referensi di salah satu novel karya Clara Ng, yaitu pada novel yang berjudul “Dimsum Terakhir”.

1.2 Masalah
1.2.1 Ruang Lingkup Masalah
Wacana adalah satuan bahasa terlengkap dan merupakan satuan tertinggi dalam hierarki gramatikal. Dengan berdasarkan pengertian tersebut dapat dinyatakan bahwa ruang lingkup kajian wacana sangat luas, yaitu meliputi: jenis pemakaian wacana, konteks wacana, kohesi dan koherensi, referensi, tindak tutur, dan analisis wacana kritis.
1.2.2 Batasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dibatasi pada referensi. Adapun referensi yang hendak dianalisis menyangkut dua jenis, diantaranya: referensi endofora dan referensi eksofora. Referensi endofora dibagai menjadi dua yaitu: referensi anfora dan referensi katafora.
1.2.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah peneliti uraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana referensi endofora dalam novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng?
2. Bagaimana referensi eksofora dalam novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng?

1.3 Tujuan Penelitian
1. Mendeskripsikan referensi endofora dalam novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng.
2. Mendeskripsikan referensi eksofora dalam novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini terbagi menjadi dua, yakni manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk kepentingan ilmu analisis wacana, terutama mengenai analisis referensi endofora dan referensi eksofora sebuah wacana.
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, pemanfaatan penelitian ini ialah:
a. Memberikan informasi kepada pendidikan mengenai endofora dan referensi eksofora.
b. Menambah pengetahuan bagi mahasiswa, terutama mengenai referensi endofora dan referensi eksofora.
c. Bagi pembaca agar mengatahui dan memahami referensi endofora dan referensi eksofora yang terkandung dalam novel “Dimsum Terakhir” karya Clara Ng.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:03:00

Sistem Informasi Data Pegawai Pada TVRI Menggunakan Visual Basic 6.0

Skripsi Sistem Informasi Data Pegawai Pada TVRI Stasiun X Menggunakan Visual Basic 6.0

Perkembangan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari semakin makin bertambah majunya teknologi komputer. Kebutuhan akan teknologi komputer pun semakin diminati oleh perusahaan-perusahaan disegala bidang, baik perusahaan swasta maupun pada dinas-dinas pemerintah. Hal ini berkaitan dengan pekerjaan-pekerjaan yang biasanya selalu dilakukan secara manual oleh manusia akan semakin cepat dan efisien apabila dilakukan dengan sistem komputerisasi. Bahkan dengan kecanggihan teknologi komputer yang semakin berkembang dengan pesat dapat memudahkan perusahaan-perusahaan tersebut untuk meningkatkan efisiensi kerja karena pekerjaan yang dilakukan dengan komputer dapat menghemat baik dari segi waktu, ruang, tenaga, biaya, dan lain-lain.

Begitu juga halnya dengan TVRI Stasiun X, kebutuhan terhadap suatu sistem pengolahan dan penyampaian data yang baik sudah tidak dapat ditunda lagi, mengingat hal-hal yang telah diterangkan sebelumnya. Akan tetapi, pada kenyataannya, segala kegiatan yang menyangkut informasi pendataan pegawai pada TVRI Sumut saat ini masih menggunakan Microsoft Office Excel, dimana sistem pendataannya kurang efisien mengingat begitu banyaknya pendataan pegawai.

Tergerak dari segala permasalahan yang telah terjadi tersebut, penulis berkeinginan membuat suatu solusi yang mudah-mudahan dapat membantu kinerja pada kantor tersebut. Penulis dalam hal ini memilih TVRI Stasiun X dalam melakukan risetnya, untuk menampakan perkembangan yang lebih baik dalam berbagai bidang yang dijalaninya, terutama dalam teknologi informasi dan komunikasi.
Sehubungan dengan ketertarikan penulis terhadap permasalahan serta perkembangan yang terjadi di TVRI Stasiun Sumut, penulis berkeinginan membantu instansi tersebut untuk mengubah sistem penyampaian informasi yang telah ada sebelumnya, sehingga mempermudah semua pihak yang membutuhkan segala informasi yang ada di instansi tersebut. Atas dasar inilah, penulis tertarik mengangkat judul “SISTEM INFORMASI DATA PEGAWAI PADA TVRI STASIUN X MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0”.

1.2 Perumusan Masalah
Menyadari akan keterbatasan kemampuan manusia dalam menyelesaikan pekerjaan yang semakin meningkat dan rumit. Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana menciptakan suatu sistem yang cepat, cermat dan teliti serta up-todate dengan menggunakan bantuan komputer untuk melakukan informasi pendataan pegawai dengan jumlah pegawai yang banyak.

Mengingat akan kurang efisiennya pekerjaan tersebut apabila dilakukan secara manual khususnya terhadap penggunaan waktu dalam pendataan pegawai, maka perlu adanya suatu sistem yang mampu dengan cepat serta memiliki ketelitian dalam melaksanakan suatu sistem informasi pendataan pegawai dengan menggunakan komputer. Oleh karena itu penulis mencoba membuat suatu sistem informasi pendataan pegawai dengan menggunakan salah satu aplikasi pada komputer yang berbasis windows, yaitu Microsoft Visual Basic 6.0.

1.3 Maksud dan Tujuan
Maksud dari pembuatan Tugas Akhir ini untuk mencari dan mengetahui bagai mana cara untuk mengatasi masalah-masalah dan kelemahan juga menciptakan suatu sistem baru yang cepat dan akurat pada suatu instansi dalam proses pendataan pegawai, khususnya pada TVRI Stasiun X, dengan menggunakan perangkat lunak yaitu bahasa pemograman Visual Basic 6.0.

Sedangkan tujuan dari pelaksanaan Tugas Akhir ini adalah untuk mencari suatu jalan keluar dan penerapan yang dibutuhkan dalam hal pelaporan pendataan pegawai sehingga dihasilkan suatu informasi yang diperoleh dengan mudah dan cepat, guna meningkatkan efektifitas dan efesien dan memanfaatkan fasilitas komputer.

1.4 Metode Penelitian
Dalam menyusun Tugas Akhir ini, penulis melakukan penerapan metode penelitian dalam memeperoleh data – data yang dibutuhkan sehingga penyusunan tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan baik. Adapun metode penelitian yang penulis lakukan adalah dengan cara :
1. Penelitian Lapangan
Yaitu suatu aktivitas penelitian untukmencari data-data yang lengkap dan akurat yang berkaitan dengan judul yang diteliti. Penelitian lapangan dilakukan dengan observasi langsung ke lapangan dan melakukan pencatatan-pencatatan terhadap penemuan yang dianggap perlu dilakukan.
2. Penelitian Pustaka
Yaitu suatu aktivitas penelitian dengan cara mengumpulkan data, informasi dan keterangan melaluibuku-buku dan majalah secara teoritis ilmiah ada hubungannya dengan masalah yang sedang diteliti.
3. Wawancara (Interview)
Yaitu peneliti melakukan pertanyaan langsung kepada para pegawai yang dianggap memiliki pengetahuan dan pengalaman terhadap permasalahan yang di amati.
4. Observasi (Pengamatan)
Yaitu melakukan pengamatan langsung ke objek penelitian untuk mengamati secara dekat masalah yang dihadapi dan melakukan pencatatan terhadap temuan secara khusus.

1.5 Kegunaan Penelitian
Dalam membuat suatu rancangan sistem informasi, tentunya kita ingin menciptakan suatu sistem yang siap pakai dan sesuai dengan yang diharapkan oleh pengguna. Bertitik tolak dari permasalahan tersebut kita harus melakukan penelitian, yang mana nantinya akan menambah wawasan melatih penulis guna menyesuaikan diri pada saat terjun ke dunia kerja dan demi pengembangan ilmu pengetahuan.

1.6 Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan dari Tugas Akhir ini adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, maksud dan tujuan, metode penelitian, kegunaan penelitian, sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Membahas tentang Visual Basic 6.0 secara singkat, pengertian komputer, pengolahan data, basis data (database), sistem informasi, struktur program Visual Basic 6.0.
BAB III TINJAUAN ORGANISASI
Membahas tentang sejarah singkat perusahaan, dan struktur organisasi.
BAB IV PERANCANGAN SISTEM
Membahas tentang rancangan data base, algoritma, program dan juga tampilan program.
BAB V IMPLEMENTASI SISTEM
Membahas tentang pengertian dan tujuan implementasi serta penerapan sistem.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Membahas tentang kesimpulan yang dapat diambil oleh penulis dan saran-saran yang dapat diberikan oleh penulis.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:01:00