Cari Kategori

PERTANYAAN SEPUTAR REGISTRASI SDM-PDSP, VERVAL PD, DAN NISN 2014

Untuk sementara ini, pertanyaan yang sering muncul seputar masalah Registrasi SDM-PDSP dan VervalPD, semoga bermanfaat.


Apakah Operator Sekolah yang akan melakukan vervalPD harus registrasi di SDM-PDSP dengan melamapirkan SK dari lembaga?

Jawab : 

Operator Sekolah yang akan melakukan vervalPD harus registrasi di SDM-PDSP dengan melamapirkan SK dari lembaga untuk di masukan datanya di database Operator pengelola data pendidikan yang di kelola oleh PDSP - Kemdikbud.

Mengapa operator sekolah harus diregistrasi?

Jawab : 

Registrasi Operator dimaksudkan untuk memudahkan koordinasi dan komunikasi antara operator sebagai bagian dari pengelola data pendidikan dengan PDSP sebagai pengelola database pendidikan Nasional.

Berapa lama harus menunggu hasil registrasi sehingga operator bisa login SDM-PDSP dan verval?

Jawab : 

Segera setelah berkas pengajuan operator diperiksa oleh admin SDM-PDSP akan diapprove apabila berkas SK OP sesuai ketentuan dan akan ditolak jika berkas meragukan, tidak lengkap atau tidak valid.

Operator Sekolah sudah registrasi di SDM-PDSP dan baru melakukan VervalPD, apa yang pertama harus dilakukan?

Jawab : 

Unduh panduan VervalPD di http://sdm.data.kemdikbud.go.id pada menu Panduan.

Sudah registrasi di SDM-PDSP dan sudah menerima email dari admin SDM-PDSP, tapi tidak bisa login SDM-PDSP dan vervalPD?

Jawab :

OP Dinas atau Sekolah yang registrasi sebelum tanggal 13 September 2014, default username dan passwordnya adalah email yang di tuliskan di kolom "Email Pribadi" pada saat registrasi SDM-PDSP,

OP Dinas atau Sekolah yang registrasi sesudah tanggal 13 September 2014, Username nya adalah email yang di tuliskan di kolom "Email Pribadi" pada saat registrasi SDM-PDSP dan passwordnya sama dengan password yang di tuliskan pada kolom "Password" dan "Konfirmasi Password".

Kenapa data PD yang sudah di input melalui DAPODIKDAS harus di verifikasi dan Validasi kembali?

Jawab : 

Tujuan Verifikasi dan Vaildasi data PD dimaksudkan untuk mendapatkan data pendidikan yang berkualitas, yaitu data yang valid dan benar serta akuntabel

Bagaimana memperbaiki data ganda di Referensi atau di residu?

Jawab : 

Pilih salah satu data PD yang sudah valid, dan data ganda-nya yang tidak valid di unmatch(data di referensi), atau di biarkan(data di residu).

Bagaimana memperbaiki data Individu PD yang salah dalam menuliskan nama dan tanggal lahir?

Jawab : 

Perbaikan data dilakukan pada menu Edit Data dan pengajuan perbaikan Nama dan tanggal lahir, dengan melampirkan berkas pendukung berupa scan berkas asli atau copy dari Akta kelahiran atau Surat Kenal Lahir, atau Ijazah, atau Kartu Keluarga, atau surat keterangan dari kepala desa setempat.

Kapan sebaiknya melakukan perbaikan dengan edit data?

Jawab : 

Setelah semua data di residu di verifikasi dan di tabel konfirmasi di validasi oleh operator Sekolah.

Mengapa data di pencarian NISN berbeda dengan data di tabel referensi vervalPD? Data mana yang harus digunakan?

Jawab :

Konfirmasi data yang ada di tabel konfirmasi sampai habis.

Proses update dan sinkronisasi data antar server VervalPD dan Dapodikdas masih berlangsung.

Gunakan data yang ada di tabel referensi vervalPD, karena data di tabel referensi vervalPD nantinya akan meng-updatedata :


Data kelas 1/siswa baru yang sudah di inputkan di dapodik belum muncul di vervalPD, sedangkan sekolah lain sudah, padahal sudah sinkron seperti yang dilakukan oleh OPS lain, bagaimana solusinya ?

Jawab : 

Saat ini proses update/sinkronisasi data antar server VervalPD dan Dapodikdas masih berlangsung.

Bagaimana mencari data PD yang sudah lulus pada tahun ajaran sebelumnya?


Operator Sekolah tidak bisa login vervalPTK

Jawab : 

VervalPTK, VervalSP dan Wilayah aksesnya ada di Dinas Pendidikan masing-masing Wilayah, apabila Operator Sekolah menemukan data PTK, SP dan Wilayah yang tidak valid, silahkan berkordinasi dan berkomunikasi dengan Operator Dinas di wilayahnya masing-masing.

Kapan batas akhir VervalPD?

Jawab : 

VervalPD akan berakhir apabila OP Sekolah dan Orang tua/Wali Murid sudah memahami Administrasi Pendataan Peserta didik dengan baik, misalnya, Menginputkan data individu PD di Dapodikdas sesuai dengan berkas yang sah menurut hukum, seperti Akta Kelahiran, Ijazah dll.

Referensi sumber : Bpk. Taufik Lone

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 20:52:00

SYARAT MUATAN LOKAL DIAKUI DAN CARA INPUT JJM DI APLIKASI DAPODIKDAS 2014

Syarat diakuinya Mata pelajaran Muatan Lokal :

SYARAT MUATAN LOKAL DIAKUI DAN CARA INPUT JJM DI APLIKASI DAPODIKDAS 2014

1.   Muatan Lokal yang diajarkan merupakan Muatan Lokal yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah masing masing melalui Perda/SK Gubernur/Bupati atau Walikota.

2.   SK tersebut harus diserahkan kepada P2TK Dikdas selambat lambatnya tanggal 15 September 2014.

3.   Sudah ada Rekomendasi dari Pusbangprodik mengenai Mulok yang diakui dan Guru dengan Bidang Studi Sertifikasi apa saja yang dapat mengajar Matapelajaran Muatan Lokal tersebut.

4.   Nama Mata Pelajaran Mulok harus diisi benar benar sesuai dengan Penulisan Nama Mapel Mulok pada SK Gubernur/Bupati/Walikota.

Contoh : Misal tertulis pada SK : Bahasa Sunda, maka Penulisan pada aplikasi Dapodik harus : Bahasa Sunda. Tidak boleh B. Sunda atau Bhs Sunda

Pengisian Mulok (Muatan Lokal) pada aplikasi Dapodikdas 2014 :

1.   Kurikulum KTSP SD (32 jam) : Mulok menjadi salah satu pelajaran Guru Kelas, jika mulok diajarkan oleh guru khusus maka termasuk jam wajib tambahan.

2.   Kurikulum 2013 SD (36 jam): Mulok menjadi salah satu pelajaran Guru Kelas, jika mulok diajarkan oleh guru khusus dapat dimasukkan dalam jam wajib atau jam wajib tambahan (otomatis masuk ke jam wajib jika jam wajib belum mencapai 36 jam).

3.   Kurikulum KTSP SMP (32 jam) : Jam wajib Mulok : 2 jam. Jika ada 2 mapel Mulok, salah satu harus masuk jam wajib tambahan.

4.   Kurikulum 2013 SMP (38 jam) : Mulok dapat merupakan salah satu pelajaran dari pelajaran berikut : Seni dan Budaya, Keterampilan, dan PJOK. Mapel Mulok dapat diisi pada salah satu pelajaran tersebut atau mapel tersendiri (Muatan Lokal) dengan menuliskan Nama Mapel Mulok sesuai dengan SK Gubernur Walikota. Contoh :
     Nama Mata pelajaran : Seni dan Budaya
     Nama Mulok : Pendidikan Seni dan Budaya Jakarta

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 20:49:00

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL OLIMPIADE MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME (MATEMATIKA KELAS VIII)



BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Mutu sumber daya manusia suatu bangsa tergantung pada mutu pendidikan. Dengan berbagai strategi, peningkatan mutu diarahkan untuk meningkatkan mutu siswa dalam penguasaan ilmu pengetahuan dasar, penguasaan bahasa asing, dan penanaman sikap dan perilaku yang mencerminkan budi pekerti.
Era globalisasi memberikan inspirasi positif dalam masyarakat internasional. Sebagai bagian dari masyarakat internasional, masyarakat Indonesia sangat membutuhkan kemampuan kompetitif di kalangan pelajar untuk bersaing secara sehat dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Seperti diketahui bersama bahwa matematika merupakan induk banyak ilmu lain yang berkembang saat ini, mulai dari statistik, fisika, ekonomi, keuangan, teknik, kedokteran, industri, listrik, konstruksi, komputer, teknologi informasi, antariksa sampai kepada desain grafis, dan masih banyak ilmu lain, serta derivatif dan penerapan ilmu tersebut. Dukungan dan peran matematika dalam berbagai ilmu sangat besar, baik dalam eksistensi maupun dalam pengembangan keilmuan. Tidak dapat dipungkiri bahwa tanpa matematika berbagai ilmu akan sulit dikembangkan dan diterapkan (Kurniawan 2004 : 98).
Sudah saatnya proses pembelajaran sebanyak mungkin melibatkan para siswa secara aktif dengan suasana kondusif, berdialog, berdiskusi secara bersama atau kelompok untuk membahas dan mengerjakan perhitungan matematika. Melalui contoh yang nyata dan relevan kehidupan dan keterlibatan para siswa secara aktif akan membuat para siswa merasa nyaman untuk mempelajari sehingga akan meningkatkan mutu pembelajaran. Guru matematika harus selalu menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif, nyaman sesuai konsep pembelajaran tertentu secara optimal sehingga siswa tertarik dan menyenangi pelajaran matematika.
Di SMPN X, sarana dan prasarana untuk kegiatan pembelajaran cukup memadai begitu pula prestasi akademik maupun non akademik. Tahun ajaran 2004/2005 sekolah ini mendapat kesempatan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah membuka kelas imersi. Kesempatan tersebut memacu sekolah untuk semakin berkembang menjadi lebih maju dari tahun ke tahun.
Situasi pembelajaran pada SMPN X adalah pembelajaran cooperative learning. Anggapan tentang matematika adalah pelajaran yang sukar membuat pembelajaran menjadi tidak optimal. Masalah nyata yang terjadi pada siswa kelas VIII tidak seperti yang diharapkan. Siswa pada kelas VIII yang berjumlah 24 siswa terdapat 4 siswa yang ikut dalam siswa teladan. Di setiap pembelajaran yang aktif dalam menerima pelajaran hanya siswa teladan tersebut dan beberapa siswa lainnya yang jumlahnya kurang dari jumlah siswa kelas VIII. Di awal materi pokok baru siswa belum menguasai materi prasyarat. Pada awal pembelajaran guru melakukan tanya jawab materi pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya hanya 60% siswa yaitu siswa khusus bimbingan Olimpiade dan beberapa siswa lain yang merespon pertanyaan tersebut. Selain itu, dari diskusi yang dilakukan peneliti dengan salah satu guru matematika kelas VIII SMPN X hasil belajar siswa belum memenuhi KKM yang sudah ditentukan oleh sekolah. Hal ini didasarkan pada nilai ulangan harian dan ujian tengah semester siswa masih dibawah standar yaitu 71 sebanyak 60% padahal KKM yang sudah ditentukan adalah 75.
Realita yang terjadi pada kelas VIII ini menjadikan guru tergugah hati untuk menggunakan lembar kerja siswa dan suatu pendekatan khusus. Penggunaan LKS didalamnya terdapat uraian singkat materi prasyarat yang bisa mengingatkan siswa pada materi sebelumnya. Pendekatan khusus yang cocok untuk menyelesaikan keaktifan siswa adalah pendekatan konstruktivisme. Melalui konstruktivisme ini guru mengolaborasikannya dengan diskusi soal-soal olimpiade. Diskusi soal-soal olimpiade ini dilakukan karena ada beberapa siswa yang mungkin bisa menyelesaikan soal-soal ini dengan membantu siswa lain yang belum mengerti akan karakteristik soal-soal tersebut. Penerapan konstruktivisme dengan membentuk siswa menjadi kelompok-kelompok kecil yang heterogen bisa menyelesaikan soal-soal Olimpiade yang hasil akhir diskusi yaitu presentasi hasil diskusi itu.
Beberapa kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan pada aktivitas siswa dan hasil belajar siswa diantaranya : kemampuan siswa terbatas, sehingga hanya siswa dengan kecerdasan tinggi menjadi dominan di kelas; kemauan belajar siswa kurang, sehingga menyebabkan hasil belajar mereka kurang memuaskan; dan siswa yang masih tidak disiplin pada saat pembelajaran berlangsung.
Sesuai masalah nyata yang terjadi di atas maka pemilihan alternatif penyelesaian sebagai tindakan adalah :
a. Dengan penggunaan pendekatan konstruktivisme disertai LKS dan lembar diskusi soal-soal olimpiade yang cara penyelesaiannya siswa dituntun.
b. Dengan penggunaan pendekatan konstruktivisme disertai LKS dan lembar diskusi soal-soal olimpiade yang cara penyelesaiannya siswa tidak dituntun.
c. Dengan penggunaan pendekatan konstruktivisme disertai LKS dan lembar tugas soal-soal olimpiade yang cara penyelesaiannya siswa tidak dituntun.
Permasalahan di atas harus segera diatasi karena hasil belajar yang kurang memuaskan akan memperlambat pembelajaran ke materi berikutnya karena siswa akan sering melakukan remidi. Aktivitas siswa yang kurang memuaskan akan membuat siswa belum bisa memahami dan menerapkan materi yang ada. Sedangkan kurikulum sekolah menuntut guru untuk menyelesaikan materi sesuai dengan waktunya, sehingga guru tidak selalu mengulang materi yang telah diajarkan dan waktu yang diperlukan guru menjadi lebih lama.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana cara meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade matematika SMP kelas VIII di SMPN X bidang geometri melalui pendekatan konstruktivisme ?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui pendekatan konstruktivisme dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal olimpiade matematika SMP kelas VIII SMPN X bidang geometri.

D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa
Meningkatkan bakat dan minat di bidang Matematika dan Sains sehingga dapat berkreasi serta melakukan inovasi sesuai kemampuan serta memperkaya pengetahuan siswa mengenai soal-soal Olimpiade beserta penyelesaiannya.
2. Bagi Guru
a. Memperkaya berbagai jenis soal-soal Olimpiade di bidang Geometri.
b. Mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan pembelajaran melalui konstruktivisme.
c. Meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan strategi pembelajaran yang bervariatif dan inovatif.
3. Bagi Sekolah
Dapat menjadi acuan bagi sekolah dalam menentukan arah kebijakan untuk kemajuan sekolah dan sekolah yang menjadi objek dalam penelitian tindakan kelas akan memperoleh hasil pengembangan ilmu.
4. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman dan dapat mengetahui hasil dari pelaksanaan pembelajaran melalui pendekatan konstruktivisme.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 11:04:00

PENERAPAN TEKNIK COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR

PENERAPAN TEKNIK COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR (EKONOMI KELAS VII)



BAB I
PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha yang dijalankan oleh seseorang atau kelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup atau penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental. Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas Sumber Daya Manusianya (SDM). Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) itu tergantung pada kualitas pendidikannya. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.
Kemajuan bangsa Indonesia hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik. Upaya peningkatan mutu pendidikan itu diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat manusia Indonesia. Untuk mencapai itu, pembaharuan pendidikan di Indonesia perlu terus dilakukan untuk menciptakan dunia pendidikan yang peka terhadap perubahan zaman.
Efektifitas pembelajaran oleh guru profesional adalah faktor utama dalam peningkatan mutu pendidikan tersebut. Guru sebagai pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik membutuhkan peningkatan professional secara terus menerus. Di era kurikulum yang senantiasa mengalami pergeseran atau perubahan ini, penyelenggara pendidikan dan pembelajaran membutuhkan guru yang juga berfungsi sebagai peneliti secara most power full, yakni guru yang mampu melaksanakan tugas dan mengadopsi strategi baru.
Berdasarkan fungsi pendidikan nasional, maka peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan, dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melakukan pembelajaran di dalam kelas. Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, situasi, kondisi lingkungannya yang ada, pengaruh informasi dan kebudayaan serta berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan suatu bentuk pembelajaran yang efektif dan efisien, antara lain dengan memilih model pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan siswa serta dapat menciptakan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan. Pemilihan model pembelajaran sangat menentukan kualitas pembelajaran. Karena dengan model yang sesuai siswa akan lebih dapat menerima materi pembelajaran, lebih dari itu dengan pemilihan model yang sesuai siswa akan lebih memahami hasil belajar yang akan bertahan dalam waktu yang relatif lama.
SMPN X merupakan sekolah yang sudah maju, hal ini dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang cukup lengkap di sekolah tersebut, yaitu antara lain Ruang kelas : 26 termasuk 4 kelas bilingual, Laboratorium IPA, Laboratorium Lab bahasa, Laboratorium Komputer 2 Ruang, Perpustakaan, Ruang Guru, Ruang Kurikulum, Ruang Kepsek, Ruang TU, Ruang OSIS dan UKS, Ruang BP, Kantin, Lapangan Voli, Lapangan Basket, MCK, Koperasi.
Untuk mendukung originalitas penelitian yang akan dilakukan, peneliti mengkaji hasil penelitian dahulu, dari peneliti Seblow Gainau tahun 2010 tentang Peningkatan hasil belajar IPS dengan pembelajaran kooperatif tipe course review horay (CRH) di SDN Rejosalam, dapat disimpulkan bahwa setelah melakukan tindakan dengan menggunakan teknik course review horay (CRH) selama 2 siklus dapat dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Yang sebelum penelitian ini dilakukan masih banyak siswa yang memperoleh nilai kurang dari standar. Dengan demikian, maka dapat dikatakan bahwa teknik course review horay (CRH) sangat tepat untuk diterapkan dalam proses belajar mengajar.
Di SMPN X khususnya kelas VII masih banyak ditemukan kasus dimana siswa kurang siap dalam mengikuti pelajaran. Siswa datang ke sekolah tanpa bekal pengetahuan tentang materi yang akan dibahas di kelas. Siswa datang ke sekolah dengan motivasi untuk bertemu dengan teman-temannya dan pada saat pelajaran berlangsung siswa hanya berharap pengetahuan tentang materi yang akan diberikan guru di kelas tanpa adanya respon balik dari siswa, dan ketika guru menjelaskan materi mereka lebih senang berbicara sendiri dan bermain dengan temannya sehingga hasil belajar peserta didik masih banyak yang rendah dibandingkan kelas-kelas lain. Apabila kondisi tersebut masih terus dibiarkan, maka kompetensi dasar dan indikator sulit tercapai secara maksimal.
Untuk menimbulkan motivasi yang akan mendorong anak agar dapat berbuat sesuatu dalam mencapai tujuan belajarnya, maka diperlukan adanya peningkatan aktivitas anak. Sedangkan untuk meningkatkan aktivitas belajar anak, maka perlu adanya motivasi-motivasi guru yang sekiranya peserta didik jadi semangat dan giat dalam belajar. Salah satu alternatif yang di gunakan yaitu dengan memilih teknik yang sesuai pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga hasil pendidikan akan terwujud sesuai dengan harapan kita.
Dengan diterapkan teknik course review horay (CRH) maka akan mengubah anggapan bahwa pelajaran ekonomi menjadi pelajaran yang tidak membosankan. penerapan teknik course review horay (CRH) ini akan peneliti terapkan sebagai alternatif untuk perbaikan pembelajaran yang ada di SMPN X.
Sehubungan dengan itu maka penerapan teknik course review horay (CRH) bisa dilaksanakan karena teknik ini mempunyai ciri selain pengembangan aktifitas berfikir, memotivasikan siswa sehingga tidak bosan dan juga menuntut siswa untuk berpikir kritis seperti halnya siswa-siswa lain. Maka dengan latar belakang masalah tersebut, peneliti ingin mengadakan penelitian yang berjudul PENERAPAN TEKNIK COURSE REVIEW HORAY (CRH) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VII SMPN X.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana perencanaan teknik course review horay (CRH) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII SMPN X ?
2. Bagaimana pelaksanaan teknik course review horay (CRH) dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII SMPN X ?
3. Bagaimana penilaian teknik course review horay (CRH) dalam upaya meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII SMPN X ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada tiga permasalahan di atas, maka peneliti bertujuan untuk :
1. Mendeskripsikan perencanaan teknik course review horay (CRH) dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII SMPN X.
2. Mendeskripsikan pelaksanaan teknik course review horay (CRH) yang efektif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII SMPN X.
3. Mendeskripsikan penilaian teknik course review horay (CRH) yang efektif sehingga dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas VII SMPN X. 

D. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama :
1. Bagi Kampus 
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk meningkatkan mutu pendidikan ilmu pengetahuan sosial dan kualitas dosen dalam merealisasikan pendidikan ilmu pengetahuan sosial.
2. Bagi Lembaga (Sekolah)
a. Dapat digunakan sebagai masukan dalam mengetahui kondisi kegiatan pembelajaran ekonomi, khususnya dalam meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
b. Dapat digunakan sebagai referensi untuk melakukan evaluasi pengajaran sekaligus guna membangun format belajar mengajar yang lebih efektif.
3. Bagi guru
Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru di sekolah dalam pemilihan metode dan teknik untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran ekonomi.
4. Bagi siswa
Diharapkan penelitian ini dapat membuat siswa menjadi semakin tertarik (berminat) dalam mengikuti proses pembelajaran ekonomi dan kemampuan memahami materi mengalami peningkatan signifikan khususnya untuk mata pelajaran ekonomi.
5. Bagi peneliti
Mendapatkan wawasan dan pengalaman praktis di bidang penelitian. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dijadikan sebagai bekal bila sudah menjadi tenaga pendidik.
6. Bagi Peneliti Lanjutan
Sebagai bahan acuan dan tolak ukur jika akan diadakan penelitian acuan. 

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 11:02:00

PEMANFAATAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG INDEKS HARGA DAN INFLASI

PEMANFAATAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG INDEKS HARGA DAN INFLASI (EKONOMI KELAS XII)



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan IPTEK pada era globalisasi sekarang ini membuat dunia terasa semakin sempit karena segala sesuatunya dapat dijangkau dengan sangat mudah. Adanya media-media elektronik sebagai alat komunikasi seperti televisi, radio maupun internet semakin mempermudah masuknya informasi dari luar. Jika kondisi semacam ini tidak diimbangi dengan kemampuan masyarakat dalam mengelola informasi tersebut, maka yang terjadi adalah kerugian bagi masyarakat sendiri. Mereka hanya mampu menerima informasi itu secara utuh tanpa mampu menentukan mana yang berdampak positif dan mana yang berdampak negatif
Indonesia sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk yang terbesar di dunia harus cepat tanggap dengan hal semacam ini. Besarnya jumlah penduduk di Indonesia tidak cukup menjadi modal untuk memajukan bangsa jika tidak disertai dengan kualitas yang memadai. Salah satu cara untuk mempersiapkan dan mencetak SDM yang berkualitas tinggi adalah melalui proses pendidikan. Tidak dapat dipungkiri bahwa pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting karena dalam proses pendidikan masyarakat dipersiapkan mejadi manusia yang bermoral, berilmu pengetahuan serta beriman dan bertaqwa. Hal tersebut adalah modal utama dalam menghadapi segala tantangan perkembangan zaman.
Dunia pendidikan sekarang dituntut untuk senantiasa melakukan inovasi dalam pembelajaran, pada berbagai aspeknya, mulai dari visi, misi, tujuan, program, layanan, metode, teknologi, proses, sampai evaluasi. Bagi seorang guru pemilihan model pembelajaran hendaknya dilakukan secara cermat, agar pilihan itu tepat atau relevan dengan berbagai aspek pembelajaran yang lain, efisien dan menarik. Lebih dari itu, banyak pakar yang menyatakan bahwa sebaik apapun materi pelajaran yang dipersiapkan tanpa diiringi dengan model pembelajaran yang tepat pembelajaran tidak akan mendatangkan hasil yang maksimal. Kecermatan pilihan itu semakin penting jika kondisi yang dihadapi kurang kondusif.
Pengembangan pendidikan memang sangat diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan mutu serta kualitas sumber daya manusia. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana suatu proses pembelajaran yang berlangsung, penanganan suatu proses pembelajaran yaitu bagaimana upaya mengaktifkan siswa dalam belajar. Perlunya suatu alternatif dalam pembelajaran agar tercapai efektifitas dan berguna dalam proses belajar mengajar. Guru sebagai tenaga pendidik diharapkan mampu mengusai strategi pembelajaran.
Guru dalam Undang-undang RI no 14 tahun 2005 pasal 1 tentang Guru dan Dosen dinyatakan bahwa "Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, membimbing, mengarahkan, melatih menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah." Guru yang professional pun hendaknya memiliki strategi-strategi yang baik dalam pembelajaran.
Menurut Tabrani Yusran dalam Syaiful dan Zain, terdapat masalah sehubungan dengan strategi belajar mengajar yang secara keseluruhan diklasifikasi sebagai berikut : konsep dasar strategi belajar mengajar, sasaran kegiatan belajar, belajar mengajar sebagai suatu sistem, hakikat proses belajar mengajar, entering behavior siswa, pola-pola belajar siswa, pengorganisasian kelompok belajar, pengolahan atau implementasi proses belajar mengajar.
Strategi-strategi belajar mengacu kepada prilaku dan proses berpikir yang digunakan oleh siswa yang mempengaruhi apa yang dipelajari. Michel Pressley dalam Nur, strategi belajar ialah "operator-operator yang berkaitan dengan kognitif meliputi proses-proses belajar secara langsung yang terlibat dalam menyelesaikan tugas atau belajar". Strategi belajar tidak hanya dibutuhkan oleh siswa. Bagi seorang pengajar maupun pendidik diharapkan untuk melaksanakan tugas pembelajaran yang sehat, kreatif, dan bermutu, mempercepat proses pembelajaran dan efektif membutuhkan strategi pembelajaran.
Joni berpendapat "bahwa yang dimaksud strategi adalah prosedur yang digunakan untuk memberikan suasana yang kondusif kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran".
Strategi belajar mengajar yang dikemukakan oleh Ausebel dalam Dahar yaitu "belajar bermakna akan menjadi pengetahuan baru (konsep-konsep baru) yang dikaitkan dengan konsep yang ada yang dimaksud dengan peta konsep".
Banyaknya konsep-konsep ekonomi yang bersifat abstrak yang harus di serap oleh siswa dalam waktu yang relatif singkat dan terbatas menjadikan ilmu ekonomi merupakan suatu materi yang cukup sukar untuk dipahami, oleh karena itu, haruslah di perlukan pemahaman yang benar terhadap konsep dasar.
Menurut Amien konsep merupakan "suatu gagasan atau ide yang didasarkan pada pengalaman tertentu yang relevan dan yang dapat digeneralisasikan". Hewindati dan Suryanto menyatakan bahwa "konsep tentang suatu objek diperoleh dari hasil persepsi terhadap gejala-gejala alam, karena dari persepsi tersebut diperoleh pemahaman konseptual tentang objek tersebut". Semakin luas pengetahuan dan pengalaman yang relevan terhadap suatu objek, semakin berkembanglah konsep yang diperoleh tentang objek tersebut.
Indeks harga dan inflasi merupakan suatu bagian dari konsep pembelajaran ekonomi di SMA/MA yang relatif luas untuk di pahami. Konsep bahasan ini diajarkan di kelas X, XI, dan XII. Konsep ekonomi ini biasanya disampaikan menggunakan metode hafalan dan ceramah, hal ini akan menimbulkan beberapa masalah; seperti sukar dipahami, jenuh, dan tidak menarik untuk dipelajari materi tersebut. Dengan demikian, diperlukan strategi yang mampu mengubah paradigma suatu pembelajaran yang menyenangkan dan tidak cenderung menjenuhkan.
Peta konsep dalam proses belajar mengajar pada materi indeks harga dan inflasi berusaha menghubungkan konsep-konsep tersebut agar menjadi dan menghasilkan pengetahuan yang utuh (meaning full learning) sehingga konsep yang dipelajari akan dipahami secara baik dan tidak mudah dilupakan, dan proses pembentukan pemahaman akan lebih baik.
Tinggi rendahnya pemahaman siswa dapat dilihat dad proses belajar yang sedang berlangsung atau hasil belajar para siswa, karena pemahaman merupakan suatu upaya untuk mengungkapkan kembali suatu hubungan antara berbagai pengetahuan yang diperoleh oleh siswa. Indikator dari pemahaman yang dapat dipahami secara langsung seperti; kemampuan memberi contoh dan kemampuan memberikan definisi berdasarkan konsep atau simbol yang dibedakan dan kemampuan menggunakan konsep. Oleh karena itu, pemahaman yang baik akan membuat proses pembelajaran yang menarik.
Masalah di atas merupakan akibat dari strategi pembelajaran yang hanya berorientasi penyelesaian sebuah materi dan konsep-konsep, tanpa mengetahui kesinambungan antara konsep-konsep tersebut dan tidak adanya pemahaman pembelajaran untuk meningkatkan suatu pembelajaran yang menekankan pada pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah ini dengan judul PEMANFAATAN PETA KONSEP (CONCEPT MAPPING) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG INDEKS HARGA DAN INFLASI DI MAN X.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Peta konsep dapat berjalan efektif dalam pembelajaran ekonomi pada konsep Indeks harga dan Inflasi
2. Penerapan peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang indeks harga dan inflasi 
3. Peta konsep tepat penerapannya pada mata pelajaran ekonomi konsep indeks harga dan inflasi
4. Peta konsep dapat membantu siswa untuk menyelesaikan masalah dalam pembelajaran ekonomi
5. Peta konsep dapat mengubah paradigma terhadap proses pembelajaran ekonomi Indeks harga dan inflasi yang kurang baik

C. Pembatasan Masalah
Banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi pemahaman siswa, khususnya dalam penggunaan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang tepat akan memberikan dan membuat pemahaman siswa menjadi baik. Agar masalah di atas dapat dibahas dengan jelas dan tidak meluas, maka masalah ini harus dibatasi :
1. Peta konsep dapat berjalan efektif dalam pembelajaran ekonomi pada konsep indeks harga dan inflasi
2. Penerapan peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang indeks harga dan inflasi

D. Perumusan Masalah
Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi indeks harga dan inflasi dapat mencerminkan rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa. Masalah pemahaman siswa merupakan kewajiban dan tuntutan tenaga pendidik, khususnya para guru ekonomi. Dalam kaitannya dengan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apakah penggunaan peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang Indeks harga dan inflasi di MAN X ?
2. Apakah penerapan peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang indeks harga dan inflasi di MAN X ?

E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui peningkatan pemahaman siswa terhadap konsep Indeks harga dan inflasi setelah diterapkan peta konsep.
2. Untuk memperdalam penerapan peta konsep dalam meningkatkan penguasaan peningkatan pemahaman siswa pada konsep Indeks harga dan inflasi.

F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan berguna bagi para pendidik untuk memanfaatkan peta konsep untuk memanfaatkan peta konsep menjadi alternatif penggunaan media yang efektif.
1. Bagi siswa untuk membantu siswa dalam menyelesaikan masalah apabila mengalami kesulitan dalam pemahaman materi, peta konsep dapat menunjukan pemahaman siswa, dan dapat mempermudah pemahaman siswa dalam memahami konsep Indeks harga dan inflasi 
2. Bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan dapat menjadi sumbangan yang berguna bagi para pendidik dengan menggunakan peta konsep sebagai upaya peningkatan pemahaman siswa terhadap ekonomi, maka akan memberikan sumbangan yang bagi perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.
3. Dan bagi peneliti bermanfaat untuk mengenalkan dan menerapkan pemanfaatan peta konsep kepada siswa sebagai alternatif penggunaan media yang efektif. Serta bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan menjadi informasi awal bagi penelitian selanjutnya, dan menjadi khazanah pengetahuan dalam bidang yang dikaji.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 10:45:00

DAFTAR ISTILAH PENTING PADA DAPODIKDAS (DATA POKOK PENDIDIKAN DASAR)

Untuk mengoptimalkan hasil pelaksanaan tugas sebagai operator sekolah khususnya pada pengerjaan Dapodikdas 2014, beberapa daftar istilah berikut sebaiknya dipahami terlebih dahulu secara cermat, hal ini tentu sangat bermanfaat, salah satunya untuk menghindari kesalahan proses sehingga pekerjaan yang sama tidak harus dilakukan secara berulang-ulang. Sehingga pada akhirnya proses entry data pokok pendidikan dasar yang sudah kita lakukan dapat efektif dan efisien untuk pendataan yang benar-benar berkualitas… Amiin…

Berikut daftar istilah berikut artinya terkait Dapodikdas yang diambil dari Manual Aplikasi Dapodikdas 2014:

1.   Backupadalah proses membuat salinan data sebagai cadangan saat terjadi kehilangan atau kerusakan data asli. Salinan data yang dibuat disebut dengan “data backup”. Manfaat dari proses backup diantaranya, mengembalikan kondisi suatu sistem komputer yang mengalami kerusakan atau kehilangan data, mengembalikan suatu file yang tanpa sengaja terhapus atau juga rusak.

2.  Blockgrant adalah pemberian bantuan dana untuk melaksanakan suatu kegiatan tertentu, baik dalam bidang pendidikan, pembangunan sosial politik, hukum atau pembangunan aspek lainnya dengan tujuan untuk mempercepat laju pembangunan.

3.   Dapodikdas(data pokok pendidikan dasar) adalah Aplikasi data pendidikan yang digunakan untuk menjaring data pendidikan tingkat dasar (SD dan SMP).

4.   Data Periodik adalah data menurut periode tertentu; muncul atau terjadi di selang waktu yg tetap; data berkala (contoh pengisian di tabel peserta didik terdapat data periodik siswa yang berisi data tinggi badan, berat badan, jarak rumah ke sekolah, dan lain-lain).

5.     Data Turunan adalah data anak; data-data lain yang mengacu atau menggunakan data induknya.

6.    Drag n Drop adalah gerakan perangkat penunjuk di mana pengguna memilih objek virtual dengan "meraih" dan menyeretnya ke lokasi yang berbeda (dalam hal ini dari tabel satu ke tabel lain). Contoh drag n drop adalah pada saat pengisian anggota rombel.

7.    Generate Prefill adalah sebuah proses yang berguna sebagai back up database dapodik yang diambil dari server dapodik. Hasil generate prefill diambil dari hasil sinkronisasi terakhir dari sekolah yang ditarik ke dalam file database persekolah (bentuk file *.prf).

8.     GTT/PTT: Guru Tidak Tetap/ Pegawai Tidak Tetap.

9.     GTY/PTY : Guru Tetap Yayasan/ Pegawai Tetap Yayasan.

10.  Inpassing adalah proses penyesuaian kepangkatan Guru Bukan Pegawai Negeri Sipil dengan kepangkatan Guru Pegawai Negeri Sipil.

11.  KGB (Kenaikan Gaji Berkala) adalah gaji yang diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah mencapai masa kerja golongan yang ditentukan untuk kenaikan gaji berkala yaitu setiap 2 (dua) tahun sekali dan apabila telah memenuhi persyaratan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengisian KGB dapat ditemukan pada tabel Rincian Data PTK.

12.  Kode Registrasi adalah “kunci” untuk memuat/ mengaktivasi data sekolah. Kode registrasi akan dibagikan oleh KKDATADIK masing-masing daerah. Pastikan Anda menggunakan kode registrasi sekolah Anda sendiri dan tidak membagi/memberitahu kode ini pada pihak yang tidak berkepentingan.Kode Registrasi digunakan pada saat registrasi awal di aplikasi (aktivasi).

13.  KPS(Kartu Perlindungan Sosial) adalah kartu yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia dalam rangka Program Percepatan dan Perluasan Sosial (P4S). Dengan memiliki KPS, rumah tangga berhak menerima program-program perlindungan sosial, seperti : Raskin dan Bantuan Siswa Miskin (BSM), sesuai dengan ketentuan yang berlaku hingga tahun 2014. KPS memuat informasi Nama Kepala Rumah Tangga, Nama Pendamping Kepala Rumah Tangga, Nama Anggota Rumah Tangga, Alamat Rumah Tangga, dilengkapi dengan kode batang beserta nomor identitas KPS yang unik. Bagian depan bertuliskan Kartu Perlindungan Sosial dengan logo burung Garuda.

14.  MBS (Manajemen Berbasis Sekolah adalah penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.

15.  PD(Peserta didik) : siswa; murid.

16.  Prefilladalah data hasil kiriman ke server dari sekolah-sekolah di semester yang lalu yang kemudian data tersebut di package ulang sehingga ketika login di aplikasi yang baru sekolah hanya tinggal mengentri data peserta didik baru, pemetaan rombel, dan melengkapi data yang belum terisi pada aplikasi sebelumnya.

17.  PTK (Pendidik dan Tenaga Kependidikan) : guru; pengajar.

18. Push Data Sinkronisasi adalah proses memasukkan hasil data balasan dari server pusat melalui sinkronisasi offline ke dalam aplikasi Dapodikdas.

19.  Restore adalah mengembalikan atau menerapkan kembali data yang tersimpan (di backup) di komputer ke dalam aplikasi Dapodikdas.

20.  Rombel(Rombongan belajar) : kelas.

21.  Sinkronisasiadalah fasilitas yang terdapat pada aplikasi Dapodikdas untuk mengirimkan data dari pengguna (operator sekolah) ke server pusat (Dapodikdas).

22.  TMT: Terhitung Mulai Tanggal.

23.  TST: Terhitung Selesai Tanggal.

24. Validasi  adalah fasilitas di dalam aplikasi Dapodikdas yang bertujuan untuk memberi tanda data yang masuk kriteria invalid (kelengkapan, kewajaran dan kebenaran) data.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 10:09:00

KERUSAKAN LINGKUNGAN AKIBAT BENCANA ALAM - MAKALAH GEOGRAFI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Bencana alam apapun bentuknya memang tidak diinginkan. Sayangnya kejadian pun terus saja ada. Berbagai usaha tidak jarang dianggap maksimal tetapi kenyataan sering tidak terelakkan. Masih untung bagi kita yang mengagungkan Tuhan sehingga segala kehendak-Nya bisa dimengerti, meski itu berarti derita.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dalam arti mudah difahami dan mudah diterima oleh mereka yang mengalami. Bayangkan saja harta yang dikumpulkan sedikit demi sedikit, dipelihara bertahun-tahun lenyap seketika.

1.2 Rumusan Masalah
Masalah-masalah dalam makalah ini dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa definisi bencana alam itu ?
2. Apa saja klasifikasi bencana alam itu ?
3. Apa saja macam-macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya ?
4. Apa saja dampak yang terjadi akibat bencana alam itu ?

1.3 Tujuan
1. Menjelaskan definisi bencana alam.
2. Menjelaskan klasifikasi benacana alama.
3. Menjelaskan macam-macam bencana alam di sekitar kita kita dan cara mengatasinya.
4. Menjelaskan dampak yang terjadi akibat bencana alam.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Bencana Alam
Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Bencana alam juga dapat diartikan sebagai bencana yang diakibatkan oleh gejala alam. Sebenarnya gejala alam merupakan gejala yang sangat alamiah dan biasa terjadi pada bumi. Namun, hanya ketika gejala alam tersebut melanda manusia (nyawa) dan segala produk budidayanya (kepemilikan, harta dan benda), kita baru dapat menyebutnya sebagai bencana.
Namun demikian pada daerah yang memiliki tingkat bahaya tinggi (hazard) serta memiliki kerentanan/kerawanan (vulnerability) yang juga tinggi tidak akan memberi dampak yang hebat/luas jika manusia yang berada disana memiliki ketahanan terhadap bencana (disaster resilience). Konsep ketahanan bencana merupakan valuasi kemampuan sistem dan infrastruktur-infrastruktur untuk mendeteksi, mencegah dan menangani tantangan-tantangan serius yang hadir. Dengan demikian meskipun daerah tersebut rawan bencana dengan jumlah penduduk yang besar jika diimbangi dengan ketetahanan terhadap bencana yang cukup.

2.2 Klasifikasi Bencana alam
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
Bencana alam ini disebabkan oleh gaya-gaya yang berasal dari dalam bumi (gaya endogen). Yang termasuk dalam bencana alam geologis adalah gempa bumi, letusan gunung berapi, dan tsunami.
2. Bencana alam klimatologis
Bencana alam klimatologis merupakan bencana alam yang disebabkan oleh faktor angin dan hujan. Contoh bencana alam klimatologis adalah banjir, badai, banjir bandang, angin puting beliung, kekeringan, dan kebakaran alami hutan (bukan oleh manusia).
Gerakan tanah (longsor) termasuk juga bencana alam, walaupun pemicu utamanya adalah faktor klimatologis (hujan), tetapi gejala awalnya dimulai dari kondisi geologis (jenis dan karakteristik tanah serta batuan dan sebagainya).
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Bencana alam Ekstra-Terestrial adalah bencana alam yang terjadi di luar angkasa, contoh : hantaman/impact meteor. Bila hantaman benda-benda langit mengenai permukaan bumi maka akan menimbulkan bencana alam yang dahsyat bagi penduduk bumi.

2.3 Contoh Bencana Alam Di Sekitar Kita
1. Banjir
Banjir adalah bencana akibat curah hujan yang tinggi dengan tidak diimbangi dengan saluran pembuangan air yang memadai sehingga merendam wilayah-wilayah yang tidak dikehendaki oleh orang-orang yang ada di sana. Banjir bisa juga terjadi karena jebolnya sistem aliran air yang ada sehingga daerah yang rendah terkena dampak kiriman banjir.
- Jenis-Jenis Banjir
Banjir merugikan banyak pihak Berdasarkan sumber air yang menjadi penampung di bumi, jenis banjir dibedakan menjadi tiga, yaitu banjir sungai, banjir danau, dan banjir laut pasang.
a. Banjir Sungai
Terjadi karena air sungai meluap.
b. Banjir Danau
Terjadi karena air danau meluap atau bendungannya jebol.
c. Banjir Laut pasang
Terjadi antara lain akibat adanya badai dan gempa bumi.
- Penyebab Terjadinya Banjir
Secara umum, penyebab terjadinya banjir adalah sebagai berikut : 
a) Penebangan hutan secara liar tanpa disertai reboisasi,
b) Pendangkalan sungai,
c) Pembuangan sampah yang sembarangan, baik ke aliran sungai maupun gorong-gorong,
d) Pembuatan saluran air yang tidak memenuhi syarat,
e) Pembuatan tanggul yang kurang baik,
f) Air laut, sungai, atau danau yang meluap dan menggenangi daratan.
- Dampak Dari Banjir
Banjir dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup berupa :
a) Rusaknya areal pemukiman penduduk,
b) Sulitnya mendapatkan air bersih, 
c) Rusaknya sarana dan prasarana penduduk.
d) Rusaknya areal pertanian
e) Timbulnya penyakit-penyakit
f) Menghambat transportasi darat
- Cara Mengantisipasi Banjir
Untuk mengantisipasi bencana banjir banyak hal yang harus dilakukan, diantaranya adalah :
a) membersihkan saluran air dari sampah yang dapat menyumbat aliran air sehingga menyebabkan terjadinya banjir.
b) mengeruk sungai-sungai dari endapan-endapan untuk menambah daya tampung air.
c) membangun rute-rute drainase alternatif (kanal-kanal sungai baru, sistem-sistem pipa) sehingga dapat mencegah beban yang berlebihan terhadap sungai.
d) tidak mendirikan bangunan pada wilayah (area) yang menjadi daerah lokasi penyerapan air.
e) tidak menebangi pohon-pohon di hutan, karena hutan yang gundul akan sulit menyerap air, sehingga jika terjadi hujan lebat secara terus menerus air tidak dapat diserap secara langsung oleh tanah bahkan akan menggerus tanah, hal ini pula dapat menyebabkan tanah longsor.
f) membuat tembok-tembok penahan dan tanggul-tanggul di sepanjang sungai, tembok-tembok laut di sepanjang pantai-pantai dapat menjaga tingkat ketinggian air agar tidak masuk ke dalam daratan.

2.4 Dampak Bencana Alam
Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka. Pemahaman ini berhubungan dengan pernyataan: "bencana muncul bila ancaman bahaya bertemu dengan ketidakberdayaan". Dengan demikian, aktivitas alam yang berbahaya tidak akan menjadi bencana alam di daerah tanpa ketidakberdayaan manusia, misalnya gempa bumi di wilayah tak berpenghuni. Konsekuensinya, pemakaian istilah "alam" juga ditentang karena peristiwa tersebut bukan hanya bahaya atau malapetaka tanpa keterlibatan manusia. Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Bencana berarti juga terhambatnya laju pembangunan. Berbagai hasil pembangunan ikut menjadi korban sehingga perlu adanya proses membangun ulang. Kehidupan sehari-hari juga menjadi tersendat-sendat. Siswa yang hampir menempuh ujian terpaksa berhenti bersekolah. Kenyataan seperti ini berarti pula muncul kemungkinan kegagalan di masa mendatang. Pemenuhan kebutuhan seharihari juga menjadi sulit padahal penggantinya juga tidak bisa diharapkan segera ada.


BAB III
PENUTUP

Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi aktivitas alami (suatu peristiwa fisik, seperti letusan gunung, gempa bumi, tanah longsor) dan aktivitas manusia. Karena ketidakberdayaan manusia, akibat kurang baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga menyebabkan kerugian dalam bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian. Kerugian yang dihasilkan tergantung pada kemampuan untuk mencegah atau menghindari bencana dan daya tahan mereka.
Klasifikasi bencana alam berdasarkan penyebabnya dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Bencana alam geologis
2. Bencana alam klimatologis
3. Bencana alam ekstra-terestrial
Sedangkan macam-macam bencana alam yang ada di sekitar kita :
a) Global Pemanasan
b) Gempa bumi 
c) Gunung meletus 
d) Kebakaran liar 
e) Banjir 
f) Tsunami
g) Bencana alam terkait cuaca 
h) Tornado 
i) Kemarau
Besarnya potensi kerugian juga tergantung pada bentuk bahayanya sendiri, mulai dari kebakaran, yang mengancam bangunan individual, sampai peristiwa tubrukan meteor besar yang berpotensi mengakhiri peradaban umat manusia.
Banyak masalah yang berkaitan dengan bencana alam. Kehilangan dan kerusakan termasuk yang paling sering harus dialami bersama datangnya bencana itu. Harta benda dan manusia terpaksa harus direlakan, dan itu semua bukan masalah yang mudah. Dan juga terhambatnya laju perekonomian daerah tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

- http://id.wikipedia.org/wiki/Bencana_alam
- http://yudipurnawan.wordpress.com/2007/11/13/bencana-alam-dan-antisipasinya/

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 13:02:00