Cari Kategori

Makalah Bencana Alam di Indonesia

Judul : Makalah Bencana Alam di Indonesia

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Bencana di Indonesia, B. Jenis-jenis Bencana di Indonesia, a. Banjir dan Tanah Longsor, b. Kebakaran Hutan, c. Kekeringan, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
A. Bencana di Indonesia

Sejak tahun 1998 hingga pertengahan 2007, tercatat telah terjadi 647 kejadian bencana di Indonesia, di mana 85% dari bencana tersebut merupakan bencana banjir dan longsor.
Prosentase tersebut berarti bahwa bencana terbesar yang terjadi justru bencana yang bisa diatasi, diantisipasi kejadian dan resikonya. Bencana banjir dan tanah longsor adalah bencana yang terjadi bukan hanya karena faktor alamiah alam, namun lebih banyak karena campur tangan manusia. Bencana banjir dan tanah longsor merupakan bencana yang “bisa direncanakan”.
Dalam kurun waktu 2007, terhitung bulan Januari 2007 sampai dengan November 2007, bencana kembali terjadi dengan intensitas yang sangat tinggi. Bencana-bencana besar, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan lebih banyak disebabkan oleh salah kelola lingkungan hidup.

B. Jenis-jenis Bencana di Indonesia
a. Banjir dan Tanah Longsor
1. Bencana di Bukit Lawang, Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara
Bencana lingkungan besar kembali melanda kawasan Bahorok-Langkat, Sumatera Utara. Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin, 3 November 2003. Air bah yang datangnya dari hulu DAS (Daerah Aliran Sungai) Bahorok telah memakan korban jiwa. Teridentifikasi korban yang meninggal 92 orang tewas dan 154 orang hilang. Menurut saksi mata, dari kejadian di lokasi Bahorok diperkirakan korban akan bertambah sampai ratusan orang. Karena sejumlah warga saat ini diidentifikasi telah hilang.
Menurut saksi mata, masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya di lokasi kejadian mengatakan bahwa potongan-potongan kayu tersebut berasal dari perambahan kayu liar yang dilakukan di dalam TNGL (Taman Nasional Gunung Leuser) wilayah Bahorok - Langkat dan sebagiannya di sekitar kawasan hutan Lawe Pakam – Kutacane, Aceh Tenggara.
Sungai Bohorok yang mengalir melalui Desa Bukit Lawang merupakan bagian dari DAS Sei Wampu. Kerusakan hutan di sub DAS Bohorok merupakan penyebab utama terjadinya banjir bandang tersebut. Penebangan yang diikuti dengan tanah longsor pada akhirnya menjadi ‘senjata pemusnah massal’ (weapon mass destruction) yang sangat mengerikan.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 15:36:00

Makalah Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina

Judul : Makalah Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina, B. Hukuman Zina, C. Beberapa Masalah Penting Terkait Perbuatan Zina, D. Bertaubat, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan.


Rangkuman :
A. Bahaya dan Akibat Buruk Perbuatan Zina

Dalam zina terkumpul bermacam-macam dosa dan keburukan yakni berkurangnya agama si penzina, hilangnya sikap wara’ (menjaga diri dari dosa), buruk keperibadian dan hilangnya rasa cemburu.
Zina membunuh rasa malu, padahal dalam Islam malu merupakan suatu hal yang amat diambil berat dan perhiasan yang sangat indah khasnya bagi wanita.
Menjadikan wajah pelakunya muram dan gelap.
Membuat hati menjadi gelap dan mematikan sinarnya.
Menjadikan pelakunya selalu dalam kemiskinan atau merasa demikian sehingga tidak pernah merasa cukup dengan apa yang diterimanya.
Akan menghilangkan kehormatan pelakunya dan jatuh martabatnya baik di hadapan Allah mahupun sesama manusia.
Allah akan mencampakkan sifat liar di hati penzina, sehingga pandangan matanya liar dan tidak terkawal.
Pezina akan dipandang oleh manusia dengan pandangan mual dan tidak percaya.
Zina mengeluarkan bau busuk yang mampu dihidu oleh orang-orang yang memiliki ‘qalbun salim’ (hati yang bersih) melalui mulut atau badannya.
Kesempitan hati dan dada selalu meliputi para pezina. Apa yang ia dapati dalam kehidupan ini adalah sebalik dari apa yang diingininya. Ini adalah karena, orang yang mencari kenikmatan hidup dengan cara bermaksiat kepada Allah maka Allah akan memberikan yang sebaliknya dari apa yang dia inginkan, dan Allah tidak menjadikan maksiat sebagai jalan untuk mendapatkan kebaikan dan kebahagiaan.
Penzina telah mengharamkan dirinya untuk mendapat bidadari yang jelita di syurga kelak.
Perzinaan menyeret kepada terputusnya hubungan silaturrahim, derhaka kepada orang tua, pekerjaan haram, berbuat zalim, serta menyia-nyiakan keluarga dan keturunan. Bahkan boleh membawa kepada pertumpahan darah dan sihir serta dosa-dosa besar yang lain. Zina biasanya berkait dengan dosa dan maksiat yang lain sebelum atau bila berlakunya dan selepas itu biasanya akan melahirkan kemaksiatan yang lain pula.
Zina menghilangkan harga diri pelakunya dan merosakkan masa depannya di samping meninggalkan aib yang berpanjangan bukan sahaja kepada pelakunya malah kepada seluruh keluarganya.
Aib yang dicontengkan kepada pelaku zina lebih membekas dan mendalam daripada asakan akidah kafir, misalnya, karena orang kafir yang memeluk Islam selesailah persoalannya, namun dosa zina akan benar-benar membekas dalam jiwa karena walaupun akhirnya pelaku zina itu bertaubat dan membersihkan diri dia akan masih merasa berbeda dengan orang yang tidak pernah melakukannya.
Jika wanita yang berzina hamil dan untuk menutupi aibnya ia mengugurkan kandungannya itu maka dia telah berzina dan juga telah membunuh jiwa yang tidak berdosa . Jika dia ialah seorang wanita yang telah bersuami dan melakukan kecurangan sehingga hamil dan membiarkan anak itu lahir maka dia telah memasukkan orang asing dalam keluarganya dan keluarga suaminya sehingga anak itu mendapat hak warisan mereka tanpa disedari siapa dia sebenarnya. Amat mengerikan, naudzubillah min dzalik.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 15:32:00

Makalah Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Judul : Makalah Berbakti Kepada Kedua Orangtua

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Anjuran Berbuat Baik Kepada Kedua Orangtua dan Larangan Durhaka Kepada Keduanya, B. Keutamaan Berbakti Kepada Kedua Orangtua dan Pahalanya, C. Bentuk-Bentuk Durhaka Kepada Kedua Orangtua, D. Bentuk-Bentuk Berbakti Kepada Kedua Orangtua, E. Apabila Kedua Orangtua Telah Meninggal, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan.


Rangkuman :
A. Latar Belakang

Anak adalah buah hati orangtua, segala apa yang dilakukan oleh orangtua, tentu didasari oleh keinginan memberikan yang terbaik bagi anaknya. Namun belum tentu kebaikan yang didapatnya sebagai balasan dari sang anak. Pada masa sekarang ini sangat banyak contoh kasus yang menunjukkan betapa kurangnya kasih sayang anak terhadap orangtua.
Seorang anak, meskipun telah berkeluarga, tetap wajib berbakti kepada kedua orang tuanya. Kewajiban ini tidaklah gugur bila seseorang telah berkeluarga. Namun sangat disayangkan, betapa banyak orang yang sudah berkeluarga lalu mereka meninggalkan kewajiban ini. Mengingat pentingnya masalah berbakti kepada kedua orang tua, maka masalah ini perlu dikaji secara khusus.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang permasalahan di atas, dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut :
“Bagaimana pokok-pokok ajaran agama Islam mengenai berbakti kepada orangtua (birrul walidain) ?”

Jalan yang haq dalam menggapai ridha Allah ‘Azza wa Jalla melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada kedua orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Qur’an, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, Allah ‘Azza wa Jalla memerintahkan untuk berbakti kepada orang tuanya.

ANJURAN BERBUAT BAIK KEPADA KEDUA ORANG TUA DAN LARANGAN DURHAKA KEPADA KEDUANYA
Yang dimaksud ihsan dalam pembahasan ini adalah berbakti kepada kedua orang tua, yaitu menyampaikan setiap kebaikan kepada keduanya semampu kita dan bila memungkinkan mencegah gangguan kepada keduanya. Menurut Ibnu ‘Athiyah, kita juga wajib mentaati keduanya dalam hal-hal yang mubah (yang diperbolehkan syari’at), dan harus mengikuti apa-apa yang diperintahkan keduanya dan menjauhi apa-apa yang dilarang (selama tidak melanggar batasan-batasan Allah ‘Azza wa Jalla).
Sedangkan 'uququl walidain adalah gangguan yang ditimbulkan seorang anak terhadap keduanya, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Contoh gangguan berupa perkataan, yaitu mengucapkan “ah” atau “cis”, berkata dengan kalimat yang keras atau menyakitkan hati, menggertak, mencaci maki dan lain-lain. Sedangkan yang berupa perbuatan adalah berlaku kasar, seperti memukul dengan tangan atau kaki bila orang tua menginginkan sesuatu atau menyuruh untuk memenuhi keinginannya, membenci, tidak mempedulikan, tidak bersilaturrahim, atau tidak memberi nafkah kepada kedua orang tuanya yang miskin.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 15:30:00

Makalah Permasalahan Air dan Banjir

Judul : Makalah Permasalahan Air dan Banjir

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Siklus Hidrologi, B. Air Permukaan dan Air Tanah, C. Penggunaan Air Terintegrasi, D. Banjir, 1. Transformasi Hujan Menjadi Debit, 2. Kala Ulang, 3. Pengelolaan DPS, 4. Daerah Hulu, Tengah, Hilir DPS, 5. Teknologi Pengendalian Banjir, 6. Pemberdayaan Masyarakat, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
A. Siklus Hidrologi

Membahas air tidak bisa lepas dari siklus hidrologi (Gambar 1) yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai: “… karena panas matahari, maka terjadi penguapan, uap air pada kondisi tertentu berubah menjadi awan, jika kondisi memungkinkan awan berubah menjadi hujan, air yang jatuh ke bumi mengalir sebagai air permukaan, air tanah dan sebagian menguap kembali …”
Karena siklus hidrologi ini mengikuti hukum keseimbangan massa: dari hujan yang volumenya tertentu maka besarnya air yang mengalir di permukaan tergantung dari besarnya air yang meresap kedalam tanah, demikian pula sebaliknya. Kecepatan gerak aliran air di dua kondisi ini sangat jauh berbeda,
v = 0,5-1,5 m/detik untuk aliran permukaan, dan v = 0,0002-450 m/hari untuk aliran air tanah. Oleh karena itu semakin besar air hujan yang masuk kedalam tanah, maka secara relatif semakin baik, karena hal ini berarti semakin banyak tabungan air yang kita punya, dan lagi pula air tanah akan keluar lagi ke permukaan secara perlahan.

Gambar 1. Siklus Hidrologi

B. Air Permukaan dan Air Tanah
Karena kecepatannya relatif besar, maka aliran permukaan yang nanti akhirnya berkumpul di sungai-sungai, mempunyai karakter temperamental. Lain halnya dengan aliran air tanah yang kalem dan tidak mudah “marah.” Semakin dominan porsi aliran permukaan pada suatu kawasan, semakin temperamental dan tidak mudah diduga karakter kawasan tersebut. Dalam istilah teknis sumber daya air kawasan yang dimaksud diatas disebut DPS (Daerah Pengaliran Sungai).
Pada DPS yang sudah rusak, dimana kondisi “watershed” sudah tidak mendukung (sehingga porsi air tanah kecil), maka rasio debit musim hujan dibagi debit musim kemarau menjadi membesar. Sungai semacam ini di musim kemarau tidak ada airnya dan di musim hujan, sering banjir. Lain halnya jika suatu sungai banyak dipengaruhi oleh air tanah (lihat Gambar 2, sungai yang dilingkari), maka sungai ini biasanya fluktuasi debit musim hujan dan kemarau menjadi kecil; artinya sungai lebih stabil debitnya. Sungai-sungai semacam ini jumlahnya semakin lama semakin menyusut di Indonesia, karena perusakan lingkungan di daerah DPS.
Selain air yang masuk kedalam tanah semakin berkurang, air yang sudah masuk pun, dieksploitasi secara berlebihan melebihi kapasitasnya.
Oleh karena itu seringkali kita jumpai penurunan tanah besar-besaran, intrusi air laut yang makin masuk ke daratan, muka air tanah yang semakin turun.

Gambar 2. Pengaruh aliran air tanah kepada aliran di sungai


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 15:11:00

Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Judul : Makalah Masalah Kesehatan di Indonesia

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang , B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia, B. Strategi Paradigma Kesehatan, C. Konsep Baru Tentang Makna Sehat, 1. Paradigma Baru Kesehatan, 2. Upaya Kesehatan, 3. Kebijakan Kesehatan Baru, 4. Konsekuensi Implikasi dari Perubahan Paradigma, 5. Indikator Kesehatan, 6. Tenaga Kesehatan, 7. Pemberdayaan Masyarakat, 8. Kesehatan dan Komitmen Politik, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran.


Rangkuman :
A. Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak antara lain: anemia pada ibu hamil, kekurangan kalori dan protein pada bayi dan anak-anak, terutama di daerah endemic, kekurangan vitamin A pada anak, anemia pada kelompok mahasiswa, anak-anak usia sekolah, serta bagaimana mempertahankan dan meningkatkan cakupan imunisasi. Permasalahan tersebut harus ditangani secara sungguh-sungguh karena dampaknya akan mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang.
Perubahan masalah kesehatan ditandai dengan terjadinya berbagai macam transisi kesehatan berupa transisi demografi, transisi epidemiologi, transisi gizi dan transisi perilaku. Transisi kesehatan ini pada dasarnya telah menciptakan beban ganda (double burden) masalah kesehatan.
1. Transisi demografi, misalnya mendorong peningkatan usia harapan hidup yang meningkatkan proporsi kelompok usia lanjut sementara masalah bayi dan BALITA tetap menggantung.
2. Transisi epidemiologi, menyebabkan beban ganda atas penyakit menular yang belum pupus ditambah dengan penyakit tidak menular yang meningkat dengan drastis.
3. Transisi gizi, ditandai dengan gizi kurang dibarengi dengan gizi lebih.
4. Transisi perilaku, membawa masyarakat beralih dari perilaku tradisional menjadi modern yang cenderung membawa resiko.
Masalah kesehatan tidak hanya ditandai dengan keberadaan penyakit, tetapi gangguan kesehatan yang ditandai dengan adanya perasaan terganggu fisik, mental dan spiritual. Gangguan pada lingkungan juga merupakan masalah kesehatan karena dapat memberikan gangguan kesehatan atau sakit. Di negara kita mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang merasa sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang berada di antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu, dalam penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya sebesar 85 % seharusnya diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.
Dengan adanya tantangan seperti tersebut di atas maka diperlukan suatu perubahan paradigma dan konsep pembangunan kesehatan. Beberapa permasalahan dan tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesehatan antara lain :


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 16:52:00

Makalah Fisika Atom – Fisika inti - Radioaktifitas

Judul : Makalah Fisika Atom – Fisika inti - Radioaktifitas

Isi :
HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang , B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat, D. Metode, E. Sistematika Penulisan, BAB II KAJIAN TEORI, A. Struktur Atom, B. Laser, C. Inti Atom, D. Radioaktivitas, E. Transmutasi Inti dan Piranti Eksperimen Fisika Inti, F. Radioisotop, Difraksi Sinar-X dan Pita Energi, G. Semikonduktor, BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Radiasi dalam Kehidupan Sehari-hari, B. Keselamatan Radiasi Lingkungan dalam Pengelolaan Limbah Radioaktif di Indonesia, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN, A. Kesimpulan , B. Saran , DAFTAR PUSTAKA.


Rangkuman :
A. STRUKTUR ATOM
- TEORI ATOM DALTON

John Dalton pada tahun 1803 mengemukakan teorinya sebagai berikut :
a. Atom merupakan bagian terkecil suatu zat yang tidak dapat dibagi lagi.
b. Atom tidak dapat diciptakan dan dimusnahkan.
c. Sifat unsur memiliki sifat yang sama dengan sifat atom penyusunnya.
d. Dua atom atau lebih yang berasal dari unsur-unsur yang berlainan dapat bersenyawa membentuk molekul, dengan jumlah massa sebelum dan sesudah persenyawaan adalah sama.
e. Dalam suatu senyawa, atom-atom setiap unsur bergabung dengan perbandingan tertentu dan sederhana (misalnya : atom C dan atom O membentuk CO dan CO2).
Kelemahan teori Dalton adalah :
a. Ternyata atom masih dapat dibagi lagi seperti proton, neutron dan electron.
b. Tidak dapat menjelaskan sifat kelistrikan pada atom.

- TEORI THOMSON
Dalam percobaannya menggunakan tabung sinar katoda, menunjukkan bahwa partikel sinar katoda jauh lebih ringan dari pada atom. Partikel ini oleh Thomson dinamakan electron. Dengan tabung sinar katoda ini, Thomson dapat menentukan harga perbandingan muatan electron dengan massa electron.
Pada tahun 1904, J.J. Thomson mengemukakan model atomnya sebagai berikut : “Atom berbentuk bola dan bermuatan positif yang tersebar merata ke seluruh bagian atom dan dinetralkan oleh electron yang melekat pada permukaannya”. Model atom Thomson ini dikenal sebagai model roti kismis.

- TEORI ERNST RUTHERFORD
Rutherford melakukan percobaannya dengan menembakkan partikel a ke arah lempeng emas, sehingga dapat menyimpulkan: Atom terdiri dari inti atom yang bermuatan positif dan dikelilingi oleh elektron yang berputar pada lintasan-lintasan tertentu  (seperti susunan tata surya).
Bila lintasan elektron dianggap lingkaran, maka energi total elektron:
E = Ek + Ep
E = - k e²/2r tanda (-) menunjukkan keterikatan terhadap inti
(menunjukkan bahwa untuk mengeluarkan elektron
diperlukan energi).
r = jari-jari orbit elektron
k = 9 x 109 newton.m²/cou
Jadi jika r membesar maka E juga membesar, sehingga elektron pada kulit paling luar memiliki energi terbesar.
Kelemahan teori Rutherford:
1. Elektron dapat "runtuh" ke inti atom karena dipercepat dan memancarkan energi.
2. Spektrum atom hidrogen berupa spektrum kontinu (kenyataannya spektrum garis).
3. Tidak dapat menjelaskan spectrum cahaya yang dipancarkan atom hidrogen.
4. Menurut teori ini, karena memancarkan gelombang elektromagnetik maka energi total electron akan semakin berkurang sehingga akhirnya akan jauh ke inti.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 16:48:00

Makalah Fisika Usaha – Energi – Daya

Judul : Makalah Fisika Usaha – Energi – Daya

Isi :
Judul Makalah, Kata Pengantar, Daftar Isi, BAB 1 PENDAHULUAN, BAB 2 I S I, A. USAHA, B. ENERGI, C. DAYA, BAB 3 PENUTUP, KESIMPULAN, KRITIK dan SARAN, PENUTUP.


Rangkuman :
Kita dapat melakukan berbagai kegiatan, misalnya berjalan, berolahraga, berpikir, dan bekerja, karena kita mempunyai tenaga atau energi. Demikian pula, hewan dapat bergerak dan melakukan segala aktivitas karena hewan mempunyai energi. Mesin-mesin dapat bekerja karena adanya tenaga atau energi yang dapat mengaktifkannya. Energi yang diperlukan manusia ataupun hewan untuk melakukan berbagai kegiatan (kerja) diperoleh dari makanan. Energi yang diperlukan oleh mesin diperoleh dari bahan bakar yang digunakannya, misalnya bensin, solar, dan batu bara.
Pada bab Pendahuluan ini akan saya jelaskan rincian pokok-pokok yang dijelaskan pada bab berikutnya. Rincian pokoknya antara lain :
A. USAHA
1. Pengertian Usaha

Apakah bedanya usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam fisika? Dalam kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan tertentu. Usaha dapat juga diartikan sebagai pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu.
Dalam fisika, pengertian usaha hampir sama dengan pengertian usaha dalam kehidupan sehari-hari. Kesamaannya adalah dalam hal kegiatan dengan mengerahkan tenaga. Pengertian usaha dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila sesuatu (manusia, hewan, atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan usaha itu harus mengeluarkan sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan.
Sebagai contoh, sebuah mesin melakukan usaha ketika mengangkat atau memindahkan sesuatu. Seseorang yang membawa bau bata ke lantai dua sebuah bangunan telah melakukan usaha. Ketika berjalan, otot-otot kakimu melakukan usaha. Namun jika kamu hanya menahan sebuah benda agar benda tersebut tidak bergerak, itu bukan melakukan usaha. Seseorang yang sudah menahan sebuah batu besar agar tidak menggelinding ke bawah tidak melakukan usaha. Walaupun orang tersebut telah mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika, usaha berkaitan dengan gerak sebuah benda. Jadi apabila kita mengeluarkan sejumlah energi atau tenaga untuk memindahkan suatu benda, kita perlu mendorong atau menarik benda itu. Saat kita mendorong atau menarik benda, kita mengeluarkan energi. Usaha yang kita lakukan tampak pada perpindahan benda itu.
2. Usaha Yang Dilakukan Oleh Gaya Tetap
Usaha yang dilakukan oleh gaya tetap (besar maupun arahnya) didefinisikan sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya pada arah perpindahan tersebut.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 16:26:00