Cari Kategori

Makalah Masuknya Islam Di Nusantara Dan Perkembangannya

Judul : Makalah Masuknya Islam Di Nusantara Dan Perkembangannya

Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, A. SEJARAH ISLAM MASUK DI INDONESIA, B. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA, C. KERAJAAN ISLAM DI SUMATRA, D. KERAJAAN ISLAM DI JAWA, E. KERAJAAN ISLAM DI SULAWESI.

Rangkuman :
A. Sejarah Islam Masuk di Nusantara
Islam masuk di Indonesia pada abad ke-13 Masehi, dibawa oleh pedagang dari Gujarat, India. Ada pendapat lain bahwa masuknya agama Islam di Indonesia melalui kesepakatan sebagai berikut :
1. Islam masuk Indonesia pada abad 1 Hijriah atau abad 7 M.
2. Agama Islam masuk di Indonesia tidak melalui India, tetapi langsung dari Mekah.
3. Dalam perkembangannya Islam di Indonesia banyak diwarnai oleh madzhab Syafi’i.
Masuknya Islam ke Indonesia menurut pendapat lain ada 3 teori yaitu teori Persia, Teori Gujarat dan Teori Mekah, yaitu penjelasannya sebagai berikut :
1. TEORI PERSIA
Teori ini dibangun oleh P.A. Hussein Djayadiningrat. Teori ini lebih menitikberatkan tinjauannya kepada kebudayaan yang hidup di kalangan masyarakat Islam di Indonesia yang dirasakan memiliki persamaan dengan Persia. Salah satu persamaan tersebut adalah : Peringatan 10 Muharram atau Asyura sebagai peringatan syiah atas kematian Syahidnya Husain.
2. TEORI GUJARAT
Teori Gujarat adalah teori yang menyatakan bahwa datangnya Islam di Indonesia berasal dari Gujarat. Teori ini dikemukakan oleh Snouck Hurgronye. Dengan alasan agama Islam disebarluaskan melalui jalan dagang antara Indonesia dengan Cambay (Gujarat).
Menurut J.C. Van Leur, masuknya Islam pada 7 M bukan pada 13 M. Sedangkan pada abad 13 M itu perkembangannya.
3. TEORI MEKAH
Teori ini dipelopori Hamka. Ia berpendapat tersebut karena Mekah sebagai pusat agama Islam. Dan ia menolak pendapat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-13 sebab Islam masuk Indonesia jauh sebelum abad ke-7.

B. Perkembangan Islam di Indonesia
Penyebaran dan perkembangan Islam di Indonesia dilakukan secara damai melalui beberapa saluran-saluran sebagai berikut :
1. Jalur Perdagangan
Melalui perdagangan inilah sangat menguntungkan bagi penyebaran Islam, karena para raja dan kaum bangsawan ikut serta dalam perdagangan ini. Para pedagang muslim banyak yang bermukim di pesisir Jawa (Pantura) yang penduduknya masih kafir.
2. Jalur Sosial
Dari sudut ekonomi para pedagang muslim memiliki status sosial yang lebih baik daripada penduduk pribumi. Sehingga penduduk pribumi, yang terdiri dari putri-putri bangsawan tertarik menjadi istri-istri saudagar muslim. Namun sebelum dinikahkan, terlebih dahulu diislamkan. Dari perkawinan inilah kemudian saudagar muslim memperoleh banyak keturunan yang juga Islam.
3. Jalur Pengajaran
Masuk dan berkembangnya Islam di Nusantara juga dilakukan melalui jalur pendidikan. Baik di pesantren-pesantren maupun di pondok-pondok yang diselenggarakan oleh para kiai, para ulama, dsb.
4. Jalur Kesenian
Diantara kesenian yang paling terkenal adalah wayang. Jalur ini dilakukan oleh Sunan Kalijaga. Beliau adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Para penonton dibimbing untuk mengucapkan syahadat. Sebagian cerita wayang dipetik dari Mahabarata dan Ramayana.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:55:00

Makalah Indeks Harga dan Inflasi

Judul : Makalah Indeks Harga dan Inflasi

Isi :
INDEKS HARGA, INFLASI.

Rangkuman :
1. Indeks Harga
Sebelum membahas tentang indeks harga, kita harus terlebih dahulu mengetahui pengertian dari angka indeks. Angka indeks adalah sebuah rasio yang pada umumnya dinyatakan dalam persentase yang mengukur satu variabel pada kurun waktu/lokasi tertentu relatif terhadap besarnya variabel yang sama pada waktu atau lokasi lainnya. Tujuan pembuatan angka indeks adalah untuk mengukur secara kuantitatif terjadinya perubahan dalam periode waktu yang berlainan. Angka indeks yang paling banyak dibicarakan adalah indeks harga.
a. Jenis-Jenis Indeks Harga
1) Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen mengukur perubahan harga sekelompok besar barang yang dibeli oleh konsumen. IHK mempunyai beberapa fungsi, yaitu sebagai berikut :
a) Memungkinkan konsumen untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perubahan harga terhadap tingkat daya beli mereka.
b) Merupakan salah satu indikator dalam mengetahui tingkat inflasi dan tingkat keberhasilan kegiatan ekonomi.
c) Menentukan daya beli mata uang tertentu.
2) Indeks Harga Perdagangan Besar
Indeks harga perdagangan besar berguna untuk mengukur perubahan harga pada dua periode. Yang diukur dalam indeks harga perdagangan besar adalah bahan mentah dan barang jadi yang diperjualbelikan di pasar primer dan harga yang digunakan adalah harga produsen.
3) Indeks Harga yang Dibayar dan Diterima Petani
Indeks harga yang dibayar dan diterima petani adalah indeks harga barang-barang yang dibeli dan dibayar oleh petani untuk melakukan proses produksi dan mencukupi kebutuhan hidup. Indeks harga yang dibayar petani digunakan untuk mengukur perubahan harga dan dipengaruhi oleh perubahan kualitas barang-barang yang disimpan oleh para pedagang.
b. Metode Penghitungan Angka Indeks
Metode yang digunakan dalam penghitungan angka indeks adalah sebagai berikut :
1) Indeks Harga Agregatif Tidak Tertimbang
Indeks harga ini membandingkan perubahan harga rata-rata pada tahun tertentu terhadap harga pada tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan sebagai tahun dasar. Pada indeks harga ini, keseluruhan harga pada tahun tertentu dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan harga komoditi dalam satu tahun.
Rumus untuk menghitung indeks harga agregatif tidak tertimbang dinyatakan sebagai berikut.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:53:00

Makalah Pengolahan Kompos

Judul : Makalah Pengolahan Kompos

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN PENGESAHAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang, B. Rumusan Masalah, BAB II PEMBAHASAN, A. Pengertian Kompos dan Proses Pengomposan, B. Manfaat Kompos, C. Dasar-dasar Pengomposan, D. Strategi Mempercepat Proses Pengomposan, E. Teknologi Pengomposan, F. Prosedur Pengomposan, BAB III PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.

Rangkuman :
A. Pengertian Kompos dan Proses Pengomposan

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik.
Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.

B. Manfaat Kompos
Kompos ibarat multivitamin untuk tanah pertanian. Kompos akan meningkatkan kesuburan tanah dan merangsang perakaran yang sehat. Kompos memperbaiki struktur tanah dengan meningkatkan kandungan bahan organik tanah dan akan meningkatkan kemampuan tanah untuk mempertahankan kandungan air tanah. Aktivitas mikroba tanah yang bermanfaat bagi tanaman akan meningkat dengan penambahan kompos. Aktivitas mikroba ini membantu tanaman untuk menyerap unsur hara dari tanah dan menghasilkan senyawa yang dapat merangsang pertumbuhan tanaman. Aktivitas mikroba tanah juga diketahui dapat membantu tanaman menghadapi serangan penyakit.
Tanaman yang dipupuk dengan kompos juga cenderung lebih baik kualitasnya daripada tanaman yang dipupuk dengan pupuk kimia, misal: hasil panen lebih tahan disimpan, lebih berat, lebih segar, dan lebih enak.
Kompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek :
- Aspek Ekonomi :
1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah
2. Mengurangi volume/ukuran limbah
3. Memiliki nilai jual yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya
- Aspek Lingkungan :
1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah
2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan
- Aspek bagi tanah/tanaman :
1. Meningkatkan kesuburan tanah
2. Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah
3. Meningkatkan kapasitas serap air tanah
4. Meningkatkan aktivitas mikroba tanah
5. Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen)
6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman
7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman
8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

C. Dasar-Dasar Pengomposan
1. Bahan-bahan yang Dapat Dikomposkan
Pada dasarnya semua bahan-bahan organik padat dapat dikomposkan, misalnya : limbah organik rumah tangga, sampah-sampah organik pasar/kota, kertas, kotoran/limbah peternakan, limbah-limbah pertanian, limbah-limbah agroindustri, limbah pabrik kertas, limbah pabrik gula, limbah pabrik kelapa sawit, dll.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:50:00

Makalah Bapenas-UU Nomor 22 Tahun 1999 Dan UU Nomor 32 Tahun 2004

Judul : Makalah Bapenas-UU Nomor 22 Tahun 1999 Dan UU Nomor 32 Tahun 2004

Isi :
KATA PENGANTAR, TINJAUAN UMUM BAPENAS DAN UU NOMOR 22 TAHUN 1999 DAN UU NOMOR 32 TAHUN 2004.

Rangkuman :
Reformasi yang salah satu tuntutannya adalah perluasan otonomi pada pemerintahan daerah mendapat respons berupa pemberlakuan sejumlah peraturan. Pasca reformasi, telah diundangkan dua undang-undang tentang pemerintahan daerah untuk mengakomodasi kepentingan daerah dalam mewujudkan otonomi daerah yang pertama UU nomor 22 tahun 1999 yang diundangkan semasa pemerintahan Presiden BJ. Habibie dan yang kedua UU no 32 tahun 2004 yang diundangkan semasa pemerintahan Presiden Megawati Soekarnoputri.
Barangkali masih menjadi tanda tanya bagi sementara orang, mengapa UU No. 22 Tahun 1999 harus diganti. Bukankah undang-undang dimaksud masih berumur setahun jagung dan secara efektif baru diberlakukan pada tahun 2000. Tapi yang pasti menurut pembentuk undang-undang, bahwa UU No. 22 tahun 1999 tidak sesuai lagi dengan tuntutan perkembangan sistem pemerintahan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, politik serta ketatanegaraan. Dalam konteks ini, maka tulisan ini hendak mengkaji lebih jauh Otonomi Daerah Pasca Revisi UU No. 22 Tahun 1999.
Otonomi Daerah : Dari UU no 22 Tahun 1999 ke UU no 32 Tahun 2004 Permasalahan desentralisasi menyangkut dua permasalahan penting, yakni pertama, penyebaran dan pelimpahan kekuasaan pemerintahan ke segenap daerah negara. Kedua, penyerasian perbedaan-perbedaan yang ada diantara daerah-daerah, pemenuhan aspirasi-aspirasi dan tuntutan daerah dalam kerangka negara kesatuan. Kedua masalah itu akan berkembang sejalan dengan dinamika politik dan respon elite terhadap desentralisasi.
Jika di awal tahun 2000, ketika UU No. 22 Tahun 1999 mulai diterapkan, banyak kalangan menilai sebagai suatu era kebangkitan kembali otonomi daerah di Indonesia. Pada saat peluang dan ruang otonomi daerah itu baru pada taraf disiasati daerah guna mencapai hasilnya yang optimal, tiba-tiba pemerintah mengambil suatu kebijakan untuk mengganti UU No. 22 tahun 1999. Hal ini tentu menjadikan masalah otonomi daerah menarik untuk dipahami kembali dalam perspektif terwujudnya local accountability di atas.
Dalam konteks local accountability pertanyaan yang dapat diajukan adalah apakah konsepsi otonomi daerah yang dikembangkan dalam UU No. 32 Tahun 2004 merupakan proteksi terhadap konsepsi otonomi luas yang dianut UU No. 22 tahun 1999 atau merupakan pemantapan konsep otonomi luas yang telah dibangun sejak runtuhnya Orde Baru beberapa tahun lalu.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:43:00

Makalah Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya Di Masyarakat

Judul : Makalah Pengaruh Globalisasi Dan Modernisasi Terhadap Perubahan Sosial Budaya Di Masyarakat

Isi :
HALAMAN JUDUL, HALAMAN MOTTO, LEMBAR PERSETUJUAN, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat, D. Metode Penelitian, E. Sistematika Penulisan, BAB II KAJIAN TEORI, A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya, B. Proses Globalisasi dan Modernisasi, C. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, D. Indonesia Masuk Dalam Kubangan Utang Globalisasi, BAB III PENYAJIAN DATA, ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses Perubahan Sosial dan Budaya, B. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial dan Budaya, C. Sikap Selektif Terhadap Pengaruh Globalisasi, D. Aspek-aspek Positif dan Negatif dari Globalisasi, BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.

Rangkuman :
A. Pengertian Perubahan Sosial dan Budaya
Para ahli sosiologi pernah mengklasifikasikan masyarakat menjadi masyarakat yang statis dan dinamis. Masyarakat statis merupakan masyarakat yang mengalami sedikit sekali perubahan dan perubahan pun berjalan lambat. Adapun masyarakat dinamis merupakan masyarakat yang mengalami berbagai perubahan secara cepat. Oleh karena itu, pada masa tertentu, suatu masyarakat dapat dianggap sebagai masyarakat yang statis, sedangkan masyarakat lainnya dianggap sebagai masyarakat yang dinamis. Segala perubahan yang terjadi tidak terlalu berarti kemajuan (progress), namun dapat pula berarti sebagai kemunduran (regress).
Saat ini ketika teknologi komunikasi semakin modern, teknologi komunikasi banyak mempengaruhi terjadinya perubahan. Informasi semakin lama semakin mudah didapat dan komunikasi pun menjadi lebih mudah dilakukan. Penemuan-penemuan baru di bidang teknologi yang terjadi di suatu tempat dapat dengan cepat diketahui oleh masyarakat lain yang jauh dari tempat tersebut.
Sejumlah ahli sosiologi mengemukakan pendapatnya tentang perubahan sosial. William F. Ogburn tidak memberikan pengertian konkrit, apa itu perubahan sosial. Menurutnya, perubahan sosial mencakup unsur-unsur kebudayaan, baik yang materiil maupun yang immaterial, terutama menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan materiil terhadap kebudayaan immaterial.
Adapun Mac Iver lebih senang membedakan antara utilitarian elements dan cultural elements yang didasarkan pada kepentingan-kepentingan manusia yang primer dan sekunder. Semua kegiatan dan ciptaan manusia dapat diklasifikasikan ke dalam kedua kategori tersebut. Sebuah mesin ketik, alat pencetak, komputer atau sistem keuangan merupakan utilitarian elements karena manusia tidak menginginkan benda-benda tersebut secara langsung memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Walaupun benda-benda tersebut dapat dipakai untuk memenuhi kebutuhannya. Cultural elements merupakan ekspresi dari jiwa yang terwujud dalam cara-cara hidup dan berfikir, pergaulan hidup, seni kesusastraan, agama, rekreasi, dan hiburan.

B. Proses Globalisasi dan Modernisasi
Untuk menguraikan proses globalisasi, kita harus menelusuri sejarah negara-negara Eropa Barat terlebih dahulu, sebab proses globalisasi tidak hanya berlangsung pada saat ini, melainkan sudah dimulai sejak masa lampau. Perhatikan uraian tentang proses tersebut :
1) Masa Kapitalisme
Kapitalisme berasal dari bahasa Latin, kapital berarti kepala atau modal pokok dalam perniagaan. Jadi, kapitalisme adalah paham atau sistem ekonomi yang modalnya bersumber pada tanah dan modal berada pada tangan swasta (di Eropa pertama-tama pada kaum bangsawan dan biara atau Gereja), dan semata-mata bertujuan untuk mencapai keuntungan sebanyak-banyaknya. Istilah ini berasal dari seorang sosialis Perancis bernama Louis Blanc (1811 – 1882). Kapitalisme terbagi atas dua bagian, kapitalisme lama dan kapitalisme modern.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:40:00

makalah tinjauan umum pasar uang internasional

Judul : Tinjauan Umum Pasar Uang Internasional

Isi :
KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, DAMPAK KETIDAKSEMPURNAAN PASAR, MOTIF MELAKUKAN INVESTASI INTERNASIONAL, MOTIF KREDITOR MENYEDIAKAN KREDIT DI PASAR INTERNASIONAL, MOTIF BERBURU DANA DI PASAR INTERNASIONAL, INSTRUMEN DAN PASAR UNTUK MEMPERMUDAH TRANSAKSI :, PASAR EUROCURRENCY , PASAR EUROCREDIT, PASAR EUROBOND, PASAR MODAL INTERNASIONAL, PASAR CURRENCY SWAP, FUTURES, OPTION, DAN FORWARD, DAMPAK MELONJAKNYA TRANSAKSI INTERNASIONAL, KESIMPULAN, DAFTAR PUSTAKA.

Rangkuman :
Bisnis internasional dipermudah oleh pasar keuangan internasional yang menyebabkan perdagangan valas dan aliran modal berjalan lancar antarnegara. Bab ini akan menguraikan dampak ketidaksempurnaan pasar, berbagai pasar keuangan internasional dan peranannya dalam memperlancar bisnis internasional. Transaksi yang berasal dari bisnis internasional menyebabkan uang mengalir dari satu negara ke negara lain.
• Dampak Ketidaksempurnaan Pasar
Di kebanyakan pasar keuangan domestik, kebutuhan akan dana pinjaman dan pembiayaan disediakan oleh kreditor atau investor dalam negara yang sama. Pada suatu titik ekstrem di mana transaksi internasional sama sekali dilarang, kreditor dan investor akan dipaksa untuk menyalurkan dananya di dalam negeri.
Pada titik ekstrem yang lain, keberadaan pasar sempurna tanpa hambatan (termasuk tiadanya biaya transaksi atau pajak) di pasar keuangan dan pasar kekayaan riil (properti) akan menyebabkan kreditor dan investor melakukan transaksi dalam suatu pasar tunggal dan terintegrasi. Dalam kondisi ekstrem semacam Ini, pasar keuangan akan berintegrasi secara internasional sampai suatu tingkat di mana tidak ada satu peluang pasar yang hanya khusus ada di suatu negara. Adanya pasar kekayaan riil yang terintegrasi sempurna akan menyebabkan siklus ekonomi di semua negara akan bergerak dalam arah yang sama.
Fakta menunjukkan bahwa konfigurasi dari pasar keuangan internasional berada di antara kedua titik ekstrem semacam itu. Beberapa rintangan menghambat pasar kekayaan riil dan finansial untuk menjadi terintegrasi secara penuh, seperti perbedaan pajak, bea masuk, kuota, ketidakleluasaan tenaga kerja untuk berpindah, perbedaan budaya, perbedaan laporan keuangan, dan biaya mentransfer informasi yang substansial antar negara. Meskipun demikian, rintangan-rintangan ini dapat pula menciptakan peluang yang unik bagi pasar tertentu sehingga menarik kreditor dan investor internasional. Sebagai contoh, rintangan seperti bea masuk, kuota, dan ketidakbebasan tenaga kerja untuk berpindah dapat mengakibatkan kondisi ekonomi suatu negara menjadi demikian berbeda dengan negara lain. Investor dan kreditor mungkin saja melakukan bisnis di negara tersebut untuk memanfaatkan kondisi unik tapi menguntungkan dari negara tersebut.
• Motif Melakukan Investasi Internasional
Dengan konfigurasi pasar keuangan yang tidak sempurna, sekarang mari kita simak beberapa motif umum bagi investor dan kreditor untuk memasuki pasar keuangan internasional. Motif ini terbukti telah mendorong internasionalisasi pasar keuangan.
• Motif Investor Melakukan Investasi di Pasar Internasional
investor biasanya mempunyai satu atau lebih motif-motif di bawah ini dalam melakukan investasi di pasar internasional :


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:33:00

Infeksi Virus Pada Ibu Hamil

Judul : Infeksi Virus Pada Ibu Hamil

Isi :
INFEKSI TORCH PADA KEHAMILAN, TOXOPLASMA, RUBELLA, CYTOMEGALOVIRUS (CMV), HERPES SIMPLEX TIPE II, PANEL TORCH.

Rangkuman :
Infeksi Torch pada kehamilan berbahaya bagi janin. TORCH adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakit infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
Kini, diagnosis untuk penyakit infeksi telah berkembang antar lain ke arah pemeriksaan secara imunologis.
Prinsip dari pemeriksaan ini adalah deteksi adanya zat anti (antibodi) yang spesifik terhadap kuman penyebab infeksi tersebut sebagai respon tubuh terhadap adanya benda asing (kuman). Antibodi yang terbentuk dapat berupa Imunoglobulin M (IgM) dan Imunoglobulin G (IgG)

TOXOPLASMA
Infeksi Toxoplasma disebabkan oleh parasit yang disebut Toxoplasma gondi. Pada umumnya, infeksi Toxoplasma terjadi tanpa disertai gejala yang spesifik. Kira-kira hanya 10-20% kasus infeksi Toxoplasma yang disertai gejala ringan, mirip gejala influenza, bisa timbul rasa lelah, malaise, demam, dan umumnya tidak menimbulkan masalah.
Infeksi Toxoplasma berbahaya bila terjadi saat ibu sedang hamil atau pada orang dengan sistem kekebalan tubuh terganggu (misalnya penderita AIDS, pasien transpalasi organ yang mendapatkan obat penekan respon imun).
Jika wanita hamil terinfeksi Toxoplasma maka akibat yang dapat terjadi adalah abortus spontan atau keguguran (4%), lahir mati (3%) atau bayi menderita Toxoplasmosis bawaan. Pada Toxoplasmosis bawaan, gejala dapat muncul setelah dewasa, misalnya kelainan mata dan telinga, retardasi mental, kejang-kejang dan ensefalitis.
Diagnosis Toxoplasmosis secara klinis sukar ditentukan karena gejala-gejalanya tidak spesifik atau bahkan tidak menunjukkan gejala (sub klinik). Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium mutlak diperlukan untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Pemeriksaan yang lazim dilakukan adalah Anti-Toxoplasma IgG, IgM dan IgA, serta Aviditas Anti-Toxoplasma IgG.
Pemeriksaan tersebut perlu dilakukan pada orang yang diduga terinfeksi Toxoplasma, ibu-ibu sebelum atau selama masa hamil (bila hasilnya negatif perlu diulang sebulan sekali khususnya pada trimester pertama, selanjutnya tiap trimester), serta bayi baru lahir dari ibu yang terinfeksi Toxoplasma.

RUBELLA
Infeksi Rubella ditandai dengan demam akut, ruam pada kulit dan pembesaran kelenjar getah bening. Infeksi ini disebabkan oleh virus Rubella, dapat menyerang anak-anak dan dewasa muda.
Infeksi Rubella berbahaya bila terjadi pada wanita hamil muda, karena dapat menyebabkan kelainan pada bayinya. Jika infeksi terjadi pada bulan pertama kehamilan maka risiko terjadinya kelainan adalah 50%, sedangkan jika infeksi terjadi trimester pertama maka risikonya menjadi 25% (menurut America College of Obstetrician and Gynecologists, 1981).
Tanda-tanda dan gejala infeksi Rubella sangat bervariasi untuk tiap individu, bahkan pada beberapa pasien tidak dikenali, terutama apabila ruam merah tidak tampak. Oleh Karena itu, diagnosis infeksi Rubella yang tepat perlu ditegakkan dengan bantuan pemeriksaan laboratorium.
Pemeriksaan Laboratorium yang dilakukan meliputi pemeriksaan Anti-Rubella IgG dana IgM. Pemeriksaan Anti-rubella IgG dapat digunakan untuk mendeteksi adanya kekebalan pada saat sebelum hamil. Jika ternyata belum memiliki kekebalan, dianjurkan untuk divaksinasi.
Pemeriksaan Anti-rubella IgG dan IgM terutama sangat berguna untuk diagnosis infeksi akut pada kehamilan < 18 minggu dan risiko infeksi rubella bawaan.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:30:00