Penilaian
Terhadap Prestasi Belajar
indeksprestasi.blogspot.com - Prestasi
belajar merupakan suatu bentuk pengakuan terhadap hasil belajar. Suatu hasil
belajar dapat dikategorikan memiliki prestasi jika hasil belajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran. Gagne dalam bukunya Nana Sudjana, (2005: 22) membagi lima
macam hasil belajar, yaitu invormasi verbal, ketrampilan intelektual, strategi
kognitif, sikap dan ketrampilan motoris. Konsep Gagne pada dasarnya sesuai
dengan konsep taksonomi Bloom, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Nana
Sudjana (2005:23) menjelaskan bahwa hasil belajar dalam ranah kognitif berupa
pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pengetahuan
merupakan hasil belajar paling awal yang biasanya diterapkan dalam pembelajaran
yang bersifat hafalan seperti rumus, definisi, istilah, perundangan, dan
lainnya. Setelah pengetahuan, tingkat berikutnya adalah pemahaman yang terdiri
dari pemahaman terjemahan arti sebenarnya, pemahaman penafsiran dengan
menghubungkan suatu pemahaman dengan pemahaman sebelumnya, dan pemahaman
ekstrapolasi yang berupa pemahaman terhadap makna di balik pemahaman yang
tampak. Tahapan kognitif aplikasi berupa penggunaan abstraksi pada situasi
kongkret atau situasi khusus, yang dapat berupa ide, teori atau petunjuk
teknis. Tahap aplikasi dapat diterapkan untuk menjelaskan suatu gejala baru
berdasarkan gejala yang telah diketahui sebelumnya. Tahap analisis merupakan
tahap memilah suatu integritas menjadi bagian-bagian sehingga jelas susunannya.
Dengan analisis diharapakan siswa mempunyai pemahaman yang komprehensif dan
terpadu sehingga mampu mengaplikasikannya pada situasi baru yang kreatif. Pada
tahap evaluasi siswa telah mampu membuat suatu keputusan tentang nilai
berdasarkan tujuan, gagasan, metode dan lain-lain. Belajar afektif berhubungan
dengan sikap dan nilai. Dalam masyarakat pada umumnya berkembang asumsi bahwa
ranah afektif tidak dapat diukur, namun beberapa ahli menyatakan bahwa sikap
seseorang dapat diramalkan perubahannya, bila seseorang telah memiliki
penguasaan kognitif tingkat tinggi.
Nana
Sudjana (2005, 30) mengkategorikan lima jenis hasil belajar afektif, yaitu:
- Reciving atau attending yang berupa kepekaan dalam menerima stimulan dari luar yang berbentuk masalah, situasi, gejala dan lain-lain.
- Responding, berupa reaksi yang diberikan terhadap stimulan dari luar seperti perasaan, ketepatan reaksi, dan kepuasan dalam menjawab stimulan.
- Valuing (penilaian) berhubungan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala dan stimulus seperti penerimaan terhadap nilai atau kesepakatan terhadap nilai.
- Organisasi, berupa pengembangan nilai ke dalam satu sistem organisasi seperti konsep tentang nilai maupun organisasi nilai.
- Karakteristik nilai atau internalisasi nilai, yaitu perpaduan sistem nilai yang mempengaruhi terhadap kepribadian dan perilakunya.
Hasil
belajar psikomotorik tampak dalam bentuk skill dan aktivitas siswa. Menurut
Nana Sudjana (2005, 31) hasil belajar psikomotorik merupakan tahap kelanjutan
dari belajar afektif, sehingga aktivitas yang muncul merupakan kelanjutan dari
sikap (afektif) seperti segera memasuki kelas saat guru datang, mencatat bahan
pelajaran, membaca buku referensi, latihan mengerjakan soal, mampu bergaul dan
lain sebagainya.
Penilaian
prestasi belajar di kelompokkan menjadi tiga adalah sebagai berikut:
- Dasar psikologis
Didalam tiap usaha manusia pada umumnya
selalu dibutuhkan penilaian terhadap usaha-usaha yang telah dilakukan, yang
berguna sebagai bahan orientasi untuk mengahadapi usaha-usaha yang lebih jauh
secara psikologis. Setiap orang selalu butuh mengetahui sampai sejauh manakah
dia berjalan menuju kepada tujuan yang ingin atau yang harus dicapai.
- Dasar didaktis
Mengenai dasar ini dapat ditinjau dari
dua segi, yaitu:
a.
Ditinjau dari segi anak didik,
pengetahuan akan kemajuan-kemajuan yang telah dicapai pada umumnya berpengaruh
pada pekerjaan artinya menyebabkan prestasi belajar yang selanjutnya itu lebih
baik.
b.
Dipandang dari segi guru, dengan menilai
hasil atau kemajuan murid-muridnya, sebenarnya guru tidak hanya menilai hasil
usaha muridnya saja. Tetapi sekaligus ia juga menilai hasil-hasil usaha
sendiri, dengan mengetahui hasil-hasil usaha muridnya itu guru menjadi tahu
seberapa jauh dan dalam hal mana dia berhasil serta dalam hal mana dia gagal.
c.
Dasar administratif
Orang menilai hasil pendidikan itu juga
mempunyai dasar administratif, dengan adanya penilaian yang rumusnya berwujud
raport maka dapat dipenuhi berbagai kebutuhan administratif. Dengan demikian
penilaian merupakan bagian yang terpenting dari proses belajar mengajar,
penilaian itu bermanfaat bagi guru karena dapat membantu menjawab
masalah-masalah penting mengenai siswanya dalam prosedur mengajarnya bahkan
memberikan inti laporan tentang kemajuan murid-muridnya terhadap orang tua mereka
masing-masing.
Post a Comment