Pendekatan Hypnoteaching Dalam Pembelajaran
indeksprestasi.blogspot.com
- Hipnosis tidak hanya berguna dalam mengatasi
permasalahan yang menyangkut kondisi fisik maupun psikis, melainkan juga bisa
dimanfaatkan dalam uapaya optimalisasi kegiatan belajar mengajar. Hipnosis
jenis yang satu ini biasa disebut istilah hypnoteaching.
Hypnoteaching adalah salah satu pengembangan metode pembelajaran
terbaru. Meskipun di Indonesia belum banyak yang menggunakan, tetapi
hypnoteaching telah terbukti efektif dalam mengoptimalkan kegiatan belajar
mengajar di sekolah. Dengan munculnya metode hypnoteaching, diharapkan
masalah-masalah siswa yang terkait dengan pembelajaran di sekolah mampu
dipecahkan. Secara tidak langsung, hal tersebut menuntut guru disekolah bisa
menguasai hypnoteahing, karena hanya bisa dilakukan oleh seorang guru di
sekolah.
Hypnoteaching berasal dari dua kata, yaitu hypno dan teaching. Rudi
Hariyono, dalam Kamus Lengkap 825 Miliard
Inggris-Indonesia menulis kata hypnotic
dimaknakan sebagai hal yang menyebabkan tidur. Dan, hypnotis berarti ahli hipnosis. Sementara teaching bermakna mengajar. Dengan pengertian ini, hypnoteaching berarti mengajar yang
dapat menyebabkan tidur. Bila pengertian ini yang dikehendaki, berarti hypnoteaching sangat tidak berguna dalam
mendukung pembelajaran di kelas, tetapi tidak demikian yang dimaksudkan.
Menurut Heriyanto Nurcahyo (Ibnu Hajar, 2011: 75),
secara harfiah, hypnoteaching berasal
dari kata hypnosis dan teaching. Dari sini, kemudian bisa
diartikan bahwa hypnoteaching adalah seni berkomunikasi dengan jalan memberikan
sugesti agar para siswa menjadi lebih cerdas. Dengan sugesti yang diberikan,
diharapkan mereka tersadar dan tercerahkan
bahwa ada potensi luar biasa yang selama ini belum pernah mereka
optimalkan dalam pembelajaran.
Muhammad Noer (2010: 118), mengartikan hypnoteaching sebagai proses pengajaran
yang dapat memberikan sugesti kepada para siswa. Adapun makna tidur dalam
pembelajaran hypnoteaching berarti
menidurkan sejenak pikiran sadar dan mengaktifkan pikiran bawah sadar.
Hypnoteaching menekanan pada komunikasi alam bawah sadar siswa,
baik yang dilakuka dalam kelas aupun luar kelas. Hal ini bisa dilakukan dengan
berbagai cara, seperti afirmasi, sugesti, dan imajinasi. Afirmasi dan sugesti
memiliki kekuatan luar biasa. Kemampuan aifrmasi dan sugesti yang terus
terngiang dalam otak, mampu mengantarkan seseorang pada apa yang dipikirkan.
Sedangkan imajinasi merupakan proses membayangkan sesuatu terlebih dahulu, baru
melakukanya. Dalam hal ini guru harus mampu membiarkan siswa berekspresi dan
berimajinasi.
Sebagaimana dikatakan Imam Bukhari (Ibnu
Hajar,2011:77), pelaksanaan hypnoteaching harus diarahkan pada tujuan-tujuan
positif yang membangun, yakni dengan memasukan kesan-kesan positif di alam
bawah sadar siswa. Akan tetapi, dalam melaksanakan hypnoteaching, seorang guru harus berpenapilan rapih dan penuh
percaya diri, sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Selain sebagai pengajar
dan pendidik, seorang guru harus mempunyai rasa empati dan simpati kepada para
siswa. Jika guru memilki rasa simpati kepada siswa, niscaya siswa pun akan
mempunyai rasa simpati kepada guru. Selain itu, guru perlu menggunakan tutur
kata yang baik dengan memilih kosakata yang enak didengar oleh siswanya.
Dalam hypnoteaching,
sebagaimana yang terjadi pada hipnosis pada umumnya, penyajian materi
pelajaranya menggunakan bahasa-bahasa bawah sadar yang menimbulkan sugesti
siswa untuk berkonsentrasi secara penuh pada ilmu yang disampaikan oleh guru.
Intinya hypnoteaching lebih banyak
mengambil peranan pikiran bawah sadar. Frekuensi gelombang otak yang dipakai
adalah alpha dan theta yang akan memproduksi hormon serotonin dan endrofin.
Otak akan mengeluarkan hormon melatonin,
catecholamine, dan arginine-vasopressin
yang menyebabkan seseorang akan merasa nyaman, pikiranya sangat hening dan
khusyuk, hatinya merasa tenang, serta bahagia dalam hidupnya. Inilah salah satu
manfaat dati hypnoteaching (Muhammad Noer, 2010: 121).
alhamdulillah
Post a Comment