SKRIPSI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perbincangan mengenai pendidikan karakter di Indonesia belakangan ini semakin menguat. Nampaknya, gerakan pendidikan karakter yang marak sekarang ini tidak lepas dari keprihatinan semua komponen bangsa ini yang menilai bahwa karakter bangsa ini semakin memudar. Sistem pendidikan dilihat seakan-akan tak mampu menjadi alat untuk menciptakan manusia Indonesia yang cerdas baik secara spiritual, sosial, maupun intelektual. Pendidikan kita, menurut sejumlah pemerhati pendidikan, belum mampu melahirkan pribadi-pribadi unggul, yang jujur, bertanggung jawab, berakhlak mulia serta humanis.
Dalam upaya pengembangan nilai-nilai keagamaan di lembaga pendidikan, seorang guru tidak hanya terfokus pada kegiatan proses belajar mengajar di kelas, tetapi juga harus mengarahkan kepada siswanya dalam bentuk implementasi keagamaan. Misalnya, para peserta didik diajak untuk mau memperingati hari-hari besar keagamaan dan kegiatan-kegiatan keagamaan dalam sekolah tersebut yang kemungkinan besar juga memberikan sumbangan informasi kepada siswa tentang materi-materi yang telah dipelajari di dalam kelas.
Seorang guru yang kreatif, selalu berupaya untuk mencari cara agar agenda kegiatan yang direncanakan dapat berhasil sesuai yang diharapkan. Guru harus mampu mengatasi masalah atau kendala yang dihadapi dan dapat menciptakan suasana sekolah sesuai yang diharapkan. Seperti dalam kegiatan-kegiatan keagamaan, perlu adanya solusi dan penanaman pendidikan karakter dalam pembinaan kegiatan keagamaan dan mengefektifkan semua siswa yang selalu tidak mau mengikuti kegiatan tersebut.
Dalam kegiatan keagamaan di Madrasah Ibtidaiah harus ditunjang dengan keteladanan atau pembiasaan tentang sikap yang baik dalam menanamkan pendidikan karakter terhadap siswa. Tanpa adanya pembiasaan dan pemberian teladan yang baik, pembinaan tersebut akan sulit mencapai tujuan yang diharapkan, dan sudah menjadi tugas guru terutama guru agama untuk memberikan keteladanan atau contoh yang baik dan membiasakannya bersikap baik pula.
Pendidikan karakter harus dilaksanakan secara integral dan holistik. Pendidikan karakter harus didukung oleh semua komponen masyarakat dan dilakukan di semua level dan ruang kehidupan. Hal ini sejalan dengan pernyataan Ki Hajar Dewantara yang menyatakan bahwa "Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intellect) dan tubuh anak".
Dengan demikian, pendidikan karakter merupakan komponen penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap keberhasilan pembinaan kegiatan keagamaan. Karena dengan adanya pendidikan karakter dalam pembinaan kegiatan keagamaan siswa selain untuk memaksimalkan dan memudahkan proses pembinaan kegiatan keagamaan siswa, juga bertujuan untuk meningkatkan mutu guru agama Islam khususnya peningkatan cara mengajar pendidikan Islam. Untuk itulah, pendidikan karakter dalam Islam harus dapat diwujudkan melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang nantinya dapat mewujudkan peserta didik yang berakhlakul karimah.
Dalam pembinaan kegiatan keagamaan di Madrasah Ibtidaiah, tentu masih membutuhkan bimbingan guru, dimana guru agama membimbing, menuntun, memberikan contoh, bahkan mengantarkan anak didiknya ke arah pada kedewasaan yang muslim.
Di MI X, sejalan dengan adanya program kegiatan keagamaan, para siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan keagamaan. Akan tetapi, pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan terhadap siswa belum tertanam atau tumbuh dalam diri siswa. Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang lebih intensif dari guru tentang pendidikan karakter siswa melalui kegiatan-kegiatan keagamaan yang ada.
Kegiatan keagamaan yang ada di MI X, antara lain :
1) Membaca surat-surat pendek sebelum belajar
2) Sholat duha pada jam istirahat
3) Sholat dhuhur berjamaah
4) Melaksanakan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI)
5) Melaksanakan kegiatan manasik haji
6) Pesantren kilat
Berdasarkan Direktorat Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, pembentukan karakter adalah bagian integral dari orientasi pendidikan Islam. Tujuannya adalah membentuk kepribadian seseorang agar :
1) Memiliki karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya (karakter religius)
2) Memiliki karakter kemandirian dan tanggungjawab
3) Memiliki karakter kejujuran
4) Memiliki karakter hormat dan santun
5) Memiliki karakter dermawan, suka tolong-menolong dan kerjasama
6) Memiliki karakter percaya diri dan pekerja keras
7) Memiliki karakter kepemimpinan dan keadilan
8) Memiliki karakter baik dan rendah hati
9) Memiliki karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan
Pada saat pelaksanaan kegiatan keagamaan di MI X, para siswa sangat antusias mengikutinya. Semua kegiatan dilaksanakan oleh seluruh siswa MI X dari kelas I-VI. Membaca surat-surat pendek sebelum belajar dilaksanakan setiap hari pada hari efektif yang diharapkan agar siswa memilki karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya serta karakter kemandirian dan tanggungjawab. Sholat duha pada jam istirahat diharapkan siswa memiliki karakter kemandirian dan tanggungjawab. Sholat dhuhur berjamaah diharapkan siswa memiliki karakter cinta Tuhan dan segenap ciptaan-Nya serta karakter dermawan, suka tolong-menolong dan kerjasama. Melaksanakan PHBI diharapkan memiliki karakter kepemimpinan dan keadilan serta karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan. Melaksanakan manasik haji diharapkan memiliki karakter percaya diri dan pekerja keras, karakter baik dan rendah hati serta karakter toleransi, kedamaian dan kesatuan. Pesantren kilat diharapkan memiliki karakter kejujuran serta kemandirian dan tanggungjawab.
Kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di MI X tersebut di atas, menjadi sebuah pertanyaan "Apakah kegiatan tersebut dapat membentuk karakter siswa seperti yang tertuang dalam tujuan pembentukan karakter di atas ?"
Paparan di atas, menjadikan penulis merasa tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi untuk diangkat menjadi karya tulis skripsi dengan judul : "PENDIDIKAN KARAKTER SISWA MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MI X" dengan tujuan memberi pemahaman kepada peserta didik dan lingkungan sekolah bahkan masyarakat setempat dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan mampu menjadi tolak ukur serta tambahan wawasan bagi pengembangan pendidikan Islam ke depan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahannya dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana implementasi pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan di MI X ?
2. Kendala apa yang dihadapi dan solusinya dalam menanamkan pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan di MI X ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mendeskripsikan implementasi pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan di MI X.
2. Untuk mendeskripsikan kendala dan solusinya dalam menanamkan pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan di MI X.
D. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian tersebut di atas, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi acuan untuk menanamkan pendidikan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan. Sehingga pada pelaksanaannya tidak bersifat teoritis saja melainkan bagaimana penerapannya di lapangan dan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Bagi Lembaga
Sebagai barometer tingkat keberhasilan seorang guru, menjadi petunjuk dan pedoman bagi sekolah yang bersangkutan dalam pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan di MI X. Sekaligus dapat digunakan sebagai referensi untuk mengevaluasi pembinaan yang selanjutnya dapat digunakan untuk membangun dan meningkatkan pendidikan karakter melalui kegiatan keagamaan yang lebih efektif.
3. Bagi Peneliti
Untuk memperkaya khasanah pemikiran dan memperluas wawasan dalam bidang pendidikan, khususnya dalam Pendidikan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Keagamaan dan sekaligus sebagai langkah untuk meraih gelar S1.
Post a Comment