Tujuan
Penerapan Disiplin di Sekolah
Berkenaan dengan tujuan disiplin sekolah, Maman Rachman (Tulus,
2004: 35-36) mengemukakan tujuan disiplin sekolah sebagai berikut.
- Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
- Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
- Untuk mengatur keseimbangan keinginan individu satu dengan individu lainnya.
- Menjauhi siswa melakukan hal-hal yang dilarang oleh sekolah.
- Mendorong siswa melakukan hal-hal yang baik dan benar.
- Siswa belajar hidup dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik, positif dan bermanfaat baginya serta lingkungannya, kebiasaan baik menyebabkan ketenangan jiwanya dan lingkungannya.
Selanjutnya Brown dan Brown (www.azamsite.com) mengemukakan
pentingnya disiplin dalam proses pendidikan dan pembelajaran untuk mengajarkan
hal-hal sebagai berikut.
- Rasa hormat terhadap otoritas/kewenangan.
Disiplin
akan menyadarkan setiap siswa tentang kedudukannya, baik di kelas maupun di
luar kelas, misalnya kedudukannya sebagai siswa yang harus hormat terhadap guru
dan kepala sekolah atau personil sekolah lainnya.
- Upaya untuk menanamkan kerja sama.
Disiplin
dalam proses belajar mengajar dapat dijadikan sebagai upaya menanamkan
kerjasama, baik antara siswa, siswa dengan guru, maupun siswa dengan
lingkungannya.
- Kebutuhan untuk berorganisasi.
Disiplin
dapat dijadikan sebagai upaya menanamkan dalam diri setiap siswa mengenai
kebutuhan berorganisasi.
- Rasa hormat terhadap orang lain.
Dengan
ada dan dijunjung tingginya disiplin dalam proses belajar mengajar, setiap
siswa akan mengetahui dan memahami tentang hak dan kewajibannya, serta akan
menghormati dan menghargai hak dan kewajiban orang lain.
- Kebutuhan untuk melakukan hal yang tidak menyenangkan.
Melalui disiplin, siswa dipersiapkan untuk mampu menghadapi
hal-hal yang kurang atau tidak menyenangkan dalam kehidupan pada umumnya dan
dalam proses belajar mengajar pada khususnya. Kedisiplinan siswa dalam belajar
sangatlah penting, oleh karena itu adanya sikap disiplin yang tertanam pada
siswa mempunyai tujuan agar dapat menjaga hal-hal yang menghambat atau
mengganggu kelancaran proses belajar-mengaja, juga dapat membuat anak didik
terlatih dan mempunyai kebiasaan yang baik serta bisa mengontrol setiap
tindakannya sehingga akan membentuk pribadi yang mempunyai ciri-ciri yang
berbeda.
Setiap tindakan yang dilakukan siswa akan dampak pada perkembangan
mereka sehingga mereka akan menyadari bahwa hakikat segala apa yang diperbuat
akan kembali pada diri mereka sendiri. Jika melihat dari ayat-ayat tersebut di
atas, disiplin yang dikaitkan dengan tujuan maka dapat ditarik benang merah
bahwa tujuan disiplin adalah menanamkan dan menumbuhkan rasa percaya diri
terhadap kemampuan yang dimiliki, sebab percaya diri di setiap perbuatan baik
atau buruk yang dilakukannya akan di tanggung sendiri konsekuensinya. Selain
tujuan-tujuan di atas masih ada beberapa tujuan disiplin antara lain, sebagai
berikut:
1.
Dalam bukunya Subari, disiplin mempunyai tujuan untuk penurutan
terhadap suatu peraturan dengan kesadaran sendiri untuk terciptanya peraturan
itu.
2.
Dalam bukunya Emile Durkeim, disiplin mempunyai tujuan ganda
yaitu: mengembangkan suatu peraturan tertentu dalam tindak tanduk manusia dan
memberinya suatu sasaran tertentu dan sekaligus membatasi cakrawalanya.
3.
Menurut Kartini Kartono, “menanamkan disiplin pada anak untuk
menolong anak memperoleh keseimbangan antara kebutuhannya untuk berdikari dan
penghargaan terhadap hak-hak orang lain.
4.
Sahertian menyatakan bahwa tujuan disiplin adalah
- Menolong anak menjadi matang pribadinya dan berubah dari sifat ketergantungan ke arah tidak ketergantungan
- Mencegah timbulnya persoalan-persoalan disiplin dan menciptakan situasi dan kondisi dalam belajar mengajar supaya mengikuti segala peraturan yang ada dengan penuh perhatian.
5.
Muhtar Yahya berpendapat, tujuan disiplin adalah bahwa
perkembangan dari pengembangan diri sendiri dan pengarahan diri sendiri tanpa
pengaruh atau kendali dari luar.
Post a Comment