Aspek
psikologis yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
indeksprestasi.blogspot.com
- Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kualitas dan kuantitas perolehan pembelajaran siswa. Diantaranya
adalah tingkat intelegensi siswa, sikap siswa, bakat siswa, minat siswa dan
motivasi siswa.
1.
Intelegensi Siswa
Tingkat
kecerdasan merupakan wadah bagi kemungkinan tercapainya hasil belajar yang
diharapkan. Jika tingkat kecerdasan rendah, maka hasil belajar yang dicapai
akan rendah pula. Clark mengemukakan bahwa “hasil belajar siswa di sekolah 70%
dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30% dipengaruhi oleh lingkungan”
(Djamarah, 2000:12). Sehingga tidak diragukan lagi bahwa tingkat kecerdasan
siswa sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa.
2.
Sikap Siswa
Sikap
merupakan gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk
mereaksi dengan cara relatif tetap terhadap objek, baik secara positif maupun
negatif. Sikap siswa yang positif terutama kepada guru dan mata pelajaran yang
diterima merupakan tanda yang baik bagi proses belajar siswa. Sebaliknya, sikap
negatif yang diiringi dengan kebencian terhadap guru dan mata pelajarannya menimbulkan
kesulitan belajar siswa tersebut, sehingga prestasi belajar yang di capai siswa
akan kurang memuaskan.
3.
Bakat Siswa
Sebagaimana
halnya intelegensi, bakat juga merupakan wadah untuk mencapai hasil belajar
tertentu. Secara umum bakat merupakan kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang. Bakat juga
diartikan sebagai kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa
banyak bergantung pada upaya pendidikan dan latihan. Peserta didik yang kurang
atau tidak berbakat untuk suatu kegiatan belajar tertentu akan mengalami
kesulitan dalam belajar.
4.
Minat Siswa
Minat
berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar
siswa. Siswa yang menaruh minat besar terhadap bidang studi tertentu akan memusatkan
perhatiannya lebih banyak dari pada siswa lain, sehingga memungkinkan siswa
tersebut untuk belajar lebih giat dan pada akhirnya mencapai prestasi yang
diinginkan.
5.
Motivasi Siswa
Tanpa motivasi yang besar, peserta didik akan banyak mengalami
kesulitan dalam belajar, karena motivasi merupakan faktor pendorong kegiatan
belajar. Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu motivasi intrinsik
dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal
dari dalam diri siswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan
belajar. Adapun motivasi ekstrinsik adalah hal keadaan yang datang dari luar
individu siswa yang mendorongnya untuk melakukan kegiatan belajar. Motivasi
yang dipandang lebih esensial adalah motivasi intrinsik karena lebih murni dan
langgeng serta tidak bergantung pada dorongan atau pengaruh orang lain.
Post a Comment