Cari Kategori

Showing posts with label skripsi PGSD. Show all posts
Showing posts with label skripsi PGSD. Show all posts

PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MI

SKRIPSI PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MI



BAB I
PENDAHULUAN 

A. Konteks Penelitian
Sebagian besar masyarakat sudah tidak percaya lagi dengan kemampuan pendidikan untuk merubah nasib mereka, terutama masa depan putra-putrinya. Hal ini dapat dilihat dengan cara para orang tua zaman sekarang mengajak putra-putri mereka ikut bekerja mencari uang. Ditambah lagi pernyataan putra-putri mereka sendiri yang lebih suka mencari uang dibandingkan dengan duduk di dalam kelas untuk mencari ilmu. Perlu digaris bawah bahwa pernyataan di atas hanya sebagian dari masyarakat, karena ada sebagian lainnya yang mengatakan sebaliknya.
Sebagian yang lain mengatakan bahwa pendidikan sangat penting, pendidikan dapat membawa kehidupan mereka lebih baik, pendidikan dapat membuat masa depan putra-putrinya lebih cerah dan lebih baik dari keadaan orang tua mereka. Sebagian yang lain ini berusaha sekuat tenaga untuk bisa menyekolahkan putra-putrinya, dan ditambah juga dengan keinginan dari putra-putrinya sendiri untuk selalu dapat mengenyam pendidikan hingga pada tingkat pendidikan yang paling tinggi.
Masyarakat yang sangat peduli dengan pendidikan terkadang bisa sangat selektif terhadap lembaga pendidikan. Orang tua yang menginginkan pendidikan yang terbaik untuk putra-putrinya selalu memilih sekolah yang memberikan fasilitas terbaik untuk menunjang pendidikan anaknya agar sesuai dengan harapan orang tua mereka. Setelah mendapatkan sekolah yang sesuai dengan harapan orang tua, maka kepercayaan orang tua sepenuhnya diserahkan pada pihak sekolah untuk bisa membuat masa depan putra-putri mereka menjadi sangat cerah.
Kepercayaan sangat penting di dalam kehidupan, terutama dalam dunia pendidikan. Karena kepercayaan masyarakat merupakan kekuatan sekolah, jika suatu masyarakat sudah tidak percaya maka suatu sekolah bisa saja tidak mendapat seorang siswa pun dan berakhir ditutup oleh pemerintah. Untuk menjaga kepercayaan ini maka sekolah harus berusaha semaksimal mungkin untuk dapat dipercaya oleh masyarakat. Sehingga kejadian seperti pada alinea pertama di atas tidak akan terjadi. Masyarakat tidak akan pernah puny a fikiran untuk tidak percaya dengan kekuatan pendidikan dalam merubah nasib mereka dan putra-putri mereka.
Ketidakpercayaan masyarakat terhadap pendidikan bukan karena tidak ada alasan. Ketidakpercayaan mereka memiliki alasan yang terkadang sangat mencengangkan, yakni karena kualitas pelayan pendidikan di lembaga pendidikan di sekitar sangat rendah. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa pendidikan merupakan suatu masalah yang sangat penting bagi setiap bangsa yang sedang membangun.
Usaha untuk melakukan perbaikan dibidang pendidikan merupakan suatu keharusan untuk selalu dilaksanakan agar suatu bangsa dapat maju dan berkembang seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Beberapa upaya dilaksanakan antara lain penyempurnaan kurikulum, peningkatan kompetensi guru, perbaikan sarana-prasarana pendidikan, dan lain-lain. Hal ini tidak lain dilaksanakan untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa dan terciptanya manusia Indonesia seutuhnya.
Berdasarkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam UU No. 20 Tahun 2003 Sisdiknas, pasal 3. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mencapai tujuan di atas, suatu lembaga pendidikan formal memiliki indikator keberhasilan pendidikan yaitu keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar, artinya antara kegiatan guru dengan kegiatan siswa terdapat keterpaduan. Bagaimana siswa belajar dipengaruhi oleh bagaimana guru mengajar. Dan Salah satu usaha untuk mengoptimalkan pembelajaran adalah dengan memperbaiki pengajaran yang dilakukan oleh guru, karena pengajaran adalah suatu system terpenting pendidikan, maka perbaikannya pun harus mencakup keseluruhan komponen dalam sistem pengajaran tersebut.
Komponen-komponen pendidikan yang terpenting adalah tujuan, materi, evaluasi dan pendidik. Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pengajaran yang dilakukan oleh guru, maka guru harus memiliki dan menguasai perencanaan pengajaran, melaksanakan kegiatan pengajaran yang telah direncanakan dan melakukan evaluasi terhadap hasil dari proses pengajaran.
Kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran merupakan faktor penting dalam mencapai tujuan dari pengajaran. Karena hal ini merupakan sesuatu yang erat kaitannya dengan tugas dan tanggung jawab guru sebagai pengajar yang mendidik. Guru sebagai pendidik mengandung arti yang sangat luas, memiliki peran yang sangat banyak dalam tumbuh kembang siswa-siswinya.
Saat ini upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan yakni dengan memberlakukan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Yang dalam pemberlakuannya unsur paling penting adalah faktor guru. Selain dalam mengaplikasikannya dibutuhkan kemampuan guru yang sangat profesional, suatu kurikulum memang memerlukan kualitas guru yang baik, agar sistem dalam kurikulum dapat berjalan dengan maksimal. Oleh karena itu, guru diharapkan memiliki kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas dan fungsinya secara efektif dan efisien.
Kompetensi merupakan salah satu syarat terpenting guru yang harus dipenuhi. Bila kompetensi ini tidak ada pada diri seorang guru, maka ia tidak akan berkompeten dalam melakukan tugasnya dan hasilnya pun tidak berbuah manis. Sehingga jalan satu-satunya adalah membangun kompetensi yang kokoh bagi guru yang belum memiliki kompetensi. Dalam pembangunan kompetensi guru tidak berjalan sendiri, karena guru adalah salah satu anggota sebuah organisasi kependidikan maka pemimpin dari organisasi tersebut harus ikut campur. Keikutsertaan pemimpin organisasi terhadap pengembangan kemampuan anggotanya bukan sesuatu yang melanggar etika, namun sebuah keharusan, seorang pemimpin bertanggungjawab atas anggota-anggotanya.
Pemimpin organisasi pendidikan adalah kepala sekolah/madrasah. Kepala madrasah adalah seorang pendidik, managerial, administrator, pemimpin, inovator, motivator dan supervisor yang diharapkan dapat mengelola lembaga pendidikan serta mampu membawa lembaganya ke arah tercapainya tujuan yang telah ditetapkan, ke arah perkembangan yang lebih baik dan dapat menjanjikan masa depan yang gemilang.
Salah satu peran kepala madrasah yakni melakukan suatu usaha untuk membantu para guru dalam meningkatkan pertumbuhan pribadi dan jabatannya dan juga para staf madrasah lainnya agar anak didik dapat belajar secara lebih baik dalam situasi proses mengajar secara lebih efektif dan efisien. Sehingga pengembangan kompetensi pada diri seorang harus didukung oleh adanya peran kepala madrasah yang efektif dan efisien. Dan jika seorang guru yang mengalami kesulitan untuk mengembangkan kompetensi dirinya ada yang membantu dirinya untuk mengembangkannya.
Dengan kata lain peranan kepala madrasah sangat penting dalam peningkatan kompetensi yang dimiliki seorang guru terutama dalam lingkup kompetensi pedagogik. Selain karena memiliki banyak peran kepala sekolah juga memegang tanggung jawab terhadap anggota-anggotanya seperti halnya ketua sebuah organisasi.
Pada Madrasah X kepala Madrasah sedang berusaha membantu meningkatkan kompetensi guru dengan mendaftarkan para guru-gurunya untuk mengikuti sertifikasi dan juga meminta guru yang belum memiliki title S-1 untuk segera mengambilnya dan menyelesaikannya, agar kompetensi-kompetensi guru tercapai seutuhnya oleh seluruh guru di MI X. Dari uraian di atas ini menunjukkan bahwa kepala madrasah di MI X, menjalankan peranannya sebagai kepala madrasah dan para staf gurunya juga memberikan respon yang diharapkan.
Sehubungan dengan beberapa pernyataan di atas penulis ingin mengangkat sebuah penelitian yang berkaitan dengan yang sudah diuraikan di atas, yakni mengenai kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogic guru yang akan peneliti urai lebih mendalam dan terperinci. Peneliti mengambil judul "PERAN KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU DI MI X".

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan dari uraian di atas maka penulis merumuskan fokus penelitian sebagai berikut : 
Bagaimana peran kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di MI X ?

C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah : 
Mengetahui peran kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di MI X khususnya upaya, peran dan faktor pendukung dan penghambat kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru.

D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan, informasi, dan sekaligus menambah daftar perbendaharaan referensi bacaan ilmiah tentang peranan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru sekaligus faktor yang mendukung dan menghambat peranan kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru.
2. Praktis
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi : 
a. Kepala Madrasah
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi kepala madrasah yang ingin meningkatkan kompetensi pedagogik guru di sekolahnya.
b. Guru
Hasil Penelitian ini dapat menjadi masukan bagi guru untuk lebih memperhatikan kompetensi pedagogik yang dimiliki, dan bisa menjadi bahan untuk mengevaluasi diri sendiri sebelum dievaluasi oleh kepala madrasah.
c. Madrasah
Hasil penelitian ini dapat meningkatkan kompetensi pedagogik guru di madrasah khususnya untuk kepala madrasah dalam meningkatkan kompetensi pedagogik guru di sekolahnya.
d. Peneliti Lain
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi dalam penelitian sejenis dengan substansi yang sama pada latar yang sama untuk lebih memperkuat temuan dalam penelitian ini.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:02:00

PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN

SKRIPSI PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI MI



BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Agar dapat berperan dalam persaingan global, maka sebagai suatu bangsa kita perlu mengembangkan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusianya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kenyataan yang harus dilakukan secara terus-menerus, terencana, terarah, intensif, efektif, dan efisien dalam proses pembangunan, kalau tidak ingin kalah bersaing dengan bangsa lain dalam menjalani era globalisasi ini.
Lembaga pendidikan Islam merupakan bagian integral dari masyarakat. Madrasah termasuk lembaga pendidikan Islam yang mempunyai ciri khas Islam. Lembaga ini memegang peranan penting dalam proses pembentukan kepribadian anak didik, karena melalui pendidikan madrasah para orang tua berharap agar anak-anaknya memiliki dua kemampuan sekaligus, tidak hanya kemampuan umum, tetapi juga memiliki kepribadian dam komitmen yang tinggi terhadap agamanya. Oleh sebab itu jika kita memahami benar harapan orang tua ini maka sebenarnya madrasah memiliki prospek yang cerah.
Madrasah jika dilihat dari kesejahteraannya, madrasah memiliki akar budaya yang kuat di tengah-tengah masyarakat, sebab itu madrasah sudah menjadi milik masyarakat. Jika di lihat dari potensi yang ada, madrasah memiliki kekuatan yang cukup besar, tetapi para pemimpin lembaga belum bisa memanfaatkan sumber-sumber kekuatan tersebut secara maksimal, sementara itu di sisi lain madrasah mempunyai persoalan internal kelembagaan.
Menurut Malik Fajar "Dari sekian puluh ribu madrasah yang tersebar di seluruh pelosok tanah air sebagian besar masih bergumul dengan persoalan berat yang sangat menentukan hidup dan matinya madrasah, sehingga nilai tawar semakin rendah dan semakin termarjinalkan."
Menurut Azyumardi Azra, Madrasah menghadapi persoalan Berat yaitu : madrasah mendapat beban yang cukup berat karena disamping memberikan kurikulum sekolah umum yang setingkat penuh, ia juga harus memberikan materi-materi esensial keislaman. Selain itu, madrasah masih ditambah rendahnya kualitas sumber-sumber daya pembelajaran. Disamping sumber daya guru yang umumnya masih belum sesuai dengan kualifikasi guru mata pelajaran (khususnya pelajaran-pelajaran umum), minimnya fasilitas pembelajaran dan persoalan tersebut belum tuntas untuk dicarikan jalan pemecahannya, madrasah juga menghadapi persoalan lain sebagaimana lembaga pendidikan yang lainnya yaitu : dihadapkan pada persoalan melakukan respon terhadap tuntutan yang berkembang di masyarakat.
Madrasah dalam mengatasi masalah tersebut tidak terlepas dari peranan kepala sekolah sebagai pimpinan dalam lembaga. Kepemimpinan sangat menopang keberhasilan suatu lembaga pendidikan formal dalam mengembangkan lembaga agar tidak dimarginalkan.
Peran kepala sekolah sangat menopang keberhasilan suatu lembaga pendidikan formal, namun di pihak lain untuk mencari pemimpin ini bukan hanya menjadi masalah bagi dunia usaha, akan tetapi juga merupakan masalah dunia pendidikan. Lembaga pendidikan Islam, kepemimpinan diperankan oleh seorang kepala sekolah yang sekaligus bertindak sebagai seorang pendidik yang bertanggungjawab terhadap kemajuan sekolah. 
Menurut M. Ngalim Purwanto, Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan yang sangat penting karena lebih dekat dan langsung berhubungan dengan pelaksanaan program pendidikan tiap-tiap sekolah dan tercapai tidaknya tujuan pendidikan itu, sangatlah tergantung kepada kebijakan dan kecakapan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan.
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pembelajaran sangat ditentukan oleh penyelenggaraan pendidikan yang dijalankan oleh lembaga yang bersangkutan, oleh karena itu diperlukan kepemimpinan kepala sekolah yang berkualitas dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam.
Menurut Kartini Kartono, Kualitas kepemimpinan menentukan keberhasilan suatu lembaga, sebab kepemimpinan yang sukses itu mampu mengelola lembaga yang dipimpinnya, mampu mengantisipasi perubahan, mampu mengoreksi kekurangan dan kelemahan serta sanggup membawa lembaga pada tujuan yang ditetapkan.
Kepemimpinan dibutuhkan untuk mengefisienkan setiap langkah atau kegiatan yang berarti di madrasah. Hanya kepemimpinan yang berkualitas dan yang bersedia mengakui bakat, kapasitas dan mampu bekerja sama dengan bawahannya dalam mengembangkan lembaga yang dipimpinnya. Oleh karena itu pemimpin merupakan faktor penting yang dapat menentukan maju mundurnya suatu lembaga.
Menjalankan tugas sebagai pemimpin formal maka seorang kepala sekolah di hadapkan pada persoalan-persoalan teknis manajerial sekolah serta dituntut untuk menjadi administrator yang handal untuk mengupayakan adanya kemajuan-kemajuan bagi sekolah yang dikelolanya. Kepala sekolah merupakan pemimpin sekolah yang bertanggungjawab terhadap seluruh kegiatan-kegiatan sekolah. Ia mempunyai wewenang dan bertanggung jawab penuh dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan pendidikan dalam sekolah yang dipimpinnya.
Kepala sekolah tidak hanya bertanggung jawab atas kelancaran jalannya kegiatan sekolah, akan tetapi keadaan lingkungan sekolah dan situasi serta hubungan dengan masyarakat sekitarnya merupakan tanggung jawabnya pula. Inisiatif dan kreatifitas yang mengarah pada perkembangan dan kemajuan sekolah adalah merupakan tanggung jawab kepala sekolah terhadap lembaga pendidikan yang dipimpinnya.
Demikian halnya Madrasah Ibtidaiah X tidak terlepas dari peran kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah tersebut. Pola-pola kepemimpinan yang digunakan oleh kepala sekolah dalam mengelola sekolah ini terbukti memberikan kontribusi atau sumbangan yang positif bagi perkembangan dan kemajuan di kemudian hari.
Madrasah Ibtidaiah X merupakan sekolah yang telah berdiri selama 40 tahun, selama itu telah terjadi 6 kali pergantian kepala sekolah. Letak sekolah yang berada di lintasan desa dengan kapasitas siswa berasal dari golongan menengah ke bawah yang sangat membutuhkan perhatian khusus agar pembelajarannya dapat berjalan baik.
Kualifikasi peran kepala sekolah dapat dirumuskan secara lebih jelas setelah dilakukan penelitian yang lebih mendalam terhadap aktivitas kepala sekolah sebagai pemimpin sebagai pemimpin formal yang bertanggungjawab atas kelangsungan hidup sekolah khususnya yang berkaitan dengan upaya pengembangan dan kemajuan sekolah tersebut.
Mengingat begitu pentingnya peran kepala sekolah dalam meningkatkan pembelajaran, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul : PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN MANAJEMEN PEMBELAJARAN DI MI X.

B. Fokus Penelitian
Berdasarkan pada latar belakang diatas maka permasalahan yang akan dibahas adalah sebagai berikut : 
1. Bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di MI X ?
2. Apa faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di MI X ?
3. Apa usaha kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di MI X ?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui peran kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di MI X ?
2. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat dan pendukung dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di MI X ?
3. Untuk mengetahui usaha kepala sekolah dalam meningkatkan manajemen pembelajaran di MI X ?

D. Manfaat Penelitian
Dari tujuan penelitian tersebut di atas, diharapkan penelitian ini mampu memberikan manfaat bagi beberapa pihak, diantaranya adalah sebagai berikut : 
1. Bagi sekolah hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan manajemen pembelajaran.
2. Bagi universitas dapat dijadikan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam hal pendidikan.
3. Bagi peneliti hasil penelitian ini dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan yang diperoleh di jenjang perkuliahan.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 14:01:00