Sumber links artikel : http://pendis.kemenag.go.id
Home » All posts
DOWNLOAD BUKU PAI & BAHASA ARAB KURIKULUM 2013 MTS KELAS 7 (TUJUH)
Sumber links artikel : http://pendis.kemenag.go.id
MANAJEMEN KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI BERTARAF INTERNASIONAL
Pendidikan merupakan aspek kehidupan yang penting dalam kehidupan manusia. Pendidikan sangat mempengaruhi jalan hidup seseorang dalam dunia pendidikan, baik formal maupun nonformal terdapat beberapa komponen yang mendukung lancar atau tidaknya pendidikan itu berlangsung. Di antaranya : pendidik, anak didik, tempat belajar, kurikulum, sarana prasarana (fasilitas yang mendukung selama kegiatan belajar mengajar berlangsung), dan lain sebagainya. Kurikulum merupakan alat pendidikan yang sangat vital dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Kurikulum mempunyai makna yang cukup luas, mencakup semua pengalaman yang dilakukan siswa, dirancang, diarahkan, diberikan bimbingan dan dipertanggung jawabkan oleh sekolah. Oleh karena kurikulum adalah alat yang sangat penting dalam pendidikan, maka alat ini memerlukan peninjauan, perombakan atau perubahan guna mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan zaman. Maka dari itu kurikulum juga harus selalu berkembang.
Pengetahuan kurikulum menurut Audrey Nicholls dan S. Howard Nicholls adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah perubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan itu telah terjadi pada diri siswa. Dari pengertian diatas, dapat dilihat bahwa pada dasarnya pengembangan kurikulum adalah proses siklus pembelajaran yang tidak pernah berakhir. Proses kurikulum tersebut terdiri dari empat unsur yakni :
1. Tujuan : mempelajari dan menggambarkan semua sumber pengetahuan dan pertimbangan tentang tujuan-tujuan pengajaran, baik yang berkaitan dengan mata pelajaran (subject course) maupun kurikulum secara menyeluruh.
2. Metode dan Material : mengembangkan dan mencoba menggunakan metode-metode dan material sekolah untuk mencapai tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-tujuan baru.
3. Penilaian (assessment) : menilai keberhasilan pekerjaan yang telah dikembangkan itu dalam hubungan dengan tujuan, dan bila mengembangkan tujuan-tujuan baru.
4. Balikan (feedback) : umpan balik dari semua pengalaman yang telah diperoleh yang pada gilirannya menjadi titik tolak bagi studi selanjutnya.
Masing-masing negara mempunyai standart kurikulum yang berbeda antara satu negara dengan negara lainnya. Di Denmark misalnya, kurikulum pendidikan di Denmark adalah lebih meningkatkan pada pentingnya faktor-faktor afektif. Ini tidak berarti bahwa orang Denmark mengabaikan unsur kognitif, tetapi mereka memandang unsur afektif sama perlunya untuk dipelajari sebagai unsur yang mendahului unsur kognitif. Penekanan yang sangat pada segi afektif ini tampak jelas dan terjadi dalam seluruh proses sekolah sejak dari taman kanak-kanak hingga pasca usia 16 tahun. sedangkan kurikulum di sekolah Amerika dirancang untuk mengangkat kepentingan murid serta masyarakat dan bekerja atas dasar prinsip kebergamaan dari pada keeksklusifan. Kurikulum sekolah di Amerika lebih condong pada perhatian orang tua yang mencoba menyetarakan intelektual. Hal ini dikemukakan oleh Goodlad, bahasa kurikulum di Amerika berbeda sekali dengan di Inggris, yang perhatian orang tuanya terfokus pada usaha mempertahankan standard dan penyediaan kurikulum akademis serta struktur ujian yang akan meningkatkan akses anak-anak mereka ke Universitas.
Kurikulum yang sedang diterapkan di sekolah-sekolah Indonesai saat ini adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pengembangan KTSP memfokuskan pada kompetensi tertentu, berupa pengetahuan, keterampilan, sikap yang utuh dan terpadu, serta dapat di demonstrasikan peserta didik sebagai wujud hasil belajar. Prinsip pengembangan KTSP sesuai dengan Permendiknas, No.22 tahun 2006, antara lain :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, serta kebutuhan peserta didik dan lingkungan
2. Beragam dan terpadu
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
4. Relevan dengan kebutuhan
5. Belajar sepanjang hayat
6. Seimbang antara kepentingan global, Nasional, dan local
Pengembangan Kurikulum dalam KTSP dilakukan oleh para guru, kepala sekolah, komite beserta dewan pendidikan. Karena KTSP adalah ide tentang pengembangan kurikulum yang diposisikan pada tempat yang terdekat dengan pembelajaran, yaitu sekolah dan satuan pendidikan. Pada sistem KTSP, sekolah memiliki "full authority and responsibility" dalam menetapkan kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan. Dengan kata lain, sekolah dan satuan pendidikan diberikan otonomi untuk mengembangkan kurikulumnya sendiri sesuai dengan potensi, tunututan, dan kebutuhan masing-masing. Jadi, sekolah mempunyai wewenang dalam menerapkan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan/evaluasi) dalam proses pengembangan kurikulumnya.
Pengembangan kurikulum dapat terealisasikan dengan baik apabila berpijak pada prinsip-prinsip pendidikan Islam, antara lain :
1. Prinsip pembebasan manusia dari ancaman kesesatan yang membawa manusia kepada api neraka, sesuai dengan QS. At-Tahrim : 6.
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
2. Prinsip pembinaan umat manusia menjadi manusia-manusia, menjadi hamba hamba Allah yang memiliki keselarasan dan keseimbangan hidup bahagia di dunia dan di akhirat sebagai realisasi cita-cita orang yang beriman dan bertakwa yang senantiasa memanjatkan do'a sehari-hari sesuai dengan QS. Al-Qashash : 77.
Artinya : Dan carilah pada apa yang telah di anugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan kebahagiaanmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.
3. Prinsip amar ma'ruf dan nahi mungkar sarat pembebasan manusia dari belenggu kenistaan.
4. Prinsip pengembangan daya pikir, daya nalar, daya rasa sehingga dapat menciptakan anak didik yang kreatif dan dapat memfungsikan daya cipta rasa dan karsa.
5. Prinsip pembentukan pribadi manusia yang memancarkan sinar keimanan yang kaya raya dengan ilmu pengetahuan.
Sekolah Bertaraf Internasional (SBI) merupakan bentuk kebijakan pemerintah untuk meningkatkan mutu pendidikan di Indonesai yang dituangkan dalam Pasal 50 ayat 3 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN/2003), bahwa : pemerintah dan/pemerintah daerah menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang pendidikan untuk dikembangakan menjadi satuan pendidikan bertaraf Internasional. Hal ini dapat ditunjukkan oleh isi (content) yang mutakhir dan canggih sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi global, pendidikan teknologi dasar merupakan bagian penting dalam kurikulum SBI, yang pada umumnya maka pelajaran ditulis dalam bahasa Inggris, dan persaingan Internasional melalui berbagai perlombaan/olimpiade (matematika, sains, bahasa, dan sebagainya).
Berangkat dari uraian diatas, penulis berkeinginan mengangkat tema Sekolah Bertaraf Internasional sebagai judul skripsi, yaitu "Manajemen Kurikulum dalam Sekolah Bertaraf Internasional di SMP Negeri X"
B. Rumusan Masalah
Setelah mengamati latar belakang yang telah diuraikan di atas dapat diambil permasalahan yang menjelaskan isi dari pad penelitian ini, antara lain :
1. Bagaimana kurikulum SBI di SMP Negeri X ?
2. Bagaimana manajemen kurikulum SBI di SMP Negeri X ?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui kurikulum SMP Negeri X Bertaraf Internasional.
2. Mengetahui manajemen kurikulum SMP Negeri X Bertaraf Internasional.
D. Kegunaan Penelitian
1. Akademis
Untuk mengembangkan pengetahuan yang telah dimiliki dan juga untuk mengembangkan dedikasi ilmiah sehingga dapat menyumbangkan ide bagi dunia pendidikan yang berhubungan dengan manajemen kurikulum dalam sekolah bertaraf internasional.
2. Praktis
a. Bagi penulis
1) Dapat menerapkan secara langsung tentang teori-teori manajemen kurikulum yang didapat selama perkuliahan.
2) Sebagai salah satu syarat menyelesaikan studi.
b. Bagi sekolah
Sebagai sarana informasi dan pedoman mengenai manajemen kurikulum yang baik dalam sekolah bertaraf internasional.
E. Sistematika Pembahasan
Agar penelitian ini dapat dipahami secara kesluruhan dan berkesinambungan, maka penulis perlu menyusun sistematika pembahasan sebagai berikut :
Bab I Merupakan bab pendahuluan yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab II Merupakan bab yang membahas tentang kajian teoritik yang menjabarkan segaka sesuatu yang berkaitan dengan manajemen kurikulum, disamping itu terdapat pulu kajian teoritik tentang sekolah bertaraf internasional, yang meliputi pengertian manajemen kurikulum dalam sekolah bertaraf internasional.
Bab III Merupakan bab yang memaparkan hasil penelitian yang mencakup gambaran obyek penelitian, struktur kelembagaan, visi dan misi serta tujuan sekolah, keadaan siswa, guru dan karyawan dan penyajian data tentang manajemen kurikulum di sekolah bertaraf internasional serta analisisnya.
Bab IV Merupakan bab penutup yang berisi kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
Analisis Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Dividen Kas Pada Industri Barang Konsumsi Di Indonesia
Skripsi Analisis Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Dividen Kas Pada Industri Barang Konsumsi Di Indonesia
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Tujuan pembagian dividen untuk memaksimumkan pemegang saham atau harga saham dan menunjukan likuiditas perusahaan. Dari sisi investor dividen merupakan salah satu motivator untuk menanamkan dana dipasar modal. Investor lebih memilih dividen yang berupa kas dibandingkan dengan capital gain. Perilaku ini diakui oleh Gordon-Litner sebagai “The bird in the hand theory” bahwa satu burung di tangan lebih berharga daripada seribu burung di udara. Selain itu investor juga dapat mengevaluasi kinerja perusahaan dengan menilai besarnya dividen yang dibagikan.
Dari sisi emiten kebijakan dividen sangat penting bagi mereka, apakah sebagai keuntungan perusahaan akan lebih banyak digunakan untuk membayar dividen dibanding retain earning atau sebaliknya. Dalam penetapan kebijaksanaan mengenai pembagian dividen, faktor yang menjadi perhatian manajemen adalah besarnya laba yang dihasilkan perusahaan. Ada dua ukuran kinerja akuntansi perusahaan yaitu laba akuntansi dan total arus kas. Penelitian ini menggunakan laba akuntansi sebagai pengukur kinerja akuntansi perusahaan.
Menurut pengertian akuntansi konvensional dinyatakan bahwa laba akuntansi adalah perbedaan antara pendapatan yang dapat direalisir yang dihasilkan dari transaksi dalam suatu periode dengan biaya yang layak dibebankan kepadanya. Bila dilihat secara mendalam, laba akuntansi bukanlah definisi yang sesung¬guhnya dari laba melainkan hanya merupakan penjelasan mengenai cara untuk menghitung laba (Muqodim, XXXX:114).
Laba akuntansi adalah laba dari kaca mata perekayasa akuntansi atau ke¬satuan usaha karena keperluan untuk menyajikan informasi secara objektif dan terandalkan. Laba akuntansi yang digunakan dalam penelitian ini adalah laba yang didapat dari selisih hasil penjualan dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi perusahaan (laba bersih). Selain menggunakan nilai laba akuntansi dalam menentukan besarnya dividen yang akan dibagikan, seringkali perusahaan juga mempertimbangkan laba tunai yang pada dasarnya merupakan laba akuntansi setelah diperhitungkan dengan beban-beban non kas dalam hal ini; beban penyusutan dan amortisasi.
Depresiasi dan amortisasi merupakan biaya non kas, artinya biaya tersebut tidak lagi memerlukan pengeluaran kas sekarang ataupun di masa depan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, penyusutan adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diestimasi. Suatu aktiva dapat dipandang sebagai kuantitas jasa ekonomi potensial yang dikonsumsi selama menghasilkan pendapatan. Penyusutan aktiva dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Efendri (1993) dalam Murtanto dan Febby (XXXX) tesisnya meneliti tentang faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam kebijakan pembagian dividen kas. Penelitian dilakukan terhadap 84 perusahaan yang mengembalikan questionnaires, seluruhnya merupakan perusahaan go public sampai akhir tahun 1991. Hasilnya menyatakan bahwa faktor peningkatan dan penurunan laba termasuk faktor yang sangat penting dipertimbangkan manajemen dalam kebijakan pembagian dividen kas.
Elizabeth (XXXX) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas, dengan menggunakan koefisien korelasi Spearman Rank, ia menganalisa 25 perusahaan yang go publik di BEJ pada tahun 1992, 1993 dan 1994. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa ada konsistensi hubungan yang signifikan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas. Pada umumnya laba akuntansi lebih mempengaruhi besarnya dividen kas yang dibagikan dari laba tunai.
Murtanto dan Febby (XXXX) dalam penelitiannya yang menganalisis hubungan antara laba akuntansi dan laba tunai dengan dividen kas. Mereka menganalisis perusahaan industri barang konsumsi pada tahun 1999, XXXX dan XXXX. Berdasarkan penelitiannya itu disimpulkan bahwa adanya hubungan yang kuat antara laba akuntansi terhadap dividen kas.
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian Murtanto dan Febby (XXXX) dengan judul “Analisis Hubungan Antara Laba Akuntansi Dan Laba Tunai Dengan Dividen Kas Pada Industri Barang Konsumsi Di Indonesia”.
1.2 Paparan Masalah
Dari latar belakang masalah seperti telah diuraikan sebelumnya, penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Apakah terdapat hubungan antara laba akuntansi dengan dividen kas?
2. Apakah terdapat hubungan antara laba tunai dengan dividen kas?
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Laba Akuntansi, yaitu laba yang didapat dari penjualan bersih dikurangi harga pokok penjualan dan biaya-biaya operasi perusahaan. Laba akuntansi dalam penelitian ini menggunakan laba bersih (net earnings) sebagai variabel laba akuntansi. Alasan penggunaan laba bersih sebagai variabel laba akuntansi dikarenakan laba bersih adalah laba yang menunjukan bagian laba yang akan ditahan di dalam perusahaan dan yang akan dibagikan sebagai dividen.
2. Laba tunai, yaitu laba yang didapat dari laba akuntansi ditambah dengan beban penyusutan dan amortisasi.
3. Nilai dividen kas pada penelitian ini didapat dari laporan keuangan tahunan pada bagian laporan perubahan ekuitas tahun berikutnya. Apabila penulis meneliti laporan keuangan tahun XXXX, maka nilai dividen kas diperoleh dari laporan perubahan ekuitas yang disajikan pada laporan keuangan tahun XXXX. Hal ini dikarenakan bahwa penelitian ini menganalisis adakah hubungan besarnya laba akuntansi dan laba tunai mempengaruhi dividen kas yang dibagikan perusahaan.
1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan paparan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antara laba akuntansi, laba tunai dan dividen kas perusahaan yang telah go public di BEJ untuk periode tahun XXXX, XXXX, XXXX.
Sedangkan penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat pada :
1. Investor maupun calon investor, sebagai pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk membeli, menjual atau menahan saham bedasarkan harapan atas dividen kas yang dibagikan menggunakan informasi laba akuntansi dan laba tunai yang dilaporkan perusahaan.
2. Emiten maupun calon emiten, sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dividen agar memaksimumkan nilai perusahaan.
3. Akademisi, untuk menambah wawasan tentang perilaku pasar modal khususnya mengenai kebijakan dividen.
perkembangan teknologi kimia makalah
Judul :
makalah perkembangan teknologi kimia
Daftar Isi :
HALAMAN JUDUL, LEMBAR PERSETUJUAN, MOTTO, KATA PENGANTAR, DAFTAR ISI, BAB I PENDAHULUAN, A. Latar Belakang Masalah, B. Rumusan Masalah, C. Tujuan dan Manfaat, D. Metode Penulisan, E. Sistematika Penulisan, BAB II KAJIAN TEORI, A. Pengenalan Industri Kimia, B. Permulaan Ilmu Kimia Dan Teknologi Kimia, C. Permulaan Teknologi Kimia Modern, BAB III PENYAJIAN DATA DAN PEMECAHAN MASALAH, A. Penyajian Data, B. Pemecahan Masalah, BAB IV PENUTUP, A. Kesimpulan, B. Saran, DAFTAR PUSTAKA.
Sekilas Isi :
A. Pengenalan Industri Kimia
Arti kimia dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris berasal dari kata al-kimiya yang berasal dari Bahasa Arab. Ada para ahli kimia berpendapat bahwa al-kimiya berasal dari Bahasa Cina. Ilmu al-kimiya berasal dari peradaban Cina kemudian diwariskan kepada para generasi. Ilmu ini bermula dalam peradaban Islam sebagai ilmu yang mempunyai 2 arti yang berbeda yaitu kimia lahir dan kimia batin yang dipelopori oleh Zabir bin Hassan pada abad 19. Ilmuwan al-Razi telah menolak dimensi kimia batin dan hanya menumpukan kepada aspek kimia lahir saja. Disinilah mulanya kimia modern. Pendapat ini mungkin bertolak belakang dengan pendapat para ahli sejarah sains barat yang mengatakan bahwa kimia modern berakal dengan Robert Boyle pada abad 17. Beliau dikatakan menafsirkan unsur kimia secara jelas. Pada zaman dahulu sampai abad 19, kimia dan teknologi kimia tidak dibedakan. Untuk kegunaan kajian ini, teknologi kimia perlu diartikan sebab pada zaman modern terdapat perbedaan diantara kimia dan teknologi kimia. Teknologi kimia merupakan satu bidang teknologi yang sekarang amat penting dengan berbagai kegunaan dalam kehidupan manusia modern. Teknologi boleh diartikan sebagai bahan atau alat teknologi itu atau penukaran bahan asli atau bahan buatan kepada bahan atau alat yang berguna. Teknologi kimia merupakan bahan-bahan kimia yang dihasilkan untuk kegunaan manusia atau teknik atau proses pembuatan bahan-bahan kimia ini.
Dalam pembuatan makalah ini akan membahas tentang ringkasan sejarah perkembangan teknologi kimia dari zaman purba pra-sejarah, zaman Mesir, zaman Romawi dan zaman Islam. Makalah ini juga akan membicarakan secara kritis beberapa permasalahan teknologi kimia modern seperti pencemaran alam sekitar dan resiko kematian dan kecelakaan dan beberapa cara penyelesaiannya.
Sejarah awal mulanya teknologi kimia amat sulit ditentukan karena sejarah telah menunjukkan manusia zaman itu mempunyai sedikit pengetahuan atau ilmu tentang teknologi kimia yaitu penggunaan bahan kimia dan pemrosesan bahan kimia walaupun bahan kimia yang dihasilkan jauh lebih kecil daripada industri kimia modern. Kebanyakan bahan kimia yang dihasilkan pada zaman purba digunakan untuk kehidupan sehari-hari seperti untuk makanan, pakaian, dan perumahan dan kegunaan untuk masyarakat yang lebih canggih antara lain :
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
PENERAPAN MULTI METODE DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR (EKONOMI KLS VII)
Berbicara tentang metode pembelajaran, maka penerapan multi metode kombinasi dalam hal ini metode inquiry, card sort, dan jigsaw adalah suatu metode pembelajaran yang berguna untuk mengatasi kesulitan belajar sehingga dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa dalam pembelajaran terutama mata pelajaran Ekonomi.
Dalam pemilihan dan penggunaan metode harus mempertimbangkan aspek efektifitasnya dan relevansinya dengan materi yang disampaikan. Keterampilan menggunakan variasi merupakan salah satu keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh guru. Dalam proses pembelajaran, tidak jarang rutinitas yang dilakukan oleh guru seperti ceramah, tanya jawab, kemudian berdiskusi dengan kelompok membuat siswa jenuh dan bosan. Dalam kondisi seperti ini guru harus pandai menggunakan metode mengajar yaitu dengan mengubah gaya mengajar, dengan menggunakan metode inquiry, card sort, dan jigsaw. Sehingga siswa tidak merasa bosan dan dapat menciptakan suasana pembelajaran yang lebih menyenangkan.
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI MEDIA DONGENG
UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPA MELALUI MEDIA DONGENG (FISIKA KELAS VII)-L
PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
SKRIPSI PENGARUH METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA PUZZLE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA
Tugas utama guru adalah menciptakan suasana menyenangkan di dalam proses belajar mengajar agar terjadi interaksi belajar mengajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa, misalnya guru memilih suatu media dan metode pembelajaran yang lain dari biasanya. Metode mengajar yang guru gunakan dalam setiap kali pertemuan kelas bukanlah asal pakai, tetapi setelah melalui pemilihan yang sesuai dengan perumusan Tujuan Instruksional Khusus (Djamarah, 2010 : 75)