Cari Kategori

BATAS AKHIR SINKRONISASI APLIKASI DAPODIKMEN 2014 UNTUK DATA CALON PESERTA UN 2015

Berdasarkan informasi yang telah dipublikasi pada situs resmi Dapodikmen 2014 tentang Persiapan Peluncuran Aplikasi Dapodikmen Versi 8.1.0 di http://dapo.dikmen.kemdikbud.go.idyang ditujukan kepada seluruh Operator sekolah Dapodikmen dan Dinas Pendidikan Kabupaten/kota untuk melengkapi pengumuman sebelumnya, hal-hal penting telah disampaikan, sebagai berikut :

1.   Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah no. 6267/D/PR/2014 tanggal 01 Oktober 2014 perihal penjaringan data Dapodikmen, bahwa pengiriman data Dapodikmen (sinkronisasi) untuk calon peserta Ujian Nasional 2014/2015 akan berakhir (paling lambat) pada tanggal 31 Desember 2014.

2.   Terkait dengan persiapan data Ujian Nasional (poin no.1), salah satu data penting adalah NISN. Perlu diketahui bahwa prosedur pengajuan NISN ke PDSP dengan mengirimkan formulir (Form A.3) sudah tidak dilayani lagi/ditutup. Selanjutnya penerbitan NISN prosedurnya dilakukan lewat Dapodikmen dilanjutkan dengan Verval PD.

3.   Dalam rangka integrasi Dapodikmen dengan Verval PD, maka perlu dilakukan pemutakhiran versi database dari Dapodikmen. Pemutakhiran database Dapodikmen direncanakan dilakukan pada tanggal 24 sd 26 Oktober 2014 (3 hari). Sehubungan dengan hal ini, maka beberapa hal yang perlu dipahami oleh Bapak/Ibu Operator Dapodikmen:

a.   Gunakan aplikasi Dapodikmen versi 8.0.3 dan lakukan sinkronisasi ON LINE terakhir pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 23.59.
b.   Bagi sekolah yang menggunakan methode sinkronisasi OFF LINE, maka lakukan up load file terakhir pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 23.59.
c.   Selama berlangsungnya proses pemutakhiran database, yaitu tanggal 24 sd 26 Oktober 2014 (3 hari), maka sinkronisasi Dapodikmen akan DITUTUP. Dan selama masa jeda (downtime server) operator tidak perlu melakukan input data pada versi 8.0.3, input data akan dilanjutkan di versi baru.


4.   Setelah proses pemutakhiran database selesai, yaitu pada tanggal 27 Oktober 2014 akan dirilis aplikasi Dapodikmen versi 8.1.0 yang telah menggunakan database versi baru dan aplikasi versi 8.1.0 ini terintegrasi dengan penjaringan data calon peserta UN. Dengan dirilisnya aplikasi Dapodikmen versi 8.1.0, maka versi 8.0.3 dinyatakan tidak berlaku dan per tanggal 27 Oktober 2014 TIDAK DAPAT digunakan untuk sinkronisasi. Selanjutnya proses input data dan sinkronisasi menggunakan versi 8.1.0.

5.   Terkait dengan dirilisnya versi baru aplikasi Dapodikmen 8.1.0 dengan database versi baru, maka beberapa hal yang perlu disiapkan dan dipahami oleh Bapak/Ibu Operator Dapodikmen:

a.   Jika pada versi-versi sebelumnya proses update versi aplikasi Dapodikmen ke versi yang lebih baru dilakukan dengan download dan install UPDATER, misalnya update dari versi 8.0.1 ke versi 8.0.2 dengan install updater 8.0.2 dan dari versi 8.0.2 ke versi 8.0.3 dengan install updater 8.0.3. Untuk update dari versi 8.0.3 ke versi 8.1.0 prosedurnya berbeda, yaitu tidak dengan install updater (tidak diterbitkan updater 8.1.0), akan tetapi dengan melakukan install ulang.

b.   Dengan demikian yang harus dilakukan Bapak/Ibu Operator Dapodikmen adalah:

·       Pastikan di versi 8.0.3 sinkronisasi terakhir pada tanggal 23 Oktober 2014 pukul 23.59
·       Un instal aplikasi Dapodikmen versi 8.0.3
·       Instal aplikasi Dapodikmen versi 8.1.0 dengan download INSTALLER 8.1.0
·       Download prefill terbaru (jangan gunakan prefill dari versi 8.0.3)
·       Lakukan registrasi pada aplikasi Dapodikmen versi 8.1.0 dengan menggunakan user account yang sama dengan yang telah diregistrasi pada aplikasi Dapodikmen versi 8.0.3

6.   Surat resmi dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah terkait hal ini sedang dalam proses, dan akan didistribusikan sebagaimana mestinya.

Surat resmi terkait pemutakhiran Aplikasi Dapodikmen versi 8.1.0 dari Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah telah keluar. Surat akan didistribusikan sebagimana mestinya, untuk membantu agar informasinya lebih cepat maka kami juga memposting di forum ini. Mohon bantuan Bapak/Ibu untuk menyebarkannya. Terimakasih...

Salam satu data



Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:45:00

MODEL PEMBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING (DISCOVERY LEARNING)

Discovery Learning adalah proses belajar yang di dalamnya tidak disajikan suatu konsep dalam bentuk jadi (final), tetapi siswa dituntut untuk mengorganisasi sendiri cara belajarnya dalam menemukan konsep. Sebagaimana pendapat Bruner, bahwa: “Discovery Learning can be defined as the learning that takes place when the student is not presented with subject matter in the final form, but rather is required to organize it him self” (Lefancois dalam Emetembun, 1986:103). Dasar ide Bruner ialah pendapat dari Piaget yang menyatakan bahwa anak harus berperan aktif dalam belajar di kelas.

Bruner memakai metode yang disebutnya Discovery Learning, di mana murid mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir (Dalyono, 1996:41). Metode Discovery Learning adalah memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan (Budiningsih, 2005:43).


Discovery terjadi bila individu terlibat, terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discoverydilakukan melalui observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan dan inferi. Proses tersebut disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the mental process of assimilatig conceps and principles in the mind (Robert B. Sund dalam Malik, 2001:219).

Dalam Konsep Belajar, sesungguhnya metode Discovery Learning merupakan pembentukan kategori-kategori atau konsep-konsep, yang dapat memungkinkan terjadinya generalisasi. Sebagaimana teori Bruner tentang kategorisasi yang nampak dalam Discovery, bahwa Discovery adalah pembentukan kategori-kategori, atau lebih sering disebut sistem-sistem coding. Pembentukan kategori-kategori dan sistem-sistem codingdirumuskan demikian dalam arti relasi-relasi (similaritas & difference) yang terjadi diantara obyek-obyek dan kejadian-kejadian (events).

Bruner memandang bahwa suatu konsep atau kategorisasi memiliki lima unsur, dan siswa dikatakan memahami suatu konsep apabila mengetahui semua unsur dari konsep itu, meliputi:

1.   Nama;
2.   Contoh-contoh baik yang positif maupun yang negatif;
3.   Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak;
4.   Rentangan karakteristik;
5.   Kaidah (Budiningsih, 2005:43).

Bruner menjelaskan bahwa pembentukan konsep merupakan dua kegiatan mengkategori yang berbeda yang menuntut proses berpikir yang berbeda pula. Seluruh kegiatan mengkategori meliputi mengidentifikasi dan menempatkan contoh-contoh (obyek-obyek atau peristiwa-peristiwa) ke dalam kelas dengan menggunakan dasar kriteria tertentu.

Di dalam proses belajar, Bruner mementingkan partisipasi aktif dari tiap siswa, dan mengenal dengan baik adanya perbedaan kemampuan. Untuk menunjang proses belajar perlu lingkungan memfasilitasi rasa ingin tahu siswa pada tahap eksplorasi. Lingkungan ini dinamakan Discovery Learning Environment, yaitu lingkungan dimana siswa dapat melakukan eksplorasi, penemuan-penemuan baru yang belum dikenal atau pengertian yang mirip dengan yang sudah diketahui. Lingkungan seperti ini bertujuan agar siswa dalam proses belajar dapat berjalan dengan baik dan lebih kreatif.

Untuk memfasilitasi proses belajar yang baik dan kreatif harus berdasarkan pada manipulasi bahan pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan kognitif siswa. Manipulasi bahan pelajaran bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan siswa dalam berpikir (merepresentasikan apa yang dipahami) sesuai dengan tingkat perkembangannya.

Menurut Bruner perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap yang ditentukan oleh bagaimana cara lingkungan, yaitu: enactive, iconic, dan symbolic.

Tahap enaktive, seseorang melakukan aktivitas-aktivitas dalam upaya untuk memahami lingkungan sekitarnya, artinya, dalam memahami dunia sekitarnya anak menggunakan pengetahuan motorik, misalnya melalui gigitan, sentuhan, pegangan, dan sebagainya. Tahap iconic, seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar dan visualisasi verbal. Maksudnya, dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui bentuk perumpamaan (tampil) dan perbandingan (komparasi). Tahap symbolic, seseorang telah mampu memiliki ide-ide atau gagasan-gagasan abstrak yang sangat dipengaruhi oleh kemampuannya dalam berbahasa dan logika. Dalam memahami dunia sekitarnya anak belajar melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika, dan sebagainya.

Komunikasinya dilakukan dengan menggunakan banyak simbol. Semakin matang seseorang dalam proses berpikirnya, semakin dominan sistem simbolnya. Secara sederhana teori perkembangan dalam fase enactive, iconicdan symbolic adalah anak menjelaskan sesuatu melalui perbuatan (ia bergeser ke depan atau kebelakang di papan mainan untuk menyesuaikan beratnya dengan berat temannya bermain) ini fase enactive. Kemudian pada fase iconic ia menjelaskan keseimbangan pada gambar atau bagan dan akhirnya ia menggunakan bahasa untuk menjelaskan prinsip keseimbangan ini fase symbolic(Syaodih, 85:2001).

Dalam mengaplikasikan metode Discovery Learningguru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan (Sardiman, 2005:145). Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented menjadi student oriented.

Hal yang menarik dalam pendapat Bruner yang menyebutkan: hendaknya guru harus memberikan kesempatan muridnya untuk menjadi seorang problem solver, seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Dalam metode Discovery Learning bahan ajar tidak disajikan dalam bentuk akhir, siswa dituntut untuk melakukan berbagai kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat kesimpulan-kesimpulan.

Langkah-langkah model pembelajaran penemuan terbimbing (discovery learning) adalah sebagai berikut:

a.   Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya. Perumusaannya harus jelas dan hilangkan pernyataan yang multi tafsir
b.   Berdasarkan data yang diberikan guru, siswa menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganlisis data tersebut. Dalam hal ini bimbingan guru dapat diberikan sejauh yang diperlukan saja bimbingan lebih mengarah kepada langkah yang hendak dituju, melalui pertanyaan-pertanyaan.
c.   Siswa menyusun prakiraan dari hasil analisis yang dilakukannya
d.   Bila dipandang perlu, prakiraan yang telah dibuat siswa tersebut hendaknya diperiksa oleh guru. Hal ini penting dilakukan untuk meyakinkan kebenaran prakiraan siswa, sehingga akan menuju arah yang hendak dicapai.
e.   Apabila telah diperoleh kepastian tentang kebenaran prakiraan tersebut, maka verbalisasi prakiraan sebaiknya disrahkan juga kepada siswa untuk menyusunnya. Disamping itu perlu diingat pula bahwa induksi tidak menjamin 100% kebenaran prakiraan.
f.    Sesudah siswa menemukan apa yang dicari, hendaknya guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 01:51:00

SDM BERBASIS KOMPETENSI DIPERLUKAN DI ERA KEMAJUAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI GLOBAL



Berbicara mengenai sumber daya manusia di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi seperti saat ini tentu diperlukan berbagai bidang keahlian yang kompleks dalam berbagai halnya, dan ada beberapa faktor yang menjadikan seseorang memiliki sumber daya manusia yang handal dan layak dipercaya, secara umum sebagai pelengkap dengan telah adanya karakter / kepribadian yang baik; jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan sebagainya.

Akan tetapi di sini, saya akan melihat dari sudut pandang yang lebih spesifik dan lebih realistis yakni sedikitnya ada 2 hal terkait SDM paling utama yang harus ada dalam diri seseorang yang ingin mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak, khususnya kepercayaan dari atasan. 2 hal tersebut adalah :

1.   Kompetensi.

Kompetensi adalah kemampuan seseorang dalam menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan metode yang paling efisien dan efektif. Kompetensi seseorang bisa diasah berdasarkan intensitas belajarnya sepanjang waktu.

2.   Implementasi.

Implementasi adalah bukan hanya merupakan tindakan nyata, namun lebih daripada itu, yakni adanya bukti nyata, karya, hasil kinerja yang optimal sebagai hasil dari dan atau perwujudan dari adanya kompetensi / kemampuan seseorang dalam suatu bidang pekerjaan / tugas.

Ada beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh seseorang yang memiliki sikap mental kompetensi sekaligus diikuti dengan implementasi salah satunya, apabila seseorang yang mempunyai karakter ini, maka bekerja dimanapun ia, maka kepercayaan akan didapatkan dan tentu saya peningkatan ataupun penyesuaian pada hasil pendapatan finansial yang akan mengikutinya pula. Selamat bertindak Sahabat…

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 11:23:00

DAFTAR PTK PENERIMA TUNJANGAN PROFESI PENDIDIK



Berikut daftar PTK seluruh Kabupaten/Kota se-Indonesia yang sudah valid data valid dan telah terbit SK pada semester 1 tahun ajaran 2014/2015 sudah dishare oleh Bpk. Ibnu Aditya Karana yakni Progres Data Tunjangan Profesi P2TK Dikdas (data valid dan sudah SK) Per 22 Oktober 2014 :

Belum Update Dapodik : 21.091

Penjelasan :

a.   PTK Belum melakukan sinkronisasi data pada aplikasi DAPODIK atau ada perbedaan pengisian NUPTK, Nama atau Tanggal Lahir antara yang di isi pada DAPODIK dengan Data Kelulusan pada Aplikasi SIM Tunjangan.
b.   Pengawas : Dinas pendidikan belum melakukan pengisian data kelengkapan pribadi pengawas pada aplikasi Tunjangan Profesi.

Data Belum Valid atau Masih Edit : 157.045

Penjelasan :

a.   PTK sudah melakukan sinkronisasi namun data belum valid atau dalam proses perbaikan di aplikasi tunjangan profesi, atau PTK tersebut tidak valid untuk menerima tunjangan profesi dikarenakan syarat penerima tunjangan profesi tidak terpenuhi (Red. Baca kembali PP 74 Tahun 2008 Pasal 15)
b.   Pengawas : Dinas pendidikan masih dalam proses melakukan pengisian data kelengkapan pribadi pengawas pada aplikasi Tunjangan Profesi.

Data Siap Usul : 55.840

Penjelasan :

Data PTK pada Lembar Info PTK sudah valid menurut Pasal 15 PP 74 Tahun 2008 sebagai penerima tunjangan profesi, namun menunggu verifikasi Dinas Pendidikan masing2 kab/kota agar data yang di SK kan tidak ada permasalah administrasi di lain waktu, [Contoh PTK A Sudah valid di Kab A namun real PTK A sudah mutasi ke Kab B oleh sebab itu OP Dinas harus memutasikan dulu data PTK A ke Kab B agar tidak terbit SK Di Kab A]

Dalam Proses Usulan Perbaikan Data Kelulusan : 246

Penjelasan : Dinas Pendidikan Kab/Kota sedang melakukan usulan perbaikan data kelulusan pada SIM Tunjangan Profesi terkait data NUPTK, No Peserta, Kode Bidang Studi, Wilayah Tugas dll.

PTK Tidak Aktif : 69.917

Penjelasan : PTK Tidak aktif, Pensiun, Meninggal, Cuti atau Mutasi Struktural

Data Siap SK : 20.889

Penjelasan : Data Sudah Valid secara Peraturang dan Perundang-undangan dan Sudah diverifikasi oleh dinas pendidikan Kab/kota menunggu di terbitkan nomor SK oleh Admin Tunjangan P2TK DIKDAS.

Data Sudah SK : 799.255

SUDAH SK .. TUNGGU PEMBAYARAN OLEH DINAS PENDIDIKAN KAB/KOTA MASING-MASING, SEMUA PIHAK SEDANG BEKERJA DAN DATA AKAN TERUS BERUBAH, JADI NGA PERLU DI TANYA MASALAH WAKTU.

Download/unduh DAFTAR PTK VALID DATA / SUDAH TERBIT SK TPP PER 22 OKTOBER 2014 ==> https://www.dropbox.com.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 07:05:00

Faktor-faktor yang Mempengaruhui Hubungan Sosial


Faktor-faktor yang Mempengaruhui Hubungan Sosial

indeksprestasi.blogspot.com - Terbentuknya dan adanya sosial di karnakan adanya interaksi antara orang yang satu dengan orang yang lainnya, proses ini di pengaruhi oleh beberapa factor diantaranya :

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 17:57:00

CONTOH SURAT PENUGASAN OPERATOR SEKOLAH UNTUK REGISTRASI DI SDM PDSP HTTP://SDM.DATA.KEMDIKBUD.GO.ID

Rekan-rekan Operator Sekolah yang belum berhasil login pada VerVal PD 2014, silahkan lakukan registrasi sebagai operator sekolah pada situs pengelolaan data di SDM PDSP.

Contoh format file Surat Penugasan yang dilampirkan Pdf (size kurang dari 2 mega pixel). Contoh surat penugasan operator sekolah dapat diunduh dari links berikut ini.

Dan untuk melihat tutorial registrasi dapat dilihat pada artikel berikut. Semoga bermanfaat dan terimakasih... 

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 10:19:00

DOWNLOAD GRATIS APLIKASI CETAK KARTU NISN DALAM FORMAT EXCEL TERBARU

Alhamdulillah… di tengah malam hari yang terasa sangat dingin sehabis diguyur hujan dari sore hari tadi, akhirnya aplikasi cetak kartu NISN telah berhasil saya selesaikan untuk versi pertama kalinya ini. Selain untuk memperlancar pekerjaan-pekerjaan saya sendiri dalam mencetak NISN bagi ratusan peserta didik saya, sengaja file aplikasi pembuat kartu NISN yang masih dalam tahap pengembangan ini juga saya share kepada seluruh Rekan-rekan pengunjung situs personal saya ini.


Untuk menggunakan aplikasi ini sungguh-sungguh sangat mudah, tidak ada password, lock, protect, dan lain-lain. Tampilannya pun 100 % masih dapat diubah dan dikembangkan berdasarkan kreatifitas masing-masing pengguna, yang penting produk dari kita yang berupa Kartu NISN benar-benar valid hingga mempunyai manfaat yang besar khususnya bagi masing-masing peserta didik yang memilikinya, karena NISN mereka sifatnya unik dan permanen.

Berikut cara mencetak kartu NISN menggunakan Aplikasi Cetak NISN versi saya kali untuk yang pertama kalinya, sebagai berikut :

2.   Extrak file rar “Aplikasi Cetak Kartu NISN” ke dalam xls.
3.   Buka aplikasi dengan Microsoft Excel.
4.   Klik pada sheet “Input Data”.
5.   Input NISN dan data-data siswa secara benar dan lengkap.
6.   Edit Tanggal Cetak, Ttd, serta Nama dan NIP Kepala Sekolah.
7.   Buka sheet “Cetak Kartu NISN” ; Masukkan photo anak bersangkutan pada bagian ujung bawah, tambahkan logo sekolah atau gambar lain dan sesuaikan.
8.   Cek kembali kevalidan data dan terakhir cetak pada kertas khusus atau kertas pilihan Anda dengan ukuran A4.
9.   Dapat juga ditambahkan atribut kartu NISN dibaliknya, silahkan dibuat berdasarkan kreatifitas masing-masing tentunya.
10. Selesai.

Setelah pada sheet “Input Data” selesai, untuk mencetak seluruh kartu NISN dalam 1 lembar ukuran A4 memuat 8 buah kartu NISN, dan dalam file yang saya shareini telah saya persiapkan untuk 40 siswa persesi cetaknya. Jadi, jika ada yang akan mencetak lebih dari 40 kartu maka silahkan dibuat kembali salinannya atau langsung ditambahkan pada masing-masing sheetbaik pada “Input Data” maupun pada sheet “Cetak Kartu NISN”.

Demikian share singkat mengenai cara cetak Kartu NISN dengan menggunakan aplikasi sederhana yang baru saya saya buat pada malam hari ini, jika nanti saya sudah lakukan pengembangan / perbaikan pada “Aplikasi Cetak Kartu NISN” ini, insya Allah di lain kesempatan akan saya share kembali kepada Rekan-rekan semua melalui situs personal saya ini… Semoga bermanfaat dan terimakasih…

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 02:08:00