Cari Kategori

Penyesuain Diri dalam Memperoleh Hubungan Sosial


Penyesuain Diri dalam Memperoleh Hubungan Sosial

indeksprestasi.blogspot.com - Penyesuain diri dalam memperoleh hubungan sosial yang baik adalah salah satu cara atau pendekatan terhadap sosial masyarakat yang baik, penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah (adjustment) atau (personalt adjustment), penyesuaian diri di dalam sosial menurut Mohamad ali ( 2010 : 173 ) dapat di tinjau dalam 3 sudut pandang yaitu :
a.    Penyesuaian diri sebagai adaptasi (adaptation)
b.    Penyesuaian diri sebagai konfromitas (confromity)
c.    Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)

Tiga sudut pandang tersebut sama-sama memaknai penyesuaian diri, akan tetapi sesuai dengan istilah dan konsep masing-masing mempunyai tekananyang berbeda-beda, penjelasan yang lebih rinci akan di jelaskan di bawah ini :

1.    Penyesuaian diri dalam adaptasi
Penyesuaian diri cenderung di artikan sebagai mempertahankan diri secara fisik (self-maintenance atau survival),oleh sebab itu jika penyesuaian diri di artikan dengan mempertahankan diri maka selaras dengan keadaan fisik saja, bukan penyesuain diri dalam arti psikologis akibatnyaadanya konpleksitas dalam diri individu serta adanya hubungan individu dengan lingkungannyamenjadi terbengkalai, padahal dalam penyesuaian diri bukan hanya di artikan dengan penyesuaian fisik saja, akan tetapi yang lebih kompleks dan yang lebih lagi adalah adanya keunikan dan perbedaan dalam diri individu dalam hubungan dengan lingkungan sosialnya
2.    Penyesuaian diri sebagai bentuk konfromitas (confromity)
Penyesuaian diri sebagai bentuk konfromitas menyiratkan bahwa disana individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus dan mamapu menghindarkan diri dari penyesuaian perilaku, baik secara moral, sosial, maupun emosional.

Dalam keragaman pada diri individu menyebabkan penyesuaian diri tidak dapat di maknai sebagai usaha konformitas. Misalnya, pola perilaku pada anak-anak atau anak genius ada yang tidak berlaku dan tidak dapat diterima oleh anak yang mempunyai kemampuan biasa saja, namun dengan demikian mereka tidak dapat dikatakan bahwa mereka tidak mampu menyesuaikan diri, Norma sosial yang ada kadang-kadang terlalu kaku dan masuk akal pada anak-anak yang memiliki intelgensi yang tinggidan anak-anak yang berbakat, selain itu norma yang berlaku pada suatu masyarakat tidak sama dengan budaya yang ada pada masyarakat lainnya, sehingga tidak mungkin merumuskan serangkaian prinsip-perinsip penyesuaian diri berdasarkan budaya yang dapat sditerima ecara universal. Denagan demikian konsep penyesuaian diri bersipat dinamis dan tidak bersipat konfomitas sosial.


Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 21:11:00

Peran Guru dalam Bimbingan Belajar


Peran Guru dalam Bimbingan Belajar

indeksprestasi.blogspot.com - Perkembangan ilmu dan teknologi yang disertai dengan perkembangan sosial budaya yang berlangsung dengan cepat dan dewasa ini, peranan guru telah meningkat dari sebagai pengajar menjadi pembimbing. Tugas dan tanggung jawab menjadi lebih meningkat terus, yang kedalamnya termasuk fungsi-fungsi guru sebagai perancang pengajaran (designer of instruction), pengelola pengajaran (manager of instruction), evaluator of student learning, motivator belajar, dan sebagai pembimbing.

Peran Guru dalam Bimbingan Belajar, Guru sebagai designer of instruction atau perancang pengajaran dituntut memiliki kemampuan untuk merencanakan (merancang) kegiatan belajar mengajar secara efektif dan efisien. Untuk itu seorang guru harus memiliki pengetahuan yang cukup memadai tentang prinsip-prinsip belajar sebagai suatu bahan dalam merencanakan kegiatan belajar mengajar. Guru sebagai manajer of instruction (pengelola pengajaran), dituntut untuk memiliki kemampuan mengelola seluruh proses kegiatan belajar mengajar dengan menciptakan kondisi-kondisi belajar sedemikian rupa sehingga setiap murid dapat belajar dengan efektif dan efisien. Sedangkan guru dengan fungsinya sebagai evaluator of student learning, dituntut untuk secara terus menerus mengikuti hasil-hasil (prestasi) belajar yang telah dicapai murid-muridnya dari waktu kewaktu. Informasi yang diperoleh melalui cara ini merupakan umpan balik terhadap proses kegiatan belajar mengajar, yang selanjutnya akan dijadikan titik tolak untuk menyempurnakan serta meningkatkan proses belajar mengajar sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.

Guru sebagai pembimbing dituntut untuk mengadakan pendekatan bukan saja melalui pendekatan instruksional akan tetapi dibarengi dengan pendekatan yang bersifat pribadi dalam setiap proses belajar mengajar berlangsung. Dengan pendekatan pribadi semacam ini guru akan secara langsung mengenal dan memahami murid-muridnya secara lebih mendalam sehingga dapat memperoleh hasil yang optimal. Dengan demikian Peran Guru dalam Bimbingan Belajar akan berjalan sesuai yang diharapkan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa guru sebagai pembimbing sekaligus berperan sebagai pembimbing dalam proses belajar mengajar. Sebagai pembimbing dalam belajar mengajar diharap mampu untuk:
  1. Memberikan berbagai informasi yang diperlukan dalam proses belajar.
  2. Membantu setiap siswa dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang dihadapi.
  3. Mengevaluasi hasil setiap langkah kegiatan yang dilakukannya.
  4. Memberikan kesempatan yang memadai agar setiap murid dapat belajar sesuai dengan karakteristik pribadi.
  5. Mengenal dan memahami setiap murid, baik secara individual maupun secara kelompok.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 21:10:00

Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar


Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar

Tugas guru disekolah banyak sekali, ia harus membuat perencanaan pengajaran yang sistematis, terinci untuk setiap pelajaran yang ia berikan. Berdasarkan rencana tersebut guru melaksanakan pengajaran dan membuat evaluasi atas proses dan hasil pengajaran yang telah dilaksanakan. Didalam pelaksanaan pengajaran tugas guru bukan hanya memberikan pelajaran, tetapi juga harus memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang lambat agar perkembangannya sejajar dengan yang lain. Maka yang normal dan cepat belajar pun tetap memerlukan bimbingan dari guru agar ia mencapai perkembangan yang sesuai dengan kemampuannya. Dalam memberikan bimbingan belajar guru hendaknya memperhatikan beberapa Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar :

  1. Bimbingan belajar diberikan kepada semua siswa. Semua siswa baik yang pandai, cukup, ataupun kurang membutuhkan bimbingan dari guru, sebab secara potensial semua siswa bisa mempunyai masalah. Masalah yang dihadapi oleh siswa pandai berbeda dengan siswa cukup dan juga siswa kurang.
  2. Sebelum memberikan bantuan, guru terlebih dahulu harus berusaha memahami kesulitan yang dihadapi siswa, meneliti faktor-faktor yang melatarbelakangi kesulitan tersebut. Setiap masalah atau kesulitan mempunyai latarbelakang tertentu yang berbeda dengan masalah lain atau pada siswa yang lainnya.
  3. Bimbingan belajar yang diberikan guru hendaknya disesuaikan dengan masalah serta faktor-faktor yang melatarbelakanginya, bantuan hendaknya disesuaikan dengan jenis masalah serta tingkat kerumitan masalah.
  4. Bimbingan belajar hendaknya menggunakan teknik yang bervariasi. Karena perbedaan individual siswa, perbedaan jenis dan kerumitan masalah yang dihadapi siswa, perbedaan individual guru serta kondisi sesaat, maka dalam memberikan bimbingan belajar guru hendaknya menggunakan teknik bimbingan yang bervariasi.
  5. Dalam memberikan bimbingan belajar hendaknya guru bekerja sama dengan staf sekolah lain. Bimbingan belajar merupakan tanggung jawab semua guru serta staf sekolah lainnya. Agar bimbingan berjalan efektif dan efisien diperlukan kerjasama yang harmonis antara staf sekolah dalam membantu mengatasi kesulitan siswa.
  6. Orang tua adalah pembimbing belajar siswa dirumah. Penanggung jawab utama siswa adalah orang tuanya. Karena keterbatasan kemampuannya, orang tua melimpahkan sebagian dari tanggung jawabnya kepada sekolah, tetapi tidak berarti mereka lepas sama sekali dari tanggung jawab tersebut. Orang tua dituntut untuk memberikan bimbingan belajar di rumah. Agar ada keserasian antara bimbingan belajar yang diberikan guru disekolah dengan orang tua dirumah maka diperlukan kerjasama antara kedua belah pihak.
  7. Bimbingan belajar dapat diberikan dalam situasi belajar di kelas, di laboratorium dsb, ataupun dalam situasi-situasi khusus (konsultasi) baik di sekolah ataupun di luar sekolah. Bimbingan belajar diberikan pada saat pelajaran berlangsung, yaitu saat mengerjakan tugas-tugas atau latihan, saat diskusi kelas, praktikum dll. Bimbingan juga dapat diberikan diluar jam pelajaran, sebelum pelajaran dimulai, setelah pelajaran selesai atau sore hari, disekolah ataupun di rumah.

Untuk mengoptimalkan perkembangan belajar siswa, maka perlu diberikan bimbingan belajar. Pelaksanaan bimbingan belajar sebaiknya digunakan Prinsip-prinsip Bimbingan Belajar dan teknik-teknik bimbingan yang biasa dipakai dalam bimbingan dan konseling. Penerapan prinsip dan teknik bimbingan dan konseling. Banyak masalah belajar yang dihadapi oleh para siswa disekolah, seperti: prestasi belajar rendah, motivasi belajar rendah, ketidakstabilan emosi dan lain-lain. Masalah-masalah tersebut dapat dilatar belakangi oleh faktor internal maupun eksternal. Maka untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut diberikan berbagai jenis bimbingan belajar. Bimbingan belajar diberikan dalam bentuk layanan pengumpulan data, pemberian informasi, konseling, bimbingan kelompok serta upaya-upaya tindak lanjut. Bimbingan belajar yang diberikan bisa menggunakan pendekatan pengembangan dalam rangka mengembangkan potensi-potensi dan kekuatan yang dimiliki oleh siswa

Banyak sekali kemungkinan masalah yang dihadapi oleh para siswa disekolah. Masalah pendidikan dan pengajaran meliputi kesulitan dan hambatan-hambatan dalam penyesuaian tugas-tugas kurikulum dan perkembangan belajar. Masalah belajar merupakan inti dari masalah pendidikan dan pengajaran, karena belajar merupakan kegiatan utama dalam pendidikan dan pengajaran. Semua upaya guru dalam pendidikan dan pengajaran diarahkan agar siswa belajar, sebab melalui kegiatan belajar ini siswa dapat berkembang lebih optimal. Perkembangan belajar siswa selalu berjalan lancar dan memberikan hasil yang diharapkan. Adakalanya mereka mengahadapi berbagai kesulitan atau hambatan. Kesulitan atau hambatan dalam belajar ini dimanifestasikan dalam beberapa gejala masalah, seperti prestasi belajar rendah, kurang atau tidak ada motivasi belajar, belajar lambat, berkebiasaan kurang baik dalam belajar, sikap yang kurang baik terhadap pelajaran, guru maupun sekolah.

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 21:09:00

Tahapan dan Proses Hipnosis


Tahapan dan Proses Hipnosis
            indeksprestasi.blogspot.com - Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam proses hipnosis:
a.    Pre-induction
      Proses meyakinkan calon suyet untuk mau dihipnosis.
b.    Induction
      Proses membawa suyet ke dalam kondisi hipnosis.
c.    Deepening
Proses untuk memperdalam level kesadaran seseorang. Makin dalam kondisi  trance seseorang, maka makin mudah  menerima berbagai macam sugersti, termasuk sugesti yang  tidak masuk akal
d.    Depth Level Test
Tes atau pengamatan dan kedalaman “trance” dari suyet.
e.    Suggestion
Pemberian sugesti pada saat suyet sudah dalam kondisi “trance”/ tidur hipnosis.
f.      Termination
Tahapan pengakhiran Subyek dikembalikan ke kondisi normal
g.     Post Hypnotic
Kondisi Suyet setelah termination
(Willy Wonk, 2010: 47).

Posted by: Admin Indeks Prestasi Updated at: 21:08:00