(KODE KES-MASY-0020) : SKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEADAAN KURANG ENERGI KRONIS PD IBU HAMIL DI KABUPATEN X
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Alasan Pemilihan Judul
Berbagai hasil kajian di Indonesia telah mengakui pentingnya peran seorang ibu dalam membentuk sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Pengaruh ibu terhadap kehidupan seorang anak telah dimulai selama hamil, selama masa bayi, dan berlanjut terus sampai anak memasuki usia sekolah. Pada waktu hamil gizi sangat penting untuk pertumbuhan janin yang dikandung. Gizi ibu hamil yang baik diperlukan agar pertumbuhan janin berjalan pesat dan tidak mengalami hambatan. Menurut Depkes RI (1996) yang dikutip oleh Zulhaida Lubis yang menyatakan bahwa ibu hamil dengan keadaan kurang gizi yang kronis, mempunyai risiko yang lebih besar untuk melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah, kematian saat persalinan, perdarahan, pasca persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan.
Status gizi ibu hamil merupakan salah satu indikator dalam mengukur status gizi masyarakat (Sjahmien Moehji, 2003: 14). Jika masukan zat gizi untuk ibu hamil dari makanan tidak seimbang dengan kebutuhan tubuh maka akan terjadi defisiensi zat gizi. Kekurangan zat gizi dan rendahnya derajat kesehatan ibu hamil masih sangat rawan, hal ini ditandai masih tingginya angka kematian ibu (AKI) yang disebabkan oleh perdarahan karena anemia gizi dan kekurangan energi kronik (KEK) selama masa kehamilan. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII yang berlangsung di Jakarta 17-19 Mei 2004 menyebutkan bahwa salah satu masalah gizi di Indonesia adalah bahwa masih tingginya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) dan balita merupakan akibat masalah gizi kronis (Kesejahteraan Ibu Yang Terlupakan, 20 Desember 2004) .
Bayi yang lahir dengan berat badan lahir rendah (< 2500 gr) perlu penanganan yang serius, karena pada kondisi tersebut bayi akan menghadapi risiko kematian. Terjadinya BBLR biasanya disebabkan karena lahir premature atau kurang supply gizi waktu dalam kandungan.
Hasil penelitian Ewin Saraswati, dkk di Jawa Barat (1998) menunjukkan bahwa Kurang Energi Kronis (KEK) pada batas 23,5 cm belum merupakan risiko untuk melahirkan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Sedangkan ibu hamil dengan KEK pada batas 23 cm mempunyai risiko 2,0087 kali untuk melahirkan BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai Lingkar Lengan Atas (LILA) lebih dari 23 cm. Dari penelitian Rosmeri (2000) menunjukkan bahwa ibu dengan status gizi kurang (kurus) sebelum hamil mempunyai risiko 4,27 kali untuk melahirkan bayi BBLR dibandingkan dengan ibu yang mempunyai status gizi baik (Zulhaida Lubis, 2003: 6).
Status gizi ibu hamil dipengaruhi oleh berbagai faktor karena pada masa kehamilan banyak terjadi perubahan pada tubuhnya yaitu adanya peningkatan metabolisme energi dan juga berbagai zat gizi diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin yang ada dalam kandungannya. Faktor-faktor tersebut diantaranya adalah jumlah makanan, beban kerja, pelayanan kesehatan, status kesehatan, absorbsi makanan, paritas dan jarak kelahiran, konsumsi kafein, konsumsi tablet besi (Soetjiningsih, 1995: 103). Apabila dalam masa kehamilan tingkat status gizinya rendah, maka akan mengakibatkan kehamilan yang berisiko, untuk mengurangi risiko tersebut dapat dilakukan dengan mengidentifikasi faktor penyebab terjadinya status gizi buruk terutama KEK.
Dari hasil observasi yang dilakukan pada bulan September XXXX diperoleh data dimana kejadian status gizi buruk khususnya yang menderita KEK pada ibu hamil sejumlah 452 dari 4.802 ibu atau 9,41%. Yang berarti kejadian ibu hamil KEK di Kabupaten X mengalami peningkatan dari 5,9% (2003) menjadi 9,41% pada tahun XXXX (Dinkes X). Dengan adanya hal tersebut maka mendorong peneliti untuk menggali faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX.
1.2. Permasalahan
1.2.1. Umum
Faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2. Khusus
1.2.2.1. Apakah jumlah energi yang dikonsumsi berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.2. Apakah paritas berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.3 Apakah jarak kelahiran berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.4. Apakah usia ibu berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.5. Apakah penyakit infeksi berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.6. Apakah beban kerja berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.7. Apakah pengetahuan ibu hamil tentang gizi ibu hamil berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.8. Apakah pendapatan keluarga berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.2.2.9. Apakah pantangan terhadap makanan pada ibu hamil berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.3. Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengetahui hubungan antara jumlah energi yang dikonsumsi dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX.
1.3.2.2 Untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX.
1.3.2.3 Untuk mengetahui hubungan antara jarak kelahiran dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX.
1.3.2.4 Untuk mengetahui hubungan antara usia ibu dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX.
1.3.2.5 Untuk mengetahui hubungan antara penyakit infeksi dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX.
1.3.2.6 Untuk mengetahui hubungan antara beban kerja dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.3.2.7 Untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang gizi dan kesehatan ibu hamil dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.3.2.8 Untuk mengetahui hubungan antara pendapatan keluarga dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.3.2.9 Untuk mengetahui hubungan antara pantangan terhadap makanan pada ibu hamil dengan keadaan kurang energi kronis (KEK) pada ibu hamil di Kabupaten X tahun XXXX?
1.4. Definisi Operasional
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini adalah:
** tabel sengaja tidak ditampilkan **
1.5. Kegunaan Hasil Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas, maka manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.5.1 Bagi penulis:
1.5.1.1 Menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan masyarakat khususnya di bidang kesehatan ibu dan anak
1.5.1.2 Penulis mampu menerapkan teori yang didapat selama kuliah khususnya mata kuliah penilaian status gizi.
1.5.2 Bagi lembaga pendidikan:
Menambah bahan untuk kepustakaan dan menambah informasi mengenai status gizi ibu hamil.
1.5.3 Bagi masyarakat:
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi yang dapat memberikan motivasi masyarakat untuk dapat lebih berperan dalam bidang kesehatan khususnya bidang gizi kesehatan masyarakat.
1.5.4 Bagi pemerintah:
1.5.4.1 Memberi masukan kepada pemerintah daerah untuk mengambil kebijaksanaan program-program kegiatan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
1.5.4.2 Memberikan informasi mengenai kesehatan penduduk khususnya status gizi ibu hamil.
Post a Comment