(KODE : PASCSARJ-0035) : TESIS PENGARUH KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMAN X
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan kebutuhan pokok masyarakat yang harus terpenuhi, sesuai dengan tuntutan kemajuan ilmu pengetahuan yang sekaligus merupakan tuntutan kemajuan peradaban dan teknologi suatu bangsa. Peradaban suatu bangsa ditentukan oleh tingkat pendidikan warga negaranya, sehingga pendidikan sebagai tolok ukur kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia berkualitas. Adapun fungsi dan tujuan pendidikan nasional disebutkan:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab (UU RI No 20 Tahun XXXX).
Pendidikan adalah upaya sadar yang dilakukan agar peserta didik atau siswa dapat mencapai tujuan tertentu. Agar siswa dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan, maka diperlukan wahana yang dapat digambarkan sebagai kendaraan. Dengan demikian pembelajaran matematika adalah kegiatan pendidikan yang menggunakan matematika sebagai kendaraan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. ( Soedjadi, XXXX: 6).
Sedangkan tujuan yang ingin dicapai oleh pendidikan matematika dapat diklasifikasikan menjadi (1) Tujuan yang bersifat formal dan, (2) Tujuan yang bersifat material. Tujuan yang bersifat formal lebih menekankan kepada menata penalaran dan membentuk kepribadian, sedang tujuan yang bersifat material lebih menekankan kepada kemampuan menerapkan matematika dan keterampilan matematika. ( Soedjadi, XXXX: 45).
Dalam peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun XXXX tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) bahwa: "Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan. Di dalam Lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 Tahun XXXX tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah bahwa Standar Kompetensi Lulusan untuk Satuan Pendidikan (SKL-SP) dikembangkan berdasarkan tujuan setiap satuan pendidikan. Untuk Pendidikan Menengah yang terdiri atas SMA/MA/SMALB/Paket C bertujuan: Meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Selanjutnya dalam Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran (SKL-MP) Matematika bertujuan untuk:
Program IPA :
1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat, fungsi eksponen dan grafiknya, fungsi komposisi dan fungsi invers, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, persamaan lingkaran dan persamaan garis singgungnya, suku banyak, algoritma pembagian dan teorema sisa, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri, rumus sinus dan kosinus jumlah dan selisih dua sudut, rumus jumlah dan selisih sinus dan kosinus, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
6. Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menerapkannya dalam pemecahan masalah
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
Program IPS :
1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana, fungsi kuadrat dan grafiknya, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, komposisi dan invers fungsi, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
5. Memahami limit fungsi aljabar dan fungsi trigonometri di suatu titik dan sifat-sifatnya, turunan fungsi, nilai ekstrem, integral tak tentu dan integral tentu fungsi aljabar dan trigonometri, serta menerapkannya dalam pemecahan masalah
6. Mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian, dalam pemecahan masalah
7. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
8. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama.
Program Bahasa :
1. Memahami pernyataan dalam matematika dan ingkarannya, menentukan nilai kebenaran pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor, serta menggunakan prinsip logika matematika dalam pemecahan masalah
2. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan aturan pangkat, akar dan logaritma, fungsi aljabar sederhana dan fungsi kuadrat, persamaan dan pertidaksamaan kuadrat, program linear, matriks dan determinan, vektor, transformasi geometri dan komposisinya, barisan dan deret, serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
3. Menentukan kedudukan, jarak dan besar sudut yang melibatkan titik, garis dan bidang di ruang dimensi tiga serta menggunakannya dalam pemecahan masalah
4. Memahami konsep perbandingan, fungsi, persamaan dan identitas trigonometri serta menggunakan dalam pemecahan masalah
5. Memahami dan mengaplikasikan penyajian data dalam bentuk tabel, diagram, gambar, grafik, dan ogive, ukuran pemusatan, letak dan ukuran penyebaran, permutasi dan kombinasi, ruang sampel dan peluang kejadian dan menggunakannya dalam pemecahan masalah kehidupan sehari-hari dan ilmu pengetahuan dan teknologi
6. Memiliki sikap menghargai matematika dan kegunaannya dalam kehidupan
7. Memiliki kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta mempunyai kemampuan bekerjasama
Dari butur-butir di atas, terlihat bahwa kemampuan komunikasi matematika diperlukan dalam pembelajaran matematika. Demikian pula motivasi berprestasi memegang peran penting dalam pencapaian hasil belajar matematika.
Namun banyak penelitian yang mengungkapkan tentang masih rendahnya pencapaian hasil belajar matematika. Sebagai contoh adalah hasil analisis terhadap pembelajaran, termasuk matematika, yang disampaikan oleh Ibrahim Bafadal dalam Sri Wardhani (XXXX: 1) makalah dalam forum Pendidikan dan Pelatihan Instruktur/ Pengembang matematika SMP jenjang dasar tingkat nasional mengungkapkan beberapa permasalahan dalam pendidikan matematika di Indonesia secara umum, beberapa di antarannya adalah siswa terjebak dalam rutinitas, media pembelajaran yang kurang, motivasi belajar rendah, siswa banyak menghafal, tingkat pemahaman dalam pembelajaran rendah (mengingat, menyebutkan), dan umumnya siswa tidak tahu makna atau fungsi dari hal yang dipelajari dalam kehidupannya. Kenyataan ini dibuktikan dengan prestasi belajar siswa masih cukup rendah. Perolehan rerata UN (Ujian Nasional) menunjukan pergerakan angka pada rentang yang rendah (3,00-6,00). Selain itu, keikutsertaan Indonesia di IMO (International Mathematical Olympiade) masih memberi hasil belum memuaskan. Hal ini menguatkan kenyataan bahwa pendidikan di Indonesia kurang memberi perhatian kepada peningkatan kemampuan komunikasi matematika.
Untuk memecahkan masalah matematika dengan menggunakan bahasa sehari-hari sebagai bentuk komunikasi dengan orang lain (teman sekelas), terlebih lagi dengan menggunakan simbol dan kosakata matematika secara benar dan lancar merupakan bagian penting dalam pembelajaran matematika. Namun sebagian besar siswa pada umumnya enggan untuk mengadakan pembicaraan mengenai matematika kecuali untuk tujuan menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan gurunya. Dalam perspektif ini pun, banyak siswa yang hanya mengikuti jalan pikiran atau bahkan meniru penyelesaian soal dari teman sekelas yang dianggap mampu atau pintar.
Selain itu, kecenderungan siswa untuk menghargai atau menyukai matematika (pelajaran matematika) mungkin tergantung kepada sikap siswa terhadap matematika atau pembelajaran matematika. Bagi siswa yang tidak menyenangi pelajaran matematika cenderung untuk "menghindari" pembicaraan mengenai pelajaran matematika dan memilih berbicara lain yang tidak bermanfaat dalam pembelajaran matematika. Ketidaksenangan siswa terhadap pelajaran matematika bisa jadi dipengaruhi oleh motivasi berprestasi yang rendah terhadap matematika. Seperti yang kita ketahui, motivasi berprestasi terhadap matematika bisa berbeda-beda, ada yang memiliki motivasi berprestasi yang rendah atau tinggi, dan ada pula yang tidak memiliki motivasi berprestasi sama sekali.
Dari pengalaman penulis sendiri selama bertugas menjadi guru matematika Madrasah Aliyah Negeri (MAN) X kabupaten X, menjumpai kebanyakan siswa masih memiliki komunikasi matematika dan motivasi berprestasi yang rendah terhadap pelajaran matematika. Dan ini terbukti ketika diadakan penjurusan program banyak siswa yang menghindari memilih jurusan IP A dengan alasan sederhana enggan ketemu pelajaran matematika.
Berangkat dari hal-hal yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik dan memutuskan untuk mengadakan penelitian mengenai Pengaruh Komunikasi Matematika dan Motivasi Berprestasi terhadap Hasi Belajar Matematika.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasi permasalahan yang menyangkut keberhasilan belajar siswa sebagai berikut:
1. Masih rendahnya prestasi belajar matematika siswa pada umumnya. Hal ini ditandainya dengan masih rendahnya perolehan nilai pelajaran matematika dibanding mata pelajaran lainnya.
2. Masih rendahnya kesadaran siswa untuk mempelajari matematika. Hal ini ditandainya dengan banyaknya siswa ketika diadakan penjurusan program cenderung menghindari untuk memilih program IPA.
3. Masih rendahnya pengertian siswa terhadap matematika. Hal ini ditandainya dengan banyaknya siswa yang masih banyak menghafal, lebih mengandalkan pada aspek kognitif yang rendah (mengingat, menyebutkan), dan umumnya siswa tidak tahu makna atau fungsi dari hal yang dipelajari.
4. Masih kurangnya perhatian siswa untuk berkomunikasi dengan teman sejawat mengenai matematika (pelajaran matematika), bahkan kemampuan siswa untuk mengadakan komunikasi matematika yang efektif tergolong masih rendah.
5. Masih rendahnya motivasi berprestasi siswa sehingga dapat menghambat pembelajaran matematika termasuk dalam hasil belajar matematika.
6. Belum optimalnya perhatian untuk meningkatkan komunikasi matematika siswa, motivasi berprestasi siswa dan hasil belajar matematika siswa.
C. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini tidak meneliti semua masalah yang telah teridentifikasi di atas. Namun penelitian ini dibatasi pada beberapa aspek saja yaitu komunikasi matematika, motivasi berprestasi dan hasil belajar matematika siswa kelas XI IPA Sekolah Menengah Atas di kabupaten X.
Aspek-aspek yang menjadi variabel dalam penelitian ini ruang lingkup pembatasan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Komunikasi matematika dalam penelitian ini dibatasi pada aspek ide atau masalah matematika antar siswa dan guru-siswa, terutama komunikasi verbal: berbicara dan mendengar. Sedangkan tingkat kemampuan komunikasi matematika dalam penelitian ini dibatasi pada kemampuan komunikasi rendah dan kemampuan komunikasi tinggi.
2. Motivasi berprestasi terhadap matematika dalam penelitian ini dibatasi pada aspek motivasi berprestasi rendah, dan motivasi berprestasi tinggi.
3. Hasil belajar matematika dalam penelitian ini dibatasi pada hasil penilaian dari tes Pokok Bahasan Statistika dengan soal pilihan ganda.
D. Perumusan Masalah
Dengan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka penulis merumuskan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh komunikasi matematika dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika siswa.
Perumusan masalah tersebut, secara terperinci akan dijawab melalui rumusan masalah penelitian yang akan dijadikan kajian utama dalam penelitian seperti di bawah ini.
1. Adakah pengaruh komunikasi matematika terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMA Negeri X Kabupaten X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX?
2. Adakah pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMA Negeri X Kabupaten X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX?
3. Adakah interaksi pengaruh komunikasi matematika dan motivasi berprestasi dalam pembelajaran matematika terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMA Negeri X Kabupaten X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Apakah terdapat pengaruh komunikasi matematika terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMA Negeri X Kabupaten X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX.
2. Apakah terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika pada SMA Negeri wilayah Kabupaten X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX.
3. Apakah ada interaksi pengaruh komunikasi matematika dan motivasi berprestasi terhadap hasil belajar matematika pada siswa SMA Negeri X Kabupaten X Tahun Pelajaran XXXX/XXXX.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat teoritik yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Hasil penelitian ini diharapkan memberi sumbangan pemikiran dalam bidang pendidikan matematika di Indonesia terutama dalam pembelajaran matematika yang menekankan pada aspek komunikasi matematika dan motivasi berprestasi sehingga dapat memberikan dampak positif baik bagi siswa, guru/pendidik, maupun pengambil kebijakan pendidikan agar tujuan pembelajaran matematika dapat tercapai.
2. Hasil penelitian ini diharapkan memberi wawasan yang lebih komprehensif mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar matematika siswa yaitu komunikasi matematika dan motivasi berprestasi.
Manfaat praktis yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi para guru untuk dapat meningkatkan kualitas hasil belajar matematika dengan meningkatkan kemampuan siswanya dalam pembelajaran matematika melalui penciptaan komunikasi matematika, meningkatkan motivasi melalui belajar dalam pembelajaran matematika 2. Bagi para pengembang dan penelaah kurikulum untuk mempertimbangkan aspek motivasi berprestasi dalam pembelajaran matematika dan mempertajam peran komunikasi matematika dalam penekanan pembelajaran matematika.
3. Bagi para peneliti untuk menjadi suatu bahan pembanding mengenai topik peranan komunikasi matematika, motivasi berprestasi, terhadap perolehan hasil belajar dalam pembelajaran matematika.
Home » pascasarjana » TESIS PENGARUH KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMAN X
TESIS PENGARUH KOMUNIKASI MATEMATIKA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA SMAN X
Posted by Indeks Prestasi
Posted by: Admin
Indeks Prestasi Updated at: 11:25:00
Post a Comment